Partner Training: Pengertian, Tipe, dan Cara Melakukannya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Partner Training: Pengertian, Tipe, dan Cara Melakukannya
Isi Artikel

Partner training merupakan salah satu opsi yang tersedia di dunia workplace training. Pelatihan ini sangat berguna untuk mendukung pemasaran suatu produk, di mana pelatihan ini tidak hanya diberikan kepada karyawan tapi juga stakeholder perusahaan.

Mari kenali lebih jauh mengenai partner training dalam artikel LinovHR berikut ini!

Pengertian Partner Training

Partner training adalah istilah umum yang mengacu pada pelatihan yang diberikan kepada pihak ketiga di mana mereka akan menjual kembali produk Anda. Pihak yang dimaksud ini contohnya distributor, pengecer, serta mitra afiliasi.

Pelatihan mitra dilakukan untuk meningkatkan distribusi, penjualan, serta brand awareness tanpa perlu menambah jumlah karyawan internal perusahaan. Topik-topik pada program training tersebut biasanya mencakup:

  • Materi mengenai identitas merek, sejarahnya, dan nilai-nilai yang terkandung
  • Pengetahuan seputar produk dan layanan spesifik yang ditawarkan
  • Peraturan atau kebijakan penting mengenai cara menjual produk
  • Dukungan pemberdayaan untuk menjaga kepuasan pelanggan dan meningkatkan pendapatan untuk perusahaan dan mitra saluran.

Jenis pelatihan ini merupakan bagian dari pelatihan perusahaan yang diperluas, yang berfokus pada pelatihan 360 degree di dalam dan di luar organisasi. Pelatihan diperuntukan untuk karyawan, pelanggan, serta mitra bisnis.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa partner training merupakan kunci penting dalam mendukung keberhasilan penjualan produk lewat pemberian edukasi kepada mitra perusahaan terkait pedoman umum, penawaran, serta praktik terbaik.

Cara Membuat Program Partner Training

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjalankan partner training dengan baik dan efektif. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:

1. Tetapkan Tujuan

Pertama, tetapkan tujuan yang ingin dicapai. Sebaiknya, tetapkan sasaran yang bisa mendorong peningkatan pendapatan secara nyata dan memiliki dampak jangka panjang.

Gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound goals) dan fokuslah pada peningkatan revenue melalui saluran penjualan.

Beberapa contoh sasaran yang bisa Anda tetapkan antara lain:

  • Meningkatkan retensi mitra baru perusahaan sebesar 30% di akhir tahun
  • Meningkatkan angka kepuasan pelanggan sebesar 20% untuk tahun ini melalui pelatihan product knowledge untuk perwakilan mitra
  • Memperluas teritori baru dengan membentuk 10 mitra baru di akhir masa Q3. 

2. Pahami Kebutuhan Mitra

Selanjutnya, pahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi para mitra Anda. Distributor, mitra aliansi, dan pengecer memiliki fokus dan kebutuhannya sendiri-sendiri karena menjual produk Anda dengan cara yang berbeda.

Distributor butuh pemahaman menyeluruh tentang produk Anda serta pelatihan seputar marketing untuk mewakili merek Anda kepada pengecer lain. 

Mitra aliansi perlu memahami bagaimana produk atau layanan lain bisa melengkapi produk maupun layanan Anda untuk menjual layanan paket.

Pengecer butuh dukungan khusus untuk menjual produk secara langsung ke konsumen melalui pemahaman mendalam seputar fitur atau pertanyaan yang mungkin diajukan pengguna.

3. Susun Materi dan Pilih Format Pelatihan yang Tepat

Materi pelatihan biasa membahas seputar pedoman umum untuk setiap peran dan tanggung jawab mitra serta standar mengenai cara merepresentasikan merek. Kadang, ada juga materi yang mencakup manajemen, pemasaran, dan produksi.

Setelahnya, pilih format pelatihan yang cocok. Perhatikan kondisi mitra perusahaan Anda. Apakah mereka bekerja di kantor, pekerja lapangan, bekerja dari rumah, lalu, apakah mereka terus menerus duduk di depan meja, atau bepergian sepanjang hari?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda bisa merancang program yang lebih efektif.

Tipe Partner Training

Terdapat berbagai tipe partner training yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan, di antaranya:

1. Product Knowledge Training 

Tipe ini merupakan bagian dasar dari program pelatihan mitra. Sebelum melakukan penjualan secara efektif, tentunya mitra dan pengecer perlu mengetahui cara kerja produk terlebih dulu.

Materinya biasa mencakup fitur produk, manfaat, cara menggunakan atau mengaplikasikan produk, serta pemecahan atas masalah yang mungkin timbul.

Fitur LMS yang tepat untuk mendukung tipe ini antara lain video rekaman demo produk untuk melihat langsung kasus penggunaan, manfaat, fitur, dan kemampuan produk. 

2. Sales Training 

Sales training yang baik adalah kunci penjualan yang efektif. Pertama-tama, perkuat pengetahuan seputar produk dalam skenario penjualan di kehidupan nyata. Pengetahuan produk yang kuat dan mendalam inilah yang menjadi dasar penjualan yang lebih baik lagi.

Selanjutnya, gabungkan skenario dan permainan peran untuk mitra penjualan. Pelatihan sejenis ini akan membantu mereka untuk bekerja sama dan menerapkan materi-materi yang telah dipelajari mengenai merek dan produk Anda.

Jenis LMS yang tepat untuk training ini antara lain video mengenai demo penjualan dan contoh percakapan maupun promosi langsung, workshop, serta resource organization untuk menyimpan materi dan modul.

3. Compliance Training

Memahami etika dan kepatuhan terhadap standar penjualan sangat penting untuk melatih mitra yang efektif. Mitra harus memahami syarat hukum yang berlaku untuk menghindari masalah.

Contohnya adalah kebijakan keamanan data dan privasi, yang berlaku untuk segala jenis bisnis saat ini.

Tipe pelatihan ini akan semakin baik bila dijalankan dengan LMS yang memiliki fitur otomasi untuk penjadwalan training secara rutin, dan video untuk membuat materi compliance training lebih menarik lewat tayangan slide atau dokumen dengan video yang lebih personal.

Baca Juga: Pengertian Training Center dan Manfaatnya

Jenis-Jenis KPI untuk Mengukur Kesuksesan Partner Training

Mengukur seberapa sukses pelaksanaan partner training amat penting, dari sini bisa diketahui area mana yang perlu dikembangkan dan juga melihat seberapa sukses pelatihan telah dilakukan.

Berikut ini beberapa indikator KPI yang bisa digunakan:

1. Kinerja atau Tingkat Keberhasilan Mitra

Untuk mengetahuinya, Anda bisa melihat berapa banyak penjualan yang dihasilkan serta tingkat retensi dan akuisisi pelanggan dari mitra yang bersangkutan.

Metrik ini menunjukkan apakah rencana pelatihan Anda membantu mitra penjualan untuk berhasil menjual atau merepresentasikan produk/layanan Anda.

2. Tingkat Penyelesaian 

Berapa banyak mitra perusahaan yang menyelesaikan materi pelatihan yang Anda buat? Tingkat penyelesaian yang tinggi menunjukkan tingginya minat mereka dan apakah konten Anda sudah efektif dan menarik atau belum.

3. Tingkat Keterlibatan 

Untuk mengetahuinya, Anda bisa menanyakan berapa banyak mitra yang menyelesaikan kursus pelatihan Anda, tugas yang diberikan, dan menghadiri webinar.

Tanyakan juga seberapa tertarik dan terlibat mereka dalam mempelajari cara untuk mewakili merek Anda.

4. Retensi Mitra

Guna mencari tahu, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Berapa lama mitra bertahan dalam program pelatihan Anda?
  • Berapa lama mereka mempertahankan hubungan kemitraan dengan reseller?

5. Jarak Waktu untuk Menguasai Kemahiran

Perhatikan dan ukur berapa lama waktu yang dibutuhkan peserta untuk mencapai tingkat kemahiran yang Anda harapkan seputar product knowledge dan penjualan.

Semakin singkat waktu yang dibutuhkan, semakin cepat pula mitra Anda merasa percaya diri dan sukses untuk kembali melakukan penjualan.

Mudahkan Partner Training dengan LMS LinovHR

Learning Management System

Memberikan pelatihan kepada pihak internal dan eksternal perusahaan adalah salah satu cara perusahaan dalam memberdayakan sumber daya. Maka dari itu, penting sekali untuk memastikan pelatihan yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien.

Learning Management System LinovHR dapat membantu perusahaan merencanakan dan melaksanakan pelatihan dengan cara yang lebih sederhana. Di mana segala perencanaan pelatihan baik online dan offline bisa disusun secara digital.

Modul Learning Management System LinovHR

Mulai dari menyusun jenis pelatihan, materi pelatihan, penilaian pelatihan, sampai bentuk pelatihan (kelas offline atau e-learning) semua cukup satu aplikasi.

Learning Management System LinovHR juga menawarkan akses yang mudah bagi peserta pelatihan untuk mengakses materi dan mendapatkan sertifikat, cukup melalui aplikasi ESS yang dapat diinstall di smartphone.

Tertarik untuk mengetahui lebih dalam fitur dan kecanggihan LMS LinovHR? Ajukan demo gratis sekarang juga!

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Artikel Terbaru