Sejak kecil kita diajarkan untuk bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Tetapi belakangan mulai muncul konsep baru yaitu Kerja Cerdas.
Ya, ini seperti jawaban bahwa kerja keras saja tidak selalu tepat. Apalagi zaman sudah berubah, teknologi justru membuat manusia tidak perlu kerja keras melainkan harus kerja cerdas agar tidak kalah dengan teknologi itu sendiri.
Mereka yang bekerja cerdas adalah mereka yang bisa menempatkan pekerjaan sesuai porsi dan prioritasnya. Lamanya waktu pekerjaan juga tidak menjamin kualitas pekerjaan itu sendiri.
Karenanya, penting untuk setiap orang memahami 12 cara untuk kerja cerdas berikut.
1. Fokus Pada Tujuan
Fokus pada apa yang ingin dicapai adalah cara agar anda tidak mudah tergoda dengan hal-hal lainnya. Penting pula untuk berani mengatakan โtidakโ untuk pekerjaan yang dirasa bukan menjadi tanggung jawab anda. Ingat, multitasking memang bagus, tetapi bukan berarti menjadi baik untuk selalu dilakukan.
Seorang Profesor Ilmu Saraf dari The Picower Institute for Learning and Memory bernama Earl Miller, sebagaimana dikutip dari laman fortune.com menyatakan bahwa manusia memiliki kapasitas untuk berpikir simultan sehingga menganggap diri multitasking adalah ilusi yang justru dapat merusak produktivitas, menyebabkan kesalahan, dan menghambat pemikiran kreatif.
Baca Juga: 8 Fakta Mengerikan dari Multitasking
2. Buat Prioritas
Seperti yang dinyatakan di awal, bekerja cerdas artinya mampu menempatkan prioritas. Buatlah skala prioritas dalam setiap pekerjaan anda.
Lakukan pekerjaan prioritas terlebih dahulu atau mendapat perhatian ekstra dibanding memikirkan hal-hal kecil yang tidak berpengaruh besar.
3. Buat to-do-list
Agar pekerjaan lebih tertata, anda bisa membuat to-do-list harian, mingguan, atau bahkan bulanan. Ini bisa menjadi panduan bagi anda untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai alur yang diharapkan.
Jika sudah terbiasa, maka ritme kerja akan lebih baik dan bisa meminimalisasiย waktu yang terbuang untukย kerja yang tidak perlu.
4. Tetap Fleksibel
Membuat prioritas dan to-do-list tidak semata-mata untuk membuat anda begitu terpaku pada apa yang sudah anda rencanakan. Ingat, waktu berubah, lingkungan dan kondisi pun bersifat dinamis. Artinya, ada kemungkinan bahwa prioritas menjadi ikut berubah.
Maka penting pula untuk bisa fleksibel ketika memang hal tersebut dibutuhkan.
5. Persiapan yang Matang
Ketika suatu hal sudah disiapkan dengan matang, maka dalam proses pengerjaannya akan semakin mudah dan cepat pula. Itulah yang diharapkan dari kerja cerdas.
Persiapan yang matang juga membantu untuk menghindari kemubaziran seperti mengulang atau ketidakoptimalan seperti hasil kerja yang ala kadarnya. Selain itu, persiapan juga akan membuat rasa percaya diri lebih tinggi karena tubuh dan pikiran sudah siap dengan apa yang ia lakukan. Bahkan hal-hal tak terduga juga sudah siap diantisipasi.
6. Ketahui Waktu Produktif Anda
Tiap orang memiliki waktu produktifnya sendiri. Ada yang merasa lebih bersemangat bekerja saat pagi buta, ada pula yang lebih bersemangat ketika bekerja menjelang malam. Untuk itulah agar kerja cerdas tercapai, anda harus mengenali diri anda sendiri.
Mengerjakan pekerjaan ketika waktu produktif akan menghemat banyak waktu karena 4 jam bekerja saat produktif bisa menjadi lebih maksimal hasilnya dibanding memaksakan bekerja 8 jam sepanjang hari.
Baca Juga: Dampak Positif Jam Kerja Yang Fleksibel Pada Perusahaan
7. Menerapkan Teknik 80 untuk 20
Bekerja Cerdas artinya menggunakan usaha seminimal mungkin untuk membuat hasil kerja semaksimal mungkin. Ada teknik yang cukup terkenal yaitu 80 untuk 20.
Teknik ini mengajarkan kita agar menggunakan 80 persen energi untuk fokus menyelesaikan 20 persen pekerjaan yang paling berat. Ini akan membuat tugas lain yang lebih ringan akan lebih mudah diselesaikan.
8. Menerapkan Teknik Pomodoro
Selain teknik 80 untuk 20, dalam dunia kerja juga dikenal Teknik Pomodoro. Teknik ini mengajarkan untuk seseorang mengelompokkan aktivitasnya menjadi potongan 25 menit kerja, 5 menit istirahat. Jadi, anda harus fokus pada satu pekerjaan dalam 25 menit dan meminimalisasi segalaย gangguan.
Selanjutnya, anda bisa istirahat sejenak selama 5 menit untuk kemudian kembali fokus bekerja selama 25 menit berikutnya. Setelah empat atau lima kali putaran, anda bisa mengambil waktu istirahat lebih lama yaitu mulai dari 15 sampai 30 menit.
9. Gunakan Kalender Sebagai Pengingat
Sesuatu yang jelas terlihat di depan mata akan membantu anda agar lebih realistis dengan tujuan dan capaian. Untuk itulah, tak ada salahnya untuk menggunakan kalender sebagai papan pengingat. Tulis pada setiap minggu atau bulan di kalender dengan target tertentu.
Tuliskan pula jadwal atau hal-hal apa yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut. Pajang kalender di meja kerja atau di dinding yang mudah untuk dilihat sehingga dengan mudah anda fokus pada jalur yang semestinya.
10.Istirahat yang Cukup
Hal terpenting agar kerja cerdas tercapai adalah beristirahat dengan teratur dan cukup. Pastikan otak, tubuh, dan jiwa bisa melepaskan ketegangan kerja sehingga lebih prima menghadapi pekerjaan selanjutnya.
Perlu diperhatikan pula bahwa cukup artinya sesuai kadarnya. Istirahat yang lama bukan berarti anda menyimpan energi lebih banyak pula untuk bekerja.
Karena nyatanya seseorang yang terlalu banyak istirahat justru akan merasa lebih malas untuk memulai pekerjaan.
11.Mengasah Kemampuan Komunikasi
Kerja yang cerdas juga harus dibarengi dengan komunikasi yang cerdas. Artinya, kemampuan anda untuk bisa mendengar, menyampaikan pertanyaan, hingga mengeluarkan pendapat harus diasah agar komunikasi dengan lingkungan tidak terkendala.
Miskomunikasi bisa berakibat fatal dan akan membuang-buang tenaga dan waktu saja.
12.Rutin Mengulas Pekerjaan
Cara terakhir yang bisa dilakukan ialah rutin mengulas apa yang sudah dikerjakan. Anda harus cakap dalam menganalisa pekerjaan yang sudah dikerjakan agar mengetahui apa saja kekurangannya. Dari hasil analisa dan ulasan tersebut, jadikan sebagai rujukan untuk memperbaiki diri kedepannya.
Itulah 12 cara yang bisa dilakukan untuk kerja cerdas. Pada intinya, Kerja Cerdas adalah soal kualitas pekerjaan itu sendiri, bukan kuantitas atau berapa lama anda sibuk bekerja.
Perlu diperhatikan pula bahwa kerja cerdas berarti bisa memanfaatkan sumber daya secara maksimal termasuk kemajuan teknologi. Anda harus bisa mengikuti perkembangan zaman, karena di era sekarang, yang lambat pasti akan dikalahkan oleh yang cepat.