Sertifikasi Profesi atau S2, Mana yang Paling Tepat untuk Anda?

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Sertifikasi Profesi
Isi Artikel

Tingkat persaingan dalam dunia kerja cukup tinggi. Karyawan harus selalu mempunyai kompetensi yang mumpuni agar bisa bersaing di pasar tenaga kerja.

Ada berbagai upaya yang dilakukan karyawan untuk meningkatkan potensi karir. Salah satunya adalah memilih jalur akademis yaitu S2.

Namun, ada pula karyawan yang memilih sertifikasi profesi yang dinilai lebih hemat waktu dan biaya. Mana yang lebih baik? Simak bahasannya di bawah ini!

 

Pentingnya Peningkatan Kompetensi untuk Karir Karyawan

Setiap perusahaan selalu berkembang dan membuat perusahaan selalu membutuhkan berbagai kompetensi demi menunjang operasional perusahaan.

Maka dari itulah banyak perusahaan melakukan competency assessment guna memahami seberapa luas perkembangan karyawan terhadap tujuan perusahaan.

Ketika perusahaan sudah memahami bagaimana kondisi kompetensi karyawan, perusahaan akan melakukan berbagai program untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan. 

Memang, banyak perusahaan yang menyediakan program pelatihan dan pengembangan untuk karyawan.

Namun tidak ada salahnya para karyawan memulai secraa mandiri meningkatkan skill dan kompetensi. Karyawan yang rajin meningkatkan skill atau kompetensi punya jenjang karir yang terbuka lebar dibandingkan karyawan yang tidak rajin meng-upgrade dirinya. 

Hal inilah pula yang dapat membuka lebar karir yang lebih gemilang bagi karyawan. 

 

Baca Juga: 8 Tips Memilih Jenjang Karir Menuju Karir Idaman

 

Pertimbangan Antara S2 dan Sertifikasi Profesi

Salah satu upaya yang dilakukan karyawan untuk meningkatkan keterampilan adalah dengan mengikuti program S2 dan sertifikasi profesi.

S2 atau yang sering disebut dengan magister adalah jenjang pendidikan yang lebih lanjut setelah melalui program sarjana atau S1. 

Sementara itu, sertifikasi profesi adalah penetapan yang diberikan kepada individu dari suatu lembaga atau organisasi yang kredibel. Penetapan tersebut akan menunjukkan bahwa individu mempunyai keterampilan atau kemampuan khusus dalam pekerjaan spesifik. 

Anda mungkin bingung untuk memilih antara sertifikasi profesi dan S2. Mana yang paling tepat untuk Anda, ya? Di bawah ini adalah beberapa pertimbangan yang dapat Anda gunakan untuk memilih:

 

1. Jenis dan Kualifikasi Pekerjaan

Ada beberapa jenis pekerjaan yang harus mengantongi gelar S2. Contohnya adalah dokter spesialis Ilmu Kesehatan Anak.

Contoh lainnya ada beberapa posisi manajerial yang mengharuskan memiliki gelar S2. Akan tetapi, ada juga profesi yang justru lebih mementingkan sertifikasi profesi dibandingkan gelar S2.

Contohnya adalah sertifikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Karyawan) guna menjamin kondisi karyawan di tengah lingkungan kerja yang riskan seperti perusahaan konstruksi. 

Jadi, bila pekerjaan Anda saat ini mengharuskan Anda mengantongi gelar S2, maka kuliah lagi menjadi pilihan yang bisa diambil. Tetapi jika tidak, maka mengambil sertifikasi profesi pun tidak ada salahnya.  

 

Baca Juga: Baru Lulus SMA? Ketahui 7 Prospek Kerja Jurusan Aktuaria!

 

2. Tujuan Karir

Tujuan karir setiap orang pasti berbeda. Ada yang ingin bekerja di perusahaan swasta, ada yang ingin melamar ke organisasi pemerintahan. Adapun tujuan karir Anda, pastikan anda memahami dengan benar setiap tantangan dan risiko di depannya. 

Untuk Anda yang ingin memilih tujuan karir di bidang akademisi yaitu menjadi dosen, Anda bisa memilih kuliah S2 lagi.

Masih banyak universitas atau perguruan tinggi yang membutuhkan tenaga pendidik untuk membangun bangsa. Materi yang diajarkan di jenjang S2 adalah materi teoritis yang membangun suatu pemahaman atau bidang keilmuan jauh lebih dalam dibandingkan jenjang S1. 

Sementara bagi Anda yang memiliki passion untuk bekerja di perusahaan korporat, Anda bisa memilih sertifikasi profesi. Materi yang diajarkan dalam sertifikasi profesi lebih mudah diaplikasikan langsung di dunia kerja. 

 

3. Biaya

Biaya menjadi faktor yang dikhawatirkan banyak orang ketika ingin meningkatkan skill. Besaran biaya untuk S2 cukup beragam tergantung jurusan yang Anda pilih.

Anda pun harus disiplin menyisihkan beberapa persen dari penghasilan untuk mengikuti jenjang S2. Sedangkan biaya Sertifikasi profesi biayanya cenderung lebih sedikit dibandingkan S2.  

Masih bingung soal biaya? Jangan khawatir. Jika Anda cukup cerdas dan pintar, Anda bisa mengajukan program beasiswa yang akan meringankan kantong pribadi Anda. 

 

4. Waktu

Waktu adalah uang. Ungkapan tersebut tidaklah salah. Banyak orang yang bekerja selalu kesulitan untuk mencari waktu luang di tengah rutinitas yang padat.

Untuk mengikuti program S2, Anda akan membutuhkan waktu 1,5 tahun. Itupun jika Anda lulus tepat waktu. Sedangkan sertifikasi profesi hanya membutuhkan waktu yang singkat.

Ada semacam short course beberapa hari dan 3-6 bulan, tergantung jenis apa yang diselenggarakan. 

 

Baca Juga: Cara Penulisan Gelar yang Benar Sesuai EYD

 

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, Anda pasti mempunyai gambaran besar mengenai pilihan Anda. Apa pun yang menjadi pilihan Anda, pastikan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Jika Anda ingin masuk ke jenjang akademis, bisa meluangkan waktu yang  cukup lama, Anda bisa memilih jenjang S2.

Nah, bagi Anda yang mempunyai waktu sedikit dan ingin langsung mengimplementasikan hasil yang Anda pelajari, Anda bisa memilih sertifikasi profesi. Semoga informasi di atas dapat berguna!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter