7 Ciri Yang Membuat Loyalitas Anda Dipertanyakan Oleh Perusahaan

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Loyalitas
Isi Artikel

Jika dulu sebutan karyawan loyal hanya diperuntukkan bagi karyawan yang bekerja terlama di sebuah perusahaan, sekarang ini tidaklah demikian. Karyawan yang memiliki loyalitas sangat banyak dicari dan diharapkan perusahaan.

Hanya saja, kata loyalitas sekarang ini tidak hanya cukup diartikan dengan lamanya waktu kerja, tapi juga cepat dalam menyelesaikan tugas kantor, hasilnya optimal dan memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaga lebih kepada kantor tanpa terlalu banyak perhitungannya.

Namun, ada juga beberapa hal yang patut diperhatikan jika seorang karyawan yang mengaku loyal tapi sebenarnya tidaklah demikian. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menilai loyal tidaknya karyawan Anda sebagai berikut:

 

1. Karyawan Tidak Pernah Mau Berpendapat

Biasanya mereka tidak mau mengeluarkan pendapat di saat rapat, kelihatan seperti malu dan cuek. Mereka akan cenderung menyalahkan tim kerjanya bila sesuatu proyek tidak berjalan lancar.

Kecenderungan tidak mau berpendapat ini biasanya memang berawal dari perasaan malu, minder, takut gagal dan takut disalahkan. Jika karyawan Anda berdalih tidak mau mengeluarkan pendapat, cobalah dia ajak bicara baik-baik, yakinkan dia bahwa tidak apa jika berpendapat dan pendapatnya berguna untuk kemajuan perusahaan.

 

Baca Juga : Penghargaan Untuk Karyawan yang Penuh Loyalitas

 

2. Tidak Berani Mengatakan Setuju Atau Tidak Setuju

Jika saat rapat perusahaan tidak menemukan jalan tengah atau buntu biasanya akan diambil voting. Proses pemungutan suara ini biasanya akan cepat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

Hanya saja, karyawan yang loyalitasnya dipertanyakan biasanya akan memilih menjadi gol-put atau golongan putih. Mereka tidak mau mengeluarkan suara. Ini bukannya tradisi yang baik.

Karena artinya dengan mengambil jalan bungkam tidak menyatakan setuju ataupun tidak setuju, berarti karyawan tidak mau mengambil tanggung jawab bersama karyawan yang lain. Waspadalah terhadap sikap gol-put ini, karena sikap ini bisa menular kepada yang lain, dan membuat suasana kerja tidak nyaman.

 

3. Taat Saat Dilihat Saja

Nah, ini banyak sekali terjadi di kantor. Bahkan sudah jadi rahasia umum. Jika karyawan loyal adalah karyawan yang taat dan berintegritas, maka berhati-hati dengan karyawan yang terlihat taat dan berintegritas hanya saat ada pimpinan atau manajer saja. Orang yang benar-benar loyal adalah orang yang tetap melakukan hal benar, meskipun tanpa dilihat orang lain.

Jika seorang kelihatan taat dan berintegritas saat dilihat atau ada banyak orang, kemungkinan hasil kerjanya palsu. Ada juga yang memanfaatkan waktu dengan chatting, bermain facebook dan twitter. Seolah sibuk padahal mereka hanya memboroskan waktu kerja.

 

Baca Juga: 7 Ide Kreatif HRD Agar Tingkatkan Produktivitas Kerja Karyawan

 

4. Tidak Menghargai Tata Tertib Kantor

Tata tertib di kantor artinya bisa luas. Banyak hal yang harus ditaati untuk menunjang kepentingan bersama dalam kantor.

Contohnya, dari hal yang paling ringan saja seperti jam masuk dan jam pulang kantor, jam istirahat. Jika seorang karyawan suka memotong jam kerjanya, suka izin yang tidak jelas maka perusahaan patut mempertanyakan loyalitasnya kepada perusahaan. Bila yang mengaku pergi untuk marketing, tapi tidak juga melakukan penjualan, ini yang harus diperhatikan.

 

5. Kurang Menyukai Dan Mencintai Pekerjaannya

Jika seseorang menyukai dan mencintai pekerjaannya, maka mereka akan mendukung perkembangan perusahaan. Karena seorang karyawan yang loyal tidak menganggap tugas pekerjaan ini sebagai tugas yang membebani. Terkadang bagi karyawan yang loyal, gaji bukanlah ukuran yang utama.

Berbeda dengan seseorang yang loyalitasnya rendah, mereka akan terus terbebani, merasa kantor memperbudak mereka dan yang mereka pikirkan hanyalah gaji. Sikap ini bisa membusukkan pemikiran mereka dan membuat kinerja buruk.

Sikap yang tidak menyukai dan mencintai pekerjaan akan berdampak pada produktivitas karyawan itu sendiri. Mereka akan bekerja tanpa rasa sukacita.

 

6. Tidak Mendukung Pemimpin

Seorang karyawan yang loyal biasanya selalu setia mendukung pemimpinnya. Meskipun terkadang keputusan seorang pemimpin tidak selalu terbaik dan terbenar, tapi jika karyawan yang loyal pasti mau mendukung keputusan pemimpin untuk kemajuan perusahaan meskipun beresiko.

Sebaliknya jika karyawan tidak loyal kepada perusahaan, biasanya cenderung menyalahkan pemimpin atau tidak mendukung pemimpin. Jika terlihat jelas sikap karyawan seperti ini dapat dipastikan dia bukan karyawan yang loyal.

 

7. Kurang Suka Dengan Kesuksesan Teman Lain

Karyawan yang loyalitasnya rendah, biasanya tidak suka dengan keberhasilan karyawan yang lain. Sebetulnya mereka juga punya potensi dan kesempatan untuk maju, hanya saja mereka tidak mau bekerja lebih untuk mencapai kesuksesan yang bisa mereka raih.

Biasanya mereka yang kurang loyal ke perusahaan akan membuat gosip atau berita yang kurang enak saat kesuksesan terjadi di teman kerjanya.

Bahkan sampai ada yang tidak mau memberikan ucapan “selamat” kepada rekan kerjanya yang berhasil untuk suatu proyek. Karyawan seperti ini jelas tidak loyal ke perusahaan, karena tidak ikut merayakan keberhasilan yang terjadi di perusahaan tempatnya bekerja.

Menjadi karyawan yang memiliki loyalitas tinggi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menunjang karir anda ke depannya.

Anda bisa membaca artikel sebelumnya mengenai cara menumbuhkan loyalitas karyawan di sini, https://www.linovhr.com/cara-menumbuhkan-loyalitas-karyawan/.

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter