work from office

Hal-hal Penting dalam Transisi WFH ke WFO

Tahun 2020 awal, seluruh dunia dilanda pandemi COVID-19 dan mengubah pola kerja di banyak perusahaan. Namun seiring berjalannya waktu, kini Pemerintah menerapkan aturan new normal yang membolehkan masyarakat untuk melakukan aktivitas di luar rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini membuat para perusahaan kembali melakukan sistem kerja WFO (Work From Office) dari yang semulanya WFH (Work From Home)

Tetapi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan manajemen perusahaan ketika kembali menerapkan sistem WFO. Lalu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan perusahaan?

mobile ess

1. Berikan Waktu Kepada Karyawan untuk Menyesuaikan Diri

Transisi antara WFH ke WFO (Work from Office) membuat sebagian karyawan masih merasa takut untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Sebagai pemberi kerja, perusahaan harus memberikan waktu bagi mereka untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan baru ini. Karena yang terpenting saat ini adalah kesehatan para karyawan untuk melancarkan proses kerja.

 

2. Berikan Karyawan Kesempatan untuk Saling Mengeluarkan Pendapat

Jika dulu seluruh keputusan bisnis sepenuhnya berada di tangan perusahaan, saat ini cobalah untuk mengajak karyawan Anda untuk mengambil peran dalam suatu tindakan besar yang akan dilakukan. Karena hal ini menyangkut kesehatan dan keselamatan karyawan, mereka juga perlu untuk memberikan pendapat agar proses kerja yang dilakukan bisa tetap melindungi kesehatan mereka.

 

 

3. Dengarkan Seluruh Masukan Karyawan

Situasi pandemi seperti ini membuat kewaspadaan pada tiap orang meningkat, seperti halnya para karyawan. Agar proses kerja bisa berjalan dengan lancar dan tetap menjaga keamanan karyawan, dengarkanlah setiap keluhan, saran, hingga kekhawatiran yang mereka rasakan selama bekerja.

Dengan cara mendengarkan dan memahami apa yang mereka rasakan, Anda bisa memberikan solusi terbaik untuk kenyaman bekerja karyawan. Selain itu, Anda juga bisa menentukan strategi bekerja yang tepat untuk diterapkan di kantor.

 

4. Memiliki Rencana Transisi yang Fleksibel

Situasi di tengah pandemi sulit diprediksi. Jadi jika rencana yang Anda buat ternyata gagal atau ada hambatan, rencana transisi akan membantu Anda untuk melancarkan proses kerja.

Buatlah rencana transisi yang fleksibel dan sesuai dengan budaya, bisnis, serta kebutuhan tim. Dengan memiliki banyak rencana untuk menjalankan satu tujuan akan meminimalisir terjadinya hambatan atau kesalahan.

 

Baca Juga : Karyawan terkena Virus Corona? Inilah yang Sebaiknya Dilakukan HR

 

5. Seimbangkan Antara Kebutuhan Perusahaan dengan Kebutuhan Karyawan

Susun kembali rencana kerja yang telah Anda buat. Cek kembali apakah rencana tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan. Untuk mensukseskan target kerja, tentu saja pihak yang terlibat di dalamnya adalah karyawan, manajer/atasan, dan manajemen perusahaan. Jadi, jangan sampai Anda membuat rencana kerja yang hanya berfokus pada kebutuhan perusahaan. Sebaliknya, buatlah rencana kerja yang di dalamnya dapat mencukupi kebutuhan seluruh pihak.

 

6. Pertimbangkan untuk Menerapkan Model Hybrid

Model kerja hybrid adalah konsep kerja fleksibel dengan menerapkan sebagian karyawan dengan sistem work from office dan sebagian lagi dengan sistem WFH. Di tahun 2021 ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan model ini untuk menghambat penularan virus.

Namun demikian, penerapan model ini bisa dikatakan efektif karena karyawan bisa tetap produktif bekerja walau dengan jarak jauh atau bekerja di kantor. Saat pemerintah sudah menetapkan new normal, masih banyak karyawan yang tidak nyaman ketika terlalu lama bekerja di luar rumah. Dengan melakukan model hybrid pada sistem kerja, kesehatan karyawan akan tetap terjaga dan produktivitas kerja bisa tetap berjalan dengan lancar.

 

Baca Juga : 4 Rekomendasi Aplikasi untuk WFH (Work From Home) tetap Produktif

 

7. Menyediakan Protokol Kesehatan yang Jelas dan Mudah Diakses

Bila para karyawan sudah kembali beraktivitas di kantor, perusahaan tetap harus menjaga dan memperhatikan kesehatan karyawan. Pastikan bahwa kantor Anda memiliki hand sanitizer di setiap sudut ruangan, menyediakan tempat cuci tangan, hingga menata ulang tempat duduk karyawan dengan memberikan batas 1 Meter antar tempat duduk. Selain itu, atur jadwal kerja karyawan dengan membagi jadwal WFH dan WFO seperti pada model hybrid yang sudah dijelaskan di atas.

Saat Anda meminta mereka untuk kembali bekerja di kantor, Anda juga harus bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan mereka. Dengan menyiapkan protokol kesehatan tersebut, setidaknya Anda sudah berusaha untuk mengurangi penyebaran virus dengan menjaga seluruh karyawan tetap bersih dan berjarak.

Kesehatan saat ini menjadi salah satu hal terpenting dan sangat mahal. Jika tidak dijaga dengan baik, tentu saja akan menyulitkan diri sendiri dengan orang lain. Walau pandemi COVID-19 masih belum usai, perusahaan pastinya memiliki program bisnis yang harus tetap berjalan agar bisa tetap menguntungkan.

 

Baca Juga: Attendance Tracker Mudahkan Track Posisi Karyawan

 

Transisi antara work from home ke work from office membuat para karyawan masih belum bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru dan masih memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi. Hal ini menjadi perhatian bagi pihak perusahaan saat ingin kembali mempekerjakan karyawan di kantor.