Pada dasarnya, tenaga kerja adalah setiap orang yang dapat melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Namun dalam praktiknya, terdapat perbedaan antara tenaga kerja terlatih dengan tenaga kerja tidak terlatih.
Keduanya merupakan orang yang berada pada usia produktif dan dapat melakukan pekerjaan. Umumnya tenaga kerja yang telah terlatih mendapatkan perhatian yang lebih dari perusahaan karena telah memiliki berbagai pengalaman yang dibutuhkan untuk produktivitas bisnis.
Di artikel LinovHR ini akan mengulas tentang tenaga kerja terlatih dari pengertian hingga contoh-contohnya. Simak di bawah ini!
Apa Itu Tenaga Kerja Terlatih?
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang sebelumnya telah bekerja dan memiliki pengalaman kerja atau pernah mengikuti pelatihan dalam bidang tertentu.
Berbeda dengan tenaga kerja terdidik, di mana mereka hanya memiliki pengetahuan di bidang yang mereka pelajari namun belum terlatih.
Tenaga kerja jenis ini umumnya orang-orang yang sudah berpengalaman di bidangnya. Mereka pernah bekerja sebelumnya di bidang yang sama. Contoh umumnya adalah sopir dan montir.
Seorang sopir harus telah berlatih sebelumnya untuk mengemudikan kendaraan. Mereka juga harus mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) sebagai tanda bahwa orang tersebut benar-benar dapat mengendarai suatu kendaraan.
Begitu pula dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang memiliki pelatihan khusus. Umumnya pekerjaan-pekerjaan seperti teknisi komputer, montir, akuntan, dan sejenisnya membutuhkan sertifikat yang menyatakan bahwa orang tersebut berkompeten untuk melakukan pekerjaannya.
Keuntungan dan Kekurangan nya:
Tenaga kerja jenis ini biasanya dapat menarik perhatian perusahaan karena telah memiliki bukti bahwa mereka kompeten dalam melakukan pekerjaan di bidangnya.ย
Berikut ini keuntungan memilih tenaga kerja yang terlatih, antara lain:
- Tenaga kerja yang sudah terlatih tentu memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tenaga kerja lainnya. Sehingga dapat memberikan sumbangan yang cukup besar kepada perusahaan.
- Memilih tenaga kerja jenis ini tidak memerlukan lagi pelatihan khusus yang diberikan kepada mereka. Mereka hanya perlu menyesuaikan beberapa hal tertentu dalam budaya kerjanya.
- Perusahaan pastinya tidak perlu harus mengeluarkan biaya guna pelatihan khusus bagi tenaga kerja yang baru direkrut. Hal ini karena mereka telah mempunyai pengalaman terhadap bidang yang ia lamar.
Namun, memilih tenaga kerja yang satu ini tidak hanya membawa keuntungan saja, terdapat beberapa kekurangan yang menjadi pertimbangan perusahaan, sebagai berikut:
- Tenaga kerja yang sudah memiliki pengalaman umumnya lebih sulit didapatkan karena jumlahnya yang tidak banyak.
- Selain itu, tenaga kerja yang memiliki pengalaman lebih memiliki daya tawar yang cukup tinggi atas balas jasa atau upah yang mereka inginkan. Oleh karena itu, perusahaan harus siap untuk memberikan imbalan yang sesuai dengan produktivitas tenaga kerja tersebut.
- Tenaga kerja jenis ini pada dasarnya telah terbentuk karakter dan budaya kerjanya. Sehingga, agak sulit bagi perusahaan untuk mengarahkan budaya kerja yang sesuai dengan budaya perusahaan.
Baca Juga: Ketahui Bagaimana Peran Tenaga Kerja Langsung dalam Proses Produksi
Contoh Tenaga Kerja Terlatih
Beberapa contoh tenaga kerja yang terlatih adalah penjahit, sopir, montir, barista, dan lain-lain.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut membutuhkan keahlian khusus di bidangnya yang bahkan beberapa di antaranya membutuhkan sertifikasi profesi sebagai tanda dasar kompetensi.
Seorang barista umumnya harus menjalani pelatihan dasar terlebih dahulu sebelum mereka dapat melakukan pekerjaan utamanya. Begitu pula dengan montir yang harus berlatih sebelumnya menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan kendaraan.
Baca juga: 7 Cara Menghadapi Tenaga Kerja Tidak Terlatih
Pengertian dan Contoh Tenaga Kerja Tidak Terlatih
Tenaga kerja tidak terlatih adalah tenaga kerja yang di luar tenaga kerja terdidik maupun tenaga kerja terlatih. Mereka umumnya adalah orang-orang yang mengenyam pendidikan formal pada tingkat bawah dan memang tidak ada pengalaman atau kemampuan yang memadai.
Tenaga kerja tidak terlatih biasanya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian secara spesifik. Hal ini karena mereka memang belum memiliki pengalaman kerja dan tidak memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni.
Keuntungan dari memilih tenaga kerja tidak terlatih yaitu harganya yang cenderung murah karena mereka tidak memiliki daya tawar yang besar. Menemukan tenaga kerja tidak terlatih juga bukanlah hal sulit di Indonesia, sehingga perusahaan dapat dengan mudah mempekerjakannya.ย
Namun, dari segi kelemahannya adalah tenaga kerja jenis ini hanya dapat mengerjakan pekerjaan yang sifatnya umum dan tidak memerlukan keahlian khusus. Mereka tidak dapat dituntut untuk mengembangkan kreativitasnya sehingga apa yang mereka kerjakan umumnya bersifat rutinitas.
Perusahaan yang mengerjakan tenaga kerja jenis ini harus lebih teratur dalam melakukan pengawasan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang diberikan kepada mereka dapat diselesaikan dengan baik.
Contoh tenaga kerja tidak terlatih yaitu pekerjaan seperti:
- buruh angkut
- tukang becak
- asisten rumah tangga
- kuli
- dan sebagainya.
Beberapa pekerjaan tersebut tidak memiliki keahlian khusus dimana para pekerjanya juga umumnya tidak memiliki kualitas sebaik tenaga kerja terlatih.
Namun, tenaga kerja tidak yang satu ini jumlahnya cukup besar sehingga perusahaan dapat mendapatkannya dengan mudah.
Baca Juga: Daftar Contoh Surat Lamaran Kerja yang Menarik untuk Semua Tenaga Kerja
Manajemen Semua Jenis Tenaga Kerja Lebih Mudah dengan Software HRIS LinovHR
Mengatur tenaga kerja baik terlatih maupun tidak dalam bisnis tentunya sangat penting sehingga harus dilakukan dengan sistematis dan akurat.
Untuk itu, Anda perlu menggunakan software HRIS LinovHR yang siap membantu perusahaan Anda dalam mengembangkan sumber daya manusia.
Melalui penerapan Human Resource Information System (HRIS), tentunya pengelolaan administrasi karyawan Anda akan semakin mudah dan praktis sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan Anda.
Dilengkapi dengan berbagai modul yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda seperti:
- Organization Management
- Personnel Administration
- Recruitment
- Payroll
- Competency Management
- Performance Management
- Time Management
- Reimbursement
- Succession Management
- Loan
- Employee Self Service (ESS)
- Learning and Development
Dengan menggunakan Software HRIS manajemen segala jenis tenaga kerja di perusahaan akan menjadi lebih efektif. Sehingga anda dapat lebih fokus terhadap urusan bisnis yang lebih strategis.
Jadwalkan Demo Software HRIS Gratis dari LinovHR Sekarang Juga!