Ada kalanya, kita bertemu dengan karyawan yang punya skill mumpuni namun bad attitude. Cara menghadapi karyawan yang bad attitude seperti ini tentu akan berbeda dengan menghadapi karyawan pada umumnya.
Apalagi pastinya di dalam satu perusahaan, ada banyak karakter dan watak karyawan. Di sinilah HR harus dapat dengan cermat memperlakukan mereka. Agar mereka merasa nyaman di perusahaan dan dapat bekerja dengan optimal.
Namun apa jadinya jika Anda menemukan seorang karyawan yang memiliki bad attitude? Apakah bad attitude akan memiliki pengaruh terhadap performance karyawan saat melakukan pekerjaan?
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai cara menghadapi karyawan yang bad attitude, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas ya!
Contoh Bad Attitude yang Sering Ditemui pada Karyawan
Bad attitude adalah sikap buruk yang dilakukan oleh seorang individu. Sikap buruk itu sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor, contohnya seperti rasa yang tidak aman terhadap pribadi seseorang serta dapat disebabkan karena perilaku orang lain.
Adapun contoh bad attitude yang sering ditemui pada karyawan di antaranya adalah sebagai berikut:
-
Sering Menyalahkan Orang Lain atas Kesalahannya
Salah satu contoh dari karyawan yang memiliki bad attitude adalah seseorang yang sering menyalahkan orang lain atas kesalahannya.
Biasanya mereka menyalahkan orang lain guna menutupi fakta bahwa yang sebenarnya melakukan kesalahan adalah dirinya sendiri.
-
Tidak Dapat Menghargai Orang Lain
Menghargai orang lain adalah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap individu. Karena jika seseorang tidak dapat menghargai orang lain, maka mereka dapat menimbulkan kebencian serta permusuhan antara rekan kerja.
-
Menjatuhkan Rekan Kerja
Sifat buruk selanjutnya yang sering ditemui pada karyawan yang memiliki sikap bad attitude adalah dengan menjatuhkan rekan kerjanya.
Perilaku ini sendiri sangat umum ditemui di sebuah perusahaan, biasanya memiliki hubungan dengan promosi untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.
-
Menyebarkan Rumor yang Tidak Benar
Setiap individu, pasti memiliki kehidupan pribadi yang seharusnya tidak menjadi konsumsi publik. Namun, terkadang Anda dapat menemui seorang karyawan yang memiliki hobi dalam membicarakan kehidupan orang lain hingga menyebarkan rumor yang tidak benar kepada orang lain.
-
Tidak Mau Mendengarkan Pendapat Rekan Kerja
Sikap yang satu ini biasanya dapat ditemui pada seseorang yang memang keras kepala. Mereka selalu merasa bahwa dirinyalah yang paling benar diantara rekan kerjanya.
Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Rekan Kerja Narsis?
Cara Menghadapi Karyawan yang Bad Attitude
Jika Anda menemukan karyawan dengan sifat bad attitude, berikut adalah beberapa cara menghadapi karyawan yang bad attitude.
-
Membuat Catatan atau Dokumentasi
Dengan membuat catatan mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan, tentu hal tersebut akan membantu Anda untuk menghindari perdebatan dengan karyawan yang bersangkutan.
Dalam hal ini, Anda dapat membuat bukti secara tertulis seperti email atau laporan.
-
Diskusi Secara Empat Mata
Cara selanjutnya adalah dengan mengajak karyawan yang bersangkutan untuk diskusi secara empat mata. Ajak merka one on one meeting.
Dengan berdiskusi, Anda sebagai seorang pemimpin dapat mengetahui apa penyebabnya agar dapat memperbaikinya.
-
Menanggapinya Dengan Objektif
Hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah dengan menanggapi karyawan yang bersangkutan secara objektif.
Sebagai seorang pemimpin, tentu Anda harus bisa bersikap secara objektif dan melihat masalah dengan cara yang bijaksana. Dalam hal ini, Anda juga harus bisa memberikan sanksi yang adil sesuai dengan peraturan perusahaan.
-
Membuat Performance Improvement Plan
Cara selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah dengan membuat performance improvement plan.
Dengan membuat rencana peningkatan kinerja karyawan, maka Anda dapat memberikan peluang bagi karyawan yang memiliki kinerja rendah untuk menunjukkan pertumbuhan dan kesuksesan dalam bekerja.
Review Attitude Karyawan Lebih Akurat dengan Software Performance LinovHR
Memiliki karyawan yang bad attitude namun punya skill mumpuni tentu menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan: apakah harus mempertahankannya atau melepasnya?
Namun, segala keputusan terkait bagaimana memperlakukan karyawan berkarakter buruk haruslah dilihat secara objektif, bukan berdasarkan subjektif beberapa orang. Ini sangat penting karena jangan sampai perusahaan justru melepaskan karyawan potensial.
Oleh karena itu, saat perusahaan mendapatkan laporan adanya karyawan yang punya karakter buruk, coba pastikan lagi berdasarkan kinerjanya dan bagaimana penilaian dari rekan-rekannya yang lain.
Untuk melakukan semua itu, Anda harus memanfaatkan data yang komprehensif yang mencakup penilaian kinerja dan juga attitude karyawan.
Praktik terbaik untuk melakukan penilaian ini adalah dengan memanfaatkan teknologi software HRIS LinovHR. Di dalam perangkat lunak terdapat modul Performance Management yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk melakukan penilaian dari kinerja karyawan.
Perusahaan dapat menetapkan KPI di awal dalam fitur Goals & KPI. Kemudian melihat hasil kinerja tersebut di Result dan Balanced Score.
Kemudian, untuk menyaring semua masukkan mengenai attitude karyawan, perusahaan dapat memanfaatkan fitur Feedback. Fitur ini memungkinkan setiap karyawan memberikan masukan berarti secara anonymous baik itu kepada rekan, manajer, atau untuk perusahaan.
Dengan seperti ini, perusahaan akan mendapatkan gambaran yang objektif sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk menilai karyawan yang bad attitude.
Tunggu apa lagi? Segera gunakan Software HRIS LinovHR untuk merasakan kemudahannya!
Itulah informasi mengenai cara menghadapi karyawan yang bad attitude yang perlu Anda ketahui, semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk Anda!
