Cara Mengatasi Horn Effect saat Penilaian Karyawan

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

horn effect
Isi Artikel

Di dalam proses penilaian kinerja karyawan, sangat penting untuk membuat hal tersebut berjalan se-objektif mungkin.

Para supervisor dan manajer harus mengesampingkan nilai-nilai subjek dalam proses appraisal karyawan. Namun, nyatanya bias dalam penilaian karyawan masih banyak terjadi salah satunya adalah horn effect.

Bias ini membuat seorang memberikan penilaian yang buruk pada kinerja karyawan karena impresi yang ditampilkan karyawan tersebut. Ini umum terjadi saat kita menarik kesimpulan yang terlalu cepat tentang seseorang.

Lantas, mengapa hal seperti ini bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya? Mari simak dalam artikel LinovHR berikut ini!

Apa Itu Horn Effect?

Horn effect adalah suatu bias kognitif dalam menilai seseorang yang dapat menyebabkan pandangan subjektif tentang seseorang.

Istilah ini pertama kali ditemukan pada tahun 1920 oleh psikolog Edward L. Thorndike. Menurut Thorndike, kesan pertama seseorang akan menentukan bagaimana tindakan mereka di masa depan.

Horn effect membuat asumsi tentang seseorang berdasarkan informasi yang sangat sedikit, atau menilai seseorang dan menghubungkan kualitas mereka berdasarkan satu sifat saja.

Ini bisa dibilang sebagai sebuah penyimpangan yang dapat memengaruhi keakuratan dalam penilaian seseorang. 

Ada beberapa hal yang bisa memengaruhi hal ini, seperti pandangan seseorang tentang kepribadian, sifat, fisik atau pengalaman orang lain.

Hal ini akan menghasilkan asumsi yang luas berdasarkan informasi yang terbatas dan bisa menimbulkan miskonsepsi terhadap perilaku seseorang.

Dalam dunia pekerjaan, jika ada karyawan yang terkesan buruk di mata manajer, maka penilai akan memberikan nilai yang rendah pada semua aspek kinerja karyawan karena impresi negatif yang ditampilkan karyawan tersebut.

Horn Effect vs Halo Effect Apa Bedanya?

Antara horn effect dan halo effect punya arti yang berkebalikan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, horn effect adalah suatu istilah untuk dampak negatif yang diberikan kepada seseorang, ketika seseorang memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan dari impresi pertama.

Sedangkan halo effect merupakan suatu istilah untuk dampak positif yang diberikan kepada seseorang, ketika seseorang memiliki pengalaman yang menyenangkan dari impresi pertama.

Bagaimana Horn Effect Bisa Terjadi dalam Performance Review? 

Horn effect bisa terjadi saat penilaian kinerja tidak dilakukan secara objektif atau tidak sedikitnya tinjauan mengenai performa karyawan.

Misalnya, Anda menggunakan tinjauan kinerja dengan peringkat 1 sampai 5 di mana untuk berkinerja buruk adalah 1 dan 5 adalah untuk yang berkinerja paling baik.

Namun Anda tidak memiliki data yang cukup yang dapat dijadikan dasar untuk menilai karyawan. Sehingga hasilnya bias implisit manajer dapat dengan mudah tercampur dalam penilaian kinerja tersebut.

Efek bias ini bisa terjadi karena perasaan subjektif manajer tentang kualitas kinerja karyawan. Ini juga bisa dikarenakan penilaian kinerja sangat longgar maka bias seperti ini akan terjadi.

Bahkan pertanyaan umum yang tampak biasa saja seperti “Seberapa baik karyawan dalam bekerja di tim?” atau “Area mana saja yang butuh karyawan tingkatkan?bisa menyebabkan timbulnya horn effect dan mengaburkan akurasi penilaian.

Baca Juga: Daftar Pertanyaan Penilaian Kinerja dalam Performance Review

Cara Mengatasi Horn Effect saat Performance Review

Tentu perusahaan Anda ingin proses performance review karyawan berjalan secara objektif agar Anda tahu mana karyawan potensial dan juga mana karyawan yang butuh dikembangkan. Berikut cara mengatasi horn effect saat performance review.

1. Coba buatlah proses performance review yang objektif

Sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki proses performance review yang terstandarisasi dan objektif. Setiap evaluasi karyawan harus mencakup pertanyaan dan skor yang sama dan harus diberi bobot yang sama.

Penting juga bagi perusahaan untuk memiliki performance review berdasarkan metrik yang dapat diukur, seperti goals.

Dengan data yang dapat diukur ini penilaian karyawan bisa dilakukan secara objektif dan perusahaan bisa tahu bahwa karyawan telah bekerja melebihi ekspektasi mereka.

Bahkan bila manajer memberikan feedback negatif kepada karyawan tersebut, HR bisa mengatasi dan mengambil keputusan antara kinerja objektif karyawan dan persepsi manajer.

2. Gabungkan penilaian dengan 360 reviews

360 reviews
Sumber: performyards.com

360 reviews dapat mengurangi horn effect di tempat kerja. Di sini penilaian kinerja bukan hanya diberikan oleh manajer saja namun juga oleh beberapa karyawan lainnya. Dengan metode ini, HR bisa memiliki gambaran yang lebih detail terhadap kinerja karyawan dan mengidentifikasi bila ada bias.

3. Pastikan mendokumentasikan karyawan

Sebagai HR, pastikan Anda memiliki catatan tentang apa yang dilakukan karyawan di sepanjang tahun. Catatan tersebut harus berisikan aspek kinerja positif dan negatif dengan contoh spesifik yang bisa dikutip.

Catatan ini akan membantu Anda dalam melakukan penilaian secara keseluruhan bukan hanya berdasarkan apa yang terjadi saat ini.

4. Gunakan bantuan software performance management

Penggunakan teknologi dalam penilaian kinerja membantu Anda dalam mengatasi bias dan membuat prosesnya lebih objektif. Dengan bantuan software performance management, Anda memiliki standar proses peninjauan kinerja untuk organisasi.

Selain itu dengan perangkat lunak ini, HR dapat dengan jelas menentukan bagaimana karyawan dievaluasi dan memastikan bahwa manajer menggunakan kriteria yang sama untuk setiap karyawan.

Hindari Horn Effect dengan Performance Appraisal LinovHR

Horn effect membuat perusahaan tidak bisa mendapatkan penilaian dengan akurat terkait kinerja karyawan. Efeknya perusahaan tidak bisa mengambil keputusan dalam menentukan lebih lanjut mengenai perkembangan bisnis yang perlu dilakukan.

Dari sisi karyawan, karena penilaian bias ini mereka menjadi merasa tidak dihargai dan menurunkan kepuasan mereka terhadap perusahaan, akibatnya lambat laun produktivitas mereka pun akan menurun. 

Oleh sebab itu, untuk menghindari hal ini, perusahaan perlu merubah metode review karyawan yang lebih objektif dengan Performance Management yang ada pada software HRIS LinovHR.

performance review

Dengan bantuan Performance Management LinovHR seluruh proses penilaian karyawan mulai dari penentuan target kerja, penilaian kinerja sampai pembuatan laporan hasil review karyawan akan dilakukan lebih objektif, cepat, mudah dan akurat.

Hal ini bisa membantu perusahaan dalam melakukan penilaian karyawan secara objektif yang sesuai dengan kualitas karyawan.

Selain itu, seluruh proses tersebut dilakukan secara digitalisasi yang dapat memudahkan tugas praktisi HR dalam melakukan penilaian karyawan dalam periode tertentu.

Lantas tunggu apalagi? Gunakan Modul Performance Management System LinovHR untuk menjaga objektivitas penilaian performa karyawan.

Dapatkan demo modulnya dengan menghubungi contact center dari LinovHR.

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter