Dalam menjalani interview umumnya terjadi dengan pola satu arah. Hal tersebut berupa pihak pewawancara (HRD) memberikan pertanyaan kepada calon karyawan baru. Namun, pada akhir interview, umumnya pewawancara akan mengatakan “Ada pertanyaan?”.
- Persiapkan Pertanyaan untuk HRD dan Pewawancara User
- Pertanyaan untuk HRD
- Pertanyaan untuk Wawancara dengan User
- Pertanyaan yang Harus Dihindari
Sayangnya, masih banyak pelamar yang pasif dan enggan untuk mengajukan suatu pertanyaan. Bila demikian terjadi, HRD dapat memandang Anda sebagai pribadi tidak aktif dan kurang antusias.
Untuk mengatasi hal tersebut, cobalah untuk melayangkan sejumlah pertanyaan kepada HRD atau pewawancara. Pertanyaan tersebut dapat menyangkut tentang pekerjaan maupun perusahaan.
Persiapkan Pertanyaan untuk HRD dan Pewawancara User
Ketika hendak melaksanakan wawancara kerja, sudah sepatutnya Anda melakukan sejumlah persiapan. Mulai dari mencari tahu profil perusahaan, mengenal posisi kerja yang dilamar dan membuat sejumlah pertanyaan setelah interview. Umumnya, wawancara kerja dilakukan dalam 2 sesi.
Pertama wawancara kerja dengan bagian personalia perusahaan, seperti HRD. Kedua, wawancara kerja dengan calon atasan di kantor nanti atau dikenal sebagai interview user. Jadi, sebagai pelamar kerja ada baiknya telah mempersiapkan diri ketika kedua pihak tersebut mengatakan “Ada pertanyaan?”.
Buatlah pertanyaan secara general untuk diberikan kepada HRD. Lalu, untuk wawancara user, Anda dapat mempersiapkan pertanyaan menyangkut posisi kerja yang dilamar.
Pertanyaan untuk HRD
Ketika sedang dalam proses interview, perhatikan betul apa-apa saja yang disampaikan dan ditanyakan oleh HRD. Hal ini perlu Anda lakukan untuk menghindari pertanyaan pada suatu pernyataan yang telah dijelaskan oleh HRD.
Maka dari itu, sebaiknya Anda mempersiapkan banyak pertanyaan. Dengan demikian, Anda telah siap ketika HRD mengatakan pernyataan “Ada pertanyaan?”. Berikut beberapa pertanyaan yang harus ditanyakan saat interview dengan HRD.
“Jika Saya diterima di perusahaan ini, adakah harapan Anda untuk saya selama 12 bulan ke depan?”
Melalui pertanyaan ini, Anda dapat mengetahui tentang harapan perusahaan atas kinerja karyawan baru. Selain itu, HRD akan memandang Anda sebagai seorang visioner.
“Apa Target Perusahaan Saat Ini?”
Saat menanyakan pertanyaan untuk HRD soal target kerja, umumnya HRD akan memaparkan visi dan misi perusahaan. Selanjutnya, HRD akan menyampaikan tujuan keseluruhan atas jalannya operasional perusahaan.
“Apa Tahap Rekrutmen Selanjutnya Jika Saya Berhasil Lolos?”
Dengan mengutarakan pertanyaan di atas, dapat menunjukkan sikap antusiasme Anda atas proses rekrutmen perusahaan tersebut. Selain itu, Anda pun dapat mengetahui tahapan rekrutmen selanjutnya.
“Bagaimana Kinerja Saya Dinilai?”
Setiap perusahaan memiliki berbagai cara penilaian karyawan, mulai dari tolak ukur, dan target yang dicapai. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk memahami cara penilaian kinerja bila diterima di perusahaan tersebut.
“Adakah Jenjang Karier dan Pengembangan Karyawan?”
Setiap orang ingin bekerja di perusahaan yang menyediakan jenjang karier optimal. Maka dari itu, tanyakanlah hal tersebut kepada HRD saat interview berlangsung. Selain itu, tanyakanlah adakah program pelatihan dan pengembangan karyawan di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Gunakan Key Opinion Leader (KOL) untuk Meningkatkan Penjualan!
Pertanyaan untuk Wawancara dengan User
Jika Anda telah lolos dalam tahap wawancara dengan HRD, biasanya akan diarahkan untuk melakukan wawancara kembali kepada manajer kerja (user). Pada kesempatan ini, pewawancara user akan meninjau kelayakan Anda atas kualifikasi kompetensi yang dimiliki.
Pada saat akhir sesi, user juga akan memberikan kesempatan untuk bertanya. Pada momen inilah Anda dapat menanyakan semua hal berkaitan dengan posisi kerja yang dilamar. Jika bingung, berikut LinovHR sajikan beberapa contoh pertanyaan untuk user.
“Bagaimana Detail Job Desc Posisi Kerja Saya Nanti?”
Di kala pertama kali bekerja, penting untuk mengetahui detail dari job desc kerja. Melalui hal demikian, Anda dapat paham mengenai apa-apa saja hal yang menjadi kewajiban dan wewenang.
“Pihak Mana yang Paling Banyak Bekerja dengan Saya?”
Dalam bekerja, tentu Anda akan bekerja sama dengan suatu pihak tertentu. Ada baiknya Anda mengenali peran pihak tersebut. Melalui hal ini, akan lebih mudah untuk menjalin kerja sama nantinya.
“Apa Tantangan Terbesar Bekerja di Posisi Ini?”
Setiap pekerjaan tentu memiliki tantangan masing-masing. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui tantangan terbesar atas posisi kerja yang dilamar. Jadi, Anda dapat mempersiapkan diri lebih jauh agar mampu menghadapi tantangan tersebut.
“Bagaimana Pola Kerja dan Suasana Ketika Bekerja Di sini?”
Dari pertanyaan ini, Anda dapat mengetahui suasana kerja pada divisi yang Anda lamar. Jika user menanggapi pertanyaan tersebut dengan ekspresi baik, berarti divisi tersebut memiliki pola kerja kolaboratif.
Baca Juga: Kenali Tugas dan Tanggung Jawab Purchasing Staff!
Pertanyaan yang Harus Dihindari
Namun, ada beberapa pertanyaan spesifik yang sekiranya harus Anda hindari. Sebagai pelamar kerja, sebaiknya Anda menghindari beberapa pertanyaan yang bermuatan negatif, seperti besaran gaji dan benefit. Jika menanyakan hal demikian, maka HRD akan menganggap Anda sebagai sosok materialistis.
Hindari pula pertanyaan yang terlalu detail sehingga membutuhkan penjelasan panjang dari pewawancara. Hal tersebut dapat membuang-buang waktu pewawancara dan menyebabkan alur kerjanya terganggu.
Interview adalah kunci dari kesuksesan Anda dalam menggapai karir impian. Jika Anda dapat menjalani proses interview dengan lancar, maka besar kemungkinan Anda bisa lolos seleksi berikutnya. Melalui penjelasan hal yang ditanyakan saat interview, diharapkan Anda dapat menjadi pelamar yang aktif bertanya saat HRD bertanya “Ada pertanyaan?”. Semoga dapat bermanfaat!
