Dalam mengukur efektivitas kinerja perusahaan, selain menggunakan metode KPI (Key Performance Indicator), biasanya perusahaan juga menggunakan metode OKR. Apalagi OKR juga digunakan oleh perusahaan seperti Google.
OKR merupakan singkatan dari Objective Key Result, yaitu suatu metode pencapaian goal yang biasanya digunakan dalam perusahaan. Metode ini digunakan untuk memastikan setiap individu dalam tim bisa mencapai goal.ย
Melalui penerapan OKR, perusahaan dapat melacak progress setiap karyawan dan mendorong karyawan untuk meningkatkan progress-nya. Jika mungkin, perusahaan bisa melakukan perubahan agar goal dapat tercapai.
Mengingat pentingnya OKR dalam mencapai goal perusahaan, Anda perlu mempertimbangkan untuk menerapkannya di perusahaan Anda.
Sebelum itu, Anda harus mengetahui contoh OKR terlebih dahulu karena setiap divisi dalam perusahaan memiliki OKR yang berbeda-beda.
Berikut ini contoh OKR untuk setiap divisi perusahaan, silakan disimak!
Contoh OKR Perusahaan
OKR terdiri atas objective dan key result. Objective merupakan tujuan utama yang ingin dicapai. Sedangkan key result adalah langkah-langkah kecil yang harus dikerjakan dan dituntaskan agar tujuan utama tercapai.
Setiap divisi dalam perusahaan memiliki OKR yang berbeda. Tentu saja, ini karena masing-masing divisi memiliki target dan goal yang tak sama.
Sebagai contoh, divisi HRD yang menangani karyawan tentu memiliki target yang berbeda dengan divisi sales yang menangani penjualan.
Karena itulah, Anda perlu memahami contoh OKR perusahaan berdasarkan divisinya. Berikut ini adalah contohnya.
Contoh OKR Umum di Perusahaan
OKR umum merupakan OKR yang menjadi tujuan bersama. Biasanya, OKR ini didasarkan pada tujuan perusahaan jangka panjang yang memiliki skala besar.
Contoh Objective umum dalam perusahaan yaitu menjadi perusahaan pemimpin dalam industri. Maka, key result yang harus dicapai adalah:
- Membuka minimal 5 cabang baru dalam satu tahun.
- Menggaet 2.000 pelanggan baru dalam satu tahun.
- Mencapai nilai penjualan minimal Rp110 miliar per tahun.
Contoh OKR HR
OKR HR digunakan untuk mengelola karyawan. Contoh OKR HR adalah:
- Objective: Meningkatkan kedisiplinan kehadiran karyawan hingga sebesar 30% dalam 6 bulan.
- Key result:ย
- Menerapkan hukuman untuk karyawan yang terlambat datang atau pulang lebih awal.
- Menggunakan aplikasi absensi untuk memantau dan mencatat kehadiran karyawan.
Contoh OKR Sales
OKR sales akan berhubungan dengan revenue perusahaan yang dihasilkan dari penjualan.
Contoh OKR divisi sales yaitu:
- Objective: Meningkatkan revenue hingga Rp5 miliar per tahun.
- Key result:ย
- Menghubungi minimal 200 prospek setiap minggu.
- Melakukan pitching dengan minimal 30 calon klien setiap minggu.
- Mendapatkan revenue sebesar minimal Rp410 juta per bulan.
- Menurunkan churn rate menjadi lebih rendah dari 5% per bulan.
Contoh OKR Marketing
OKR marketingย tentunya berkaitan branding perusahaan di mata masyarakat.ย Contoh objective divisi marketing misalnya mendapat 1 juta followers media sosial dalam 1 tahun.
Maka, key result-nya adalah:
- Melakukan campaign besar di media sosial setiap bulan.
- Menggaet influencer dengan followers aktif minimal 1 juta untuk melakukan campaign bersama.
Contoh OKR Bagian Keuangan
Lalu, yang terakhir ada OKR divisi keuangan yang digunakan untuk mengatur keuangan perusahaan.
Contoh objective divisi ini misalnya meningkatkan keuangan perusahaan. Dari situ, bisa dibuat key result berupa:
- Melakukan analisis biaya operasional setiap divisi.
- Mengurangi biaya operasional divisi untuk hal-hal yang tidak menghasilkan.
- Mempercepat waktu pembayaran dari pelanggan agar dana bisa cepat dikelola kembali.
Cara Membuat OKR yang Powerful
Satu-satunya cara agar OKR dapat memberi hasil positif adalah membuat OKR yang powerful dan jelas. OKR harus powerful agar memberi impact yang besar kepada perusahaan, lalu juga harus jelas agar mudah dipahami dan dijalankan karyawan.
Cara membuat OKR yang powerful yaitu sebagai berikut:
-
Membuat OKR yang Detail
OKR perlu dibuat secara detail untuk mencegah adanya kesalahpahaman pada karyawan. Dengan membuat OKR yang detail, karyawan bisa langsung mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memenuhinya.
-
Membuat OKR yang Bisa Diukur
Dalam membuat OKR harus memiliki parameter yang bisa diukur. Hal ini akan memudahkan karyawan untuk mencapai target dan goal yang ditentukan. Selain itu, manajemen perusahaan juga akan dimudahkan karena kinerja karyawan bisa dilihat berdasarkan pencapaian parameter OKR.
-
Menyusun OKR secara Bertahap
Pembuatan OKR perlu disusun secara bertahap. Tahap pertama adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai, lalu tahap kedua adalah menentukan cara mencapai tujuan tersebut.
-
Menggunakan Tool Tambahan
Agar OKR dapat dijalankan dengan baik, ada sebuah tool yang bisa digunakan untuk mengelola OKR. Tool tersebut bisa berupa spreadsheet atau software khusus yang dapat diakses semua karyawan yang terlibat.
-
Melibatkan Semua Karyawan
Cara yang terakhir adalah melibatkan semua karyawan. OKR adalah pencapaian tujuan yang akan digapai bersama teman-teman sedivisi, karena itu jangan sampai ada karyawan yang tertinggal.
Baca juga: Apa Hubungannya Goal Setting dan Kinerja HRD Dalam Perusahaan?
LinovHR Bantu Sederhanakan Pembuatan OKR
Sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa OKR dapat dikelola menggunakan tool agar implementasinya berjalan lebih efektif. Nah, tool yang dapat Anda gunakan adalah Software HR LinovHR.
Software HRIS LinovHR memiliki modul Performance Management yang bisa membantu manajemen dan karyawan dalam mengelola OKR.
Dalam modul ini Anda bisa memanfaatkan melalui fitur Goals & KPI. Selain itu, Anda bisa menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dicapai untuk mencapai tujuan tersebut.
Segera gunakan Software HR LinovHR untuk mengelola OKR. Mulai sekarang, Anda bisa mengikuti contoh OKR yang telah dituliskan di atas dengan mudah.
Hubungi LinovHR sekarang!