Mengenal Career Cushioning dan Apa yang Perusahaan Bisa Lakukan

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Mengenal Career Cushioning dan Apa yang Perusahaan Bisa Lakukan
Isi Artikel

Career cushioning merupakan strategi yang kerap dilakukan karyawan dalam menghadapi ketidakpastian pasar kerja saat ini. Menjadi strategi penting, kita tentu wajib mengetahui apa pengertian, tanda-tanda, dan cara perusahaan untuk menghadapi kondisi tersebut. Simak jawabannya lewat artikel LinovHR satu ini.

Apa Itu Career Cushioning

Career cushioning adalah strategi yang digunakan oleh para profesional untuk mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian atau perubahan dalam karir mereka.

Strategi ini melibatkan tindakan proaktif, seperti mengembangkan keterampilan baru, membangun jaringan profesional, dan mencari peluang kerja alternatif, meskipun mereka masih menjadi karyawan di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini.

Dengan cara ini, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti PHK atau perubahan kondisi pekerjaan yang tidak menguntungkan, mereka memiliki โ€œcushionโ€ atau โ€œbantalan pelindungโ€ untuk membantu mereka melanjutkan karier tanpa terlalu banyak kendala.

Penyebab Career Cushioning

Secara garis besar, terdapat dua faktor utama yang menyebabkan maraknya fenomena career cushioning, yaitu:

1. Ketidakpastian Ekonomi

Kondisi ekonomi global yang tidak menentu, kekhawatiran akan inflasi, dan pemutusan hubungan kerja di beberapa perusahaan besar telah menimbulkan rasa cemas di kalangan karyawan.

Kekhawatiran ini akhirnya mendorong mereka untuk mempersiapkan rencana cadangan sebagai langkah berjaga-jaga jika karier mereka terpengaruh.

2. Perubahan Prioritas

Saat ini, telah terjadi perubahan ekspektasi karyawan. Banyak dari mereka yang menjunjung tinggi work-life balance dan mencari fleksibilitas serta karier yang berorientasi pada tujuan. Pekerjaan sampingan semakin umum di kalangan para pekerja dan mereka enggan menaruh semua harapan pada pekerjaan utama saja.

Seberapa Penting Career Cushioning

Bagi karyawan, career cushioning sangatlah penting untuk menghadapi tantangan dalam industri yang kadang tak bisa diprediksi.

Dengan begitu, karyawan mampu memitigasi risiko dan memiliki kontrol yang lebih besar atas perjalanan karir mereka. Lewat strategi yang diterapkan selama career cushioning, karyawan akan mendapatkan:

1. Keamanan pekerjaan. Mereka memiliki rencana cadangan yang dapat memberikan rasa aman jika terjadi PHK atau pengurangan karyawan.

2. Pengembangan keterampilan. Mereka bisa mengasah keterampilan baru atau meningkatkan keterampilan yang ada dapat meningkatkan daya saing di pasar kerja.

3. Jaringan profesional. Career cushioning mendorong karyawan untuk membangun dan memelihara hubungan profesional sehingga dapat membuka peluang kerja yang mungkin tidak terlihat sebelumnya.

4. Peluang karier. Strategi ini membuat karyawan selalu terbuka dan siap mencari peluang baru untuk membantu menemukan pekerjaan yang lebih sesuai dengan tujuan dan minat jangka panjang.

5. Adaptabilitas. Dengan mempersiapkan diri untuk perubahan, karyawan akan lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap situasi baru.

Tanda-Tanda Career Cushioning

Untuk mengantisipasi terjadinya career cushioning, penting bagi perusahaan untuk mengenali tanda-tandanya agar bisa memahami kebutuhan individu para pekerja dan juga menilai kualitas lingkungan perusahaan secara menyeluruh. Berikut adalah beberapa tanda utamanya:

1. Meningkatnya Pencarian Koneksi

Karyawan mungkin akan memperbanyak koneksi di platform profesional seperti LinkedIn, sering memperbarui profil mereka, dan lebih aktif berinteraksi dengan orang-orang di luar perusahaan secara profesional. Hal ini menunjukkan niat mereka untuk tetap terlihat dan relevan di industri yang lebih luas.

2. Mencari Kualifikasi Tambahan

Mendaftar kursus online dan mencari sertifikasi adalah tanda bahwa karyawan sedang mempersiapkan diri untuk peluang baru. Kegiatan belajar dan pelatihan di luar kantor secara terus-menerus ini bisa meningkatkan kinerja mereka sekaligus mempersiapkan mereka untuk peluang di luar.

3. Mengeksplorasi Pekerjaan Sampingan

Terlibatnya karyawan dalam proyek sampingan atau pekerjaan lepas di luar kantor mencerminkan keinginan mereka untuk memiliki sekuritas melalui sumber pendapatan yang beragam. Hal ini juga bisa menunjukkan kurangnya kepuasan atau tantangan dalam peran mereka saat ini.

4. Mencari Kerja Sembunyi-Sembunyi

Tanda-tanda seperti peningkatan panggilan pribadi, pertemuan rahasia, atau lonjakan janji pribadi selama jam kerja bisa menunjukkan bahwa karyawan sedang mencari pekerjaan di tempat lain.

Apa yang Bisa Perusahaan Lakukan untuk Menghadapi Career Cushioning

Apakah career cushioning perlu dikhawatirkan? Mungkin. Namun, fenomena ini juga bisa menjadi kesempatan bagi pihak HR untuk beradaptasi dan memperbaiki strategi manajemen SDM mereka, contohnya dengan:

1. Mendorong Komunikasi Terbuka

Ciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman membahas aspirasi dan kekhawatiran karier mereka. Adanya pertemuan rutin dan feedback dapat memberikan insight berharga tentang perasaan karyawan dan mengidentifikasi potensi risiko employee turnover.

Selain komunikasi, Anda juga bisa menggunakan analitik prediktif untuk menemukan pemicu dan penyebab turnover guna mengatasinya lebih awal.

2. Berinvestasi dalam Pengembangan Karyawan

Prioritaskan inisiatif peningkatan keterampilan untuk membekali karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam peran yang terus berkembang. Menyediakan peluang belajar menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan karyawan.

3. Mendorong Mobilitas Internal

Buatlah career path dan career map yang jelas untuk kemajuan karier karyawan di perusahaan. Dorong mereka untuk mengeksplorasi berbagai peran dan departemen serta membangun budaya pengembangan bakat.

Pekerja yang tetap bersama Anda dalam berbagai peran akan lebih berharga karena mereka sudah familiar dengan merek dan produk atau jasa yang Anda jual.

4. Meninjau Kompensasi dan Manfaat

Secara rutin, bandingkan kompensasi dan manfaat yang diberikah perusahaan untuk memastikannya tetap kompetitif. Pertimbangkan untuk menawarkan hal-hal menarik, seperti jalur karir yang jelas, pengaturan kerja fleksibel, dan program kesejahteraan untuk meningkatkan kepuasan karyawan.

5. Membangun Branding yang Kuat

Kembangkan budaya kerja yang positif dan menekankan pada nilai, tujuan, serta apresiasi karyawan. Lakukan promosi untuk menarik dan mempertahankan bakat terbaik sehingga karyawan akan merasa bangga bekerja untuk perusahaan.

Kembangkan Karier Karyawan dengan Aplikasi ESS LinovHR

Advertisement

Menghadapi fenomena career cushioning dapat dimulai dari pemberian fasilitas kepada karyawan. Supaya hal tersebut dapat berjalan lebih mudah, gunakan alat bantu berupa aplikasi ESS alias Employee Self Service dari LinovHR.

Seperti namanya, aplikasi ini memungkinkan karyawan untuk melakukan manajemen HR secara mandiri. Tidak hanya untuk urusan absen, cuti, dan perizinan. Di aplikasi ESS LinovHR, tersedia juga fitur-fitur untuk membantu karyawan mengetahui peluang pengembangan karier.

Mereka bisa mengikuti pelatihan, melamar posisi yang sedang kosong di internal perusahaan, melihat career path, serta melihat kecocokan untuk suksesi. Dengan begitu, karyawan akan memperoleh kontrol dan wawasan terhadap perkembangan karier mereka sehingga merasa lebih aman di perusahaan.

Penasaran dengan manfaat dan fitur-fiturnya? Ayo, ajukan demo gratis sekarang juga!

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Artikel Terbaru