Apa Itu Career Plateau? Mengapa Bisa Terjadi Pada Karyawan?

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Isi Artikel

Setiap karyawan tentu ingin mencapai tingkat tertinggi dalam kariernya. Namun sayangnya, keadaan sering kali berkata sebaliknya. Tak jarang, karyawan mengalami mandek dalam berkarier. Ia tidak bisa lagi naik jabatan atau sudah berada di level jabatan tertinggi yang memungkinkan baginya.

Hal tersebut disebut dengan istilah career plateau. Kondisi ini harus ditangani dengan baik karena bisa menyebabkan masalah pada produktivitas karyawan.

Oleh karena itu, HR perlu mengambil langkah strategis dalam menangani karir karyawan yang stagnan. Apa saja langkah-langkah tersebut?

Cari tahu jawabannya dalam artikel LinovHR di bawah ini!

 

Apa Itu Career Plateau

Career plateau adalah kondisi ketika karyawan mengalami stuck dalam kariernya karena ia sudah mencapai tingkatan tertinggi yang mungkin dalam suatu perusahaan.

Artinya, tak ada lagi kesempatan bagi karyawan untuk naik jabatan. Adapun jika promosi masih memungkinkan, karyawan tidak dapat mendapatkannya karena kekurangan skill, restrukturisasi perusahaan, atau faktor lainnya.

Career plateau membuat karyawan tidak bisa lagi berkembang. Biasanya, karyawan yang mengalami karir stagnan akan merasa bosan dengan pekerjaannya dan tidak bahagia ketika bekerja.

Hal tersebut tentu memiliki akibat buruk pada pekerjaan karyawan. Bukan tidak mungkin karyawan menjadi tidak produktif atau tidak berkomitmen dalam bekerja karena rasa bosan dan ketidakbahagiaan yang dialami.

 

Situasi yang Menyebabkan Adanya Career Plateau

Career plateau dapat terjadi karena adanya dua situasi, yaitu situasi internal dan situasi eksternal. Berikut ini adalah penjelasan mengenai dua situasi penyebab career plateau.

 

1. Situasi Internal

Situasi internal bermula dari karyawan itu sendiri. Hal yang dimaksud sebagai situasi internal adalah kepercayaan diri karyawan yang kurang atau terlalu berlebihan dalam kecakapan kerja karyawan.

Selain itu, situasi internal juga bisa berupa hilangnya motivasi kerja dari karyawan sehingga ia merasa sudah tidak bisa lagi naik ke jenjang karir berikutnya.

 

2. Situasi Eksternal

Situasi eksternal contohnya adalah jenis perusahaan yang mencakup ukuran serta level senioritas dalam perusahaan tersebut. Jika karyawan bekerja di perusahaan milik keluarga atau perusahaan swasta, biasanya akan lebih sulit untuk mencapai level manajerial. Ini karena umumnya top management pada perusahaan tersebut diisi oleh keluarga.

Bahkan meskipun level manajerial pada perusahaan milik keluarga atau swasta diisi oleh orang yang bukan keluarga, mencapai level tersebut masih tetap sulit. Alasannya adalah top management pada perusahaan keluarga atau swasta biasanya bekerja dalam waktu yang sangat lama dan tidak mudah keluar dari perusahaan.

Sehingga, karyawan akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai puncak karier di perusahaan keluarga atau perusahaan swasta.

 

Baca Juga: Seperti Apa Analisis Jabatan dalam Sebuah Perusahaan?

 

Cara Menangani Career Plateau di Perusahaan

Tentu saja Anda sebagai HR tidak bisa membiarkan career plateau terjadi terlalu lama. Sebab jika dibiarkan, karir stagnan yang dialami karyawan bisa menyebabkan masalah dalam produktivitas dan motivasi kerja karyawan.

Untuk itu, Anda perlu menetapkan beberapa strategi yang bisa menangani career plateau di perusahaan. Strategi yang dapat Anda lakukan yaitu sebagai berikut.

 

1. Memberi Pelatihan untuk Karyawan

Beberapa karyawan merasa kariernya mandek karena mereka tidak menguasai skill yang dibutuhkan untuk naik jabatan. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat memberi pelatihan kepada karyawan. Pelatihan ini bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan karyawan atau menambah kemampuan baru.

 

2. Mengisi Posisi Manajerial dengan Adil

Salah satu cara untuk mengatasi karir stagnan adalah dengan mengisi posisi manajerial dengan adil. Maksudnya, HR harus menyediakan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk bisa naik jabatan. Dengan demikian, karyawan akan merasa aman karena ia memiliki kesempatan untuk naik ke jenjang karier berikutnya.

 

3. Menambah Tanggung Jawab kepada Karyawan

HR bisa mengusulkan kepada karyawan untuk mengambil tambahan tanggung jawab. Dengan mengambil tanggung jawab lebih, karyawan bisa mempersiapkan diri untuk naik jabatan dengan meningkatkan relevansi terhadap perusahaan dan skill yang dibutuhkan dalam posisi tersebut. Sehingga ketika ada posisi atasan yang kosong, karyawan bisa menempatinya.

 

4. Memindahkan Karyawan ke Divisi Lain

Sering kali, pindah ke divisi lain bisa mengatasi karier yang mandek. Oleh karena itu, jika memungkinkan HR dapat memindahkan karyawan ke divisi lain agar karyawan tersebut bisa naik jabatan.

 

5. Meningkatkan Engagement Karyawan Terhadap Pekerjaannya

Agar karyawan tak lagi bosan dengan pekerjaannya akibat career plateau, HR harus meyakinkan karyawan bahwa posisinya sangat penting terhadap organisasi. Dengan demikian, engagement karyawan terhadap pekerjaannya akan meningkat. Motivasi dan semangat kerja karyawan akan kembali.

Selain itu, HR juga bisa menjelaskan jenjang karir dari posisi yang ditempati karyawan saat ini. Jika karyawan memang benar-benar tidak bisa naik jabatan lagi, karyawan dapat menawarkan reward lain sebagai ganti promosi.

 

Bersama LinovHR Kondisi Career Plateau dapat Ditangani

Ketika Anda mendapati karyawan yang mengalami career plateau, segera tangani hal tersebut sebelum menjadi masalah baru. Masalah yang dimaksud terutama masalah produktivitas dan komitmen karyawan terhadap pekerjaannya.

Berbagai cara untuk mengatasi career plateau telah dijelaskan dalam bagian sebelumnya. Salah satunya adalah HR bisa memberi kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk naik jabatan.

Tentu, penentuan seorang karyawan naik jabatan atau tidak perlu dilakukan dengan tepat. Karena ketika jabatan seorang naik jabatan mereka akan mendapatkan tanggung jawab baru, kenaikan, sampai penyesuaian tunjangan yang didapatkan.

Aplikasi Absensi Online
Software LinovHR

 

Nah, pengelolaan naik jabatan ini dapat Anda lakukan dengan mudah melalui Succession Management Software LinovHR. Software ini  bermanfaat untuk mengelola manajemen suksesi perusahaan. Mulai dari melihat jenjang karir di perusahaan hingga analisis potensi setiap karyawan untuk mengisi posisi penting.

Melihat jenjang karir bisa dilakukan melalui fitur Career Path. Melalui fitur ini, Anda bisa mengetahui relasi suatu posisi dengan posisi yang lain.

Lalu, Anda dapat melihat informasi tentang potensi dan talenta karyawan lewat fitur Employee Succession. Jika karyawan tersebut dianggap memenuhi kualifikasi, datanya akan masuk ke dalam kelompok suksesor lewat fitur Succession Pool.

Selanjutnya, untuk membandingkan performa dan potensi suksesor dengan suksesor yang lain, HR bisa menggunakan fitur Performance-Potential Matrix.

Ingin mengetahui lebih dalam tentang fitur tersebut dan fitur lain dari Succession Management Software LinovHR?

Ayo ajukan demo gratisnya, sekarang!

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter