Ditanya Kekuatan Dan Kelemahan Saat Interview? Ikuti 7 Tips Berikut!

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

kekuatan dan kelemahan
Isi Artikel

Pertanyaan tentang kekuatan dan kelemahan saat interview umumnya dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kepribadian, pandangan hidup, cara kerja, cara berkomunikasi kandidat dalam lingkungan kerja dan kepada atasannya kelak.

Jadi Anda tidak usah kaget ketika ditanyai soal kekuatan dan kelemahan diri Anda. 

Menjawab pertanyaan mengenai kekuatan dan kelemahan tidak boleh asal-asalan karena akan sangat berpengaruh terhadap penilaian HRD. LinovHR akan membahas lebih lanjut seputar Tips Menjawab “Kekuatan Dan Kelemahan Diri Anda” Saat Interview. 

 

Tips Menjawab Kekuatan Dan Kelemahan Diri

Meskipun tampak simpel, sebenarnya pertanyaan ini sangatlah penting.  Anda pasti akan sulit menyebutkan kekuatan dan kelemahan diri di depan orang lain. Terutama kelemahan pribadi kita.  Bagaimana cara mengatasinya? Berikut beberapa tips yang bisa Anda pelajari dalam menjawab pertanyaan seputar kekuatan dan kelemahan diri. 

 

1. Jangan Ungkapkan Kelemahan Anda yang Berdampak Fatal!

Ungkapkan kelemahan yang memang masih bisa ditolerir dan tidak berpengaruh signifikan, misalnya masalah kesehatan ringan seperti penyakit maag. 

Jangan pernah sekalipun mengatakan bahwa Anda adalah seorang pemalas, tidak bisa bangun pagi, tidak bisa bekerja sama dengan tim atau Anda adalah seorang pemarah yang tidak segan-segan berbuat kasar kepada lawan.Ingat, hindari mengungkapkan hal tersebut! 

Ungkapkan kelemahan yang memang bisa ditolerir dan kedepannya tidak akan mengganggu profesionalitas Anda sebagai karyawan di perusahaan tempat Anda melamar. 

Anda bisa bercerita, bahwa Anda tidak terlalu pintar, namun akan selalu bekerja keras dan berusaha melakukan yang terbaik.

 

2. Berikan Solusi Terhadap Kelemahan Anda

Memiliki kelemahan adalah hal yang lumrah sebagai manusia. Ketika menjelaskan tentang kelemahan diri, yakinkan pewawancara bahwa Anda akan berusaha mengatasinya.  Contohnya Anda tidak terlalu pintar dalam membuat perencanaan keuangan, Anda bisa meyakinkan pewawancara bahwa Anda akan terus belajar dan berusaha untuk hasil terbaik. 

Contoh lainnya Anda memiliki penyakit maag yang akan kambuh bila telat makan. Anda bisa mencari solusi terkait hal tersebut, seperti membawa bekal makanan dan cemilan dari rumah. 

 

Baca Juga: Hati-Hati dengan Halo Effect Saat Interview!

 

3. Jawab dengan Penuh Keyakinan 

Keyakinan sangat penting dalam menjawab pertanyaan seputar kelemahan diri. Anda harus memberikan jawaban dengan yakin dan percaya diri. Jangan pernah sekalipun menunjukkan keragu-raguan saat menjawab, karena pewawancara akan melihat Anda sebagai orang yang tidak percaya diri atau tidak mengenal diri sendiri.

Berkata lugas dan menjawab dengan yakin membuktikan bahwa Anda mengenal sendiri, bahkan nyaman dengan semua kelemahan dan kekuatan Anda. Sikap seperti ini akan sangat berguna ketika Anda bekerja. 

 

4. Tetap Jaga Gestur Dan Kontrol Setiap Gerakan Maupun Ucapan

Saat sesi interview masuk pada pertanyaan apa kekuatan dan kelemahan diri, biasanya Anda akan menjadi gugup karena bingung mau menjawab apa. 

Segugup apapun Anda, jangan pernah tunjukkan kegugupan dan keresahan Anda di depan pewawancara. Konsentrasi, fokus, dan tetap jaga gestur serta kontrol setiap gerakan maupun ucapan Anda. Pelajari terlebih dahulu hal-hal teknis tentang perusahaan tempat Anda melamar, lingkungan kerjanya, bagaimana para karyawannya berinteraksi dan lain sebagainya. 

Dengan memiliki bekal pengetahuan tentang perusahaan, Anda akan merasa tenang saat interview berlangsung.

 

5. Jangan Rendah Diri Dalam Mengungkapkan Kelemahan Anda! 

Setiap orang pasti memiliki kelemahan, begitu juga Anda. Dengan mengungkapkan kelemahan diri tidak menjadikan Anda rendah diri. Tidak usah pedulikan pikiran negatif yang timbul di pikiran Anda ketika menjelaskan tentang kelemahan. 

Jika Anda berpikir negatif, justru Anda bisa gugup dan tidak lancar saat menjawab pertanyaan. 

 

6. Tidak Tepat Jika Anda Berbalik Menyalahkan Orang Lain

Etika buruk saat menjawab pertanyaan interview seputar kelemahan diri adalah jawaban Anda yang justru melibatkan orang lain untuk disalahkan. Contohnya: Anda mudah marah karena orang lain sulit diatur, atau Anda tidak suka bersosialisasi karena orang di sekeliling Anda tidak bisa diajak bekerjasama. 

Ini adalah pemikiran yang benar-benar keliru, sebab bagaimanapun kelemahan Anda adalah tanggung jawab Anda sendiri. Dimana Anda harus bisa mengubahnya agar dapat menyesuaikan dengan budaya tempat kerja yang baru. 

 

Baca Juga:  Maksimalkan Manajemen Bakat dengan Performance Management LinovHR

 

7. Jadikan Kelemahan Sebagai Kekuatan Anda

Ceritakan kelemahan Anda dengan cara yang positif. Bagaimana caranya? Lihat contoh kasus di bawah ini. 

Katakanlah Anda tipe orang yang perfeksionis dalam urusan pekerjaan. Sifat ini terkadang membuat Anda menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, tetapi Anda tetap memperhatikan deadline. hal ini dapat menjadi kelemahan yang justru menambah kekuatan. 

 

3 Contoh Pertanyaan Interview Kekuatan Dan Kelemahan Diri Beserta Jawaban

Berikut 3 contoh pertanyaan interview kekuatan dan kelemahan diri yang sering ditemui beserta jawabannya. 

 

1.”Apa Kelemahan Terbesar Anda? Dan, bagaimana Anda mengatasinya? “

Anda akan tampak sombong jika mengatakan tidak memiliki kelemahan, tetapi jika Anda mengatakan terlalu banyak hal negatif, hal itu dapat membahayakan peluang Anda untuk mendapatkan posisi yang Anda inginkan. 

Anda harus tampak rendah hati dan mau belajar tanpa menakut-nakuti pewawancara dengan kelemahan monumental yang tidak dapat Anda atasi. Anda bisa menjawab dengan seperti ini:

Saya gugup jika harus berbicara di depan umum. Tetapi saya mengatasinya dengan terus belajar dan berlatih dengan mengikuti kelas Public Speaking.”

 

2. “Mengapa Anda Melamar Posisi Ini? Padahal Anda Belum Memiliki Pengalaman Kerja. “

Pertanyaan di atas biasanya ditujukan untuk fresh graduate yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. 

Anda bisa mengakalinya dengan menunjukkan ketertarikan Anda atas pekerjaan yang Anda lamar. Tunjukkan keinginan yang kuat dan tetap positive thinking. Berikut contoh untuk menjawabnya:

Saya melamar posisi ini karena saya sangat tertarik untuk mengembangkan kemampuan dan karir di posisi tersebut. saya yakin saya bisa memberikan kontribusi terbaik saya bagi perusahaan.

 

Baca Juga: Mau Jadi Arsitek? ini Skill, Keahlian yang Harus Dimiliki

 

3. “Bisakah Anda Bekerja Dalam Sebuah Tim?

Misalkan salah satu kelemahan Anda adalah tidak suka bekerja dalam tim karena sulit untuk mempercayai orang lain. 

Pastikan Anda bisa menyampaikannya secara positif agar tidak menimbulkan kesan yang buruk.  Berikut contohnya:

Saya bisa bekerja dalam tim. Semasa kuliah saya sudah terbiasa bekerja dalam tim melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan dan kerja kelompok.”

 

Selain jawaban yang cerdas saat interview, Anda juga harus bersikap sopan dan tegas dalam menjawab pertanyaan. Tidak lupa penampilan juga harus diperhatikan karena tidak sedikit perusahaan yang melakukan penilaian terhadap penampilan calon karyawannya. 

Mendapatkan pekerjaan pastinya menjadi idaman bagi semua orang. Akan tetapi, Anda perlu paham benar bagaimana tips dan trik menghadapi proses interview agar dapat menggapai pekerjaan impian. Sekian penjelasan mengenai tips menjawab pertanyaan “apa kekuatan dan kelemahan diri Anda”. Semoga pembahasan di atas dapat membantu Anda lolos interview selanjutnya! 

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter