Job Sharing: Membagi Pekerjaan & Kerja Sama Antara Karyawan

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

job sharing
Isi Artikel

Pernahkah Anda berpikir untuk membentuk sistem kerja antara karyawan dengan sesama rekannya untuk menyelesaikan satu tugas?  Inilah yang dimaksud dengan job sharing.

Namun, penetapan job sharing harus memperhitungkan berbagai  pertimbangan.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan job sharing serta apa keuntungan dan kerugiannya? Semua itu akan dibahas oleh LinovHR! 

 

 

Pengertian Job Sharing 

Job sharing adalah suatu sistem kerja yang mengatur dua orang untuk mengerjakan satu tugas secara bersama-sama. Jadi dua karyawan akan saling bekerja sama dan mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menyelesaikan satu pekerjaan yang sebenarnya bisa diselesaikan oleh satu orang.  

Cara seperti ini dapat dilakukan perusahaan ketika kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Alih-alih melakukan pemutusan hubungan kerja, perusahaan dapat tetap mempekerjakan karyawan walau dihitung paruh waktu sampai kondisi ekonomi mulai stabil.

Jadi perusahaan juga dapat berhemat karena tidak perlu mengeluarkan biaya rekrutmen ulang di saat kondisi ekonomi mulai membaik. 

 

Keuntungan Job Sharing

Membagi satu pekerjaan untuk dua orang sekaligus tidaklah mudah. Namun, ada beberapa keuntungan dari membagi pekerjaan. Apa saja keuntungan tersebut? 

  • Keterampilan dan pengalaman, khususnya jika karyawan saling melengkapi;
  • Meningkatkan pemecahan masalah dengan cara yang lebih beragam;
  • Kontinuitas dan cakupan pekerjaan yang lebih besar;
  • Kesinambungan keterampilan dan pengetahuan, sehingga tidak masalah jika salah satu karyawan resign suatu hari nanti;
  • Karyawan dapat mempertahankan pekerjaannya di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil. 

 

Baca Juga: 10 Alasan Karyawan Bahagia di Kantor Selain Gaji

 

Kerugian Job Sharing

Walau pun bermanfaat untuk menghemat anggaran rekrutmen dan penyelesaian kinerja, job sharing mempunyai beberapa kerugian yang bila tidak ditanggulangi akan merugikan perusahaan. Kerugian tersebut antara lain: 

  • Rekan yang dipasangkan dengan karyawan belum tentu cocok;
  • HRD dan manajerial harus lebih detail dan selektif dalam melakukan penilaian kinerja;
  • Berpotensi terjadi tumpang tindih pekerjaan antar karyawan jika pembagian tugas tidak berimbang;
  • Sistem penggajian jauh lebih rumit. 

 

Jenis Job Sharing

Ada berbagai jenis sistem kerja dalam perusahaan. Job sharing sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu: 

 

1. Twin Model

Dalam twin model, dua karyawan berbagi satu pekerjaan dengan beban kerja yang sama di hari atau jam yang berbeda dalam seminggu.

Pembagian pekerjaan diperlukan tanggung jawab bersama dan komunikasi yang efektif di antara karyawan. 

Contohnya adalah satu orang bekerja pada hari Senin dan Selasa, sementara orang kedua mungkin menempati posisi yang sama pada hari Kamis dan Jumat.

Kedua karyawan tersebut akan bekerja bersama di hari Rabu untuk me-review membantu dan memantau kinerja satu sama lain. 

 

2. Island Model

Sementara itu, island model mempekerjakan dua karyawan untuk satu pekerjaan dan satu waktu. Akan tetapi, beban kerjanya terbagi menjadi dua.

Karyawan dengan spesialisasi tertentu akan lebih  fokus untuk menyelesaikan tugasnya secara independen. Jadi, masing-masing karyawan akan mengerjakan bagian dari suatu pekerjaan yang menjadi keahliannya .

Contohnya ada sebuah perusahaan yang membutuhkan ahli IT dengan keterampilan yang tertentu. Namun karena suatu kondisi, perusahaan belum mampu mempekerjakan karyawan IT. 

Maka ada dua orang karyawan yang setuju untuk menjalani job sharing, dimana kedua orang tersebut akan membagi tugas dan mengerjakan tugas yang memang mereka kuasai. 

 

Baca Juga: Siapa Itu Scrum Master? Simak Pembahasan Mengenai Scrum Berikut!

 

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Job Sharing

Penetapan job sharing tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebab, diperlukan analisis mendalam mengenai kondisi dan kebutuhan perusahaan terhadap tenaga kerja. Apa saja yang perlu diperhatikan perusahaan? 

 

  • Penggajian

Jika satu karyawan menyelesaikan tugasnya dalam satu waktu, lebih mudah untuk memantau kinerja dan menetapkan upah.

Namun, bagaimana jika satu karyawan harus menyelesaikan setengah pekerjaan bersama rekannya. Apapun sistem penggajian yang ditetapkan perusahaan terhadap pembagian kerja, karyawan harus paham benar dan setuju dengan mekanisme yang ditetapkan perusahaan mengenai penggajian.

Karena perusahaan tetap bertanggung jawab dalam transparansi penggajian. 

 

payroll

Pengelolaan gaji karyawan kini dapat mudah dilakukan dengan bantuan Aplikasi Payroll dari LinovHR.

Pada dasarnya LinovHR merupakan provider Software HRIS yang memiliki banyak modul dan fitur untuk memudahkan HR dalam melakukan pengelolaan karyawan dari yang bersifat strategi sampai administrasi.

 

  • Pembagian Tanggung Jawab dan Tugas

Dua orang yang bekerja sama bisa saja membangun pekerjaan dan hasil yang lebih baik. Namun, bisa juga salah satu karyawan mengerjakan pekerjaan lebih banyak daripada rekannya.

Dibutuhkan pengawasan yang ketat dan menyeluruh oleh manajer dan HRD. sehingga pembagian tugas dan tanggung jawab dapat berimbang setidaknya 50:50. 

 

  • Jam Kerja 

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah jam kerja. Apakah jam kerja yang ditetapkan full day atau setengah hari? Perhatikan pula job load yang ditangani tiap karyawan agar jam kerjanya tidak berseberangan.

Jangan sampai jika karyawan yang seharusnya bekerja penuh seharian di kantor malah diperintahkan bekerja setengah hari. Sebab, penetapan jam kerja yang tidak sesuai akan mengganggu proses dan hasil kinerja. 

 

  • Penilaian Kinerja 

Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah penilaian kinerja. Walau bekerja bersama dan hasil yang dikerjakan dua orang adalah satu kesatuan, penilaian kinerjanya seharusnya terpisah.

Jadi perusahaan dapat melihat apakah karyawan yang bersangkutan benar-benar kompeten atau tidak. Hal ini berkaitan erat dengan pembagian tanggung jawab dan tugas yang berimbang. 

 

performance review

Penetapan job sharing mengharuskan HRD lebih rinci dalam menjabarkan tugas dan tanggung jawab dari karyawan.

Tak lupa pula penilaian kinerja pun harus berimbang serta menerapkan sistem penggajian yang sesuai dengan kinerja karyawan.

Untuk lebih mudah melakukan itu semua dalam satu sistem terpusat, perusahaan dapat memanfaatkan Software HRD dari LinovHR.

Dengan begitu HRD dan manajerial pun lebih mudah dalam mengelola kinerja karyawan. Semoga informasi di atas dapat berguna bagi Anda! 

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter