Pernahkah Anda merasa kurang percaya diri? Atau Anda merasa belum mencapai potensi terbaik Anda dalam bekerja? Hal itu biasa disebut dengan istilah selfย self acceptance.
Sebenarnya apa, sih, self acceptance itu? Mengapa ada seseorang yang memiliki tingkat self acceptance tinggi, tetapi ada juga yang sebaliknya?
Dan bagaimana self acceptance dapat membantu Anda dalam bekerja dan bagaimana cara meningkatkannya?
Pada kesempatan kali ini LinovHR akan membahas secara mendalam tentangย self acceptance dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi karir.
Pengertian Self Acceptance
Self acceptance adalah sikap menerima diri sendiri dan segala kepribadian yang dimiliki dengan apa adanya. Apapun yang terjadi, Anda menerima sisi positif maupun sisi negatif dari diri Anda. Self acceptance atau penerimaan diri dapat mencakup berbagai hal dalam diri Anda, misalnya penampilan fisik maupun kepribadian.
Dengan menerima diri sendiri secara sepenuhnya, Anda dapat memiliki lebih banyak kepercayaan diri serta tidak terlalu rentan dalam menghadapi kritik.
Untuk meningkatkan self acceptance, Anda perlu belajar menerima sisi yang Anda anggap negatif atau tidak diinginkan. Selain itu, penting untuk mengakui kualitas maupun pencapaian Anda karena hal tersebut dapat mengingatkan Anda pada kekuatan yang dimiliki.ย ย
Banyak orang cenderung lebih sulit meningkatkan penerimaan diri karena memilih untuk mengubah sisi yang dianggap negatif daripada berusaha untuk menerimanya. Padahal, Anda dapat mencapai kecerdasan emosional dan memperbaiki diri dengan bantuan self acceptance.
Self Esteem vs Self Acceptance, Apa Bedanya?ย
Istilah self esteemย dan self acceptance kerap muncul dalam kehidupan sehari-hari. Namun, Anda harus dapat membedakan kedua istilah tersebut karena kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda.
Self esteem didapatkan ketika Anda mengevaluasi kelebihan atau kekuatan Anda dibandingkan dengan orang lain dalam berbagai aspek. Adapun aspek-aspek tersebut yang diungkapkan oleh BetterUp adalah sebagai berikut:
- Kesehatan dan kesejahteraan
- Uang
- Kecantikan
- Kekuatan
- Kesuksesan
- Keterampilan dan kemampuan
- Etika dan keyakinan
Self esteem cenderung mengabaikan sisi yang Anda anggap negatif karena hal tersebut didasarkan pada nilai dan harga diri Anda.
Selain itu, self esteem yang tinggi mendorong kita pada sikap egois dan narsistik. Hanya dengan mengandalkan self esteem, seseorang akan lebih sulit menerima kegagalan. Namun di sisi lain, self esteem yang rendah juga dapat menjadi masalah.ย
Dengan menumbuhkan self acceptance, Anda dapat membangun self esteem yang lebih akurat dan sehat. Selain itu, self acceptance dapat menumbuhkan self compassion atau belas kasih pada diri sehingga ketika ada sesuatu yang salah, Anda dapat mempertahankan pandangan yang objektif pada diri sendiri.ย
Self esteem akan memotivasi Anda, tapi self acceptance dan self compassion akan membuat Anda berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
Baca Juga:ย Mau Jadi Polisi? ini Contoh Soal Psikotes Polri untuk Dipelajari
Apa yang Mendorong Seseorang Self Acceptance?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tingkat penerimaan diri setiap orang berbeda-beda. Namun, bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Ternyata, apa yang Anda alami semasa kecil dapat mempengaruhi tingkat penerimaan diri ketika Anda beranjak dewasa.
Orang tua adalah sosok pertama yang mengajarkan bagian pada diri kita yang dapat diterima dan mana yang tidak. Maka, sebagai anak-anak kita menerima diri kita yang divalidasi oleh orang tua. Namun, kita justru menekan sisi lainnya yang tidak diterima. Bahkan, bisa jadi kita menyembunyikan sisi tersebut.
Aspek pada diri yang dapat diterima oleh setiap keluarga dapat berbeda-beda. Contohnya, Anda tumbuh dalam keluarga yang tidak menerima sisi kemarahan Anda. Seiring berjalannya waktu, Anda akan tumbuh menjadi seseorang yang selalu menahan amarahnya.
Selain itu, gaya pengasuhan juga berpengaruh pada tingkat self acceptance. Setiap kritik yang diterima oleh anak-anak dapat dianggap oleh kebenaran oleh mereka.
Karena itu, ketika Anda tumbuh dengan orang tua yang sering mengkritik atau menuntut, maka suara batin Anda juga akan lebih sering mengkritik hingga Anda jadi takut gagal. Sebaliknya, jika Anda tumbuh dengan orang tua yang sering memberikan belas kasih, maka Anda akan cenderung sering berbelas kasih pada diri sendiri.
Anak-anak juga tidak dapat membedakan antara diri mereka sendiri dan kelakuan mereka. Maka, ketika orang tua tidak menerima kelakuan mereka, itu berarti diri mereka juga tidak diterima.ย
Karena itu, orang-orang yang memiliki orang tua dengan sikap positif dan tegas cenderung memiliki self acceptance yang lebih tinggi daripada orang-orang yang memiliki orang tua kritis.
Baca Juga: Efikasi Diri (Self Efficacy) & Manfaatnya Bagi Karyawan
Bagaimana Self Acceptance Mempengaruhi Anda dalam Bekerja?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa self acceptance merupakan faktor dasar dari kesehatan mental yang baik. Bahkan, hasil dari penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat self acceptance yang rendah dengan penyakit mental.
Namun, penerimaan diri tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental. Penerimaan diri juga dapat mempengaruhi Anda dalam bekerja. Adapun pengaruh dari self acceptance dalam pekerjaan adalah sebagai berikut.
- Mendorong diri Anda untuk terus memperbaiki dan mengembangkan diri. Hal ini penting jika Anda ingin mencapai tingkatan karir tertinggi.
- Membantu mengelola emosi sehingga Anda bisa profesional dalam bekerja.
- Membantu memaafkan diri sendiri sehingga Anda tidak akan berlarut dalam kesedihan ketika melakukan kesalahan di kantor.
- Memudahkan Anda dalam menerima kritik dari atasan atau rekan kerja.
- Anda akan lebih percaya diriย atau self confidence dalam menjadi diri sendiri setelah meningkatkan self acceptance. Kepercayaan diri bisa membawa Anda kepada promosi dalam pekerjaan.
- Anda akan lebih memiliki self compassion.
Setelah mengetahui betapa pentingnya self acceptance dan meningkatkannya, semoga Anda dapat merasakan berbagai manfaat di segala aspek kehidupan Anda, termasuk dalam bekerja.ย