Underpaid atau gaji rendah masih menjadi hal yang dialami oleh banyak pekerja saat ini. Penggajian yang tidak sesuai menimbulkan berbagai permasalahan terkait pekerjaan, salah satunya performa menurun.
Tidak hanya itu, karyawan pun lebih tertekan secara psikologis karena kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terdapat beberapa tanda underpaid yang perlu diketahui, berikut selengkapnya.
Arti Underpaid
Underpaid adalah situasi di mana seorang pekerja tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan bobot kerja, kompetensi, keterampilan, pengalaman, dan kontribusi mereka.
Atau juga dapat dikatakan mereka menerima gaji lebih rendah daripada seharusnya rata-rata di sebuah industri.
Namun dalam mendefinisikan underpaid, tidak selamanya berpatokan pada persepsi seseorang hanya karena merasa โlayakโ.
Perlu adanya diskusi dengan rekan kerja ataupun atasan, serta analisa lebih lanjut mengenai bayaran di industri, posisi, dan lokasi yang sama.
Tujuannya untuk menentukan apakah bayaran yang seorang pekerja dapatkan termasuk ke dalam kategori rendah atau tidak.
7 Tanda Anda Underpaid
Tidak hanya berdasarkan kesesuaiannya dengan rata-rata industri, seorang karyawan juga dapat dikatakan masuk ke dalam situasi underpaid melalui beberapa tanda berikut ini, antara lain sebagai berikut:
Tanggung jawab meningkat, tetapi tidak ada kenaikan gaji
Meningkatnya tanggung jawab biasanya terjadi ketika rekan kerja meninggalkan perusahaan ataupun dikarenakan promosi jabatan. Peningkatan ini tentunya dibarengi dengan kenaikan bayaran atau kompensasi yang layak.
Jika tidak ada kenaikan gaji untuk peningkatan beban kerja dan tanggung jawab tersebut, maka diindikasikan bahwa karyawan mungkin tidak mendapatkan bayaran sesuai dengan standar yang seharusnya pada posisi tersebut.
Tidak pernah diadakan tinjauan kinerja
Tinjauan kinerja adalah cara utama bagi perusahaan untuk mengevaluasi dan melacak kinerja karyawan. Momen ini ideal untuk membahas gaji dan rencana kompensasi terbaru dari perusahaan.
Namun, jika seorang karyawan tidak pernah melakukan tinjauan kinerja, kemungkinan besar mereka belum memiliki kesempatan untuk membicarakan gaji dengan atasan.
Gaji tidak mencerminkan Kompetensi dan Keahlian
Pendidikan serta kemampuan merupakan dua hal yang menjadi tolak ukur sebuah gaji.
Jika seorang karyawan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan pengetahuan khusus di bidang tertentu, namun tidak dibayar sesuai kapasitas maka dapat dikatakan bahwa termasuk underpaid.
Gaji tidak disesuaikan dengan inflasi
Diatur dalam Undang-Undang, gaji sudah seharusnya mengikuti dan menyesuaikan upah minimum suatu daerah.
Jika karyawan tidak menerima gaji sesuai dengan upah minimum daerahnya maka dapat dikatakan mereka tidak menerima hak secara penuh dan dapat mendiskusikan kenaikan gaji kepada perusahaan.
Tidak Adanya Transparansi Gaji
Perusahaan yang tidak memiliki struktur, kebijakan, dan transparansi gaji yang jelas menjadi salah satu indikasi adanya kejanggalan di dalam pemenuhan upah, sehingga para karyawan tidak mampu menilai dan menegosiasikan hak-hak mereka kepada perusahaan.
Karyawan baru mendapatkan gaji lebih tinggi
Salah satu indikasi lain yang dijadikan tanda bahwa karyawan masuk ke dalam situasi underpaid adalah ketika karyawan baru mendapatkan gaji lebih tinggi dibandingkan karyawan lama.
Informasi mengenai gaji karyawan baru ini dapat dilihat melalui iklan rekrutmen ataupun daftar pekerjaan dari perusahaan.
Tidak Adanya Insentif Khusus
Jika perusahaan mendapatkan klien besar, menerima pendanaan, atau meluncurkan layanan baru, hal tersebut merupakan tanda bahwa perusahaan berada dalam posisi pertumbuhan atau peningkatan.
Jika karyawan berkontribusi pada kesuksesan tersebut tetapi tidak mendapatkan insentif secara finansial, mungkin itu juga menjadi tanda bahwa mereka sedang dalam kondisi underpaid.
Faktor yang Mempengaruhi Underpaid
Walaupun tanda-tanda yang diberikan cukup spesifik dan jelas, beberapa alasan yang melatarbelakangi terjadinya underpaid kepada karyawan juga perlu dipahami secara lebih lanjut, antara lain sebagai berikut:
1. Diskriminasi
Adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, ras, usia, atau faktor lainnya sering kali menyebabkan ketidakadilan dalam penentuan gaji.
Misalnya, wanita dan kelompok minoritas sering kali menghadapi gaji yang lebih rendah dibandingkan rekan kerja mereka yang berada di posisi yang sama.
Hal ini mencerminkan ketidaksetaraan sistemik yang perlu diatasi melalui kebijakan dan praktek yang lebih inklusif.
2. Negosiasi yang Lemah
Ketika karyawan tidak melakukan negosiasi gaji yang efektif pada awal pekerjaan atau selama tinjauan kinerja, mereka mungkin menerima gaji yang lebih rendah daripada yang seharusnya.
Banyak karyawan merasa enggan untuk bernegosiasi karena takut dianggap tidak bersyukur atau kehilangan kesempatan kerja, padahal negosiasi adalah hak mereka untuk mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan nilai dan kontribusinya.
3. Ekonomi atau Industri yang Lesu
Penurunan di sektor ekonomi dan industri dapat berpengaruh pada nilai gaji. Ekonomi yang sulit, perusahaan mungkin berusaha mengurangi biaya dengan menahan kenaikan gaji atau memberikan gaji awal yang lebih rendah kepada karyawan baru.
Hal ini dapat membuat karyawan merasa kurang dihargai, meskipun mereka mungkin bekerja lebih keras untuk membantu perusahaan tetap bertahan.
4. Kurangnya Informasi atau Kesadaran
Karyawan yang tidak menyadari nilai pasar untuk posisi mereka atau tidak tahu cara mengevaluasi apakah mereka dibayar dengan adil sering kali menerima gaji yang lebih rendah.
Tanpa informasi yang memadai, mereka mungkin tidak menyadari bahwa gaji mereka tidak sebanding dengan standar industri atau regional.
Oleh karena itu, penting bagi karyawan untuk melakukan riset dan memahami kisaran gaji yang sesuai untuk posisi mereka guna memastikan mereka menerima kompensasi yang pantas.
Dampak Buruk dari Underpaid
Seorang karyawan yang sadar akan underpaid atau dibayar di bawah standar industri akan menciptakan dampak negatif, seperti di bawah ini:
Motivasi dan Kepuasan Kerja Menurun
Karyawan yang merasa gajinya terlalu rendah sering kali mengalami penurunan motivasi dan kepuasan kerja.
Mereka mungkin merasa usaha dan kontribusinya tidak dihargai, yang pada akhirnya bisa menurunkan semangat kerja dan komitmen terhadap pekerjaan mereka.
Produktivitas Menurun
Ketidakpuasan nilai upah berdampak negatif pada produktivitas kerja. Karyawan yang merasa dibayar tidak sesuai dengan pekerjaannya mungkin tidak termotivasi untuk bekerja dengan optimal.
Ini bisa mengurangi efektivitas dan efisiensi mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari, yang pada akhirnya merugikan perusahaan.
Turnover Karyawan Tinggi
Karyawan yang mengalami situasi underpaid cenderung memilih opsi mencari pekerjaan lain dengan opsi bayaran lebih tinggi.
Hal ini bisa menyebabkan employee turnover yang tinggi di perusahaan, yang tidak hanya mengganggu stabilitas tim kerja tetapi juga menambah biaya untuk merekrut dan melatih karyawan baru.
Stres dan Kesejahteraan Menurun
Perasaan dibayar rendah dapat menyebabkan stres finansial, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan.
Karyawan yang mengalami stres karena masalah keuangan mungkin juga mengalami masalah kesehatan mental dan fisik, yang dapat berdampak buruk pada produktivitas dan kualitas hidup mereka.
Itulah penjelasan singkat mengenai underpaid. Berdasarkan tanda-tanda dan faktor yang melatarbelakanginya, untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut seorang karyawan dapat mempertimbangkan beberapa hal berikut ini, seperti:
- Melakukan riset terkait gaji di posisi mereka sesuai dengan standar industri dan regional
- Mendiskusikan dengan atasan atau HR mengenai kenaikan gaji ataupun situasi underpaid yang dirasakan.
- Sebelum bekerja negosiasikan upah dan kompensasi sesuai dengan tingkat kemampuan, pengalaman, dan pendidikan, sebab negosiasi gaji merupakan hak setiap pekerja
- Memilih opsi karir atau perusahaan lainnya yang mampu memenuhi hak-hak karyawan
Manajemen Gaji Menjadi Lebih baik dengan Aplikasi Payroll LinovHR
Pengelolaan gaji yang sesuai dengan hak-hak karyawan merupakan tanggung jawab perusahaan. Menjalankannya pun perlu keakuratan serta efisiensi tinggi guna meminimalisir kesalahan. Maka dari itu kini banyak perusahaan menggunakan software payroll guna membantu pengelolaan gaji.
Salah satu aplikasi payroll terkemuka yang kini banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia adalah Aplikasi Payroll dari LinovHR. Aplikasi LinovHR menawarkan otomatisasi penuh dalam penghitungan gaji, pemotongan pajak, dan distribusi gaji, memastikan bahwa setiap karyawan menerima pembayaran yang tepat waktu dan akurat.
Aplikasi Payroll LinovHR dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti pengelompokan gaji, penyusunan komponen gaji, perhitungan tunangan, perhitungan pajak, pembuatan slip gaji, hingga pengelolaan tunjangan seperti BPJS.
LinovHR juga menawarkan sistem antarmuka yang user-friendly dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda, sehingga memungkinkan HR untuk fokus pada tugas-tugas strategis lainnya.
Dengan mengurangi kesalahan manual dan meningkatkan efisiensi operasional, Aplikasi Payroll LinovHR membantu meningkatkan kepuasan karyawan dan kepercayaan dalam manajemen perusahaan.
Segera optimalkan manajemen gaji di perusahaan Anda dengan Aplikasi Payroll LinovHR. Kunjungi situs web kami untuk coba demonya secara gratis hari ini dan nikmati berbagai macam modul lainnya!