Professional hire merupakan salah satu proses rekrutmen yang sering dilakukan oleh beberapa perusahaan di Indonesia termasuk BUMN. Kebutuhan akan seseorang yang berpengalaman di bidangnya untuk mengisi beberapa posisi menjadi salah satu alasan mengapa rekrutmen satu ini dibutuhkan.
Namun, professional hire sering kali disalah artikan oleh banyak orang, dan selalu disangkut pautkan dengan proses rekrutmen orang dalam. Padahal pada kenyataannya tidaklah seperti itu.
Lantas apa sih yang dimaksud dengan professional hire atau pro hire? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Professional Hire
Professional hire atau pro hire adalah rekrutmen yang dilakukan untuk mencari karyawan yang sudah memiliki kompetensi serta pengalaman khusus di bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Maka tidak heran jika rekrutmen ini juga sering disebut dengan experienced hire.
Secara umum, professional hire tidak jauh berbeda dengan rekrutmen biasa, hanya saja perusahaan spesifik mencari kandidat yang sudah berpengalaman.
Perbedaan Pro Hire dengan Jalur Ordal
Banyak yang menyangka bahwa program pro hire sama dengan jalur ordal. Hal ini karena biasanya orang yang direkrut melalui professional hire langsung menduduki posisi penting. Padahal antara pro hire dan jalur orang dalam adalah dua hal yang berbeda.
Di dalam proses rekrutmen pro hire, proses lowongan tetap diumumkan secara luas dan terbuka dan siapapun diberikan kesempatan untuk melamar selama memenuhi persyaratan.
Selain itu, professional hire juga tidak selalu melibatkan rekomendasi karyawan internal perusahaan.
Bahkan sering kali professional hire biasanya tidak melalui referensi orang dalam perusahaan. Misalnya headhunter akan mencari kandidat yang dibutuhkan melalui platform job portal atau LinkedIn.
Hal ini jelas berbeda dengan rekrutmen jalur ordal yang direkomendasikan langsung oleh karyawan perusahaan.
Jalur orang dalam ini bisa positif bisa juga negatif, walau sering kali diartikan negatif.
Contoh Professional Hire
BUMN termasuk perusahaan yang kerap melakukan pro hire. Mengutip Koordinator Humas Kementerian BUMN Sitta Izza Rosdaniah, kompas.com, beliau membenarkan bahwa professional hire sering dilakukan di beberapa perusahaan milik BUMN.
Contohnya adalah rekrutmen yang dilakukan PT PLN, yang biasanya mencari kandidat yang memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun.
Selain berpengalaman, kandidat juga wajib memenuhi beberapa persyaratan, seperti memiliki background pendidikan tertentu dan tidak melampaui usia yang berlaku.
Contoh lainnya adalah rekrutmen pro hire yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada 2023 lalu. Perusahaan mencari kandidat untuk mengisi beberapa posisi di antaranya, ekonomi syariah, peneliti, dan teknologi informasi.
Adapun ketentuan dalam proses rekrutmen tersebut yaitu minimal pengalaman yang dimiliki kandidat berkisar dua sampai empat tahun.
Berdasarkan dua contoh di atas, proses rekrutmen pro hire sejatinya cukuplah sederhana. Poin penting dalam proses rekrutmen ini adalah bagaimana HR recruiter mampu mengutamakan approach skill-based dalam melakukan pencarian dan penyaringan kandidat.
Pro Kontra Professional Hire
Pro hire memungkinkan HRD untuk mendapatkan kandidat yang telah memiliki pengalaman dan kualitas terbaik. Ternyata rekrutmen pro hire juga memiliki beberapa poin pro dan kontra, yaitu sebagai berikut ini:
Pro
Beberapa hal pro dari proses ini antara lain adalah:
- Mampu beradaptasi dengan cepat, seorang yang berpengalaman cenderung mampu menguasai posisi baru mereka dengan cepat berkat kemampuan serta pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya.
- Sedikit bahkan tidak perlu melakukan pelatihan karyawan, kemampuan serta pengalaman kandidat pro hire, hanya memerlukan sedikit mentoring atau pelatihan karyawan.
- Memiliki kemampuan komunikasi serta manajemen yang baik, biasanya kandidat pro hire telah dibekali beberapa kemampuan seperti skil komunikasi dan manajemen yang baik.
Kontra
Terlepas dari beberapa poin pro, ada beberapa hal kontra yang perlu diperhatikan oleh HR yang ingin melakukan rekrutmen ini, seperti:
- Bayaran yang cukup tinggi, kandidat pro hire tentunya akan meminta gaji serta beberapa tunjangan lain yang tinggi ke perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena kemampuan serta pengalaman mereka sebanding dengan apa yang perusahaan keluarkan.
- Sulit menerima perubahan, biasanya kandidat pro hire menggunakan cara lama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan mereka cukup kaku dalam menerima pendapat atau cara alternatif dari orang lain.
Baca Juga: Strategi dalam Merekrut Hidden Talent
Cara Melakukan Professional Hire
Berdasarkan penjelasan di atas, professional hire merupakan sebuah proses rekrutmen yang mengutamakan kemampuan serta pengalaman. Dengan menganalisa serta menyaring keahlian dari masing-masing kandidat, maka Anda akan menemukan calon karyawan yang tepat.
Untuk penjelasan lebih lanjutnya, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam penerapan proses profesional rekrutmen, yaitu:
1. Pelajari Tren Industri
Langkah pertama adalah mempelajari berbagai tren yang sedang berlangsung dalam industri perusahaan.
Hal ini penting untuk memahami perkembangan industri serta keterampilan yang dibutuhkan untuk posisi kerja yang diperlukan oleh perusahaan.
2. Langganan Platform Pencarian Kerja
Cara berikutnya untuk menjalankan upaya professional hire yang efektif adalah dengan berlangganan pada platform pencarian kerja.
Dengan berlangganan tentunya dapat membantu menyaring karyawan berpengalaman dengan cepat dan mudah. Selain itu, dengan menggunakan platform khusus ini juga memudahkan recruiter untuk menghubungi kandidat secara langsung.
3. Gencarkan Strategi Networking yang Baik
Seorang HR dapat melakukan pro hire dengan lebih efektif melalui strategi networking yang kuat.
Ada beberapa cara yang bisa HR lakukan untuk membangun networking, misalnya dengan bergabung di komunitas industri, berpartisipasi dalam kegiatan job fair, atau menghadiri acara workshop.
Berpartisipasi dalam kegiatan networking membantu recruiter membangun hubungan, meningkatkan visibilitas, dan memperluas peluang untuk menemukan kandidat yang kompeten.
4. Temukan Kandidat Terbaik
Setelah menggunakan platform pencarian kerja dan meluncurkan strategi networking yang baik, recruiter dapat menyaring karyawan dengan lebih mudah.
Namun, penting untuk meneliti kembali jejak profesional dan keahlian yang mereka miliki. Pastikan calon karyawan memiliki tingkat kecocokan yang baik dengan budaya dan kebutuhan perusahaanmu.
5. Sediakan Offering dengan Benefit Terbaik
Terakhir, untuk menjalankan professional hire dengan efektif, sediakan benefit terbaik. Benefit ini mencakup kompensasi yang menjadi kebutuhan utama banyak kandidat berkualitas, seperti upah lembur, tunjangan, dan lain sebagainya.
Buat Proses Rekrutmen Lebih Sederhana dengan Software Rekrutmen LinovHR
Melakukan professional hire adalah salah satu cara perusahaan untuk mendapatkan top talent guna mengisi posisi-posisi penting yang ada di perusahaan. Proses rekrutmen ini mungkin terdengar mudah, tapi di sini HR harus benar-benar jeli dalam melihat dan menyaring kandidat berdasarkan kompetensi dan pengalaman yang mereka miliki.
Kehadiran Software Rekrutmen LinovHR yang sudah dilengkapi dengan AI akan sangat membantu Anda dalam menilai kecocokan kandidat sesuai kebutuhan.
AI Rekrutmen LinovHR memiliki kemampuan untuk menilai skor CV kandidat, menyaring berbagai informasi penting yang sesuai dengan standar perusahaan. Cara ini membuat HR bisa lebih akurat dan cepat dalam menentukan kandidat mana yang paling potensial.
Tidak hanya membantu dalam melakukan screening CV, Software Rekrutmen LinovHR versi baru ini juga mampu melakukan interview berbasis AI. Di mana nanti daftar pertanyaan sudah disesuaikan dengan bantuan AI dan proses rekrutmen pun akan dilakukan oleh AI. HR dan PIC rekrutmen hanya perlu melakukan hasil penilaian rekrutmen.
Sangat canggih bukan? Mari ketahui kecanggihan Software Rekrutmen LinovHR berbasis AI sekarang, ajukan demony dapatkan penawaran spesial!