Mengenal Toilet Break di Tempat Kerja, Seperti Apa Penerapannya?

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

infografis toilet break
Isi Artikel

Toilet break adalah salah satu istirahat yang bisa diberikan perusahaan kepada karyawan. Istirahat ini memberikan akses kepada karyawan untuk menggunakan toilet dengan durasi yang lebih leluasa.

Tujuannya sendiri adalah untuk memastikan kesejahteraan dan kesehatan karyawan tetap terjaga tanpa mengorbankan produktivitas mereka. Aturan ini sudah banyak diterapkan di berbagai perusahaan besar.

Mari simak lebih lengkap penerapannya dalam artikel LinovHR berikut ini!

Apa Itu Toilet Break?

Pada dasarnya, manusia setiap hari menggunakan toilet, seperti untuk buang air kecil atau buang air besar supaya lancar dalam menjalani keseharian. Hal ini merupakan sesuatu yang normal dan diperlukan demi kelancaran aktivitas yang dilakukan.

Toilet break adalah waktu istirahat yang diambil ketika seorang karyawan ingin menggunakan kamar mandi. Dalam hal ini, karyawan memanfaatkan sedikit waktu untuk beristirahat sebentar dan merilekskan pikiran sejenak di toilet.

Istirahat ini biasanya terjadi selama jam kerja atau di antara tugas-tugas sehari-hari para karyawan. Pergi ke “toilet” sebentar setelah makan siang atau sebelum pulang tidak menjadi masalah. Namun, terkadang, jika karyawan terlalu lama di toilet, ini bisa membuat produktivitas menurun.

Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan karyawan dan dampaknya terhadap pekerjaan. Perusahaan perlu menerapkan beberapa aturan atau kebijakan yang sesuai untuk mengatur jam kerja termasuk waktu istirahat di toilet.

Namun, aturan tersebut haruslah wajar dan memperhatikan kebutuhan dasar kesejahteraan karyawan. Mengelola toilet break dengan bijak adalah bagian penting dari menciptakan lingkungan kerja yang seimbang dan mendukung bagi semua anggota tim.

Baca Juga: Cara Kerja dan Manfaat Shift Bidding

Seperti Apa Aturan Toilet Break at Work?

Toilet break biasanya memiliki peraturan yang berbeda-beda tergantung pada perusahaan. Aturan ini biasa mencakup sejumlah ketentuan yang mengatur waktu, durasi, dan frekuensi istirahat ke toilet bagi karyawan.

Biasanya, perusahaan memiliki waktu-waktu tertentu selama jam kerja di mana karyawan dapat mengambil istirahat untuk pergi ke toilet. Durasi istirahat ini juga dapat berbeda, mulai dari beberapa menit hingga jeda yang lebih panjang, tergantung pada kebijakan perusahaan.

Jika Anda mengalami masalah dengan staf yang sering menggunakan toilet dalam waktu yang lama, Anda dapat mempertimbangkan untuk memberlakukan batas waktu. 

Beberapa perusahaan juga dapat mengatur seberapa sering seorang karyawan dapat pergi ke toilet dalam satu hari. Hal ini biasa dilakukan dengan alasan tertentu, seperti menjaga produktivitas atau menghindari penyalahgunaan istirahat toilet.

Rata-rata orang cenderung menggunakan toilet sekitar 6 hingga 7 kali dalam periode 24 jam, yang setara dengan sekitar 2 atau 3 kali kunjungan dalam 8 jam kerja.

Penting untuk diperhatikan bahwa kandung kemih setiap orang berbeda. Faktor eksternal dapat memainkan peran besar, yang dapat memengaruhi seberapa sering kunjungan ke toilet diperlukan.

Bila Anda ingin membuat aturan toilet break at work, pastikan untuk mempertimbangkan hal ini.

Tak hanya itu saja, namun ada juga aturan toilet break untuk beberapa karyawan yang memiliki keadaan khusus:

1. Aturan untuk Karyawan Hamil

Karyawan yang sedang hamil seringkali perlu pergi ke toilet lebih sering dibandingkan dengan yang lain. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan janin yang mendorong pada rahim, sehingga menyebabkan kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya.

Oleh karena itu, Anda harus menyesuaikan lingkungan kerja mereka. Misalnya, Anda dapat membantu karyawan yang sedang hamil dengan memindahkan area kerja mereka lebih dekat ke fasilitas toilet. 

Ini akan memperpendek jarak antara pergi dan kembali dari kamar mandi.

2. Aturan untuk Karyawan Penyandang Disabilitas

Tenaga kerja disabilitas, baik itu masalah fisik atau kesehatan mental, mungkin membutuhkan waktu lebih lama saat istirahat ke toilet.

Oleh karena itu, setiap karyawan yang telah didiagnosis dengan disabilitas harus menerima penyesuaian yang wajar. Ini mencakup perubahan dalam kondisi atau tugas kerja mereka.

Dalam hal ini, Anda dapat bertanya apakah mereka memerlukan istirahat tambahan secara khusus. Ajak mereka untuk menjelaskan situasi mereka secara terbuka dan percaya diri.

Baca juga: Apa Itu Janitor: Tugas, Tanggung Jawab, Skill dan Gaji

Cara Mengelola Toilet Break di Perusahaan

toilet break infografis
Toilet Break

Setiap karyawan mungkin memiliki kebutuhan untuk pergi ke toilet yang berbeda dan hal ini mungkin sulit sekali untuk mereka ungkapkan.

Itulah mengapa penting untuk mengelola masalah istirahat ke toilet ini di tempat kerja. Dari mulai peraturan hingga fasilitas, perusahaan perlu mengelola semua aspek tersebut dalam istirahat tambahan ini.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengelola waktu istirahat ke toilet di tempat kerja:

1. Buat Kebijakan Toilet Break

Langkah pertama adalah Anda perlu membuat kebijakan. Ini akan menjadi pedoman yang menyatakan aturan Anda tentang istirahat di toilet, kapan waktu yang tepat untuk istirahat di toilet, dan konsekuensi jika menyalahgunakannya.

Karyawan dapat merujuk pada kebijakan tersebut untuk informasi lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan istirahat di toilet.

Misalnya, apakah mereka dapat mengambil waktu istirahat untuk merokok dan bukannya istirahat ke toilet. Atau fasilitas kamar mandi khusus apa yang tersedia untuk mereka.

Aturan-aturan ini juga dapat ditambahkan ke dalam kontrak karyawan, buku panduan, dan kebijakan perusahaan lainnya. Anda juga dapat menerangkan pembatasan waktu yang untuk istirahat ini.

2. Mengelola Pelanggaran Waktu Istirahat

Selain mengeluarkan kebijakan, Anda juga perlu mengelola bagaimana bila ada karyawan yang melanggar kebijakan ini.

Bila ada karyawan yang menggunakan waktu istirahat ini melebihi ketentuan atau disalahgunakan untuk kepentingan lainnya, perusahaan harus mengambil tindakan disipliner.

3. Bedakan Antara Waktu Istirahat dan Toilet Break

Perusahaan perlu membuat perbedaan yang jelas antara berbagai jenis istirahat yang ada. Istirahat makan siang, minum teh, atau merokok, pastikan Anda mengklarifikasi bagaimana waktu istirahat dikategorikan.

Pilih waktu yang tepat bagi karyawan untuk istirahat ke kamar mandi. Ingat, istirahat tidak boleh dilakukan di awal atau akhir shift.

Baca Juga: Coffee Break: Pengertian, Sejarah Singkat, dan Manfaatnya

Terapkan Jam Kerja Lebih Leluasa dengan Aplikasi Absen LinovHR

Banner Proses Absensi ESS

Memberikan beberapa jenis istirahat kepada karyawan adalah salah satu upaya perusahaan dalam memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan karyawan. Hal ini juga bisa menjadi daya tarik bagi talenta-talenta berbakat di luar sana.

Jam kerja yang leluasa dengan berbagai istirahat ini juga bisa menghindari karyawan dari kelelahan yang dapat menurunkan produktivitas mereka.

Namun, walau memberlakukan jam kerja yang fleksibel memperhatikan jam kerja dan durasi kerja karyawan juga tidak boleh diabaikan.

Untuk memudahkan HR dan karyawan dalam menerapkan jam kerja yang fleksibel namun tetap dalam koridor yang semestinya, Aplikasi Absensi LinovHR bisa membantu.

Aplikasi Absensi LinovHR akan mencatat waktu kehadiran karyawan, istirahat, serta lembur secara akurat.

Karyawan hanya perlu melakukan absensi melalui smartphone mereka, lalu sistem akan mencatat waktu saat karyawan melakukan clockin. Selama karyawan belum melakukan clock-out waktu kerja karyawan pun akan terus tercatat.

Setelah melakukan clock-out, sistem akan mengakumulasikan jam kerja karyawan. Dari sini, HR bisa melihat apakah karyawan sudah bekerja sesuai dengan ketentuan jam kerja atau belum.

HR pun dapat mengambil tindakan bila didapati karyawan terlambat melakukan absen atau mengambil jeda istirahat terlalu lama.

Selain akan memudahkan HR dalam menerapkan jam kerja yang fleksibel, Aplikasi Absen LinovHR juga akan memudahkan proses penggajian karena sistem dapat langsung mengakumulasikan total jam kerja.

Hal ini tentu membantu meningkatkan produktivitas dan kenyamanan karyawan, sambil memberikan Anda kontrol yang lebih baik atas manajemen waktu di tempat kerja. 

Segera ajukan demo Aplikasi Absen LinovHR sekarang dan nikmati kemudahannya!

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter