Cuti block leave telah menjadi topik yang semakin relevan dalam dunia kerja modern terutama dalam industri perbankan.
Penerapan cuti ini bersifat wajib dan dimaksudkan untuk manajemen risiko yang mungkin ditimbulkan dan merugikan perusahaan.
Namun, seperti apakah penerapan dari cuti ini? Mari sama-sama kita bahas dalam artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu Cuti Block Leave?
Cuti block leave adalah salah satu cuti yang umum ditemukan dalam industri perbankan dan jasa keuangan. Karyawan yang mengambil block leave wajib untuk mengambil cuti selama 5 hari kerja secara berturut-turut tanpa jeda.
Tujuan industri perbankan menerapkan cuti block leave adalah mendukung strategi anti fraud serta memastikan kegiatan operasional tetap dapat berjalan saat pegawai tersebut tidak ada.
Umumnya, cuti ini dilakukan di awal tahun dan bersifat wajib, artinya karyawan diharuskan untuk mengambil jatah cuti ini.
Mengapa Block Leave Diwajibkan di Perusahaan Perbankan?
Cuti block leave adalah cuti wajib bagi karyawan terutama yang diterapkan di sektor perbankan, diwajibkan untuk mengurangi risiko fraud.
Dengan batasan 12 hari cuti tahunan, cuti ini diwajibkan untuk diambil oleh karyawan perbankan sebagai langkah pencegahan terhadap penyelewengan.
Kebijakan ini diamanatkan oleh Surat Edaran Bank Indonesia No 13/28/DPNP, yang menjadi bagian dari Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum.
Cuti block leave menjadi sarana pengendalian dan pemantauan manajemen risiko, khususnya terkait dengan internal fraud.
Kebijakan ini diterapkan dengan tegas pada karyawan yang memiliki interaksi langsung dengan nasabah, baik dalam hal pendanaan maupun kredit.
Pegawai bank dengan jabatan tertentu seperti tim Credit Risk, Operational, Branch Manager, atau tim di area atau regional akan diminta untuk mengajukan jadwal block leave.
Dengan menerapkan prinsip “dual control,” di mana keputusan dan transaksi keuangan membutuhkan persetujuan lebih dari satu individu, potensi kecurangan dapat diminimalkan.
Jadi dapat disimpulkan, cuti block leave bukan hanya sebuah kebijakan administratif, tetapi juga langkah strategis untuk menjaga keamanan dan kepercayaan dalam sektor perbankan.
Baca Juga: Apa Itu Emergency Leave dan Cara Pengajuannya
Kelola Block Leave Perusahaan dengan Software Absensi LinovHR
Cuti menjadi salah satu hak yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Di beberapa industri, pemberian cuti ini bahkan dimaksudkan sebagai upaya optimasi bisnis, seperti block leave,
Maka dari itu, sangat penting bagi perusahaan untuk dapat memastikan bahwa cuti dikelola dengan baik. Mulai dari mengelola jenis cuti yang bisa diambil, kuota, sampai proses persetujuan cuti.
Salah satu cara terbaik dalam mengelola cuti karyawan seperti block leave adalah dengan memanfaatkan solusi dari Software Absensi LinovHR.
Software Absensi LinovHR memiliki fitur khusus yaitu Leave yang memungkinkan HR untuk mengelola jenis cuti, kuota, sampai proses persetujuan cuti.
Khusus jenis cuti, Software Absensi LinovHR sudah menyesuaikannya dengan ketentuan UU Ketenagakerjaan. Namun, perusahaan masih bisa melakukan tambahan jenis cuti sesuai kebutuhan.
Kuota cuti yang diberikan kepada karyawan pun bisa diatur jumlahnya sesuai ketentuan. Setelah ditetapkan, saat karyawan tersebut mengajukan cuti, maka kuota cuti akan berkurang secara otomatis.
Proses pengajuan dan persetujuan cuti pun dapat dilakukan dengan mudah. Di mana karyawan hanya perlu mengajukan cuti melalui aplikasi ESS mereka, lalu akan masuk ke sistem untuk disetujui. Setelah disetujui, karyawan akan mendapatkan notifikasi di ESS mereka.
Software Absensi LinovHR juga menyediakan laporan absensi yang lengkap, membantu perusahaan dalam analisis kinerja kehadiran karyawan serta memudahkan pemenuhan kebijakan cuti yang berlaku.
Dengan penggunaan Software Absensi LinovHR, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam manajemen cuti, memberikan dampak positif terhadap produktivitas dan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan.
Ayo, ajukan demo gratisnya sekarang juga!
