Apa Itu Distributed Control System (DCS) dalam Industri?

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Distributed Control System dcs adalah
Isi Artikel

Dalam dunia industri modern, Distributed Control System atau yang juga disingkat sebagai DCS adalah salah satu komponen yang sangat penting. 

DCS memberikan solusi yang efisien untuk mengelola dan mengendalikan berbagai proses di berbagai jenis fasilitas industri. 

Sistem DCS telah mengalami perkembangan yang signifikan selama beberapa dekade terakhir, dan pemahaman tentang cara kerjanya merupakan kunci untuk keberhasilan operasional industri.

Dalam artikel LinovHR ini, LinovHR akan menjelaskan secara mendalam tentang cara kerja DCS serta mengapa ini begitu penting dalam dunia industri.

 

 

Apa itu Distributed Control System (DCS)?

Distributed control system atau DCS adalah sistem otomatis yang dirancang khusus untuk mengatur berbagai mesin dan bagian pabrik.

Bedanya dengan sistem kontrol biasa, DCS memungkinkan setiap bagian atau mesin di pabrik dikendalikan oleh perangkat kontrol khusus.

DCS terdiri dari banyak perangkat kontrol yang ditempatkan di berbagai bagian pabrik dan terhubung dengan cepat melalui jaringan komunikasi.

 

Di dalam DCS, data dikelola oleh perangkat kontrol berbasis microprocessor yang tersebar di seluruh pabrik.

Perangkat tersebut dapat terhubung satu sama lain, juga dengan perangkat kontrol lain seperti komputer pengawas, komputer operator, dan lainnya.

Perangkat kontrol ini terhubung ke alat-alat di lapangan seperti sensor dan aktuator, sehingga data yang terkumpul bisa dibagi dengan perangkat kontrol lain melalui saluran komunikasi khusus. 

DCS cocok untuk industri manufaktur besar yang memiliki banyak sistem kontrol yang harus diawasi terus-menerus.

 

Elemen Dasar dalam DCS

DCS memiliki lima elemen inti, sebagaimana diuraikan berikut ini:

  1. Controller yang bisa berupa PC teknisi atau ruang kontrol.
  2. Unit kontrol lokal, kontrol lapangan, dan unit kontrol terdistribusi.
  3. Operation system.
  4. Sistem komunikasi yang terdiri dari media dan protokol.
  5. Smart devices.

 

Kelima elemen ini saling berinteraksi dengan berbagi data dari sensor dan melakukan komunikasi guna menjalankan proses atau tindakan yang diperlukan.

Ini akan dibantu oleh operator DCS. Tugas utama operator DCS adalah memantau sistem kendali dari ruang kontrol dan bertindak bila terjadi kesalahan dalam kontrol lapangan atau keseluruhan proses kontrol.

 

Cara Kerja DCS

DCS bekerja dengan memanfaatkan sensor untuk mengumpulkan data proses dan mengirimkannya ke modul lokal I/O.

Sensor menerima informasi, kemudian modul lokal I/O mengontrol parameter proses yang diterima dan mengirimkannya ke aktuator.

Data dari sensor dikumpulkan dalam proses kontrol melalui field control

Jika DCS menggunakan smart devices, proses kontrol bisa dikirimkan langsung tanpa perlu pengumpulan data.

Setelah dianalisis, seluruh proses kontrol ini menghasilkan output berdasarkan sistem logika komputer di setiap pengontrol. Data ini kemudian dikirim kembali ke kontrol lapangan melalui aktuator.

Baca Juga: Program Pelatihan Karyawan Manufaktur yang Bisa Meningkatkan Skill

 

Arsitektur DCS

Arsitektur DCS
Arsitektur DCS

 

Arsitektur DCS adalah bagian integral dari sistem kontrol terdistribusi dan terdiri dari tiga atribut utama yang masing-masing memiliki peran yang berbeda.

Atribut pertama digunakan untuk memfasilitasi komunikasi yang cepat dan pertukaran data dalam area yang lebih terbatas. 

Atribut ini terlibat dalam berbagai tugas penting, seperti penyajian data, pengendalian proses, pengawasan proses, pelaporan informasi, dan penyimpanan data. 

Atribut ini adalah komponen yang mengurus transfer data dan komunikasi antara berbagai elemen dalam sistem.

 

Atribut kedua dalam arsitektur DCS lebih canggih dan berfokus pada eksekusi sistem otomasi. Tugasnya mencakup pengendalian sistem yang lebih luas dan pelaksanaan perintah yang lebih kompleks. 

Inilah yang memungkinkan sistem DCS untuk mengatur berbagai aspek proses secara efisien dan efektif.

Atribut ketiga, yang juga merupakan elemen terakhir dalam arsitektur DCS, dapat dibagi menjadi dua bagian. 

 

1. Engineering Workstation

Engineering workstation berperan sebagai supervisor pengendali yang mengawasi seluruh sistem DCS. 

Di dalamnya terdapat komputer khusus yang digunakan untuk mengatur dan mempersiapkan DCS, termasuk pembuatan loop baru, konfigurasi, dan penyusunan dokumentasi untuk setiap input dan output.

 

2. Operating Station atau HMI (Human-Machine Interface)

Fungsi utamanya adalah memantau kinerja sistem DCS. 

Ruangan ini hanya dilengkapi dengan monitor atau komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak seperti DigVis untuk pemantauan proses. 

Bahkan, dalam beberapa kasus, operating station hanya memerlukan satu komputer dan satu monitor jika skala sistem otomasi yang dikontrol oleh DCS tidak terlalu besar.

Semua elemen dalam arsitektur DCS ini bekerja sama untuk mengelola dan mengoptimalkan proses dalam lingkup pabrik atau instalasi industri.

 

Keuntungan Menggunakan DCS

Menerapkan DCS akan membawa keuntungan bagi perusahaan, berikut ini di antaranya:

  • Efisiensi Operasional: DCS meningkatkan efisiensi operasional dengan memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan sistem produksi secara real-time. Ini membantu mengurangi waktu produksi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
  • Keamanan dan Keselamatan: DCS memiliki fitur keamanan yang canggih, termasuk alarm dan sistem pemantauan yang dapat mengidentifikasi dan menanggapi perubahan kondisi secara cepat. Ini membantu mencegah kecelakaan dan memastikan keselamatan fasilitas.
  • Integrasi Sistem: DCS memungkinkan integrasi yang mudah dengan sistem lain, seperti sistem manajemen energi dan sistem manajemen produksi. Ini menciptakan ekosistem yang terhubung, meningkatkan visibilitas dan kontrol atas seluruh operasi.
  • Fleksibilitas dan Skalabilitas: DCS dirancang untuk menjadi fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan industri. Sistem ini juga dapat dengan mudah diperluas atau dikurangi sesuai dengan perkembangan perusahaan.
  • Pemeliharaan yang Lebih Mudah: DCS memfasilitasi pemeliharaan dan pemecahan masalah dengan memberikan informasi yang rinci tentang kondisi dan kinerja peralatan. Ini membantu dalam mencegah kegagalan peralatan dan meminimalkan downtime.

 

DCS telah membawa revolusi dalam industri dengan menyediakan solusi otomatisasi yang terdistribusi, menggantikan pendekatan terpusat yang lebih tradisional. 

Dengan memberikan kontrol yang lebih baik, efisiensi operasional, dan keamanan yang ditingkatkan, DCS menjadi elemen kunci dalam menghadapi tantangan modern dalam dunia industri. 

Seiring perkembangan teknologi, DCS terus berkembang untuk memenuhi tuntutan industri yang semakin kompleks dan dinamis.

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter