Blended Learning Adalah Metode Pelatihan Terbaik? Ini Pembahasannya

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Blended Learning
Isi Artikel

Blended learning menjadi salah satu metode pelatihan yang dapat digunakan untuk mendukung efektivitas pembelajaran.

Secara singkat, metode ini memungkinkan proses pembelajaran dilakukan dengan sistem tatap muka dan online. Dengan metode ini, tujuan dari pelatihan bisa tercapai dengan baik.

Namun demikian, terdapat juga beberapa kekurangan yang harus diantisipasi oleh sebelum menerapkannya.

Untuk lebih jelasnya, mari simak artikel LinovHR berikut ini!

 

 

Pengertian Blended Learning

Blended learning adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang mengombinasikan metode pembelajaran langsung (synchronous) dengan metode pembelajaran mandiri yang dapat dilakukan secara fleksibel (asynchronous).

Sedangkan, menurut Association for Talent Development, blended learning adalah menggabungkan beberapa media pembelajaran dalam satu kurikulum dan juga mengombinasikan antara pembelajaran formal dan informal.

Kegiatan pembelajaran bisa dilakukan secara tatap muka atau juga secara online.

Menurut Allen dan Ure seperti yang dikutip dalam Bonk dan Graham (2006: 4), metode blended learning dapat meliputi:

  • Menggabungkan strategi pembelajaran yang berbeda
  • Menggabungkan metode pembelajaran yang beragam
  • Menggabungkan pembelajaran online dengan pembelajaran tatap muka

 

Dengan penggabungan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang berbeda, tujuan pelatihan dapat tercapai dengan optimal.

 

Jenis Blended Learning

Metode pembelajaran blended learning terus mengalami perkembangan, terdapat beberapa jenis, di antaranya:

 

1. Station Rotation Blended Learning

Metode ini melibatkan tiga jenis pembelajaran yang dibagi menjadi tiga tahap dengan durasi waktu 90 menit.

Tahapannya meliputi instruksi online, instruksi yang dipimpin oleh pengajar, dan kegiatan kolaboratif.

 

2. Lab Rotation Blended Learning

Jenis ini mirip dengan station rotation, namun pengguna dapat menyesuaikan tiga jadwal pembelajaran yang telah ditentukan. Perbedaannya terletak pada penggunaan laboratorium khusus, seperti laboratorium komputer.

 

3. Remote Blended Learning

Metode ini memberikan fleksibilitas kepada penggunanya untuk mengatur pembelajaran sesuai kebutuhan mereka. Nantinya peserta bisa menentukan bobot  pembelajaran langsung dan pembelajaran daring. 

Model ini memungkinkan peserta untuk tidak mengambil salah satu jenis pembelajaran, misalnya hanya memilih pembelajaran daring atau pembelajaran langsung.

 

4. Flex Blended Learning

Jenis ini lebih menekankan pada pembelajaran daring, tetapi tetap melibatkan pembelajaran tatap muka yang jadwalnya telah disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

 

5. Flipped Classroom Blended Learning

Ini adalah  metode yang mengharuskan pengguna untuk mempelajari materi secara daring terlebih dahulu. Setelah itu, barulah bisa menghadiri pembelajaran tatap muka untuk mendalami materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Tujuan dari metode ini adalah mempertahankan pembelajaran tatap muka dengan dukungan teknologi seperti learning management system.

 

6. Project-Based Blended Learning

Ini adalah jenis pelatihan berbasis proyek, di mana nantinya peserta diminta untuk merancang dan menyelesaikan sebuah tugas proyek. Karakteristik utama dari metode ini adalah penggunaan sumber daya secara online.

 

7. Self-Directed Blended Learning

Metode ini mengkombinasikan pembelajaran offline dan menggunakan aplikasi LMS, dengan pengguna yang mengarahkan sendiri proses pembelajarannya. 

Model ini memungkinkan peserta untuk tidak bertemu langsung dengan pengajar. Kejujuran dalam pelaksanaannya sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.

 

Baca Juga: Seperti Apa Itu Experiential Learning?

 

Kelebihan Blended Learning

Penerapan metode gabungan offline dan online ini memiliki banyak kelebihan untuk mendukung tercapainya tujuan pelatihan dan pengembangan, seperti: 

 

1. Cocok untuk Kelompok Besar

Blended learning memiliki keunggulan dalam menjangkau audiens yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat.

Dibandingkan dengan metode tradisional, blended learning tidak memerlukan kehadiran pengajar secara terus-menerus. 

Batasan ruang kelas konvensional yang hanya dapat menampung sejumlah orang dalam waktu yang sama tidak berlaku dalam konteks ini.

Pada beberapa topik pelatihan, pelatihan sepenuhnya online mungkin tidak memungkinkan. Contohnya, beberapa pelatihan memerlukan kegiatan praktis dan interaksi langsung.

Dalam situasi tersebut, Anda dapat menggabungkan konten pelatihan melalui sistem manajemen pembelajaran. 

Hal ini akan meningkatkan aspek teoritis dari pelatihan Anda. Sementara karyawan belajar secara mandiri, Anda dapat menggunakan waktu untuk tugas-tugas lain, termasuk sesi pelatihan tatap muka.

 

2. Persiapan dan Umpan Balik yang Lebih Baik

Kelebihan lain dari blended learning adalah peningkatan nilai dari pelatihan tradisional. Ketika peserta dapat menyelesaikan tugas secara mandiri, mereka datang ke sesi kelas dengan pengetahuan yang berbeda.

Hal ini memberikan lebih banyak waktu untuk diskusi dan penerapan praktis dari materi yang telah dipelajari.

Sementara mereka menyelesaikan materi dan tugas secara online, Anda dapat mengurangi beban kerja. Namun, Anda tetap dapat memberikan bantuan kepada peserta yang membutuhkan informasi tambahan. 

Anda dapat memberikan umpan balik ketika menyesuaikan pelatihan berdasarkan hasil dari sesi pelatihan sebelumnya.

 

3. Cocok untuk Mereka yang Kurang Bisa Teknologi

Beberapa orang dalam bidang pendidikan/pelatihan mungkin bukan penggemar teknologi meskipun mereka menyadari manfaatnya.

Selain itu, beberapa karyawan mungkin tidak nyaman dengan penggunaan teknologi, terutama jika mereka terbiasa dengan pelatihan tatap muka.

Pekerja dalam sektor yang melibatkan keterampilan praktis dan pembelajar yang lebih tradisional mungkin lebih memilih pembelajaran langsung daripada melalui layar smartphone mereka.

Meskipun manfaat teknologi tidak dapat disangkal, pendekatan blended learning dapat mengatasi masalah ini.

 

4. Mandiri 

Belajar dengan orang lain dapat menjadi sulit, terutama jika gaya belajar mereka berbeda. Disisi lain, beberapa orang mungkin lebih suka belajar dalam kelompok.

Model pelatihan dapat memberikan keuntungan bagi organisasi Anda.

Ini memberikan waktu bagi karyawan untuk mempelajari topik yang lebih sulit secara mandiri dan memungkinkan mereka berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan orang lain.

 

5. Pengurangan biaya

Blended learning secara signifikan mengurangi biaya yang terkait dengan pelatihan.

Ini memungkinkan penghematan dalam hal ruang kelas atau fasilitas pelatihan yang diperlukan, jumlah instruktur yang diperlukan, dan waktu  yang dibutuhkan.

Dengan demikian, secara keseluruhan, biaya yang dikeluarkan dapat berkurang secara efisien.

 

Kekurangan Blended Learning

Walau menggabungkan dua metode berbeda dalam menyampaikan metode pembelajaran, secara online dan offline. Namun, terdapat beberapa kekurangan dari blended learning, seperti: 

 

1. Peningkatan Beban Kerja 

Tidak dapat disangkal bahwa saat memulai blended learning, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempersiapkannya.

Beralih ke metode baru ini bukanlah hal yang mudah, terutama jika kita sudah terbiasa dengan pendekatan tradisional.

Menemukan keseimbangan antara pelatihan tatap muka dan online dapat menjadi tantangan tersendiri. Diperlukan waktu untuk benar-benar mengalami manfaat dari pendekatan pembelajaran ini.

 

2. Kurangnya Motivasi

Kekurangan lainnya adalah, tergantung pada pengaturan pembelajaran campuran yang digunakan, hal ini dapat mengurangi motivasi peserta.

Tidak semua model blended learning cocok untuk setiap individu, tugas, mata pelajaran, atau organisasi.

Maka dari itu, saat ingin menerapkan metode ini, penting untuk mempertimbangkan pendekatan yang paling sesuai bagi karyawan Anda.

Karyawan yang lebih terbiasa dengan pembelajaran praktis mungkin tidak merasa nyaman menghabiskan waktu yang lama di depan layar.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan hal ini dalam merancang metode pembelajaran dan materi yang digunakan.

 

3. Kurangnya Pengetahuan Tentang Teknologi

Peserta perlu memiliki pemahaman dasar tentang teknologi untuk dapat mengikuti pelajaran dan menyelesaikan tugas secara online.

Jika karyawan tidak memiliki pengetahuan yang memadai atau minat dalam teknologi, mereka mungkin tidak akan memperoleh manfaat maksimal dari pembelajaran melalui perangkat digital.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengenalan singkat tentang teknik pembelajaran baru dan manfaatnya.

 

4. Masalah Plagiarisme dan Kredibilitas

Plagiat merupakan masalah umum yang sering terjadi dalam pembelajaran dan pelatihan online. Peserta mungkin merasa tergoda untuk mencari jawaban dari sumber eksternal saat sedang belajar melalui komputer atau perangkat seluler. 

Untuk mencegah hal ini, perusahaan dapat menggunakan alat pemeriksa plagiarisme, dan penggunaan browser yang aman untuk memblokir akses internet dapat membantu mencegah peserta mencari jawaban selama pelatihan online.

 

Contoh Blended Learning

Untuk membantu Anda memahami lebih dalam seperti apa itu blended learning, berikut ini contohnya:

 

Kegiatan Metode Tatap Muka Mengintegrasikan Agar Terhubung 
Peserta bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek Di ruang kelas, peserta berkumpul untuk berkolaborasi dan memberikan kontribusi pada proyek Pelajar memanfaatkan saluran di messenger, komunitas online, dan pengelola tugas untuk merencanakan dan mengendalikan pekerjaan mereka. Mereka juga menggunakan layanan berbagi file, seperti Google Docs, untuk berkolaborasi dan mendapatkan umpan balik tentang proyek tersebut.
Peserta berlatih percakapan bahasa asing dengan pasangan atau dalam kelompok kecil Peserta dikelompokkan menjadi beberapa kelompok selama pembelajaran dan berdiskusi tentang topik yang ditentukan Selain diskusi kelas, pembelajar menggunakan layanan online untuk berkomunikasi melalui obrolan teks dan suara, seperti Perselisihan.
Proses penilaian Peserta menyelesaikan tugas menulis esai serta mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir semester Kemajuan peserta dievaluasi melalui statistik aktivitas mereka, termasuk mengikuti kuis dan tes online, mengirimkan item digital, dan berpartisipasi dalam tinjauan oleh sesama peserta didik.

 

Mudahkan Manajemen Pelatihan dengan Software LMS

Blended learning menjadi salah satu metode pelatihan yang dapat mendukung perusahaan untuk mengadakan pelatihan lebih efektif.

Metode ini menghilangkan batasan waktu yang kerap jadi kendala pelatihan berkelanjutan bagi karyawan.

Implementasi blended learning pun semakin mudah karena sudah ada software learning management system yang memfasilitasi proses pelatihan online.

Salah satu software LMS terbaik yang dapat mendukung perusahaan melakukan pelatihan online adalah Software LMS LinovHR.

 

Banner Keunggulan LMS LinovHR
Keunggulan LMS LinovHR

 

Sistem pelatihan ini menyediakan berbagai fitur lengkap untuk mendukung pelatihan karyawan. Salah satu fitur unggulan dari Learning Management System Software LinovHR adalah Go to E-Learning. 

Memungkinkan pengaturan aktivitas pembelajaran dan pengembangan di perusahaan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan kompetensi para karyawan.

Dengan menggunakan fitur Go Elearning, perusahaan dapat mengunggah materi pelatihan seperti modul, video, dan tes ke platform LMS. 

Peserta pelatihan dapat mengakses materi ini dengan mudah melalui website perusahaan atau aplikasi ESS yang dapat diakses melalui smartphone mereka menggunakan aplikasi Employee Self-Service.

Software LMS LinovHR juga mendukung pelatihan yang interaktif dan kolaboratif. Sehingga Anda dapat memahami materi secara lebih mendalam melalui serangkaian pertanyaan. 

Dengan bantuan LinovHR, perusahaan dapat mengelola pembelajaran dan pelatihan karyawan secara efektif dan efisien tanpa repot dan anti ribet.

Untuk itu, ajukan demo gratis sekarang juga dan rasakan manfaatnya secara langsung, ya!

 

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, meskipun terdapat kekurangan, metode blended learning dapat dianggap sebagai metode pelatihan terbaik karena dapat meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan efektivitas pembelajaran dalam berbagai konteks. 

Dalam menghadapi penerapan blended learning telah membuktikan dirinya sebagai metode pelatihan terbaik.

Blended learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan metode pembelajaran langsung (synchronous) dengan metode pembelajaran mandiri (asynchronous) secara fleksibel.

Dalam era digital ini, blended learning menjadi kunci keberhasilan dalam pelatihan, memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kinerja tim dengan penyesuaian dan penggabungan berbagai strategi dan metode pembelajaran. 

Mengimplementasikan blended learning, perusahaan dapat memanfaatkan software Learning Management System seperti LinovHR yang menyediakan fitur lengkap untuk mendukung pelatihan karyawan. 

Dengan LMS, perusahaan dapat mengunggah materi pelatihan, memfasilitasi interaksi dan kolaborasi, serta mengelola pembelajaran secara efektif dan efisien. Semoga bermanfaat! Nantikan artikel lainnya.

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter