Dalam dunia bisnis, mungkin Anda sudah tidak asing lagi mendengar istilah B2C. Lantaran, B2C adalah salah satu model penjualan yang paling sering digunakan dalam menjalankan sebuah bisnis. Kepanjangan dari B2C sendiri adalah business to consumer.
Ketika mendengar istilah B2C, secara tidak langsung Anda juga akan menjumpai istilah mengenai B2B yang merupakan kepanjangan dari business to business. Kedua model penjualan ini memiliki prinsip dan cara kerja yang berbeda.
Untuk mengetahui lebih jauh informasi mengenai model penjualan satu ini, simak penjelasan artikel LinovHR dibawah ini sampai tuntas ya!
Pengertian B2C Adalah
B2C adalah salah satu model penjualan dengan cara melakukan proses penjualan sebuah produk atau jasa secara langsung kepada konsumen end user (pengguna akhir) baik individu maupun kelompok.
Dalam melakukan model pejualan ini, Anda tidak akan membutuhkan seorang perantara antara perusahaan dengan pelanggan. Karena perusahaan akan menyalurkan produk atau jasa yang dimilikinya secara langsung kepada pelanggan.
Model penjualan B2C sebenarnya sudah berkembang sejak lama. Bahkan Anda dapat menemukan model penjualan satu ini secara mudah di berbagai pusat perbelanjaan, restoran hingga pasar tradisional.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, model business to consumer juga berlaku pada penjualan produk secara online seperti yang dilakukan oleh para produsen melalui e-commerce.
Karakteristik B2Cย
Dalam kerjanya, B2C memiliki beberapa karakteristik yang perlu Anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut.
-
Terbuka
Terbuka untuk umum dan tidak terbatas, maksudnya adalah dalam melakukan model penjualan ini, perusahaan akan menyebarkan setiap informasi tentang produk dan jasa yang mereka miliki kepada masyarakat luas.ย
-
On Demand
Model penjualan business to consumer adalah salah satu jenis model penjualan yang akan menyediakan produk atau jasa berdasarkan dengan permintaan atau on demand para konsumen.
Dalam hal ini, perusahaan akan melakukan penyesuaian terhadap barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh para konsumen.
-
Persaingan Tinggi
Model penjualan satu ini dikenal memiliki persaingan yang sangat ketat dan tinggi. Hal ini dapat terjadi karena adanya permintaan tinggi dari berbagai produk yang dibutuhkan secara perorangan. Sehingga akan lebih banyak produk serupa yang akan bermunculan pada perusahaan-perusahaan lain.
-
Transaksi Sederhana
Business to consumer dapat dikatakan menjadi salah satu model penjualan yang disukai oleh para konsumen. Karena memiliki transaksi yang sederhana dan tidak selalu didasarkan dengan relasi atau hubungan yang terjalin antara perusahaan dan konsumennya.ย
Perbedaan B2C dan B2Bย
Melalui penjelasan di atas, Anda sudah dapat mengetahui sekilas bahwa B2C memiliki prinsip dan cara kerja yang berbeda dari model penjualan B2B.ย Berikut adalah perbedaan dari kedua model tersebut:
- Model bisnis B2C lebih fokus pada customer-centric, sedangkan pada model bisnis B2B lebih berfokus pada industri.
- Business to consumer memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan dapat terjadi pada berbagai sektor dan skala. Sedangkan business to business memiliki tingkat persaingan yang sedikit lebih rendah karena dinilai belum banyak perusahaan yang menggunakan model satu ini di Indonesia.
- Memiliki strategi marketing yang berbeda. Biasanya pada model business to consumer akan memiliki strategi marketing yang bersifat emosional agar dapat membeli produk yang diiklankan. Biasanya mereka juga akan gencar dalam melakukan promosi dan diskon. Sedangkan pada model bisnis B2B lebih menggunakan strategi marketing untuk meningkatkan reputasi yang mereka miliki. Biasanya, mereka akan menggunakan media untuk menampilkan berbagai konten dan portofolio yang mereka miliki.
Baca Juga: Apa Itu Wiraswasta dan Bedanya dengan Wirausaha?
Tipe-tipe B2Cย
Dalam kerjanya, business to consumer memiliki banyak tipe. Namun terdapat beberapa tipe penjualan yang paling sering digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut.
-
Penjualan Secara Langsung
Tipe direct seller atau penjualan secara langsung merupakan salah satu tipe yang paling banyak digunakan di Indonesia. Penjual disini sendiri dapat berupa perusahaan besar maupun para UMKM dengan bisnis kecil dan rumahan.ย
Setiap penjual, nantinya dapat menjual produk yang mereka miliki secara langsung kepada konsumen mereka melalui berbagai media seperti toko fisik, toko online, e-commerce, dan lain sebagainya.
-
Berbasis Biaya
Umumnya tipe ini akan mengandalkan subscription bulanan atau tahunan yang berbayar kepada konsumen yang mereka miliki.
Biasanya, perusahaan yang menggunakan tipe ini adalah perusahaan yang bergerak pada bidang media. Dalam menggunakan tipe satu ini, biasanya perusahaan akan menyediakan konten-konten menarik yang hanya bisa diakses oleh konsumen yang telah melakukan langganan.
-
Berbasis Periklanan
Tipe satu ini juga sering digunakan oleh berbagai perusahaan dengan melakukan periklanan pada e-commerce maupun website yang mereka miliki. Biasanya, perusahaan akan membuat berbagai konten menarik dan berkualitas dengan tujuan untuk meningkatkan minat pengunjung serta meningkatkan traffic website yang mereka miliki.
-
Berbasis Komunitas
B2C juga punya tipe penjualan berbasis komunitas. Biasanya perusahaan akan berusaha menjual produk atau jasa kepada mereka yang tergabung dalam suatu komunitas tertentu.
Tipe ini biasanya punya segmen pasar yang spesifik karena mengincar orang-orang yang punya minat dan ketertarikan yang sama dengan bisnis.
-
Melalui Perantara Online
Melalui perantara online atau dengan menggunakan platform yang dapat menghubungkan penjual dengan pembeli. Perantara online biasanya akan mendapatkan keuntungan dari komisi pada setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.ย
Kelebihan dan Kekurangan B2Cย
Setiap model bisnis yang akan dijalankan oleh perusahaan, tentu akan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut adalah kelebihan dari model bisnis B2C:
- Dapat menjangkau konsumen yang lebih luas
- Penjual dapat membangun suatu hubungan komunikasi secara langsung kepada konsumen yang mereka miliki
- Membutuhkan biaya tambahan yang jauh lebih terjangkau
Sedangkan kekurangan dari model bisnis B2C di antaranya adalah sebagai berikut:
- Akan sangat bergantung pada konsumen yang mereka miliki
- Memiliki jumlah kompetitor yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan model B2B, dalam hal ini perusahaan harus bisa menonjolkan produk dan jasa yang mereka miliki dibandingkan kompetitor lainnya
Itulah informasi mengenai business to consumer yang perlu Anda ketahui. Semoga setelah membaca informasi di atas Anda semakin paham dengan B2C.