Ternyata Berbeda! Ini Perbedaan Bos dan Leader

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

perbedaan bos dan leader
Isi Artikel

Setiap perusahaan perlu memiliki seorang sosok yang mampu memimpin jalannya operasional pekerjaan. Umumnya, karyawan akan memanggil pemimpin tersebut dengan istilah bos. Akan tetapi, ada juga yang menyebutnya dengan kata Leader. Lantas, apa perbedaan bos dan Leader?

bos adalah sebuah panggilan untuk seorang yang memiliki jabatan secara hierarki di dalam suatu organisasi. Sosok ini memiliki kekuatan dan kekuasan untuk memberikan perintah kepada karyawan yang bekerja di bawahnya.

Seorang bos juga punya wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan memegang kendali para karyawan di bawahnya. Hal ini bertujuan agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Sementara itu, apa yang dimaksud dengan leader? Singkatnya, leader merujuk kepada sosok pemimpin yang tidak selalu terkait dengan jabatan posisi dalam struktur organisasi. Orang dengan panggilan ini biasanya mempunyai karisma kuat untuk memimpin karyawan lainnya.

Leader dapat muncul dalam struktur organisasi manapun. Selain itu, umumnya sosok ini dapat memberikan arahan serta inspirasi untuk karyawan lainnya agar dapat melakukan suatu tindakan.

 

Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Tarif PPn 

 

Perbedaan antara Leader dan bos 

Terlihat sama, padahal bos dan leader memiliki perbedaan yang jauh! Di bawah ini adalah penjelasan singkat mengenai perbedaan leader dan bos yang harus Anda pahami! 

 

  • Mengajak dan Memerintah 

Seorang leader adalah sosok pemimpin sebuah divisi perusahaan yang mampu mengajak karyawan lainnya untuk bekerja. Tak hanya itu, sosok tersebut juga kerap memberikan contoh baik pada pekerja lainnya.

Sedangkan bos, biasanya selalu memberikan perintah pada bawahannya. Selain itu, sosok ini juga jarang terlibat langsung dalam suatu pekerjaan. Dirinya hanya berada di belakang operasional. 

 

  • Cara Menyemangati 

Dengan wewenang yang dimiliki seorang bos akan memerintahkan bawahannya dengan semena-mena. Tak jarang, apabila karyawan membuat kesalahan akan dijatuhi sanksi atau hukuman oleh sosok ini.

Selain itu, gaya kepemimpinannya terkadang cukup keras dan setiap perintahnya bersifat absolut. Sosok ini ingin seluruh bawahannya tidak melanggar arahannya.

Sedangkan sosok leader, cenderung menyemangati para rekan-rekannya ketika sedang bekerja. Hal ini yang menyebabkan dirinya dipercaya oleh para bawahannya.

 

  • Metode Memberikan Pengaruh

Seorang bos bekerja dengan mengandalkan jabatan yang dimiliki. Sosok ini akan memberikan segala perintah, tugas, target, dan lainnya. Nantinya, karyawan akan patuh lantaran berada dalam posisi jabatan yang lebih rendah.

Sebaliknya, sosok leader memimpin karyawan lainnya dengan mengedepankan karisma dan pengaruh yang dimiliki. Umumnya, sosok tersebut memang mahir dalam pekerjaannya serta punya pribadi kuat untuk mengarahkan rekan kerjanya ke arah yang lebih baik.

 

  • Pengambilan Keputusan

Sosok leader lebih kolaboratif dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan. Ia akan mengedepankan partisipasi rekan-rekannya agar turut memberikan masukkan yang positif. Dengan begitu, para bawahannya juga akan terlatih dalam memecahkan suatu masalah bila terjadi di kemudian hari.

Lalu, seorang bos umumnya akan mengambil keputusan setiap tindakan sesuai keinginannya. Hal tersebut tidak bisa diganggu gugat oleh bawahannya. Alhasil, karyawan harus menuruti segala keputusan.

 

  •  Leader Percaya Pada Proses, bos Berfokus Pada Hasil

Dikarenakan berada di posisi jabatan tinggi, bos tentu ingin para karyawannya bekerja dengan baik demi memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Selain itu, karyawan akan dituntut untuk memenuhi target kerja  agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Berbeda dengan leader yang terjun langsung untuk bekerja bersama dengan para rekan- rekannya. Sosok ini paham untuk memperoleh hasil maksimal. perlu akan adanya proses optimal. Selain itu, Ia akan lebih fokus dalam peningkatan upaya kerja sama tim agar tercipta kolaborasi yang optimal.

 

  • Pengambilan Tanggung Jawab

Setiap ada suatu kendala, seorang bos akan mencari pihak yang berperan langsung dalam hal tersebut, lalu tak segan pula dirinya melontarkan kritik. Hal ini rentan menimbulkan rasa tertekan, dan hilangnya motivasi pada karyawan.

Lain halnya dengan leader, ia akan berada di baris terdepan setiap terjadi suatu kendala dalam pekerjaan. Sosok tersebut tak ragu untuk bertanggung jawab atas masalah yang terjadi. Tak hanya itu, Ia juga akan mengakui keberhasilan rekan lainnya jika mampu bekerja dengan  baik.

 

  • Kesediaan untuk Dipimpin

Lantaran berposisi sebagai pemangku kepentingan perusahaan, bos hanya ingin bertindak sesuai kehendaknya sendiri. Jika hal ini terus terjadi, perusahaan akan sulit untuk berkembang karena segala sesuatu hanya bisa ditentukan oleh seorang bos.

Sedangkan leader, lebih terbuka dalam menerima permintaan atau perintah orang lain. Dengan begitu, kesempatan perusahaan untuk berkembang lebih terbuka. Hal tersebut karena setiap karyawan bisa menyampaikan perintah-perintah yang lebih inovatif untuk kemajuan perusahaan.

 

Baca Juga: Hal Baik yang Dapat Menurunkan Kinerja Karyawan

 

Hal-hal yang Harus Dihindari untuk Menjadi Leader Terbaik

Bagaimana? Sudah terbayang seperti apa perbedaan antara leader dan bos? Anda juga harus memahami hal apa saja yang harus dihindari untuk menjadi leader yang baik. Apa saja? 

 

  • Bekerja Tanpa Target

Bagaimana bisa target perusahaan bisa tercapai tanpa adanya target kerja? Jadi, pilihlah seorang leader yang mampu merencanakan dan membuat target kerja secara efisien.

 

  • Kurang Peduli dengan Bawahan

Seorang leader yang baik perlu memperhatikan kinerja bawahannya. Pasalnya, jika para bawahan tidak diperhatikan dengan baik, dikhawatirkan terjadi penyimpangan kerja.

 

  • Menutup Diri dengan Gagasan Baru

Demi menunjang kemajuan organisasi, leader perlu membuka diri untuk menerima ide dan gagasan baru. Jika tidak, tentu akan sulit untuk perusahaan berkembang dan memenuhi tujuan yang lebih besar.

 

  • Tidak Memiliki Etika Kerja yang Baik

Tanpa adanya etika kerja yang baik, leader akan sulit untuk memberikan contoh teladan untuk para bawahannya. Jika hal demikian dibiarkan terjadi, para bawahan tidak memiliki sosok yang bisa ditiru dalam lingkungan kerja. 

 

  • Enggan untuk Mengembangkan Potensi

Setiap elemen di perusahaan dianjurkan untuk terus berkembang dari waktu ke waktu. Tanpa adanya perkembangan, perusahaan akan stagnan dan tidak mampu meningkatkan produktivitasnya.

 

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bila perusahaan Anda ingin bergerak ke arah yang lebih positif butuh seseorang yang berperan sebagai leader, bukan bos.  Lingkungan kerja dapat lebih nyaman otomatis akan tercipta dan tingkat turnover karena pemimpin yang buruk dapat berkurang. Sehingga hal ini pun akan kembali menguntungkan perusahaan dari berbagai aspek. 

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter