Pengertian Investor: Jenis, Tujuan Hingga Tips Menggaetnya!

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

investor adalah
Isi Artikel

Investor adalah salah satu sumber pendanaan perusahaan, terutama bagi perusahaan baru dan membutuhkan banyak pendanaan. Perusahaan-perusahaan tersebut akhirnya berlomba untuk mencari investor yang mau mendanai perusahaan mereka.

Umumnya investor akan memberikan pendanaan sesuai dengan perjanjian dan penawaran yang disepakati dengan perusahaan. Sayangnya, proses pencarian investor tidak selalu mudah.

Pada kesempatan kali ini, LinovHR akan membahas secara lengkap mengenai investor. Mulai dari pengertian, hingga cara mencari investor dengan cermat. Simak selengkapnya!

 

Apa Itu Investor?

Investor adalah seseorang Perbedaan Investor dengan Trader lembaga yang menanamkan uangnya dalam bentuk modal atau saham dalam suatu perusahaan atau proyek dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Investor dapat berupa individu atau perusahaan yang menanamkan uangnya dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Tujuan utama investor adalah untuk meningkatkan nilai aset mereka dengan cara memperoleh keuntungan dari investasi tersebut.

 

Jenis Investor

Ada beberapa jenis investor dalam dunia bisnis. Masing-masing jenis investor memiliki karakteristik yang berbeda.

Hal ini patut dipahami dengan seksama oleh perusahaan yang membutuhkan pendanaan agar perusahaan memahami seperti apa investor yang dibutuhkan dan bagaimana cara menjalin kerja sama dengan investor. Jenis investor tersebut antara lain sebagai berikut.

 

jenis jenis investor
Jenis jenis investor

 

1. Angel Investor

Angel Investor terdiri dari atau eksekutif senior yang terlebih dahulu berkecimpung di dunia bisnis dan tertarik untuk mendanai suatu perusahaan generasi di bawahnya dengan passion yang sangat tinggi. Angel Investor tidak selalu mengharapkan imbalan uang dari perusahaan yang mereka danai.

Mereka juga terlibat dalam pemantauan perkembangan area bisnis tertentu perusahaan yang mereka berikan kucuran dana, memberikan bimbingan dan anjuran manajerial, memanfaatkan jaringan dan pengalamannya.  

 

2. Venture Capitalist

Berbeda dengan Angel Investor, Venture Capitalist mengharapkan imbalan dari perusahaan yang mereka danai. Venture Capitalist mengincar perusahaan-perusahaan yang menunjukkan potensi pertumbuhan tinggi dengan meminta imbalan saham ekuitas setelah perusahaan yang mereka danai berkembang besar.

Pembagian saham dan parameter tingkat perkembangan perusahaan disepakati bersama oleh pihak Venture Capitalist dan perusahaan.

 

Baca Juga : Apa itu Venture Capital

 

Tujuan Investor

Seorang investor tentu melakukan investasi karena memiliki tujuan tertentu. Berikut ini adalah tujuan yang biasa ingin dicapai oleh investor.

  • Meningkatkan pendapatan.
  • Menambah dana kekayaan.
  • Menyiapkan masa pensiun.
  • Menambah modal bisnis.
  • Mendapatkan keuntungan atau profit.

 

Perbedaan Investor dengan Trader

Investor sering disamakan dengan trader. Padahal, investor dan trader memiliki perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan dari investor dan trader dari segi waktu, keuntungan, dan karakteristik.

 

Waktu

Investor cenderung menahan aset dalam waktu yang lebih lama. Hal ini berbeda dengan trader yang menahan aset lebih cepat. Jika trader melihat aset yang disimpan sudah bisa untung, ia akan melepaskannya meski baru memilikinya sebentar.

 

Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh oleh seorang trader bisa didapatkan dalam waktu lebih cepat. Berbeda dengan investor yang mendapatkan keuntungan di waktu lama karena tujuan investasinya adalah jangka panjang.

 

Karakteristik

Investor memiliki tujuan yang jelas dalam melakukan investasi. Biasanya, investor akan berinvestasi dalam jangka waktu panjang.

Akan tetapi, trader tidak demikian. Tujuan investasi seorang trader pada umumnya hanya bersifat jangka pendek. Selain itu, mereka juga lebih bersedia mengambil risiko.

 

Cara Menjadi Investor

cara menjadi investor
Cara menjadi investor

 

Melakukan investasi perlu pertimbangan yang sangat matang. Anda tidak bisa berinvestasi sembarangan jika tidak ingin mengalami kerugian finansial.

Oleh sebab itu, sebelum benar-benar berinvestasi, Anda perlu tahu terlebih dahulu cara menjadi investor yang baik. Berikut ini adalah caranya.

 

1. Memahami Prinsip Investasi

Langkah pertama tentu saja Anda harus memahami prinsip investasi. Prinsip yang harus Anda pahami mencakup cara kerja pasar modal dan perbedaan dari jenis-jenis investasi yang ada.

 

2. Menentukan Jenis Investasi

Di tahap kedua, Anda perlu menentukan jenis investasi yang akan dipilih. Jenis ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan kondisi Anda. Misalnya, jika Anda baru belajar dan membutuhkan investasi yang minim risiko, Anda bisa mencoba reksadana.

 

3. Membuka Akun Investasi

Supaya bisa berinvestasi secara aktif, Anda perlu membuka akun investasi terlebih dahulu. Untuk berinvestasi saham, Anda bisa membuka akun di perusahaan sekuritas.

 

4. Membangun Portofolio

Setelah Anda membuka akun investasi di sekuritas, Anda bisa langsung membangun portofolio. Sebagai saran, buatlah portofolio investasi yang memiliki diversifikasi atau keberagaman. 

Diversifikasi berguna untuk meminimalisir risiko kehilangan dana investasi karena fluktuasi pasar. Misalnya, ketika suatu jenis investasi mengalami penurunan nilai, Anda tak perlu khawatir karena masih memiliki investasi lainnya.

 

5. Belajar dan Update Informasi Terbaru

Apakah Anda bisa bersantai setelah melakukan investasi? Tentu saja tidak semudah itu.

Setelah berinvestasi, Anda harus tetap belajar dan update informasi terbaru. Hal ini penting karena penguasaan terhadap dunia investasi akan membawa Anda kepada pengalaman investasi yang lebih baik.

 

Tips Menggaet Investor untuk Perusahaan

Setelah memahami seperti apa jenis investor dalam dunia bisnis, tahapan selanjutnya adalah menarik investor untuk perusahaan. Menarik investor memang tidak mudah. Namun, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menggaet investor bagi perusahaan Anda.

 

1. Lakukan Riset Tentang Investor

Cari tahu sebanyak mungkin tentang calon investor. Anda harus memahami jenis investor yang bersangkutan dan ketentuan kerjasama yang mereka berikan.

Anda juga dapat mempelajari investasi yang telah mereka lakukan di perusahaan atau proyek lain sebelumnya, minat investor, dan kondisi bisnis investor.

Dengan mempelajari hal tersebut, Anda dapat memperkirakan kekurangan dan kelebihan, sisi positif dan negatif si calon investor yang akan berguna untuk tahapan selanjutnya.

 

2. Ketahui Rencana Bisnis

Ketahui dan pahami seluk beluk bisnis perusahaan Anda, baik kekurangan maupun kelebihan. Memahami kelebihan dan kekurangan bisnis dapat menjadikan perusahaan lebih siap menghadapi tantangan dan rintangan selama mencari investor.

Perusahaan Anda juga akan bersaing dengan perusahaan lain. Jadi, sebaiknya Anda pun memahami nilai dan proporsi unik yang bisa ditonjolkan di depan investor dibandingkan perusahaan pesaing Anda.

 

3. Lihat Bisnis Perusahaan dari Sudut Pandang Investor

Cobalah melihat perusahaan Anda melalui sudut pandang investor. Apakah investor akan tertarik dengan kondisi perusahaan Anda saat ini?

Pertanyaan ini akan mengantisipasi hal apa saja yang investor inginkan dari perusahaan sehingga Anda tidak canggung ketika mempresentasikan perusahaan di depan investor.

Jika pun ada kekurangan dalam perusahaan Anda yang menurut Anda mengurangi minat investor untuk menanamkan dana, Anda dapat merancang rancangan yang sekiranya dapat meminimalisir kekurangan tersebut.  

 

Baca Juga: 10 Tips Presentasi Bisnis

 

4. Rancang Rencana Bisnis yang Kredibel

Rancangan bisnis yang kredibel sangat penting bagi perusahaan untuk menarik calon investor. Rancangan bisnis meliputi Financial Projection, Executive Summary, Business Model, dan asumsi-asumsi perusahaan yang sekiranya dapat terjadi.

Rancangan bisnis juga membantu investor untuk memahami tentang perusahaan Anda lebih baik. Semakin kredibel rancangan bisnis perusahaan, semakin tertarik investor untuk melakukan investasi.

 

5. Coba Promosi Melalui Network Sosial

Meskipun ada jalur ‘resmi’ dengan menghubungi investor dan mengirimkan proposal rancangan bisnis, tidak ada salahnya memanfaatkan network sosial. Manfaatkan network sosial yang Anda miliki dengan melakukan promosi bisnis perusahaan kepada rekan-rekan Anda.

Tidak menutup kemungkinan jika rekan Anda mengenal investor yang memiliki potensi besar dan mengenalkan anda untuk bekerja sama dengan investor tersebut.

 

6. Pahami Bagaimana Perusahaan Anda Mendapat ROI

Baik Angel Investor dan Venture Capitalist, keduanya ingin mengetahui bagaimana perusahaan Anda nantinya mendapatkan Return of Investment (ROI) atau balik modal.

Tingkat ROI penting bagi para investor untuk dijadikan parameter apakah perusahaan Anda layak untuk didanai atau tidak. ROI masih berkaitan dengan Financial Projection.

Jadi, rancanglah ROI pada Financial Projection serealistis dan semenarik mungkin agar mampu dilirik investor. 

 

Baca Juga : Manfaat Succession Planning Bagi Perusahaan

 

7. Pilih investor yang tepat

Sangat penting untuk memastikan Anda menemukan investor yang tepat. Analisis ketentuan yang diberikan oleh investor terlebih dahulu dan jangan langsung tergiur dengan pendanaan yang mereka tawarkan.

Investor merupakan mitra Anda dalam kurun waktu tertentu sehingga Anda akan membutuhkan investor yang dapat diajak bekerja sama dengan baik serta saling mempercayai dan mengawasi satu sama lain.

Merupakan nilai plus jika investor yang Anda pilih dapat membantu memberi saran dan mentoring untuk pengembangan perusahaan Anda.  

 

8. Bergabunglah dengan akselerator startup

Dengan bergabung dengan akselerator bisnis, Anda akan mendapatkan bimbingan dan pelatihan untuk pengembangan perusahaan anda. Perusahaan yang mengikuti akselerator bisnis memiliki knowledge dan skill untuk mendapatkan peluang keuntungan yang besar.

Investor akhirnya akan memandang perusahaan yang mengikuti akselerator bisnis lebih menguntungkan dan menarik dibandingkan perusahaan lain. 

 

9. Meminta nasihat

Anda dapat membangun relasi baik terlebih dahulu dengan meminta nasihat dan membangun hubungan dengan pihak tertentu. Nasihat bisa didapatkan dari senior-senior yang telah berkecimpung dalam dunia bisnis. Anda dapat memahami kelemahan, kesempatan dan potensi dalam bisnis Anda.

Sebaiknya Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka dengan mempertimbangkan nasihat dan saran yang mereka berikan. Bisa jadi senior bisnis Anda tertarik menjadi investor, loh!

 

Baca Juga : Tips Melakukan Background Check Karyawan

 

10. Belajar dari kegagalan

Negosiasi tidak selalu berjalan dengan lancar. Jika negosiasi Anda dengan calon investor belum mewujudkan kesepakatan, analisis mengapa kegagalan tersebut bisa terjadi.

Respons investor terhadap pernyataan Anda dapat memberi Anda gagasan tentang apa yang diterima dengan baik dan apa yang menyebabkan penolakan. Analisis semacam itu akan membantu Anda menemukan strategi yang lebih baik untuk mendekatinya.

 

Terbayang investor yang Anda incar untuk perusahaan Anda? Selain tips di atas, kegigihan dan konsistensi merupakan hal yang tak boleh Anda lupakan dalam mencari investor.

Tanpa kegigihan dan konsistensi, proses pencarian investor hingga mendapatkannya tidak akan mungkin terwujud. Semoga berhasil menemukan investor yang cocok!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter