Ekspatriat merupakan individu bahkan kelompok yang biasa ditemukan di kota-kota besar. Istilah ini merujuk pada seseorang yang bekerja di luar negeri.
Berkat pengaruh globalisasi, saat ini kesempatan bekerja di negara lain juga sudah semakin besar. Tidak hanya di kedutaan atau organisasi internasional, banyak pula perusahaan yang membuka cabang di negara tertentu sehingga memungkinkan ekspatriat semakin banyak menetap disana.
Anda pun juga bisa menjadi seorang ekspatriat di negara lain, berikut kami sajikan informasi selengkapnya.
Pengertian Ekspatriatย
Ekspatriat adalah individu yang tinggal atau bekerja di negara lain di luar kewarganegaraanya. Secara umum mereka biasa disebut juga dengan expat. Kata ekspatriat sendiri diambil dari bahasa latin expatriate, yang berarti luar tanah air.
Adapun beberapa pengertian yang menyebutkan bahwa ekspatriat lebih dari sekedar pekerja asing biasa. Seorang expat memiliki kemampuan, pengalaman, pendidikan, dan status sosial yang cukup tinggi untuk menunjang tugas atau pekerjaannya di luar negara asalnya.
Seseorang menjadi ekspatriat dilatarbelakangi berbagai alasan, mulai dari mencari penghasilan yang lebih tinggi, ataupun yang paling umum terjadi adalah sebagai perwakilan perusahaan dari negara asal untuk menyelesaikan tugas di negara lain.
Umumnya tujuan tersebut dilakukan dalam kurun waktu tertentu saja, sebab status kependudukan expat di negara lain biasanya hanya untuk sementara. Namun, beberapa di antara mereka juga ada yang menetap secara permanen.
Perbedaan Ekspatriat dengan Imigranย
Walaupun definisinya yang serupa dengan imigran dikarenakan tinggal dan bekerja di negara asing, namun keduanya jelas berbeda. Lantas apa saja perbedaanya? Berikut ini penjelasan mengenai keduanya.
Imigran merupakan individu yang pindah dari negara asalnya ke negara lain dengan niat untuk tinggal secara permanen.
Mereka berpindah kewarganegaraan untuk mencari kehidupan yang lebih baik, pendidikan, atau karena alasan keluarga tertentu.
Proses perpindahan kewarganegaraan seorang imigran melibatkan prosedur hukum yang kompleks, termasuk pengurusan visa, izin tinggal, dan izin kerja.
Sedangkan ekspatriat seperti penjelasan sebelumnya merupakan individu yang tinggal di luar negara asalnya untuk alasan bekerja dalam jangka waktu tertentu.
Status kependudukannya di negara asing pun hanya sementara. Legalitas seorang expat biasanya tergantung pada visa kerja atau tinggal.
Berdasarkan dua penjabaran tersebut, perbedaan utama keduanya antara lain adalah.
- Durasi Tinggal: Ekspatriat biasanya tinggal untuk jangka waktu tertentu, sementara imigran berencana menetap secara permanen.
- Tujuan: Ekspatriat dikirim oleh perusahaan untuk tugas kerja tertentu, sedangkan imigran pindah untuk mencari kehidupan yang lebih baik atau alasan pribadi lainnya.
- Status Hukum: Prosedur hukum untuk imigran lebih kompleks dan melibatkan proses naturalisasi, sementara ekspatriat umumnya memiliki izin tinggal sementara yang terkait dengan kontrak kerja mereka.
Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Ekspatriat
Menjadi seorang ekspatriat tentunya mendatangkan banyak keuntungan. Salah satu di antaranya adalah penerimaan berbagai fasilitas penunjang tugas seperti tunjangan hidup, asuransi kesehatan, dan bantuan perumahan yang berasal dari perusahaan tempat bekerja.
Kelebihan Ekspatriat
Namun tidak hanya itu, berikut ini beberapa keuntungan lainnya yang didapatkan oleh seorang ekspatriat:
- Menjadi seorang ekspatriat berarti dapat meningkatkan kompetensi dan karir karena telah memiliki pengalaman di lingkup kerja international.
- Seseorang yang bekerja di negara asing biasanya akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan negara asalnya.
- Menjadi ekspatriat, seseorang akan memiliki jejaring dan hubungan dengan orang dari negara lain, sehingga dapat menciptakan peluang-peluang yang menguntungkan.
- Seorang expat juga akan mendapatkan pengalaman baru seperti budaya dan hal lainnya guna memperluas wawasan mereka.
Kekurangan Ekspatriat
Walaupun memiliki banyak kelebihan, menjadi ekspatriat juga dihadapkan oleh beberapa kekurangan serta hambatan, antara lain sebagai berikut.
- Hambatan menjadi seorang expat yang utama adalah adaptasi terhadap lingkungan, perlu adanya penyesuaian terhadap budaya, makanan, bahasa, peraturan, biaya hidup, dan lain sebagainya.
- Stres karena adaptasi budaya, pekerjaan, dan jarak dari keluarga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental ekspatriat. Tekanan untuk berprestasi di lingkungan kerja baru dan menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari yang berbeda bisa menyebabkan kelelahan emosional.
- Jauh dari orang-orang terdekat seperti teman dan keluarga menimbulkan rasa homesick bagi sebagian ekspatriat sehingga ini menjadi pengalam yang cukup sulit untuk dilalui.
- Menjadi seorang ekspatriat juga memungkinkan terputusnya hubungan lingkungan serta koneksi di negara asal.
- Standar keterampilan dan kompetensi di sebuah negara yang berbeda-beda, menyebabkan seorang ekspatriat perlu menyesuaikan dan merencanakan dengan hati-hati dalam menentukan karir di negara asing.
Cara Menjadi Ekspatriat
Setelah mengetahui pengertian, keuntungan, serta kekurangannya, ekspatriat dapat menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan pengalaman internasional dan memperluas jaringan kerja.
Biasanya cara yang paling banyak dilakukan oleh seseorang yang ingin menjadi ekspatriat adalah dengan mengikuti seleksi ekspatriat di perusahaan asing, bekerja di perusahaan asing di dalam negeri, maupun melalui beberapa jalur kenalan mulai dari bisnis, universitas, dan lain sebagainya.
Namun, untuk pemahaman lebih lanjut dan bentuk konkrit penerapannya berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi ekspatriat:
1. Persiapkan Diri Secara Profesional
Untuk menjadi ekspatriat, penting untuk memiliki keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan oleh perusahaan di negara tujuan. Tingkatkan keahlian melalui pendidikan tambahan, pelatihan, atau sertifikasi yang relevan dengan bidang kerja.
2. Cari Kesempatan Kerja Internasional
Mulailah mencari peluang kerja di luar negeri. Gunakan situs pencarian kerja internasional, jaringan profesional seperti LinkedIn, atau situs perusahaan multinasional lainnya yang sering membuka posisi untuk ekspatriat. Banyak perusahaan lebih memilih karyawan yang sudah berpengalaman di negara asal mereka sebelum mengirimkannya ke luar negeri.
3. Perusahaan Multinasional
Bergabung dengan perusahaan multinasional merupakan salah satu cara termudah untuk menjadi ekspatriat. Perusahaan besar sering memindahkan karyawan ke kantor cabang mereka di negara lain. Pastikan menunjukkan minat dan kesediaan untuk ditempatkan di luar negeri kepada atasan.
4. Pengurusan Visa dan Izin Kerja
Setelah mendapatkan tawaran kerja di luar negeri, langkah selanjutnya adalah mengurus visa dan izin kerja. Proses ini bervariasi tergantung negara tujuan. Biasanya, perusahaan akan membantu dalam pengurusan dokumen ini. Pastikan juga memiliki paspor yang masih berlaku dan memenuhi semua persyaratan visa.
5. Persiapan Keberangkatan
Sebelum berangkat, persiapkan semua kebutuhan dengan baik. Cari informasi tentang budaya, bahasa, dan kebiasaan negara tujuan untuk mempermudah adaptasi. Jika memungkinkan, pelajari bahasa setempat untuk membantu komunikasi sehari-hari. Selain itu, pastikan juga sudah mengatur tempat tinggal dan memahami sistem transportasi di negara tujuan.
6. Adaptasi dan Integrasi
Setibanya di negara tujuan, adaptasi adalah kunci kesuksesan sebagai ekspatriat. Terlibatlah dalam komunitas setempat dan jaringan profesional untuk membangun hubungan. Tetap terbuka terhadap perbedaan budaya dan belajar sebanyak mungkin dari pengalaman baru.
Demikian langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang ekspatriat. Tidak hanya mengikuti beberapa langkah di atas saja.
Seseorang yang ingin menjadi ekspatriat juga perlu mempertimbangkan kekurangan serta kelebihannya dan merancang keputusan penting mengenai peluang kerja di luar negeri.