Bisnis merupakan aktivitas jual-beli yang dilakukan manusia baik dalam bentuk perseorangan atau kelompok. Tujuannya tentu untuk menghasilkan uang atau laba melalui penjualan produk maupun jasa. Bisnis sendiri terbagi dalam beberapa jenis. Salah satunya business to business (B2B).
Model bisnis ini biasanya berlandaskan atas suatu ketergantungan. Misalnya bisnis A membutuhkan bahan baku dari bisnis B untuk memulai aktivitas produksi. Tak cuma berjenis produk, model bisnis B2B biasanya berisikan jasa yang saling ditransaksikan.
Simak artikel di bawah mengenai B2B!
- Pengertian Business to Business(B2B)
- Perbedaan B2B dan B2C
- Bentuk Pelayanan Perusahaan B2B
- Karakteristik Perusahaan B2B
- Contoh Perusahaan B2B di Indonesia
- Kesimpulan
Pengertian Business to Business (B2B)
Business to business Business atau B2B adalah suatu bentuk aktivitas transaksi bisnis yang dilakukan oleh satu perusahaan dengan satu atau banyak perusahaan lainnya.
Umumnya, aktivitas business to business, dilakukan suatu perusahaan untuk menunjang kebutuhan perusahaan lainnya dengan menjual barang atau layanan jasa. Pihak penyedia akan mendapatkan bayaran dari pelayanan yang telah diberikan pada kliennya.
Perbedaan B2B dan B2C
Terdapat beberapa perbedaan di antara dua jenis bisnis ini.
Target Customer
Perusahaan dengan model B2B memiliki customer atau pelanggan yaitu sesama perusahaan/ bisnis lainnya. Hal ini tentu berbeda dengan model B2C yang menjadikan perorangan sebagai targetnya.
Strategi
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa sasaran antara B2B dan B2C berbeda. Maka dari itu, penggunaan strateginya pun juga berbeda.
Perusahaan B2B akan memfokuskan kegiatan-kegiatan pemasaran di area di mana target sasaran mereka berada. Sementara B2C akan lebih luas menargetkan kegiatan pemasarannya, karena cakupan individu lebih luas.
Hubungan dengan Customer
Bisnis B2B cenderung menjalin hubungan bisnis secara jangka panjang, dengan harapan akan ada kontinuitas dalam pembelian. Sementara bisnis B2C lebih ke jangka pendek karena faktor produk dan juga pilihan yang banyak bagi konsumen.
Jumlah transaksi
B2C biasanya memiliki jumlah transaksi yang sedikit, karena memang model penjualannya dilakukan secara eceran. Berbeda dengan B2B yang langsung melakukan transaksi secara besar, karena kebutuhan dari perusahaan memang lebih besar daripada perorangan.
Bentuk Pelayanan Perusahaan B2B
Perusahaan ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk penyedia barang dan penyedia jasa, berikut penjelasannya.
-
Perusahaan B2B Penyedia Produk atau Barang
Perusahaan business to business ada yang bergerak dalam bidang penyedia produk atau barang. Nantinya perusahaan ini akan memenuhi permintaan produk yang dibutuhkan oleh perusahaan lain untuk menjalankan bisnis.
Contohnya adalah perusahaan pembuat alat-alat kantor (ATK) menjual produk mereka ke perusahaan yang membutuhkan alat-alat tersebut.
-
Perusahaan B2B Penyedia Layanan Jasa
Adapun perusahaan business to business yang bergerak dalam bentuk pelayanan jasa. Perusahaan ini akan memenuhi kebutuhan perusahaan lainnya dalam bentuk pelayanan. Bentuk pelayanan jasa yang ditawarkan antara lain, yaitu layanan keuangan, layanan kebersihan, layanan konsultasi hukum, layanan pengembangan sistem, layanan konsultasi pajak, dan lain-lain.
Salah satu contohnya adalah perusahaan Digital Agency, akan menawarkan jasa atau keahlian mereka di bidang digital untuk perusahaan yang ingin meningkatkan performa mereka dibidang digital.
Kami, LinovHR Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Bisnis B2B, Kami menawarkan Sistem HRIS terbaik untuk menjadi Sistem HRIS Perusahaan anda.
Kami memiliki berbagai modul yang dapat anda andalkan untuk memanage human resource lebih baik lagi. Seperti Modul: Time Management, Peformance Management, Payroll, Sucession Management, Personel Administration, Recruitment, Organization Management, Competency Management dan Masih banyak lagi.
Karakteristik Perusahaan B2B
Perusahaan business to business memiliki karakteristik yang berbeda dengan bentuk usaha lainnya. Berikut karakteristik dari perusahaan B2B.
-
Siklus Pengambilan Keputusan yang Panjang
Perusahaan yang berkecimpung dalam B2B, memerlukan waktu untuk mengambil keputusan yang lebih lama. Mengapa demikian? Karena biasanya perusahaan pembeli perlu mendapat pertimbangan dari pihak manajemen untuk memastikan produk yang dibeli benar-benar sesuai dengan kebutuhan.
Bahkan, terkadang perusahaan melakukan revisi atas pembelian suatu perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan waktu pengambilan keputusan menjadi semakin panjang.
-
Sifat Pembelian yang Lebih Teknis
Untuk mencapai kesepakatan antara perusahaan penyedia dan pembeli perlu melalui berbagai tahap. Salah satunya, tahapan memahami suatu produk yang akan dibeli. Pemahaman dalam suatu produk yang dibutuhkan perlu mendapat pertimbangan lebih dari satu orang.
Perusahaan pembeli bahkan umumnya memiliki komite yang ahli dalam melakukan aktivitas pembelian B2B. Nantinya, komite ini akan mengidentifikasi suatu produk yang benar-benar dibutuhkan beserta jenis dan kapasitas yang cocok.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud e-Commerce? Simak Penjelasan Berikut!
-
Membangun Relasi Jangka Panjang
Sebuah perusahaan B2B tentu memerlukan pendapatan untuk meningkatkan perekonomian. Namun, perusahaan dalam bentuk ini juga perlu membangun hubungan baik dengan perusahaan penjual.
Mengapa demikian? Hal tersebut karena jika perusahaan B2B mampu membangun hubungan harmonis dengan perusahaan pembeli dapat terjalin sebuah kerja sama secara terus-menerus di kemudian hari. Perusahan pembeli yang puas akan kualitas produk sebuah perusahaan B2B, tentu akan membeli produk serupa di perusahaan yang sama.
-
Memerlukan Sebuah Sistem Khusus untuk Aktivitas
Sebuah perusahaan B2B hendaknya membuat dan merancang sebuah sistem yang mampu melayani penjualan produk pada konsumen. Dengan begitu, akan memudahkan setiap transaksi yang dilakukan antara perusahaan B2B dan pembelinya.
Sistem tersebut setidaknya memiliki fitur keamanan data. Serta sebuah fitur untuk melakukan komunikasi untuk bertukar informasi serta negosiasi secara online.
-
Banyak Melakukan Proses Negosiasi
Perusahaan di bidang ini tentu akan banyak melakukan aktivitas negosiasi dengan perusahaan pembelinya. Mulai dari negosiasi waktu pemenuhan, harga, dan perencanaan jumlah yang diinginkan oleh pembeli.
Apabila proses negosiasi telah terlaksana, barulah timbul kesepakatan di kedua pihak, yaitu perusahaan B2B dan perusahaan pembeli. Langkah berikutnya biasanya perusahaan mengirimkan quotation kepada pembelinya, baru kemudian perusahaan B2B akan melakukan produksi untuk memenuhi produk yang telah disepakati.
Contoh Perusahaan B2B di Indonesia
Biasanya perusahaan B2B di Indonesia bergerak dalam bentuk e-commerce atau perdagangan elektronik. Berikut contoh perusahaan e-commerce B2B di Indonesia.
-
Bukalapak
Bukalapak merupakan situs e-commerce di Indonesia yang didirikan oleh pada tahun 2010. Situs ini mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam satu aplikasi.
Saat ini BukaLapak mulai merambah bisnis B2B dengan membuat fitur yang beranama BukaPengadaan. Tujuan utama dari fitur ini, yaitu untuk memudahkan suatu perusahaan dalam memenuhi pengadaan barang.
Cara kerjanya dimulai dari suatu klien memberikan daftar pengadaan barang kepada BukaPengadaan. Lalu, tim BukaPengadaan akan mencarikan barang yang sesuai atas kebutuhan klien.
Setelah itu, BukaPengadaan akan memberikan rekomendasi barang kepada klien.
Baca Juga: Apa itu Konsultan? Ini Pembahasan Lengkapnya!
-
Indonetwork
Indonetwork merupakan situs e-commerce penyedia barang-barang untuk memenuhi kebutuhan klien. Barang yang disediakan mulai dari mesin peralatan industri, perlengkapan listrik serta elektronik, peralatan rumah tangga, komputer, dan lainnya.
Indonetwork mampu menjangkau berbagai kalangan pebisnis, mulai dari pelaku Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) sampai industri besar.
Selain bergerak dalam bidang pengadaan barang, Indonetwork pun memiliki pemenuhan dalam layanan jasa. Layanan yang diberikan berupa jasa percetakan, konsultasi event dan tim kreatif,dan lainnya.
Baca Juga: Tips Jitu Negosiasi Bisnis untuk Memenangkan Perusahaan
Kesimpulan
Tidak jauh berbeda dengan jenis B2C atau C2C, Peran perusahaan business to business cukup vital di kehidupan bisnis. Dengan adanya bidang usaha dalam pemenuhan business to business, maka setiap kalangan industri baik UMKM maupun perusahaan besar akan semakin mudah dalam memenuhi kebutuhan bisnis.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat!