6 Cara Menurunkan Tingkat Turnover Karyawan

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

turnover
Isi Artikel

Pengunduran diri karyawan atau turnover karyawan terkadang mengakibatkan menurunnya semangat kerja karyawan lain.

Dalam ketatnya pasar SDM atau pencarian talent, hal terakhir yang dibutuhkan setiap perusahaan adalah mencegah pengunduran diri karyawan karena telah menemukan kesempatan yang lebih baik di tempat lain.

Bukan hanya soal mahalnya pergantian karyawan, namun penyebab turnover juga karena terjadinya demoralisasi di dalam lingkungan kerja serta memakan banyak waktu ketika harus mencari pengganti dan melatih orang-orang untuk mengisi posisi yang ditinggalkan.

Namun ada cara untuk menjaga karyawan -bahkan untuk karyawan generasi Milenium- untuk tetap puas dalam pekerjaan mereka. Menurut David Stafford, EVP (Executive Vice President) SDM di Michelin, perusahaan dengan jumlah karyawan sekitar 22.000 orang di Amerika Utara, banyak di antaranya telah bekerja  selama beberapa dekade.

 

6 Cara Menurunkan Turnover Karyawan

Berikut beberapa ide bagaimana mencegah tingginya tingkat keluar masuk karyawan di perusahaan Anda.

 

1. Berikan karyawan untuk mengekspresikan tujuan

Orang hanya ingin melakukan pekerjaan yang penting dan berdampak besar, hal ini juga berlaku pada orang-orang di bawah usia 35 tahun. Jika dibandingkan dengan generasi Baby Boomers dan Gen X, generasi milenium lebih berani untuk meninggalkan perusahaan demi mendapatkan pekerjaan yang lebih berarti bagi mereka.

Untuk menjawab hal tersebut, Michelin baru-baru ini menawarkan kesempatan pada karyawannya untuk mendukung nilai kelestarian lingkungan perusahaan. Sekitar 1.400 karyawan melemparkan tanda pengenal mereka ke kotak undian.

10 orang beruntung yang terpilih dari undian tersebut akan dikirim ke Taman Nasional Yellowstone, di sana mereka akan ditugaskan untuk mengganti aspal trotoar di Old Faithful dengan aspal karet berpori yang terbuat dari ban. Teknologi berpori dari aspal karet tersebut memungkinkan air meresap ke dalam tanah.

 

2. Tantang mereka untuk berkembang

Salah satu cara menurunkan turnover karyawan menurut Michelin melakukan hal ini adalah dengan memberikan kesempatan karyawan untuk rolling atau bertukar fungsi atau peran dalam perusahaan.

“Hal itu menjadi sesuatu yang baru dan menarik bagi mereka, mereka akan merasa tertantang,” katanya. “Dan ketika orang-orang ditantang, kita tahu mereka akan tampil lebih baik, baik secara individu maupun sebagai tim.”

 

3. Tetapkan tujuan kolektif dan beri hadiah untuk mereka

Sementara Michelin mengenali prestasi-prestasi individu karyawan, perusahaan memfokuskan pada pemberian penghargaan untuk kontribusi positif.

Misalnya, pada tahun 2015 yang lalu perusahaan menetapkan tujuan pertumbuhan pendapatan dan kemudian dikomunikasikan kemajuan bulanannya ke para karyawan, yang mengisyaratkan bahwa sekali tujuan tersebut terpenuhi maka semua orang akan menerima bonus atau rewards.

“Hal yang menakjubkan adalah ketika saya mengunjungi situs hari ini dan berbicara dengan karyawan, bertanya berapa pertumbuhan dalam satu bulan dan hasilnya hampir mereka semua bisa menjawab segera pertanyaan saya,” katanya. “Setahun yang lalu sebelum kami lakukan hal itu, hampir tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu.”

 

Baca juga: 7 Program Kerja HRD yang Dapat Turunkan Turnover Karyawan

 

4. Menanamkan budaya inovasi

Siapa yang tidak ingin terlibat dalam pekerjaan vital? Setiap perusahaan berusaha untuk menjadi terdepan dalam persaingan maka itu perusahaan harus terus-menerus berinovasi.

Mungkin Anda berpikir ban bukan produk yang berteknologi tinggi, namun sebenarnya tidak seperti itu. Bayangkan bagaimana menghasilkan karet tetap baik setelah lama bergesekan dengan aspal jalan, hal itu sebuah proses yang cukup rumit.

Untuk menumbuhkan pola pikir inovasi perusahaan, Michelin mengadakan sebuah program lintas fungsional dan inkubator internal dengan dua program tersebut karyawan didorong untuk mengambil risiko dan menghasilkan ide-ide yang baik.

 

5.  Model kepemimpinan yang melayani

Pikirkan bos terbaik yang pernah Anda miliki. Apakah orang ini rendah hati dan mudah didekati? Stafford mengatakan Michelin tidak memiliki C-suite kantor, yang membuat karyawan biasa tidak dapat mengakses dan eksekutif benar-benar tertarik pada kesejahteraan karyawan.

Sebagai bukti, Stafford menunjuk klinik kesehatan keluarga yang diselenggarakan oleh perusahaan di empat titik besar sehingga karyawan dapat menerima perawatan yang tepat di tempat kerja. “Tujuan kami adalah memastikan semua karyawan dapat pensiun sehat dan siap untuk pensiun secara finansial,” katanya.

 

Baca Juga: Karyawan Wajib Paham, ini Cara Mudah Membuat Table di Word

 

6. Membuat mereka percaya Anda berkomitmen kepada mereka untuk jangka panjang

Selama krisis keuangan tahun 2008 Michelin tidak memPHK karyawan, tetapi mengurangi jam kerja namun tetap memberikan karyawan pendapatan sepenuhnya.

Kemudian, ketika pasar berbalik kondusif, perusahaan memberi karyawan bonus sebagai bentuk terima kasih kepada mereka yang tetap bertahan dengan perusahaan selama masa-masa sulit.

“Kami mendapatkan banyak rasa hormat dari karyawan kami,”. “Mereka benar-benar mempercayai kami dan tahu bahwa kami akan tetap berada di sana di masa-masa yang sulit.”

CL

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru