Ekonomi Mikro Adalah: Karakteristik dan Perbedaannya dengan Makro

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

ekonomi mikro
Isi Artikel

Pada bidang ekonomi dikenal adanya dua jenis cabang ekonomi, yaitu ekonomi mikro dan makro. Kedua jenis cabang ekonomi tersebut memiliki peranan penting untuk mengukur dan menganalisis tingkat pertumbuhan dari ekonomi dengan lingkup kecil dan lingkup yang lebih luas.

Namun, sebagian besar orang masih belum memahami apa itu ekonomi mikro, dan juga perbedaannya dengan ekonomi makro.

Untuk menjawab hal tersebut, mari simak pembahasannya di bawah ini! 

 

 

Pengertian Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu dalam membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan aspek-aspek ekonomi.

Ekonomi mikro membicarakan tentang unit-unit individu. Seperti perusahaan dan rumah tangga yang mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang beraneka ragam.

Teori ekonomi mikro mula-mula dikembangkan oleh ahli ilmu klasik pada abad ke-18. Kata mikro berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kecil. Teori ini sering mendapat perhatian lebih besar daripada teori ekonomi makro.

Teori ini juga akan mempelajari ekonomi secara khusus yang membahas tentang aktivitas ekonomi dari suatu satuan ekonomi dari keseluruhan. Seperti konsumen, pemilik faktor-faktor produksi, tenaga kerja, perusahaan, industri, dan lain sebagainya.

 

Karakteristik Ekonomi Mikro

Karakteristik Ekonomi Mikro
Karakteristik Ekonomi Mikro

 

Ekonomi mikro mencakup suatu unit individu yang menganalisis tentang bagaimana berbagai keputusan dan perilaku produsen/konsumen mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah beberapa karakteristiknya.

 

Interaksi di pasar barang

Pasar diartikan sebagai pertemuan atau hubungan antara permintaan dan penawaran (demand & supplyatau pertemuan antara penjual dan pembeli suatu barang dengan jumlah tertentu sehingga tercipta suatu harga. Misalnya pasar beras, pasar mobil, pasar elektronik.

Mikro ekonomi mempelajari interaksi di pasar barang, hingga mengetahuinya dalam dampak pada ekonomi nasional.

 

Perilaku penjual dan pembeli

Baik penjual maupun pembeli sama-sama memiliki sifat yang rasional, yaitu dimana penjual menginginkan adanya keuntungan yang maksimal (maximum profit) sedangkan pembeli menginginkan kepuasan maksimal (maximal utility). 

Mikro ekonomi menganalisis dasar dari perilaku pihak konsumen maupun penjual dalam perspektif kegiatan ekonomi.

 

Baca Juga: 10 Prinsip Ekonomi dalam Masyarakat yang wajib Diketahui

Interaksi di pasar faktor produksi

Dari sisi pembeli (konsumen) memiliki faktor produksi dan membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan penjual (produsen) memiliki barang kebutuhan manusia dan membutuhkan faktor-faktor produksi dengan cara membelinya.

Dari hubungan tersebut mikro ekonomi mengetahui bahwa antara konsumen dan produsen memiliki hubungan timbal balik atau saling membutuhkan.

 

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

perbedaan dengan makro
Perbedaan dengan makro

 

Perbedaan ekonomi mikro dan makro dapat dilihat melalui teori ekonomi mikro dan makro, yang meliputi pengertian, variabel, dan ruang lingkup ekonomi mikro dan makro.

 

Ruang Lingkup

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengertian ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil, seperti perusahaan dan rumah tangga.

Sehingga, ekonomi mikro merupakan penjelasan dari variabel ekonomi yang lebih kecil, seperti konsumsi, investasi, dan tabungan berlandaskan kepada teori Adam Smith.

Secara umum, ruang lingkup kajiannya adalah produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan.

Sedangkan ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel yang juga berdampak.

Yaitu pendapatan nasional, kesempatan kerja dan/atau pengangguran, jumlah uang yang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

Landasan teori ekonomi makro adalah teori Keynes. Ruang lingkup teori ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien.

 

Baca Juga: Mengenal Perusahaan Multinasional dan Contohnya di Indonesia

 

Unit Analisis

Selain pengertian, variabel, dan ruang lingkup, hal yang dapat menjabarkan perbedaan ekonomi mikro dan makro, yaitu unit dan tujuan analisis dari masing-masing jenis ekonomi tersebut.

Unit analisis dari ekonomi mikro, yaitu pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual (contoh: permintaan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi dari perusahaan).

Sedangkan unit analisis dari ekonomi makro, yaitu pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan (contoh: pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi).

 

Tujuan Analisis

Kemudian tujuan analisis dari ekonomi mikro adalah lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.

Sedangkan tujuan analisis dari ekonomi makro adalah lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.

 

Contoh Kebijakan Ekonomi Mikro

Setelah mengetahui teori pengantar ekonomi mikro yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diketahui kebijakan-kebijakan dalam sektor mikro, antara lain adalah sebagai berikut.

 

1. Kebijakan harga terendah

Salah satu kebijakan yang mengatur alur harga agar terbentuk keseimbangan harga adalah floor price atau kebijakan harga terendah.

Kebijakan harga terendah ini diterapkan ketika dalam kondisi jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan. Kondisi ini menyebabkan penumpukan produk yang ada di masyarakat dan tidak semua masyarakat akan membeli produk tersebut.

Kemudian pihak yang bersangkutan akan menjual produk tersebut dengan harga yang murah, namun adanya peran pemerintah adalah untuk menetapkan batas minimal harga dari produk tersebut, sehingga produsen akan terlindungi.

Contoh: harga beras turun terlalu rendah, karena produk tersebut tersedia dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga permintaan akan otomatis berkurang.

Apabila pada harga tersebut tidak ada yang membeli produk, maka pemerintah akan membeli produk beras tersebut melalui bulog, dan kemudian akan didistribusikan ke pasar.

 

2. Kebijakan harga tinggi

Kebijakan ini merupakan kebalikannya dari kebijakan harga terendah, dimana kebijakan harga tinggi ditetapkan ketika kondisi pasar mengalami ketidakpastian harga, yaitu melonjaknya harga menjadi sangat tinggi.

Kebijakan ini dapat terjadi karena jumlah penawaran yang rendah sehingga jumlah permintaan semakin naik. Pada keadaan tersebut, maka stok barang sangat kurang, sehingga para konsumen ingin membeli produk tersebut untuk dijual kembali dengan harga yang tinggi.

Peran pemerintah dalam kebijakan harga tinggi ini adalah membentuk harga keseimbangan dan mampu melindungi hak konsumen.

Contoh: harga BBM yang semakin meningkat, namun stok BBM menjadi langka dan sulit untuk didapatkan, pemerintah berperan untuk menetapkan harga maksimum karena permintaan konsumen melonjak.

Perbedaan yang paling mencolok dari kedua teori ekonomi tersebut adalah dimana landasan teori ekonomi mikro adalah teori Adam Smith yang mencakup ruang lingkup dan variabel yang lebih kecil, seperti perusahaan dan rumah tangga.

Sedangkan landasan teori ekonomi makro adalah teori Keynes yang mencakup ruang lingkup dan variabel yang lebih luas berkaitan dengan pemerintahan. Seperti pendapatan nasional, dan lain sebagainya.

Sehingga penting bagi perusahaan untuk memahaminya agar dapat memprediksikan kondisi bisnis di masa yang akan datang. 

 

Kesimpulan

Ekonomi mikro merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari permasalahan ekonomi pada tingkat individu dan bisnis, bukan pada tingkat makro seperti ekonomi makro. Ilmu ini mempelajari mengenai interaksi di pasar dan keputusan penjual dan juga pembeli dalam produksi maupun pembelian.

Adapun perbedaan utamanya dengan ekonomi makro adalah ruang lingkup. Mikro ekonomi lebih meninjau ke unit ekonomi yang kecil seperti rumah tangga, dan juga penjual maupun konsumen langsung.

Sedangkan ekonomi makro lebih pada kegiatan ekonomi yang berpengaruh pada lingkup aggregat atau nasional.

Semoga pembahasan di atas bermanfaat!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter