Production based training adalah salah satu metode pembelajaran yang menekankan praktik secara langsung. Metode ini didasarkan pada proses produksi sesungguhnya dengan melibatkan bahan serta alat kerja dalam lingkungan yang telah disimulasikan.
Metode pembelajaran satu ini banyak menekankan praktek ketimbang teori. Maka dari itu keterlibatan alat kerja serta bahan- bahan produksi cukup tinggi, sehingga menciptakan pengalaman yang sesuai dengan kondisi di lapangan nantinya.
Dalam penerapannya sendiri terdapat model pembelajaran yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan. Berikut penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Production Based Learning
Production based training adalah pendekatan pelatihan yang menggabungkan teori dengan praktek langsung dalam proses produksi. Proses pembelajaran ini bisa langsung dipraktekan di lingkungan kerja.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan praktis dan pemahaman peserta melalui pengalaman langsung. Pendekatan ini memungkinkan peserta untuk berkontribusi pada output produksi sambil belajar, sehingga menciptakan solusi yang saling menguntungkan bagi peserta dan perusahaan.
Production based training cukup efektif dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai, meningkatkan produktivitas, dan memastikan bahwa keterampilan yang diperoleh relevan dengan kebutuhan industri.
Karakteristik Production Based Learning
Secara karakteristik PBT (Production based training ) menurut Gustafson (2003) dalam Mursad (2013) memiliki tiga karakter, antara lain:
- Terdapat anggapan bahwa produk pembelajaran ini (PBT) dibutuhkan.
- Uji coba dan revisi harus dilakukan berulang kali hingga mencapai hasil yang optimal.
- Selain itu, diasumsikan bahwa produk yang dihasilkan harus dapat digunakan oleh berbagai pengelola pembelajaran.
Ciri-ciri Production Based Learning
Production based training memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya. Ciri tersebut antara lain:
- Pelatihan PBT berbasis tugas praktik.
- Pelatihan bersifat langsung dengan mempraktikkan keterampilan yang peserta didik kuasai.
- Pelatihan berorientasi pada tujuan. Peserta didik nantinya akan diberikan tujuan spesifik untuk dicapai.
- Pelatihan PBT biasanya memberikan batas waktu pada pelaksanaanya, guna memberikan pembelajaran manajemen waktu yang tepat.
- Terakhir, metode pembelajaran satu inin berbasis kinerja. Selama pelatihan peserta didik akan melalui proses evaluasi berdasarkan kemampuan mereka dalam memenuhi tujuan tertentu.
Tahapan dalam Production Based Learning
Setelah mengenal definisi beserta karakter dan ciri-cirinya, dalam penerapannya terdapat lima tahapan pembelajaran production based learning ini, antara lain meliputi:
1. Fase orientasi atau perencanaan produk
Tahap pertama, peserta didik diperkenalkan pada konsep dasar proses produksi. Nantinya, mereka akan belajar dan terlibat langsung dalam melakukan perencanaan, proses produksi, hingga alur kerja.
2. Fase latihan
Selanjutnya, para peserta didik akan belajar dan mengerjakan tugas dalam proses produksi. Fase ini akan melibatkan penggunaan alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam menunjang penugasan. Selain itu peserta juga harus patuh terhadap peraturan keselamatan yang berlaku.
3. Fase Produksi
Dalam fase ini peserta didik akan mempraktekan apa yang telah mereka pelajari berdasarkan dua fase sebelumnya. Mereka akan ditempatkan pada lini produksi sesungguhnya seperti memantau proses produksi hingga menjaga kualitas produk.
4. Evaluasi Produk
Setelah produk atau layanan telah selesai, peserta didik dapat melakukan uji produk dengan memberikan sampel produk secara acak ke masyarakat luas. setelah melihat respon dan tanggapan mengenai produk tersebut, barulah dilakukan evaluasi serta perbaikan jika ada kekurangan.
5. Pemasaran Produk
Apabila produk telah melewati masa evaluasi dan produk memiliki hasil yang baik, maka langkah selanjutnya yang dapat peserta didik lakukan adalah melakukan rencana pemasaran dengan menggunakan media sosial atau media lainnya.
Baca juga: 14 Strategi Pemasaran yang Jitu untuk Promosikan Bisnis Anda
Terapkan Metode Pelatihan Lebih Menarik dengan LMS LinovHR
Itulah metode pelatihan production based training yang dapat membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri di lingkungan pekerjaan. Namun, perlu diketahui bahwa metode ini tidak hanya diterapkan untuk siswa saja, melainkan untuk karyawan di sebuah perusahaan.
Pelatihan untuk seorang karyawan sangatlah penting mengingat tantangan bisnis semakin ketat. Perlulah sumber daya yang terlatih dan berkompetensi tinggi untuk menghadapi tantangan tersebut.
Maka dari itu, guna memberikan pelatihan secara cepat dan maksimal, perusahaan dapat menggunakan learning management system (LMS) dari LInovHR. Sistem ini memungkinkan Anda menyesuaikan model pembelajaran production based training karyawan dalam bentuk video, teks, animasi, dan lain sebagainya.
Perusahaan dapat menyusun topik pelatihan secara rinci dari periode pelaksanaan, sampai kuota pelatihan. Tiap materinya juga dapat diunggah dan diunduh secara mudah oleh perusahaan maupun karyawan.
Tidak hanya itu, melalui sistemnya yang berbasis blended learning memungkinkan karyawan dalam mengakses pelatihan melalui website atau mobile. Perusahaan juga bisa menggabungkan pelatihan online dan offline sesuai dengan kebutuhan.
Semua kemudahan pada sistem ini diperuntukan kepada perusahaan agar dapat mengembangkan serta meningkatkan skill karyawannya dan juga memaksimalkan pengalaman belajar. Jadi, segera gunakan earning management system (LMS) dari LInovHR permudah pelatihan karyawan Anda dan pangkas biaya administrasi pelatihan bersama kami!