Bagi perusahaan atau badan usaha yang bergerak dalam bidang manufaktur, pastinya memerlukan sebuah modal untuk melakukan produksi.
Di dalam sebuah dunia usaha, terdapat 5 jenis biaya produksi yang familiar dan banyak digunakan oleh para pelaku bisnis. Salah satu dari 5 jenis biaya produksi tersebut yaitu total cost atau biaya total.
Biaya total ini harus dihitung dengan menggunakan rumus biaya total, yang memerlukan memasukkan berbagai matriks. Angka dari biaya total tersebut dapat digunakan untuk menentukan profitabilitas bisnis Anda.
Dalam kesempatan kali ini, LinovHR akan mengulik lebih dalam pembahasan mengenai total cost. Mulai dari pengertian, manfaat, hingga cara menghitungnya dengan baik dan benar.
Berikut penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Total Cost?
Sesuai namanya yaitu biaya total atau total cost adalah keseluruhan biaya tetap dan juga biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang, dalam periode waktu tertentu.
Nilai yang ada pada total costย merupakan gabungan dari variabel cost dan juga fixed cost. Keduanya termasuk ke dalam jenis total cost, ditambah dengan marginal cost, yang dimana bila ditotal akan berjumlah 3 jenis total cost.
Baca Juga: Peran Activity Based Costing dalam Proses Produksi
Manfaat Mengetahui Total Cost
Mengetahui total cost dalam sebuah bisnis dapat memberikan berbagai manfaat dan juga keuntungan bagi usaha yang dijalankan, terutama dalam menentukan laba atau profit dari bisnis.
Total cost dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbandingan, untuk melakukan evaluasi dalam menentukan kedudukan produk di dalam kompetisi pasar. Caranya melalui peninjauan harga pokok produksi.ย
Apabila dalam peninjauan tersebut ditemukan bahwa total cost dapat lebih murah dibandingkan dengan kompetitor, maka harga produk bisa disesuaikan agar tetap bisa bertahan dan bersaing di dalam pasar.ย
Selain itu, perbandingan tersebut juga bisa dijadikan sebagai acuan, apakah perusahaan perlu meningkatkan penjualan untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan atau tidak.
Sebagai tambahan, total cost juga dapat digunakan sebagai indikator rentang produk atau kinerja dari perusahaan atau bisnis. Dengan begitu, perusahaan bisa mempercepat proses produksi dan melakukan negosiasi dengan supplier, apabila diperlukan.
Cara Menghitung Total Cost
Untuk menghitung total cost dapat dilakukan dengan menggabungkan biaya variabel dan biaya tetap dari penyediaan barang. Anda dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Total Cost= (Biaya tetap rata-rata x biaya variabel rata-rata) x Jumlah unit produksi
Dalam menghitung sebuah total cost, diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut ini cara menghitung total cost yang baik dan benar:
-
Jumlahkan Biaya Tetap Produksi
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan yaitu mengetahui dan menentukan biaya tetap yang ada di perusahaan Anda. Biaya tetap produksi tidak dipengaruhi oleh jumlah produk, maupun layanan/jasa yang diproduksi.
Biaya tetap di dalam sebuah perusahaan biasanya meliputi biaya gedung, biaya sewa, biaya administrasi, biaya pajak, biaya listrik, biaya air, dan lain-lain.
-
Hitung Semua Biaya Variabel
Setelah Anda mengetahui dan menghitung biaya tetap produksi. Langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan semua biaya variabel produksi. Biaya yang dibutuhkan dipengaruhi oleh banyaknya produk yang akan diproduksi oleh perusahaan.
Contoh biaya yang termasuk ke dalam biaya variabel yaitu, biaya bahan baku, gaji pekerja, biaya utilitas, biaya pemasaran, biaya pengepakan, hingga biaya distribusi.
-
Gabungkan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa total cost merupakan gabungan dari biaya tetap dan biaya variabel.
Maka dari itu, untuk mendapatkan nilai atau jumlah dari total cost, Anda perlu menggabungkan biaya keduanya.
Hasil penjumlahan kedua biaya tersebut, nantinya akan menjadi biaya total dari produksi yang Anda lakukan.
-
Ukur Jumlah Unit yang Akan Diproduksi
Nilai atau jumlah dari biaya total sangat bergantung dari banyaknya barang atau unit yang diproduksi dalam kurun waktu tertentu.
Oleh sebab itu, Anda perlu mengukur jumlah unit yang akan diproduksi. Namun, pastikan bahwa periode waktu yang Anda gunakan untuk menghitung jumlah barang yang diproduksi, bersamaan dengan waktu yang Anda gunakan untuk mengukur biaya tetap dan variabel.
Contoh Biaya Total
Guna memudahkan Anda dalam memahami biaya total atau total cost, berikut ini contoh dari total cost yang bisa Anda simak.
Sebuah perusahaan A memiliki biaya tetap sebesar Rp20.000.000, dengan penjabaran sebagai berikut:
- Sewa gedung kantor Rp10.000.000,- per bulan.
- Sewa alat & utilitas kantor Rp8.000.000,- per bulan.
- Tagihan listrik dan air Rp2.000.000,- per bulan.
- Total biaya tetap perusahaan setiap bulannya yaitu Rp.20.000.000,-.
Lalu, untuk biaya variabel dari perusahaan A yaitu sebesar Rp 20.000.000, dengan penjabaran sebagai berikut:
- Memproduksi barang sebanyak 1.000 produk, dengan harga per produknya sebesar Rp20.000,-.
- Membayar upah pekerja yang membantu proses produksi, sebesar Rp10.000.000,-.
- Membayar biaya pemasaran dan distribusi, sebesar Rp5.000.000,-.
- Total biaya variabel perusahaan yaitu sebesar Rp35.000.000,-.
Setelah Anda melakukan perhitungan biaya tetap dan juga biaya variabel. Maka langkah selanjutnya, Anda hanya perlu menjumlahkan keduanya untuk mendapatkan nilai atau jumlah dari total cost.
Seperti diketahui di atas, biaya tetap dari perusahaan A, sebesar Rp20.000.000,-. Sedangkan total biaya variabel perusahaan A, sebesar Rp35.000.000,-.
Sehingga, apabila ditotalkan, keduanya berjumlah sebesar Rp55.000.000,-, yang dimana jumlah ini disebut dengan total cost atau biaya total dari perusahaan A, dalam melakukan produksi pada periode waktu tertentu.
Baca Juga: Hidden Cost Berbahaya untuk Perusahaan?
Demikianlah pembahasan mendalam mengenai total cost, mulai dari pengertian, manfaat, cara menghitung, sampai contohnya.
Dapat disimpulkan, bahwa setiap pebisnis, terutama yang bergerak di dalam bidang produksi, perlu untuk mengerti dan mengetahui cara menghitung total cost perusahaan.
Hal ini dilakukan, guna menghindari perusahaan dari kerugian, dan lebih baik lagi dalam menentukan harga produk, serta membantu perusahaan dalam bersaing dengan kompetitor di pasar.