Jika Anda ingin memperkenalkan diri kepada seseorang dengan menarik, salah satu metode yang dapat Anda gunakan untuk membuat perkenalan menjadi efektif adalah elevator pitch.
Pada pembahasan berikut ini, LinovHR akan kami pengertian serta cara melakukan elevator pitch untuk membantu menyusun dan menyampaikan pesan pribadi dalam konteks profesional.
Apa itu Elevator Pitch?
Elevator pitch adalah ringkasan singkat tentang diri kira-kira 30 hingga 60 detik. Cukup singkat? Memang itu tujuannya.
Teknik ini bisa digunakan untuk promosi sebuah ide atau produk dan memperkenalkan kepada orang baru seorang profesional.
Anda dapat menggunakan teknik ini untuk mempersiapkan wawancara dalam menjabarkan singkat tentang siapa Anda, latar belakang, dan apa yang Anda inginkan dari pekerjaan Anda berikutnya. Elevator pitch bisa menjadi kerangka kerja yang baik saat menjawab pertanyaan wawancara populer “ceritakan tentang diri Anda“.
Cara Memulai Elevator Pitch yang Menarik
Elevator pitch cukup penting karena ini adalah cara yang efektif dan ringkas untuk menunjukkan bakat, kekuatan, dan keterampilan profesional Anda.
Keuntungan utama dari menggunakan elevator pitch adalah menunjukkan bahwa Anda memiliki inisiatif yang tinggi.
Daripada menunggu pihak lain untuk mengarahkan percakapan, Anda dapat menjelaskan secara tegas apa yang Anda tawarkan.
1. Latihan
Cara terbaik untuk merasa nyaman saat mempromosikan diri Anda secara singkat tanpa terdengar seperti robot adalah memulainya dengan rajin berlatih.
Anda akan terbiasa memvariasikan percakapan. Semakin banyak Anda berlatih, semakin mudah menyampaikannya saat Anda berada di acara resmi atau wawancara kerja. Anda dapat berlatih sambil merekamnya kemudian menunjukkan isinya kepada teman.
2. Memperkenalkan Diri
Saat Anda mendekati seseorang di sebuah acara atau wawancara, mulailah dengan perkenalan. Anda bisa mulai dengan memberikan nama lengkap Anda sambil tersenyum dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Anda harus persuasif.
Meskipun ini adalah promosi singkat, pembicaraan yang singkat dari Anda harus cukup menarik untuk menarik orang agar berminat untuk mendengarkan cerita Anda lebih jauh.
3. Bagikan Keahlian
Anda harus menjelaskan siapa Anda dan kualifikasi serta keterampilan yang Anda miliki. Cobalah untuk fokus pada keahlian yang bernilai dalam banyak situasi.
Ini adalah kesempatan bagi Anda untuk sedikit lebih unggul. Namun, jangan melebih-lebihkan certa, apa lagi berbohong. Cukup ceritakan apa yang Anda miliki.
Baca Juga: 10 Hard Skill Paling Populer dan Dicari Perusahaan
4. Bersikaplah Positif dan Fleksibel
Berpikiran terbuka, positif dan fleksibel dapat membuat lawan bicara menjadi antusias. Rasa negatif dan kaku seperti grogi dan gugup membuat Anda dapat berbicara terlalu cepat.
Jika Anda berbicara terlalu cepat, pendengar mungkin melewatkan beberapa informasi penting. Jadi, tetaplah tenang dan bersikap positif.
5. Kenali Audiens
Komunikasi yang baik dimulai dengan mengenali dengan siapa kita berbicara. Dalam beberapa kasus, menggunakan istilah bisa menjadi langkah yang ampuh.
Namun berhati-hatilah dalam menggunakan berbagai istilah terkait dengan industri, terutama jika Anda berbicara dalam wawancara.
Misalnya, jika Anda menyertakan banyak istilah teknis dan khusus dalam industri yang hanya diketahui oleh Anda, hal ini dapat mempersulit mereka untuk mengajukan pertanyaan lebih lanjut kepada Anda dan membuat mereka cenderung tidak melanjutkan percakapan. Oleh karenanya kenali dengan baik siapa yang Anda ajak bicara.
Baca Juga: Teknik Public Speaking yang Dapat Dipelajari Karyawan
6. Akhiri dengan Call to Action
Anda dapat mengakhiri elevator pitch dengan meminta atau menyatakan apa yang Anda inginkan selanjutnya dengan call to action.
Dengan begitu lawan bicara akan tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut hingga adanya kesepakatan sesuai apa yang Anda inginkan, entah itu wawancara lanjutan atau kerja sama bisnis.
Jika Anda memiliki kartu nama atau kontak pribadi, tawarkan di akhir percakapan sebagai cara untuk melanjutkan dialog agar lawan bicara lebih mudah untuk meng-approach Anda.
Contoh Elevator Pitch
Walau terdengar sulit karena berada dalam konteks profesional, elevator pitch bisa dilakukan dengan mudah. Berikut adalah contoh elevator pitch yang mudah untuk Anda ikuti dalam bahasa Indonesia:
Contoh 1
“Halo! Nama saya Anwar, senang bertemu dengan Anda. Saya memiliki latar belakang dalam Business Analytics dengan pengalaman 10 tahun lebih. Saya telah berpengalaman menciptakan solusi berbasis data untuk berbagai masalah bisnis.
Saya tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan Anda. Berikut kartu nama saya untuk membicarakan mengenai perusahaan Anda lebih lanjut”.
Contoh 2
“Hai, saya Nanalie. Saya telah berpengalaman selama 8 tahun sebagai Media Planner, di mana saya telah mengembangkan dan mengoptimalkan rencana media strategis untuk klien dari berbagai jenis industri.
Salah satu pencapaian saya yang paling membanggakan adalah proyek kampanye untuk sebuah LSM non profit tahun lalu..
Saya sudah tertarik untuk berkecimpung dalam lembaga nonprofit cukup lama. Bisa tolong jelaskan mengenai perencanaan media yang mungkin Anda miliki di tim ini?”
Baca Juga: Mengulas Ide 4 Hari Kerja untuk Karyawan
Mengembangkan kemampuan untuk elevator pitch bisa dilakukan selangkah demi selangkah. Tidak ada satupun orang yang langsung handal dalam segala hal, bukan?
Maka dari itu, jangan lelah dan bosan untuk membuat draf, meminta pendapat dari orang lain, memperbaiki diri, dan memupuk rasa percaya diri. Karena bagaimanapun juga, percaya diri adalah kunci keberhasilan sebuah komunikasi. Semoga berhasil!