Employee Satisfaction Index (ESI): Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Employee Satisfaction Index (ESI): Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Isi Artikel

Perusahaan yang maju ditentukan dengan tingkat keproduktivitasan karyawannya. Semakin puas dan senang dengan pekerjaannya, semakin tinggi juga tingkat keproduktivitasan karyawan.

Kepuasan karyawan ini memiliki dampak yang besar pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. 

Untuk mengetahui karyawannya puas atau tidak, perusahaan perlu mengukurnya dengan Employee Satisfaction Index (ESI).

ESI merupakan salah satu metrik kunci bagi departemen HR di perusahaan untuk mengukur sentimen tenaga kerjanya.

Lalu, apa sebenarnya Employee Satisfaction Index dan bagaimana cara mengukurnya?

Simak ulasannya di artikel berikut!

Apa itu Employee Satisfaction Index?

Employee Satisfaction Index (ESI) adalah sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur seberapa puas dan bahagianya karyawan dalam sebuah perusahaan.

Berbeda dengan survei karyawan pada umumnya, ESI lebih fokus pada pertanyaan-pertanyaan inti yang langsung menggambarkan tingkat kepuasan kerja.

ESI menjadi salah satu indikator penting dalam manajemen sumber daya manusia. Sebab, kepuasan karyawan sangat berdampak pada produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Dengan mengukur Employee Satisfaction Index, perusahaan dapat mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaan mereka sehingga bisa menentukan langkah untuk meningkatkan motivasi dan kesejahteraannya.

Baca juga: Apa itu Employee Satisfaction Survey? ini Fungsi dan Cara Membuatnya

Aspek yang Diukur dalam Employee Satisfaction Index

ESI meliputi beberapa aspek yang berkontribusi terhadap kepuasan karyawan. Berikut ini beberapa aspeknya:

  • Lingkungan Kerja
  • Hubungan dengan rekan kerja dan atasan
  • Kesempatan pengembangan karier
  • Kompensasi dan tunjangan
  • Manajemen perusahaan

Manfaat dan Pentingnya ESI bagi Perusahaan

Memahami manfaat dan pentingnya Employee Satisfaction Index sangat penting bagi perusahaan. Skor ESI yang tinggi tak hanya menunjukkan tingkat kepuasan karyawan yang baik, tapi juga berhubungan langsung dengan peningkatan produktivitas dan keuntungan perusahaan.

Begitu pun sebaliknya. Skor ESI yang rendah menjadi tanda awal dari masalah yang ada pada perusahaan.

Berikut ini beberapa alasan mengapa ESI sangat penting bagi perusahaan:

  • Mengurangi Turnover: Karyawan yang puas cenderung bertahan lebih lama. Hal ini membuat perusahaan tak perlu sering melakukan rekrutmen yang memakan biaya dan waktu. Dengan ESI, perusahaan dapat mengidentifikasi penyebab ketidakpuasan karyawan dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi turnover. 
  • Produktivitas Lebih Tinggi: Karyawan yang merasa nyaman dan dihargai biasanya akan bekerja lebih baik, lebih produktif, dan lebih mudah berkolaborasi dengan tim. ESI membantu perusahaan untuk mengetahui aspek yang perlu diperbaiki agar kepuasan dan keproduktivitasan karyawan meningkat
  • Meningkatkan Reputasi Perusahaan: Karyawan yang bahagia cenderung menyebarkan hal-hal positif tentang tempat kerja mereka. Hal ini dapat memperkuat citra perusahaan di mata publik.
  • Pertumbuhan Jangka Panjang: Perusahaan yang serius meningkatkan ESI biasanya juga merasakan efek positif lainnya, seperti muncul inovasi baru dan kepuasan pelanggan yang meningkat.

Beberapa alasan tadi sangat penting bagi perusahaan dan bisnis, terutama bagi bisnis kecil dan menengah yang ingin tampil menonjol di pasar.

Dengan rutin mengamati ESI, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah lebih awal, menyelesaikannya sebelum menjadi besar, dan menjaga budaya kerja yang baik bagi para tenaga kerjanya.

Cara Mengukur dan Menghitung Employee Satisfaction Index

Meski rumus ESI bisa berbeda di setiap perusahaan, cara paling umum untuk menghitungnya adalah dengan menggunakan tiga pertanyaan inti yang dinilai dengan skala angka 1 sampai 10. 

Setiap pertanyaan mewakili aspek penting dari kepuasan kerja, seperti kebahagiaan secara umum di tempat kerja, kenyamanan terhadap kondisi kerja, dan kesediaan untuk merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.

Selanjutnya, nilai rata-rata dari jawaban-jawaban tersebut dihitung dan dikonversi menjadi nilai indeks akhir.

Berikut ini langkah-langkah menghitungnya:

  1. Kumpulkan jawaban dari tiga pertanyaan utama

Contoh pertanyaan: “Seberapa puas Anda dengan pekerjaan Anda secara keseluruhan?”

  1. Hitung rata-rata dari tiga skor untuk setiap responden
  1. Ubah rata-rata tersebut ke dalam bentuk persentase atau nilai indeks

Rumus yang digunakan biasanya sebagai berikut:

ESI = Rata-Rata – 1nilai maksimum skala – 1 100

Contoh, jika rata-rata nilai responden adalah 7 dari skala 1-10, maka perhitungannya sebagai berikut:

ESI = 7 – 110 – 1 100 = 66,67%

  1. Hitung rata-rata dari semua responden untuk mendapatkan Employee Satisfaction Index secara keseluruhan di perusahaan Anda.

Selain rumus tersebut, terdapat rumus umum sederhana lainnya seperti berikut:

Selain itu, ada rumus lainnya dengan menghitung rata-rata skor dari tiga pertanyaan utama dibagi tiga, lalu dikali 100, seperti berikut:

Setelah menghitung ESI, nilai yang diperoleh bisa menjadi tolak ukur untuk meningkatkan berbagai aspek di dalam perusahaan.

Misalnya, jika ESI perusahaan Anda ada di angka 70%, sementara perusahaan lain di industri yang sama mencapai 80%, maka ini bisa menjadi tanda bahwa ada hal yang perlu diperbaiki.

Dengan memantau ESI secara berkala, perusahaan bisa menilai efektivitas program baru, seperti jam kerja yang lebih fleksibel atau program penghargaan karyawan untuk meningkatkan semangat kerja.

Baca juga: 5 Prinsip Fundamental Employee Satisfaction dalam Perusahaan

Tantangan dalam Mengukur Employee Satisfaction Index

Meskipun ESI merupakan indikator pengukuran yang sangat berguna bagi perusahaan, ada beberapa tantangan dalam melaksanakannya. Berikut ini beberapa tantangannya:

  • Takut Dicap Jelek: Karyawan mungkin tidak jujur dalam mengisi ESI karena takut dicap jelek atau mendapat masalah dari atasan. Perusahaan perlu menjamin kerahasiaan jawaban dan hargai feedback yang jujur. 
  • Pertanyaan Terlalu Umum: Pertanyaan yang terlalu umum membuat sulit dalam menemukan jawaban yang jelas. Sesuaikan pertanyaan untuk tiap departemen atau posisi agar hasilnya lebih relevan.
  • Bosan Mengisi Survei: Sering melakukan ESI bisa membuat karyawan bosan dalam mengisinya. Atur jadwal survei dengan baik, misalnya setiap 3 atau 6 bulan sekali dan buat pertanyaan yang singkat dan langsung ke intinya.
  • Tidak Ada Standar Pembanding: Bandingkan hasil ESI dengan standar industri atau data survei sebelumnya di perusahaan agar lebih bermanfaat.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan perlu melakukan komunikasi yang transparan dengan karyawan. Jelaskan kepada karyawan bahwa ESI digunakan untuk membuat perubahan positif bagi mereka sendiri atau perusahaan.

Hal ini akan membuat karyawan lebih jujur dan antusias dalam mengisi pertanyaan yang ada di ESI.

Permudah Pengukuran ESI dengan Software HRIS LinovHR

Mengukur Employee Satisfaction Index (ESI) secara manual menggunakan formulir terpisah atau spreadsheet bisa menjadi pekerjaan yang merepotkan bagi HR.

Prosesnya tidak efisien, sulit menjamin kerahasiaan jawaban jujur dari karyawan, dan data yang dihasilkan akan sulit untuk dianalisis secara mendalam. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Software HRIS dari LinovHR bisa menjadi solusi. 

Software HRIS LinovHR menyediakan beberapa fitur yang terintegrasi yang dapat mempermudah pelaksanaan survei Employee Satisfaction Index (ESI).

Berikut ini beberapa fiturnya:

  • Modul Performance Management System: Modul ini menjadi pusat dari semua alat yang dibutuhkan untuk melakukan survei ESI. Modul ini dirancang untuk melacak dan mengukur kinerja yang secara alami mencakup kepuasan dan keterlibatan karyawan.
  • Fitur “Engagement“: Berada di dalam Modul Performance Management, fitur ini secara spesifik berfungsi untuk merancang, mengatur, dan meluncurkan seluruh kegiatan survei dan pulse check. Anda akan menggunakan fitur ini untuk menyebarkan kuesioner ESI kepada seluruh karyawan.  
  • Fitur “Question Bank“: Untuk memastikan konsistensi dan validitas data dari waktu ke waktu, fitur ini memungkinkan HR untuk membuat dan menyimpan daftar pertanyaan survei yang terstandarisasi. HR dapat memasukkan tiga pertanyaan inti ESI di sini dan menggunakannya kembali untuk setiap periode survei.  
  • Portal Employee Self-Service (ESS): Ini adalah kunci untuk distribusi dan partisipasi. Survei yang HR buat akan dikirimkan kepada karyawan melalui portal ESS, yang dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi mobile. Aksesibilitas yang tinggi ini membantu memastikan tingkat respons yang baik dari seluruh karyawan, di mana pun mereka bekerja.
  • Modul HR & Dashboard Analytics: Setelah data terkumpul, modul ini menyajikan hasil survei dalam dasbor tingkat lanjut. HR dapat melihat visualisasi data seperti diagram dan persentase untuk menganalisis hasil ESI secara keseluruhan maupun per departemen, yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan strategis.  

Secara singkat, Software HRIS LinovHR menyediakan alur kerja yang lengkap, mulai dari pembuatan pertanyaan, penyebaran survei, hingga analisis hasil dalam satu platform terintegrasi.

Dengan Software HRIS LinovHR, HR tidak hanya sekadar mengukur, tetapi juga mendapatkan data yang dibutuhkan untuk mengambil langkah positif ke depannya. 

Jadikan data kepuasan karyawan menjadi strategi perbaikan yang efektif untuk perusahaan. Ajukan demo gratis Software HRIS LinovHR sekarang!

Tentang Penulis

Picture of Muhammad Fariz At Thariqi
Muhammad Fariz At Thariqi

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Muhammad Fariz At Thariqi
Muhammad Fariz At Thariqi

Artikel Terbaru