Apa itu Rekonsiliasi Bank? Ini Pengertian, Manfaat, dan Prosedurnya

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

rekonsiliasi bank
Isi Artikel

 

Dalam dunia akuntansi, Anda akan mengenal sebuah istilah yang bernama rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank adalah sebuah proses penyelarasan informasi sebuah catatan kas menurut perusahaan dan bank.

Dalam hal ini bank secara berkala akan mengirimkan sebuah laporan yang berbentuk rekening koran dan berisi informasi tentang keseluruhan transaksi nasabah, mulai dari penyetoran maupun pengambilan dalam periode tertentu. Laporan tersebut juga dilengkapi bukti check sebagai bukti pelengkap.

Dengan menggunakan bukti tersebut maka diharapkan perusahaan dapat mengetahui jika terjadi kekeliruan dalam segi pencatatan yang mengakibatkan perbedaan menurut bank dan perusahaan.

 

Pentingnya Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank tentunya perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi keakuratan pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank. Selain itu berfungsi untuk melakukan pengecekan terkait pengeluaran dan penerimaan yang belum tercatat oleh perusahaan

Jika ditemukan perbedaan yang dihasilkan oleh sebuah transaksi yang belum dicatat oleh bank, maka catatan perusahaan dianggap benar, sebaliknya jika catatan memiliki perbedaan pada pos-pos lain maka tentu perlu disesuaikan antara catatan milik perusahaan dan bank.

 

Baca Juga: 5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan

 

Manfaat Rekonsiliasi Bank

Manfaat
Manfaat Rekonsiliasi Bank

 

Kesuksesan perusahaan berhubungan erat dengan pengelolaan finansial dalam perusahaan. penyelarasan  informasi antara kondisi finansial perusahaan dan rekening bank sendiri mempunyai beberapa manfaat bagi perusahaan, yaitu: 

  1. Mendeteksi kesalahan dalam pencatatan finansial;
  2. Mempermudah tracking atau pemantauan transaksi;
  3. Meminimalisir atau menekan kecurangan oleh oknum tertentu;
  4. Menumbuhkan integritas dalam perusahaan;
  5. Serta memelihara kesehatan keuangan perusahaan. 

 

Baca Juga: Apa Itu Koperasi? Ini Penjelasannya

 

Tujuan Rekonsiliasi Bank

Ada pula tujuan dari rekonsiliasi bank bagi perusahaan yang bisa Anda ketahui sebagai berikut:

  1. Rekonsiliasi bank gunakan untuk melakukan pengecekan ulang terkait dengan catatan rekening kas dan bank yang tercatat oleh perusahan
  2. Untuk melakukan evaluasi terkait dengan dana yang sudah digunakan. Apakah melebihi batas atau tidak
  3. Sebagai internal control terkait dengan kas yang digunakan. Biasanya internal akan melakukan pengecekan apakah sudah optimal atau belum
  4. Sebagai salah satu cara antisipasi kecurangan sedini mungkin
  5. Sebagai alat validasi informasi yang berasal dari klien terkait produk yang dipesan maupun piutang usaha.
  6. Mengantisipasi kesalahan yang dilakukan pegawai perusahaan terkait dengan nominal yang diproses. Biasanya kesalahan yang diantisipasi adalah terkait dengan jumlah, bagi, atau menjurnal transaksi
  7. Melakukan pemeriksaan selisih kurs apabila terjadi transaksi valuta asing.

 

Komponen Rekonsiliasi Bank 

Terdapat 3 komponen rekonsiliasi bank, di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Deposit in Transit

Deposit in transit adalah setoran yang telah Anda buat, tetapi belum dicatat oleh bank pada saat Anda menerima pernyataan bank Anda.

Ini terjadi ketika Anda membuat setoran uang tunai atau cek dalam rekening bank Anda menjelang akhir periode pernyataan bank, tetapi bank belum memprosesnya.

Untuk melakukan rekonsiliasi bank dengan benar, Anda perlu menambahkan jumlah deposit in transit ke dalam saldo buku bank Anda karena ini merupakan pendapatan yang sebenarnya telah diterima oleh bank, tetapi belum tercatat dalam pernyataan bank Anda.

 

2. Outstanding Check

Outstanding check adalah cek yang telah Anda keluarkan tetapi belum dicairkan oleh penerima (biasanya karena penerima belum menyetorkannya ke bank).

Selama rekonsiliasi bank, Anda perlu mengurangkan total outstanding check dari saldo buku bank Anda. Ini dilakukan karena cek yang belum dicairkan masih merupakan dana yang Anda keluarkan dan seharusnya mengurangi saldo rekening Anda.

 

3. Non-Sufficient Fund Check

Non-sufficient fund check adalah cek yang Anda keluarkan, tetapi cek tersebut tidak dapat diuangkan oleh bank karena saldo rekening Anda tidak mencukupi untuk menutupi jumlah cek tersebut.

Ketika Anda menemukan NSF check selama rekonsiliasi, Anda harus mengurangkan jumlah cek tersebut dari saldo buku bank Anda karena transaksi ini sebenarnya tidak akan diproses oleh bank.

Selama proses rekonsiliasi bank, mengidentifikasi deposit in transit dan outstanding check membantu Anda menyelaraskan perbedaan antara saldo buku bank Anda dan saldo yang seharusnya dalam pernyataan bank Anda.

Pengelolaan dengan cermat komponen-komponen ini penting untuk menjaga catatan keuangan yang akurat.

Selain itu, pengelolaan cek NSF membantu Anda memahami transaksi yang tidak dapat dijalankan karena dana yang tidak mencukupi dalam rekening Anda.

 

Bentuk Rekonsiliasi Bank

Dokumen rekonsiliasi bank disajikan dalam beberapa bentuk. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

 

1. Bentuk Rekonsiliasi Bank Vertikal (Report Form)

Dalam bentuk rekonsiliasi bank vertikal, pernyataan bank dan catatan buku besar disusun secara vertikal satu di atas yang lain.

Bentuk ini biasanya dilakukan dalam satu dokumen yang menggabungkan dua kolom (saldo buku bank dan saldo buku besar) dan memberikan catatan tentang setiap perbedaan antara keduanya di bawah kolom tersebut.

Hal ini memberikan pandangan yang jelas tentang perbedaan antara saldo bank dan saldo buku besar dalam format yang mudah dimengerti.

 

2. Bentuk Rekonsiliasi Bank Skontro (Account Form)

Bentuk rekonsiliasi bank skontro mengorganisir informasi dalam dua kolom terpisah, satu untuk saldo buku bank dan satu untuk saldo buku besar.

Penyesuaian juga dicatat dalam kolom terpisah. Ini membantu untuk memahami perbedaan antara kedua saldo secara lebih terinci, tetapi terkadang memerlukan lebih banyak ruang dan waktu untuk penjelasan yang lengkap.

 

3. Bentuk Rekonsiliasi Bank 4 Kolom

Bentuk rekonsiliasi bank 4 kolom membagi pernyataan bank dan catatan buku besar menjadi empat kolom yang berbeda: saldo buku bank awal, penambahan, pengurangan, dan saldo akhir.

Ini membantu mengklasifikasikan penyesuaian dan transaksi dengan lebih rinci, sehingga Anda dapat melihat dengan jelas bagaimana saldo akhir tercapai.

 

4. Bentuk Rekonsiliasi Bank 8 Kolom

Ini adalah bentuk rekonsiliasi yang lebih rinci yang membagi pernyataan bank dan buku besar menjadi delapan kolom terpisah: saldo awal buku bank, penambahan buku bank, saldo akhir buku bank, saldo awal buku besar, penambahan buku besar, saldo akhir buku besar, penyesuaian, dan saldo akhir bersih.

Dengan menggunakan 8 kolom ini, Anda memiliki pandangan yang sangat terinci tentang perbedaan antara kedua catatan tersebut.

 

Kapan Sebaiknya Melakukan Rekonsiliasi Bank?

Waktu yang Tepat untuk Melakukan rekonsiliasi Bank
Waktu yang Tepat untuk Melakukan rekonsiliasi Bank

 

Perusahaan akan melakukan rekonsiliasi bank paling sedikitnya satu bulan sekali atau setiap akhir bulan. Proses rekonsiliasi tersebut dilakukan ketika pihak bank mengirimkan data laporan saldo awal kas, transaksi yang terjadi selama satu bulan dan juga saldo akhir kas tersebut.

Namun, sebenarnya akan lebih baik jika pihak perusahaan melakukannya setiap hari dengan cara mengakses melalui situs resmi bank yang bersangkutan. 

Dengan melakukan rekonsiliasi bank setiap hari, maka perusahaan akan lebih cepat menemukan permasalahan yang terjadi dalam akun bank.

Jika pihak perusahaan menemukan aktivitas di bank dan sepertinya tidak butuh proses verifikasi, maka hal tersebut patut untuk dicurigai. Karena tidak mungkin saldo akhir yang dimiliki perusahaan sama dengan saldo akhir bank.

Di setiap saat tentunya akan ada beberapa kemungkinan dari transaksi pembayaran, biaya layanan bank, setoran, penalti dan juga transaksi lainnya yang belum masuk ke catatan perusahaan.

Jika hal tersebut terjadi maka perusahaan lebih baik menutup akun tersebut dan memindahkan sisa dana ke akun yang lebih aktif.

Dengan melakukan hal tersebut maka akan memudahkan pihak perusahaan melakukan investasi terhadap dana yang tersisa serta memantau status investasi tersebut.

 

Baca Juga: Apa itu MEA? Berikut Pengertian, Manfaat dan Tujuannya

 

Prosedur Rekonsiliasi Bank

Seperti yang sudah kita ketahui tentang pengertian rekonsiliasi bank, yaitu adalah suatu prosedur pengendalian yang dilakukan terhadap kas di sebuah bank dengan membandingkan data kas yang dimiliki perusahaan dengan yang dimiliki oleh bank secara periodik.

Data yang dikirimkan oleh bank biasanya berupa kas statement yang berisikan segala transaksi selama periode tertentu. Lalu, bagaimana cara rekonsiliasi bank? Berikut langkah-langkah rekonsiliasi bank untuk Anda. 

 

1. Membandingkan saldo kas perusahaan dengan data transaksi bank

Setiap bulan pihak perusahaan akan mendapatkan rekening koran yang berasal dari bank. Rekening koran itu berisikan data transaksi perusahaan dibulan tersebut yang tersimpan di bank. Melalui rekening koran tersebut perusahaan bisa menghitung sejumlah kas yang ada dalam rekening.

Biasanya nominal keduanya terdapat beberapa perbedaan. Hal tersebut terjadi karena adanya kesalahan pencatatan baik dari pihak perusahaan atau pihak bank.

Beberapa kemungkinan penyebab berbedanya data yang dimiliki pihak perusahaan dan pihak bank adalah adanya pengeluaran atau pemasukan yang belum diketahui, sehingga pihak bank tidak mencatat data transaksi tersebut.

 

2. Lakukan Pencatatan Transaksi Yang Dilakukan Bank Tersebut

Transaksi yang dilakukan oleh pihak bank adalah transaksi yang sifatnya otomatis dan mudah untuk dilacak dengan cara menjadikan rekening koran sebagai patokan perhitungan.

Biasanya transaksi yang bersifat otomatis diantaranya biaya admin bank dan bunga yang didapat melalui rekening di bank. Catat semua transaksi-transaksi tersebut dalam buku kas perusahaan.

3. Melakukan Pengecekan Terhadap Transaksi Yang Masih Berjalan

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa terjadinya perbedaan data perusahaan dengan saldo kas yang dimiliki pihak bank disebabkan oleh adanya transaksi yang masih beredar, diantaranya Deposit in Transit dan juga Outstanding Check.

Oleh karena itu diperlukan pengecekan lebih lanjut terhadap semua transaksi dengan cara melihat tanggal transaksi dan setelah itu mencoba menghubungi pihak-pihak yang bertanggung jawab terkait transaksi tersebut.

4. Buat Lembar Rekonsiliasi Bank dan Menghitung selisihnya

Setelah mendapatkan data terkait dengan transaksi yang masih beredar, maka pihak perusahaan bisa membuat lembar kerja rekonsiliasi sebagai cara untuk menghitung semua transaksi yang sudah tercatat dan menemukan selisih yang sebenarnya antara saldo yang berada di rekening bank dengan saldo yang tercatat di buku kas perusahaan.

Jika sudah tidak ada selisih, maka proses rekonsiliasi Anda sudah selesai. Namun jika terdapat selisih maka Anda bisa melakukan pengecekan ulang.

 

 

Itulah beberapa informasi terkait dengan rekonsiliasi bank. Alasan mengapa harus melakukan rekonsiliasi bank adalah agar mencegah terjadinya penyelewengan dana yang dilakukan oleh pihak perusahaan atau pihak bank.

Semoga informasi diatas bermanfaat untuk Anda!

Tentang Penulis

Picture of Sukma Agustiani
Sukma Agustiani

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Sukma Agustiani
Sukma Agustiani

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter