Terkadang, ketika kita mendapatkan suatu informasi kita cenderung mengabaikan fakta dan mencari fakta lebih dalam.
Kita lebih suka memilih bukti untuk mendukung apa yang kita yakini, duga, atau hipotesis. Hal inilah yang bisa menyebabkan terjadinya confirmation bias atau bias konfirmasi.
Ketika kita mengalami bias konfirmasi, Anda mempercayai apa yang Anda percayai dan menentang hal yang berlawanan dengan kepercayaan Anda. Sadarkah Anda, hal ini juga sering terjadi di dunia kerja.
Untuk itu, pada artikel LinovHR berikut ini akan menjelaskan mengenai confirmation bias serta cara mengatasinya, simak ulasannya berikut ini ya!
Apa Itu Confirmation Bias?
Confirmation bias adalah kecenderungan seseorang untuk mencari bukti atau informasi yang mendukung pendapat atau kepercayaannya, dan mengabaikan informasi yang berlawanan dengan kepercayaannya.ย
Hal ini merupakan salah satu bagian dari logical fallacy yang dapat menyebabkan seseorang menarik kesimpulan yang salah.
Kecenderungan orang yang menyukai informasi yang dipercayainya akan menegaskan keyakinan yang mereka ikuti, dan hal tersebut membuat mereka cenderung untuk mengabaikan informasi yang lain.
Bias konfirmasi ini biasanya terjadi dikarenakan pengaruh langsung dari keinginan atas kepercayaan. Hal ini merupakan bias yang paling berbahaya dalam ilmu psikologi.
Karena banyak orang yang secara tidak sadar melakukannya dan menjadikan keyakinan tersebut menjadi dasar pengambilan keputusan sehari-hari.
Mengapa Kita Perlu Menghindari Bias Konfirmasi?
Pada era digital saat ini, Anda bisa mendapatkan suatu informasi dengan mudah melalui internet. Hal tersebut membuat kita mendapatkan banyak informasi-informasi yang penting.
Di tengah banyaknya informasi, kita perlu untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda juga.ย Menyaring informasi yang Anda yakini sebenarnya tidak selalu baik, karena Anda akan melewatkan berbagai informasi yang sama pentingnya.
Ketika Anda terjebak dalam bias konfirmasi, maka Anda akan cenderung menolak melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.ย Padahal di satu sisi, memahami sudut pandang yang lain adalah cara tepat untuk membuka pikiran secara lebih luas.
Sementara itu, ketika Anda mengalami bias konfirmasi, maka bisa dikatakan bahwa Anda sedang mengalami disonansi kognitif.
Disonansi kognitif adalah konflik mental yang terjadi ketika seseorang memiliki dua keyakinan yang bertentangan satu sama lain, membuat mereka merasa tidak nyaman.
Contoh Confirmation Bias di Dunia Kerja
Di dalam dunia kerja, confirmation bias juga dapat terjadi. Biasanya ini sering terjadi pada seorang HR recruiter saat melihat CV dan menilai kandidat berdasarkan stereotip asal daerah kandidat atau almamater kandidat.
Misalnya ketika HR mendapatkan kandidat yang berasal dari daerah Jawa, maka HR langsung menilai bahwa mereka punya etos kerja yang baik karena stereotip orang Jawa yang terkenal ulet.
Tidak jarang, HR juga sudah berasumsi sejak mereka melihat CV atau first impression dari kandidat. Bias ini sering terjadi karena banyak HR yang sangat percaya dengan naluri mereka. Akibat dari bias konfirmasi ini, tidak jarang HR mengalami salah merekrut karyawan.
Tips Mengatasi Confirmation Bias
Confirmation bias terjadi karena pengaruh langsung dari keinginan atas keyakinan, hal ini merupakan bias yang paling berbahaya dalam ilmu psikologi. Di dalam dunia kerja, confirmation bias dapat merugikan Anda dalam mengambil segala keputusan.
Namun tenang, berikut ini adalah tips untuk mengatasi bias konfirmasi.
1. Mengambil keputusan secara sadar
Ketika Anda mengambil sebuah keputusan, Anda tentunya akan mengumpulkan berbagai informasi atau bahan bacaan. Secara tidak langsung, hal itu yang membuat Anda menerapkan konfirmasi bias di kehidupan Anda.
Untuk menghindari hal tersebut, mulailah mengambil keputusan secara sadar sehingga Anda dapat menyimpulkan sesuatu dengan dasar yang jelas.
2. Mencari informasi objektif
Ketika Anda membaca sebuah berita, hindari menyimpulkan sesuatu hanya dari skimming (membaca cepat).
Bacalah artikel atau jurnal yang komprehensif dan kredibel dari sumber yang terpercaya. Hal ini dapat menjadi pembanding atas informasi yang Anda miliki.
3. Mengidentifikasi confirmation bias
Identifikasi diri Anda untuk mengetahui apakah Anda sedang mengalami confirmation bias atau tidak. Setelah itu, cari tahu informasi dari sudut pandang yang berbeda untuk membentuk opini yang beragam.ย
Hal tersebut secara otomatis akan membentuk persepsi Anda dalam membuat suatu keputusan sehari-hari.
Jika Anda sudah bisa melepaskan diri dari bias konfirmasi, maka tetaplah beropini sesuai dengan kaidah atau nilai yang Anda yakini.
Baca Juga: Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis dengan Analytical Skill
Demikianlah artikel mengenai confirmation bias, semoga artikel dari LinovHR ini dapat membantu Anda dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan Anda.
Terimakasih telah membaca sampai akhir.