Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Karakteristik, dan Proses Bisnis

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

perusahaan manufaktur
Isi Artikel

Perusahaan Manufaktur mempunyai peran besar dalam pasar lingkungan bisnis perusahaan. Bagaimana tidak? Semua bahan keperluan yang dibutuhkan oleh masyarakat berasal dari perusahaan tersebut.

Sebenarnya, sebesar apa sih peranan perusahaan manufaktur dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat? Apakah ada hubungan khusus dagang?

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Apa itu perusahaan manufaktur? perusahaan manufaktur adalah sebuah perusahaan yang memiliki aktivitas utama dengan mengolah bahan baku atau setengah jadi.

Pengolahan yang dilakukan mulai dari bentuk, sifat, dan penampilan fisik bahan tersebut untuk dijadikan sebagai barang jadi.

Apabila telah menjadi barang jadi, barang tersebut akan siap dipakai dan dijual ke pasar sesuai dengan permintaan konsumen.

Secara kesimpulan, perusahaan manufaktur mengubah bahan mentah menjadi produk bernilai tambah melalui serangkaian proses produksi dengan tujuan utama menciptakan produk yang memiliki nilai jual.

Baca Juga: Sistem Penggajian Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Karakteristik Perusahaan Manufaktur

Perbedaan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan usaha komersial lainnya adalah pada karaktersitiknya. Berikut ini karakteristik khususnya:

1. Proses Transformasi Produk

Kegiatan perusahaan adalah melakukan proses transformasi bahan baku menjadi produk jadi di mana proses membutuhkan waktu dan energi. Produk jadi kemudian dijual kepada konsumen melalui proses pemasaran.

2. Mesin Besar dan Peralatan Canggih

Kegiatan transformasi bahan baku menjadi barang jadi di dalam perusahaan menggunakan mesin besar dan peralatan canggih untuk memproduksi sejumlah produk dari kualitas tertentu.

Namun, proses transformasi masih membutuhkan tenaga ahli sebagai pengawas kontrol mesin dan peralatan.

3. Biaya Produksi

Untuk dapat menghasilkan produk jadi yang berkualitas, diperlukan biaya yang besar untuk mendukung kegiatan bisnis. Biaya ini untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja, perawatan mesin, dan banyak lagi.

Meskipun biaya produksi di industri manufaktur teramat besar, potensi manfaat yang dapat dihasilkan juga sangat besar.

4. Proses Produksi

Secara umum, kegiatan produksi di bidang manufaktur sangat kompleks karena membutuhkan pembagian tugas dan koordinasi antara divisi.

Sebagai contoh, Machine Operator bekerja untuk memastikan bahwa mesin beroperasi sesuai fungsinya, sedangkan tim Quality Control untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan standar dan memenuhi syarat untuk dijual ke pasar.

Baca Juga: Aplikasi Payroll LinovHR : Solusi Pengelolaan Payroll Perusahaan

5. Pemasaran dan Penjualan

Kegiatan proses produksi dan transformasi produk berdampingan dengan proses pemasaran dan penjualan produk. Tanpa pemasaran dan penjualan yang baik, barang hasil jadi tak akan laku terjual.

Perusahaan umumnya melakukan berbagai upaya sebanyak mungkin untuk meningkatkan penjualan produk pemasaran.

Bahkan, perusahaan sering menghabiskan banyak uang untuk melaksanakan kegiatan promosi untuk mengenalkan produk dan menarik konsumen untuk membeli.

Sistem Perusahaan Manufaktur

Di dalam praktiknya, perusahaan memiliki sistem yang membedakannya dengan jenis perusahaan lainnya. Sistem ini juga yang menjadi penuntun perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis hariannya.

Setidaknya terdapat lima sistem dalam perusahaan manufaktur, adapun sistem tersebut antara lain:

1. Penerapan Sistem Tarik

Sistem tarik menjadi strategi kunci dalam pengelolaan produksi perusahaan manufaktur. Pendekatan ini memastikan bahwa barang hanya dihasilkan atau dikumpulkan saat ada permintaan.

Hal ini tentunya membantu mengurangi pemborosan sumber daya dan meningkatkan fleksibilitas. Dengan sistem tarik, perusahaan dapat merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat.

2. Berfokus pada Kualitas

Fokus pada kualitas merupakan salah satu sistem dalam proses manufaktur. Kualitas produk ditentukan selama proses pembuatan, dengan menerapkan metode Six Sigma dan prinsip dasar kualitas. 

Metode ini memastikan produksi barang dan jasa bebas cacat. Tak hanya itu, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah dalam proses manufaktur memenuhi standar kualitas yang sesuai.

3. Perencanaan dan Pelaksanaan

Perencanaan memegang peran strategis dalam mengelola proses produksi. Tujuannya adalah untuk mengurangi limbah, mencegah produksi yang cacat, dan menjaga kelancaran tugas dalam setiap tahap. 

Dengan perencanaan yang efektif, perusahaan dapat menjalankan semua tugasnya dengan jelas dan lancar.

4. Kemampuan Pengambilan Keputusan

Kemampuan membuat keputusan dengan cepat dan tepat menjadi elemen kunci dalam meningkatkan kinerja produsen. 

Dalam sistem ini, pengambilan keputusan yang efektif menjadi faktor penting untuk mencegah masalah dan memastikan kelancaran alur kerja. 

Hal ini membantu perusahaan untuk menghadapi tantangan dengan respons yang tepat dan akurat.

5. Kerjasama dengan Pemasok

Kolaborasi yang efektif dengan pemasok menjadi unsur penting dalam sistem perusahaan manufaktur. 

Kerjasama yang baik memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi dan pengiriman tepat waktu, memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan perusahaan.

Dalam sistem lean manufacturing, pemasok bukan hanya penyedia bahan, tetapi juga bagian integral dalam pelatihan.

Contoh Hasil Perusahaan Manufaktur

Perusahaan akan memproduksi banyak barang yang beragam sesuai dengan permintaan konsumen di tengah pasar. Permintaan konsumen tersebut dipengaruhi oleh tren dan kondisi ekonomi dalam negeri. Di bawah ini adalah contoh hasil dari perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, yaitu: 

  1. Tekstil dan Garmen
  2. Otomotif
  3. Elektronik
  4. Makanan dan Minuman
  5. Kerajinan

Baca Juga: Tantangan HRM di Industri Manufaktur

Proses Bisnis 

Selain karakteristik yang unik, proses bisnis perusahaan juga sangat berbeda dengan perusahaan atau industri usaha komersial lainnya. 

Di bawah ini adalah penjabaran beberapa proses bisnis dalam perusahaan:

1. Pengadaan Barang (Procurement)

Proses pengadaan barang bukan hanya sekedar raw material atau bahan mentah saja, tetapi tetapi juga mencakup suku cadang, peralatan P3K, alat pembersih, kebutuhan bangunan, kebutuhan karyawan, dan komponen lainnya.

Proses ini membutuhkan kelengkapan serta efektivitas dan efisiensi dalam pemilihan barang-barang yang dibutuhkan sebagai kelangsungan dukungan bisnis.

2. Keluar Masuk Inventaris

Salah satu proses bisnis di bidang manufaktur adalah keluar masuknya inventaris perusahaan. Mengingat bisnis perusahaan dibidang manufaktur melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk siap pakai, otomatis akan ada banyak produk dan bahan masuk dan keluar.

Dalam keluar masuk inventaris, diperlukan pengelolaan dan adalah kontrol dari pergerakan barang yang ketat.

3. Proses Produksi

Proses bisnis utama dalam perusahaan adalah transformasi dan produksi produk. Fungsi dari proses produksi adalah produksi bahan baku menjadi produk jadi dan dapat dijual kepada konsumen.

Dalam prakteknya, ada pembagian yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

4. Penjualan dan Pemasaran

Proses penjualan dan pemasaran digunakan untuk mencapai tujuan proses produksi perusahaan manufaktur, yaitu mendapatkan keuntungan. Biaya yang dibutuhkan dalam proses penjualan dan pemasaran pun sangat banyak.

Misalnya, biaya untuk pemasaran sebagai biaya promosi, biaya transportasi, biaya sewa untuk gudang dan biaya upah karyawan ketika karyawan melakukan promosi produk.

5. Administrasi

Proses administrasi berkaitan dengan penentuan kebijakan, manajemen manufaktur dan pemantauan kegiatan yang sedang berlangsung lebih efektif dan efisien agar terciptanya kelancaran bisnis perusahaan secara holistik.

6. Akuntansi dan Keuangan

Akuntansi dan Keuangan berguna untuk memastikan bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi sehat dan memenuhi kebutuhan keuangan dari hutang piutang serta kontrol entitas produksi.

Selain itu, akuntansi dan keuangan memiliki tugas untuk membayarkan iuran pajak perusahaan kepada pemerintah. 

Baca Juga: Jenis-Jenis Laporan Keuangan di Perusahaan Manufaktur

Perusahaan Manufaktur vs Perusahaan Dagang

Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Dagang
Perbedaan Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Dagang

Perusahaan manufaktur memiliki perbedaan yang sangat jauh dari perusahaan dagang, baik dari karakteristik dan proses bisnis keseluruhan. Meskipun berbeda, perusahaan di bidang manufaktur dan perusahaan dagang memiliki kaitan erat satu sama lain.

Mengapa demikian? Ternyata jawabannya cukup sederhana, perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang saling membutuhkan satu sama lain demi keberlangsungan bisnis mereka. 

Seperti yang dijelaskan di atas, perusahaan memiliki kegiatan utama untuk melakukan transformasi atau produksi produk dari barang mentah atau separuh jadi menjadi produk yang siap digunakan.

Barang jadi yang perusahaan hasilkan sangatlah banyak dan tidak mungkin jika perusahaan melakukan penjualan kepada konsumen seorang diri. 

Nah, disini peran perusahaan dagang dalam membantu perusahaan manufaktur. Perusahaan dagang mendapatkan distribusi barang dagangan dari perusahaan  manufaktur untuk diperdagangkan kembali.

Biasanya perusahaan akan menjual barang jadi kepada perusahaan dagang dalam skala besar, kemudian perusahaan dagang akan menjual barang tersebut secara eceran kepada konsumen. 

Dapat disimpulkan bahwa perusahaan manufaktur memproduksi barang kebutuhan konsumen dalam jumlah besar atau masi, sementara perusahaan dagang membeli barang hasil perusahaan manufaktur dalam jumlah banyak untuk dijual kembali secara eceran.

Walau berbeda, hubungannya sangat berkaitan erat, bukan?

Cara Membuat Perusahaan Manufaktur Berkembang Dan Berjalan Lancar

Setiap perusahaan tentu saja ingin dapat berkembang dengan baik guna memastikan bahwa bisnis berjalan lancar dan mendapatkan profitabilitas seperti yang diharapkan. Tak terkecuali perusahaan manufaktur, yang diketahui menjadi salah satu perusahaan yang kompetitif.

Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa cara yang perlu diterapkan, yaitu sebagai berikut ini:

1. Optimalkan Produktivitas

Perlu ada kajian ulang terhadap strategi pasar sebelum meluncurkan perusahaan manufaktur.

Hal ini dilakukan ketika menghadapi kondisi di mana stok rendah, biaya produksi, atau kebutuhan modal yang bisa menjadi kendala.

2. Mengontrol Kualitas Produk

Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat tergantung pada tingkat kualitas produk yang dihasilkannya.

Terutama, jika banyak pesaing yang mampu memproduksi barang dengan biaya lebih rendah dan tetap menjaga kualitasnya. Dalam hal ini, perusahaan harus lebih berfokus pada kontrol kualitas yang ketat.

3. Mengadopsi Desain Terbaik

Dalam upaya bersaing dengan para pesaing, perusahaan manufaktur harus mempertimbangkan keunggulan yang dimiliki melalui desain produk yang terbaik.

Keunggulan ini memungkinkan perusahaan untuk menonjol di tengah pesaing.

Sebagai contoh, Apple berhasil mendominasi pasar global dengan keberanian menghadirkan desain yang unik, membedakannya dari pendekatannya pesaing.

4. Efisiensi Manajemen Keuangan 

Aspek keuangan perusahaan manufaktur menjadi salah satu penentu utama kesuksesannya. 

Perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat bagaimana cara mengelola modal, pendapatan, dan biaya produksi agar dapat meraih keuntungan maksimal. 

Laporan Biaya Manufaktur (HPP) menjadi aspek utama dalam menggambarkan kinerja keuangan produsen.

Perkembangan Industri Manufaktur Di Indonesia

Industri manufaktur di Indonesia telah mencapai prestasi luar biasa dengan berhasil menduduki peringkat 10 besar dalam skala internasional.

Pencapaian ini diprediksi akan terus berkembang seiring dengan implementasi kebijakan prioritas untuk mendukung industri dalam negeri. 

Sebagai basis manufaktur terbesar di ASEAN, Indonesia menyumbang sekitar 20,27% dari PDB nasional, berhasil mengubah perannya dari resource-based menjadi production-based. 

Melalui Komisi Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pemerintah menjelaskan bahwa akan terus berkomitmen untuk memajukkan indistri manufaktur di Indonesia.

Mulai dari mengkoordinir dan mengubah struktur ekonomi menuju perusahaan non migas yang lebih produktif, mampu meningkatkan nilai bahan baku, dan menciptakan lapangan kerja.

Saat ini, industri manufaktur Indonesia juga sedang merambah ke negara-negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam dan Filipina.

Keunggulan ekonomi Indonesia terletak pada dominasi pasar domestik yang mencapai 80%.

Angka ini membedakan dari negara-negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam yang masih berfokus pada ekonomi ekspor.

Oleh karena itu, perkembangan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih kompetitif di tingkat nasional, regional, dan global.

15 Contoh Perusahaan Manufaktur Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak sekali perusahaan manufaktur. Baik itu yang berskala multinasional maupun nasional. Bahkan, beberapa perusahaan ini telah berhasil masuk ke dalam bursa efek.

Berikut adalah 15 contoh perusahaan manufaktur di Indonesia:

1. PT Unilever Indonesia Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan manufaktur terkemuka yang fokus pada produksi dan pemasaran produk perawatan pribadi, makanan, minuman, dan produk kebersihan. 

Dengan aset seperti pabrik produksi, fasilitas penelitian, distribusi, dan merek-merek terkenal, Unilever Indonesia memainkan peran penting di pasar konsumen Indonesia.

2. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, adalah produsen produk makanan dan minuman terkemuka, serta bagian dari Indofood Group. 

Produknya meliputi mie instan, biskuit, makanan ringan, dan minuman, dengan pabrik produksi tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung distribusi yang luas.

3. PT HM Sampoerna Tbk

PT HM Sampoerna Tbk merupakan produsen tembakau dan rokok terkemuka.

Mereka memiliki aset utama berupa fasilitas produksi rokok, mulai dari pengolahan tembakau hingga produksi rokok jadi.

4. PT Astra International Tbk

PT Astra International Tbk memiliki bidang bisnis yang beragam.

Mereka memiliki investasi dalam sektor otomotif, perbankan, agrikultur, dan pertambangan. 

Astra International juga memiliki aset berupa kendaraan, pabrik, fasilitas distribusi, dan investasi di berbagai perusahaan.

5. PT Semen Indonesia Tbk

PT Semen Indonesia Tbk, produsen semen terbesar di Indonesia.

Mereka memiliki aset berupa pabrik-pabrik produksi semen yang tersebar di berbagai wilayah.

Fasilitas pada aset ini mencakup seluruh proses produksi semen, yaitu mulai dari bahan mentah hingga produk jadi.

6. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Mereka memiliki aset infrastruktur jaringan telekomunikasi, teknologi informasi, dan data center untuk menyediakan layanan telekomunikasi dan internet.

7. PT Garuda Indonesia Tbk

PT Garuda Indonesia Tbk merupakan perusahaan maskapai penerbangan nasional Indonesia.

Mereka memiliki aset utama berupa armada pesawat, fasilitas perawatan pesawat, dan hanggar.

8. PT Kalbe Farma Tbk

PT Kalbe Farma Tbk merupakan perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

Fasilitas yang dimiliki mulai dari produksi farmasi, laboratorium penelitian, dan jaringan distribusi untuk memproduksi dan mendistribusikan produk farmasi dan suplemen kesehatan.

9. PT Krakatau Steel Tbk

PT Krakatau Steel Tbk adalah produsen baja terbesar di Indonesia.

Mereka memiliki aset berupa pabrik-pabrik dan fasilitas pengolahan baja, serta infrastruktur yang mendukung produksi dan distribusi produk baja.

10. PT Adaro Energy Tbk

PT Adaro Energy Tbk adalah sebuah perusahaan tambang batubara dengan bidang energi listrik.

Mereka memiliki aset tambang batubara, fasilitas pengolahan batubara, dan infrastruktur pendukung operasional tambang.

11. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) adalah perusahaan yang bergerak di bisnis garment dan tekstil terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Sukoharjo.

Mereka memiliki empat lini produksi, termasuk permintalan, penenunan, finishing, dan busana jadi.

Barang-barang yang merek produksi, yaitu benang, kain mentah, seragam militer, dan produk fashion.

12. PT Kimia Farma (KAEF)

PT Kimia Farma (KAEF) merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia, 

Mereka memiliki enam pabrik dengan spesialisasi produksi masing-masing, seperti etikal, obat bebas, generik, lisensi, dan bahan baku.

13. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merupakan produsen rokok kretek terkenal, 

Mereka menghasilkan berbagai jenis kretek, termasuk klobot, linting-tangan, dan linting-mesin.

14. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) adalah produsen kertas yang didirikan pada tahun 1972.

Mereka memiliki pabrik di Sidoarjo dan menghasilkan berbagai jenis produk, termasuk kertas khusus, kertas karbon, buku latihan, dan alat tulis.

15. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) merupakan perusahaan agri-food terbesar di Indonesia.

Mereka beroperasi dalam subsektor pakan ternak dan memiliki bisnis peternakan ayam, pembuatan pakan ternak, vaksin hewan ternak, dan pengolahan unggas serta peternakan sapi. 

Produk protein hewani mereka dikenal dengan merk So Good dan So Nice, dengan unit bisnis terbagi dalam berbagai divisi, seperti divisi unggas, daging, vaksin, aquaculture, dan lainnya.

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter