collaborative hiring dalam proses rekrutment

Collaborative Hiring: Cara Rekrut Karyawan yang Efektif

Merekrut karyawan atau pegawai baru tentunya merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan.

Merekrut karyawan baru, tentunya dapat meningkatkan kualitas dari SDM yang dimiliki oleh perusahaan, untuk dapat bersaing dengan kompetitor bisnisnya. Tak hanya itu saja, rekrutmen juga berfungsi untuk mengisi kekosongan posisi yang ada di dalam sebuah perusahaan.

Rata-rata perusahaan membutuhkan waktu 30 hari dalam melakukan rekrutmen pegawai. Oleh sebab itu, waktu menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah proses rekrutmen. 

Terdapat berbagai macam cara yang dapat digunakan HR perusahaan dalam menemukan talenta yang tepat, salah satunya adalah metode collaborative hiring. Dalam kesempatan ini, LinovHR akan menjabarkan secara lengkap mengenai metode collaborative hiring.

Mari kita simak bersama pembahasan berikut ini.

 

Mengenal Arti Collaborative Hiring

Collaborative hiring adalah sebuah metode rekrutmen yang berbasis tim, yang mengikutsertakan orang-orang yang ada di perusahaan dalam melakukan proses penyaringan kandidat, wawancara, hingga pada proses pengambilan keputusan.

Pada metode rekrutmen satu ini, terdapat sebuah kolaborasi erat yang dilakukan oleh HR perusahaan dengan tim-tim lain di perusahaan, yang nantinya mereka akan bekerja secara dekat dengan kandidat yang terpilih.

Dalam hal ini, tim HR dapat memilih untuk mengikutsertakan karyawan ataupun pimpinan perusahaan selama proses wawancara atau seleksi berlangsung. Tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi calon kandidat, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau tidak.

 

Baca juga: Bagaimana Mass Hiring Dapat Merekrut Banyak Karyawan?

 

Perbedaan Collaborative Hiring dengan Rekrutmen Biasa

Mungkin sekarang Anda bertanya, apa yang menjadi perbedaan antara collaborative hiring dengan rekrutmen biasa?

Sejatinya, terdapat berbagai perbedaan yang cukup mencolok antara collaborative hiring dengan rekrutmen biasa. Dalam kebanyakan kasus, proses yang ada pada rekrutmen biasa bersifat top-down, artinya proses rekrutmen berjalan dari atas ke bawah atau linear.

Tak hanya itu, di dalam rekrutmen biasa, manajer merupakan satu-satunya suara yang penting dan diperhitungkan. Mereka juga yang nantinya akan menentukan, apakah kandidat tersebut layak untuk direkrut atau malah sebaliknya.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan metode collaborative. Dimana semua pihak yang berkepentingan akan dilibatkan dan diperhitungkan suaranya dalam menjalankan proses rekrutmen tersebut, dari awal hingga penentuan akhir.


Baca juga: Strategi Melakukan Campus Hiring Untuk Rekrut Karyawan Berkualitas

 

Keuntungan Melakukan Collaborative Hiring

Tentunya terdapat beberapa keuntungan bagi perusahaan yang menerapkan collaborative hiring dalam melakukan perekrutan karyawan, diantaranya:

 

  • Mengurangi beban kerja dan juga tingkat stres rekruter
  • Proses penyaringan menjadi lebih baik, terutama dalam menemukan kandidat yang sesuai dengan kebudayaan perusahaan
  • Meningkatkan pengalaman kandidat menjadi lebih baik
  • Menghindari pengambilan keputusan yang bias, dalam memilih kandidat bagi perusahaan
  • Meningkatkan kualitas perekrutan perusahaan dan retensi yang lebih optimal

 

Tantangan dalam Melakukan Collaborative Hiring

Meskipun collaborative hiring dinilai lebih efektif dalam membantu perusahaan dalam mendapatkan kandidat potensial. Namun dalam penerapannya, terdapat beberapa tantangan yang harus diperhatikan, seperti:

 

  1. Perlunya pelatihan Wawancara dan Rekrutmen

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, collaborative hiring akan melibatkan banyak orang di dalam penerapannya.

Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa orang-orang yang terlibat dapat memahami prinsip-prinsip dasar wawancara dan juga proses rekrutmen. Tidak hanya itu saja, mereka juga harus memahami peran penting mereka di dalam proses rekrutmen tersebut.

 

  1. Proses Rekrutmen yang Kompleks

Tidak sedikit para rekruter yang mengeluhkan bahwa proses collaborative hiring lebih kompleks dibandingkan dengan proses rekrutmen biasa.

Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyaknya masukan dan juga feedback dalam melakukan proses rekrutmen tersebut, hingga akhirnya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan akhir.

Hal ini berbeda dengan proses rekrutmen biasa, yang dimana pihak yang mengambil keputusan hanya satu, yaitu hiring manajer.

 

  1. Potensi Terjadinya Gesekan Antar Tim

Mayoritas orang ingin pendapat dan suaranya didengarkan dalam pengambilan keputusan nantinya.

Jika keputusan akhir yang diambil bertentangan dengan opini satu atau banyak orang, hal ini dapat berpotensi untuk menciptakan gesekan di antara tim. Pada sebagian kasus, gesek ini bisa menciptakan kebencian di antara rekan kerja, yang tentunya bisa berdampak fatal pada perusahaan.

 

  1. Sulitnya Menyesuaikan Waktu

Collaborative hiring melibatkan banyak orang di dalam penerapannya. Hal ini tentunya dapat menjadi tantangan tersendiri, untuk menyesuaikan jadwal dengan orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Pada kebanyakan kasus, rekruter merasa kesulitan dalam memastikan semua anggota tim perekrutan tersedia, pada saat proses rekrutmen berlangsung. Sehingga, penundaan terhadap proses rekrutmen pun tidak dapat dihindari.

Jika terlalu lama, calon kandidat dapat kehilangan minat terhadap perusahaan, dan memilih untuk mundur, di tengah-tengah proses rekrutmen.

 

  1. Menjaga Proses Wawancara Tetap Fokus

Tantangan terakhir yang seringkali terjadi pada collaborative hiring yaitu menjaga proses wawancara untuk tetap fokus.

Wawancara pada umumnya, hanya berisikan 1-2 orang saja. Namun tidak dengan collaborative hiring, yang melibatkan banyak orang di dalamnya. Itu artinya, potensi untuk terjadinya gangguan akan semakin tinggi. Akibatnya, pemahaman kandidat akan peran dan juga perusahaan akan berkurang.

 

Baca juga: Rekrutmen Berbasis Keadilan: Fair Chance Hiring

 

Cara Melakukan Collaborative Hiring

Agar penerapan collaborative hiring dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan keinginan perusahaan. Berikut ini cara-cara yang bisa Anda lakukan di perusahaan:

 

  1. Identifikasi Kebutuhan Perusahaan

Cara pertama yang perlu Anda lakukan yaitu kenali dan identifikasi kebutuhan perusahaan Anda. Berikan penjabaran kenapa perusahaan Anda membutuhkan collaborative hiring dan apa saja manfaat yang didapatkan dalam menerapkannya di perusahaan.

 

  1. Rancang Struktur yang Tepat

Cara yang kedua yaitu susun dan rancang struktur collaborative hiring yang tepat bagi perusahaan. Gambarkan aspek-aspek apa saja yang dibutuhkan dalam menerapkan collaborative hiring di dalam perusahaan dengan rekan kerja Anda, mulai dari persyaratan, pemegang kepentingan, hingga kunci-kunci penting yang dibutuhkan.

 

  1. Buat Panduan untuk Tim Rekruter

Buatlah sebuah panduan yang nantinya dapat berguna sebagai pedoman atau acuan bagi para tim rekruter yang terlibat.

Jelaskan poin-poin apa saja yang harus diperhatikan dan dimiliki oleh setiap orang yang terlibat di dalamnya. Tujuannya, agar orang-orang yang terlibat nantinya sudah memahami dan mengetahui tugas, serta tanggung jawabnya.

 

  1. Ciptakan Pengalaman Wawancara yang Menarik

Membuat pengalaman wawancara yang menarik dan beragam, tentunya dapat meningkatkan pengalaman kandidat yang melakukannya. Pengalaman kandidat yang baik dan memuaskan, dapat meningkatkan employer branding perusahaan di mata para pencari kerja di luar sana.

Dengan begitu, perusahaan akan lebih mudah dalam menemukan kandidat berkualitas yang cocok dengan perusahaan.

 

  1. Buat Materi Pelatihan untuk Pewawancara

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, para pewawancara atau orang yang terlibat dalam proses collaborative hiring, harus diberikan pelatihan yang tepat dan optimal.

Tujuannya yaitu untuk mencegah terjadinya bias dalam melakukan wawancara terhadap para calon kandidat perusahaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan membuat strategi wawancara yang terstruktur.

 

  1. Lakukan Evaluasi dan Improvisasi

Cara yang keenam yaitu lakukan evaluasi terhadap proses collaborative hiring yang telah dilakukan. Analisis dan temukan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan. Dengan begitu, proses collaborative hiring yang dimiliki perusahaan akan semakin meningkat dan menjadi lebih baik.

 

  1. Gunakan Tools

Cara yang terakhir yaitu gunakan tools atau recruitment software yang tepat untuk membantu dan memudahkan perusahaan dalam melaksanakan proses collaborative hiring. Pastikan perusahaan memilih tools yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan saat ini.

 

Terapkan Collaborative Hiring dengan Software HR

software hris

 

Mudahkan proses collaborative hiring dengan Software HRIS LinovHR. Melalui modul Recruitment, pihak manajemen maupun HR dapat dengan mudah melaksanakan proses rekrutmen dari tahap perencanaan, pembuatan lowongan, hingga tahap penyeleksian dengan cepat, mudah, dan praktis.

Tak hanya itu, software ini juga dapat memudahkan HR dalam melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, guna memudahkan proses rekrutmen yang sedang berlangsung.

Tunggu apa lagi? Coba dan ajukan demonya sekarang juga, GRATIS!

Demikian pembahasan mendalam mengenai collaborative hiring. Semoga setelah membaca artikel ini, Anda dapat memahami pentingnya collaborative hiring di dalam perusahaan.