Dalam berbisnis, pastinya perusahaan membutuhkan laporan keuangan guna mengetahui progress kemajuan bisnis yang terjadi.
Membuat laporan keuangan merupakan sebuah tugas yang wajib dilakukan, tak terkecuali bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur atau produksi.
Melalui laporan keuangan, tim manajemen dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan dalam satu periode. Nantinya, perusahaan dapat melakukan evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya dari hasil laporan tersebut.
Laporan keuangan juga dapat memberikan visualisasi secara real-time mengenai posisi keuangan perusahaan. Sehingga, manajemen dapat dengan mudah mengambil keputusan yang sesuai dengan kondisi dan keadaan yang ada.
Pada kesempatan kali ini, LinovHR akan memberikan tips menyusun laporan keuangan perusahaan manufaktur yang baik dan benar. Mari kita simak bersama ulasan lengkapnya!
Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita memahami terlebih dulu pengertian dari laporan keuangan dan juga perusahaan manufaktur itu sendiri.
Laporan keuangan adalah laporan yang berfungsi untuk menggambarkan kondisi dan posisi keuangan dari sebuah perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan keuangan umumnya berisi informasi seputar laporan neraca, laba rugi, arus kas, hingga perubahan modal.
Sedangkan, perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan bisnisnya yaitu mengelola bahan mentah atau bahan baku hingga menjadi barang jadi. Nantinya barang jadi tersebut akan dijual guna mendapat keuntungan.
Pada dasarnya, laporan keuangan perusahaan manufaktur sama seperti laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya. Bedanya, pada laporan keuangan perusahaan manufaktur terdapat unsur laporan tambahan, yaitu laporan harga pokok produksi, sementara perusahaan lain tidak.
Manfaat Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Sekarang Anda sudah memahami pengertian dari laporan keuangan perusahaan manufaktur. Selanjutnya, Anda juga harus memahami manfaat dari laporan keuangan tersebut pada perusahaan ini. Berikut beberapa manfaatnya:
-
Sebagai Indikator Performa Perusahaan
Salah satu manfaat dari laporan keuangan yakni sebagai indikator performa dari sebuah perusahaan. Jika performa sebuah perusahaan baik, maka laporan keuangannya pun akan sama baiknya.
Indikator performa ini penting untuk diketahui, terutama pada perusahaan publik yang menjual saham secara aktif kepada masyarakat luas.
-
Data Pembanding
Selain bermanfaat sebagai indikator performa, laporan keuangan di perusahaan manufaktur juga bermanfaat sebagai data pembanding.
Perbandingan tersebut digunakan untuk mengetahui bagaimana performa perusahaan dalam produksinya. Contohnya apakah margin perusahaan lebih besar atau lebih kecil serta apakah pendapatan mengalami kenaikan atau penurunan.
Melalui data pembanding ini, perusahaan juga dapat menentukan langkah jangka pendek dan prioritas untuk meningkatkan keuntungan.
-
Pedoman Laporan Keuangan
Laporan keuangan juga dapat merangkum pendapatan dan pengeluaran yang dimiliki oleh perusahaan.
Berdasarkan hal itu, perusahaan dapat membuat strategi untuk meningkatkan pendapatan di tahun berikutnya. Perusahaan juga dapat memangkas biaya-biaya yang kurang penting, sehingga margin yang didapat akan semakin besar.
-
Memonitor Kondisi Keuangan
Manfaat yang terakhir yaitu untuk memudahkan perusahaan dalam memonitor kondisi keuangannya saat ini.
Kondisi keuangan perusahaan sangat menentukan keberadaan dan image perusahaan di mata investor dan publik, terutama jika perusahaan tersebut adalah perusahaan publik.
Baca Juga: Perusahaan Manufaktur yang telah Listing di BEI
Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Berikut beberapa jenis laporan keuangan perusahaan manufaktur yang perlu untuk Anda ketahui, di antaranya:
-
Laporan Harga Pokok Produksi (HPP)
Fungsi utama dari laporan harga pokok produksi yaitu guna mengetahui jumlah sisa dari persediaan yang dipakai dalam proses produksi dalam satu periode.
Sejatinya, HPP dibuat untuk menentukan harga awal produksi pada barang jadi yang sudah dibuat. Nantinya hal ini akan berpengaruh terhadap nilai jualnya.
Salah satu faktor yang jadi penentu harga pokok produksi adalah nilai jual suatu produk di mata konsumen maupun pelanggan. Semakin orang yang mencari produk tersebut, maka akan semakin tinggi juga harga yang ditawarkan.
Baca Juga: Cara Menghitung HPP Perusahaan Dagang dan Manufaktur
-
Laporan Keuangan Laba Rugi
Laporan laba rugi perusahaan manufaktur dibuat untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan berdasarkan produk yang dijual dan pengeluaran yang ada.
Isi dari laporan laba rugi yaitu nilai pendapatan dan pengeluaran yang selisihnya menunjukkan nilai laba atau rugi perusahaan dalam periode tertentu.
-
Laporan Neraca Perusahaan
Umumnya, laporan neraca dari perusahaan manufaktur berisikan aktiva dan juga pasiva.
Aktiva adalah sumber keuangan utama dari sebuah perusahaan. Semua aset perusahaan biasanya berada pada aktiva. Contohnya kas, piutang, persediaan, dan sejenisnya.
Sementara itu, pasiva adalah hutang dan juga modal yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Pada dasarnya laporan neraca yang ada pada perusahaan manufaktur sama dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
-
Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang berisikan nilai dari modal awal, adanya perubahan modal, dividen yang dibagikan ke para pemegang saham, dan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan.
Sama dengan laporan neraca, laporan perubahan modal perusahaan manufaktur pada dasarnya juga sama dengan perusahaan lainnya.
-
Laporan Arus Kas
Jenis yang terakhir yaitu laporan arus kas. Laporan arus kas sendiri berisikan informasi mengenai pendapatan, kas, pembayaran kas, dan hal lainnya yang merupakan bagian dari tiga aktivitas utama perusahaan (operasi, investasi, pendanaan) dalam satu periode waktu tertentu.
Tujuan dari laporan arus kas ini yaitu guna melihat informasi pendapatan dan pengeluaran kas dalam satu periode waktu tertentu. Tak hanya itu, arus kas juga berguna untuk menilai apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas bersih di masa depan atau tidak.
Tips Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan bagi perusahaan manufaktur agar menjadi lebih mudah, di antaranya:
-
Mengenali Bisnis dengan Baik
Perusahaan manufaktur tentunya berbeda dengan perusahaan dagang. Perusahaan manufaktur memproduksi sendiri semua bahan baku yang ada. Nantinya, hasil produksi akan dijual kepada supplier dan pihak-pihak lainnya.
Pada proses tersebut, perusahaan perlu menghitung biaya-biaya yang muncul karena proses pengolahan bahan baku.
Di sisi lain, perusahaan juga perlu menetapkan nilai jual produk yang dibuat. Melalui cara ini, perusahaan dapat memprediksi keuntungan yang ada.
-
Gunakan Metode Akuntansi yang Tepat
Ada dua kategori pada metode pengukuran biaya perusahaan manufaktur, yakni inventory cost dan production cost.
Inventory cost digunakan untuk menetapkan harga jual produk. Pada metode ini, persediaan barang akan dianggap sebagai biaya setiap kali ada persediaan baru yang bertambah.
Sedangkan production cost digunakan untuk menghitung berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha atau perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu produk dalam satu waktu tertentu.
-
Memantau Data Bisnis
Memantau data bisnis perlu dilakukan agar data yang tertulis bersifat akurat dan sesuai dengan kondisi yang ada.
Beberapa data bisnis yang harus dipantau yaitu:
- Transaksi pada bisnis
- Aset dan utang
- Uang kas yang dimiliki
Baca Juga: Aset: Pengertian, Jenis, dan Perbedaan dengan Inventaris
-
Menggunakan Software
Seperti yang kita sudah ketahui dan rasakan, saat ini perkembangan teknologi sudah semakin canggih dan pesat.
Perusahaan bisa menggunakan bantuan teknologi berupa software akuntansi untuk memudahkan proses pembuatan laporan keuangan perusahaan. Cara ini terbilang sangat efektif dan efisien daripada menggunakan cara manual.
Itulah beberapa tips menyusun laporan keuangan perusahaan manufaktur. Semoga setelah membaca artikel ini, Anda dapat memahami pentingnya sebuah laporan keuangan. Tidak hanya pada perusahaan manufaktur, tetapi juga pada perusahaan-perusahaan lainnya.