Bagaimana Menerapkan Employee Centric Culture di Perusahaan?

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

employee centric culture
Isi Artikel

Menerapkan budaya yang mengedepankan karyawan, atau yang biasa disebut sebagai employee centric culture, merupakan pendekatan yang semakin dikenal dan diterima oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

Hal ini tidak terlepas dari berbagai manfaat yang didapatkan. Tapi, sebenarnya bagaimana implementasi pendekatan budaya ini? Artikel LinovHR ini akan menyelami lebih dalam tentang konsep employee-centric culture, mengapa hal ini penting serta bagaimana perusahaan dapat mengadopsinya dengan efektif.

 

 

Apa Itu Employee Centric Culture?

Employee centric culture adalah lingkungan perusahaan yang memberikan nilai tinggi pada komunikasi terbuka, mendorong feedback, menciptakan rasa aman psikologis, dan mempromosikan inovasi. Dalam budaya ini, karyawan menjadi prioritas utama.

Ketika karyawan merasa bahwa perusahaan mereka mengambil langkah-langkah yang mengutamakan kepentingan terbaik mereka, ini berkontribusi pada pengalaman positif bagi karyawan.

Hal ini mendorong terciptanya employee engagement yang tinggi, merasa bahagia, dan produktif.

Budaya kerja seperti ini akan membuat karyawan merasa bebas dalam menyuarakan ide dan saran mereka tanpa takut akan hukuman atau dampak negatif.

Penerapan budaya kerja ini membuat karyawan memiliki peran sentral dalam membentuk identitas perusahaan.

 

Keuntungan Employee Centric Culture

penerapan employee centric culture
Penerapan Employee Centric Culture

 

Terdapat berbagai manfaat dalam mengembangkan employee centric culture. Ini termasuk:

 

1. Peningkatan Produktivitas

Employee-centric culture ย membantu meningkatkan produktivitas. Ketika karyawan merasa memiliki hubungan yang positif dan dihargai oleh pimpinan mereka, hal ini dapat meningkatkan keterlibatan dan komitmen mereka terhadap pekerjaan mereka.

Sebuah studi dari Salesforce menunjukkan bahwa perasaan dilibatkan, didengar, dan didukung di tempat kerja berdampak pada produktivitas dan kepuasan karyawan.

Selain itu, karyawan yang terlibat cenderung memberikan masukan berharga dan ide inovatif yang dapat menguntungkan perusahaan Anda.

 

2. Perbaikan dalam Komunikasi

Memberikan karyawan kesempatan dan saluran untuk mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan kekhawatiran mereka adalah aspek penting dalam setiap bisnis.

Memprioritaskan kebutuhan dan keinginan karyawan dengan cara ini membantu mereka terhubung secara positif dengan perusahaan.

Ini tidak hanya memungkinkan mereka untuk membina hubungan yang positif dengan manajemen senior, tetapi juga mendorong mereka untuk berkomunikasi lebih efektif dengan pelanggan saat ini maupun calon pelanggan.

 

3. Meningkatkan Retensi dan Perekrutan Karyawan

Ketika karyawan ditempatkan di pusat perhatian dalam operasional perusahaan dan kesejahteraan mereka menjadi prioritas, ini dapat secara signifikan mengurangi tingkat absenteeism dan turnover.

 

Penelitian yang dikutip dari Corporate Wellness Magazine bahkan menunjukkan bahwa perusahaan yang memberi prioritas kesejahteraan karyawan dapat mengurangi tingkat ketidakhadiran hingga hampir 20%.

Selain itu, budaya perusahaan kini menjadi faktor penting dalam keputusan karyawan baru untuk bergabung dengan perusahaan tertentu.

Selain itu, penelitian lebih lanjut yang dikutip dari Planet Crust juga menemukan bahwa sebanyak 86% jobseeker mengungkapkan bahwa mereka mempertimbangkan budaya perusahaan sebagai faktor penentu dalam memilih perusahaan tempat mereka bekerja.

Sebagian besar dari mereka bahkan memilih untuk menghindari bekerja di perusahaan yang memiliki reputasi buruk dalam memprioritaskan kebutuhan karyawan.

Selain itu, membangun dan mempertahankan pendekatan yang berfokus pada karyawan dapat membantu dalam mempertahankan dan menarik bakat-bakat baru.

 

4. Peningkatan Pendapatan dan Laba

Menerapkan employee-centric culture juga dapat meningkatkan revenue dan profitabilitas perusahaan. Hal ini terjadi berkat peningkatan dalam produktivitas dan efisiensi.

Karyawan yang terlibat sepenuhnya dalam pekerjaan mereka cenderung bekerja lebih baik dan memiliki kemampuan untuk memuaskan lebih banyak pelanggan daripada karyawan yang merasa tidak puas.

Faktanya, penelitian yang dikutip dari Business Leadership Today telah menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi memiliki profitabilitas 21% lebih tinggi daripada perusahaan yang kurang memprioritaskan keterlibatan karyawan.

 

Baca Juga: Tips Membangun Corporate Culture di Era Digital

 

Bagaimana Membuat Employee Centric Culture?

Setelah memahami banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pembentukan employee-centric culture, Anda mungkin berkeinginan untuk menciptakan budaya serupa dalam perusahaan Anda sendiri.

Berikut adalah empat panduan yang dapat dipertimbangkan untuk membantu mengembangkan budaya kerja yang berpusat pada karyawan:

 

1. Adopsi Perspektif yang Unik

Dalam upaya menumbuhkan budaya kerja yang berpusat pada karyawan, penting bagi anggota tim untuk berkomunikasi secara terbuka dan sering.

Upayakan untuk mendorong percakapan yang mendukung karyawan mengungkapkan pandangan mereka, bahkan jika hal ini bertentangan dengan norma atau cara kerja yang sudah mapan di perusahaan Anda.

Saat perusahaan mengoperasikan struktur kepemimpinan yang memberikan prioritas kepada karyawan, karyawanย  diberikan lebih banyak kebebasan untuk menentukan cara mereka melakukan pekerjaan, asalkan mereka dapat menunjukkan hasil yang lebih baik.

Nah, ketika ini dikombinasikan dengan kebebasan berbicara secara terbuka tentang masalah yang mungkin mereka alami, ini akan sangat membantu mereka merasa dihargai.

Mengembangkan komunikasi yang positif akan membuat tempat kerja lebih inklusif dan ramah. Selain itu, budaya yang lebih jujur dan terbuka akan memfasilitasi penyelesaian konflik yang efisien dan menjaga kebahagiaan karyawan.

 

2. Fokus pada Pengembangan Profesional

Setiap karyawan merasa senang saat mereka merasakan pertumbuhan dalam peran mereka dan memberikan kontribusi positif terhadap kesuksesan perusahaan. Oleh karena itu, cobalah untuk bantu karyawan dalam meningkatkan keterampilan mereka.

Supervisor bisa membantu dengan memberikan kritik yang membangun tentang apa yang bisa ditingkatkan oleh karyawan. Di samping itu, karyawanย  juga dapat mengamati keahlian dan keterampilan atasan mereka untuk memperkaya diri mereka sendiri.

 

3. Pengakuan untuk Pekerjaan yang Bermutu

Memberikan penghargaan kepada karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik adalah bagian penting dalam mendukung employee-centric culture.

Setiap kali seorang karyawan berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, Anda dapat mengungkapkan apresiasi Anda.

Caranya adalah dengan memberikan pujian kepada mereka secara terbuka dan merinci cara mereka telah memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan.

Penting untuk memiliki sistem yang memungkinkan pengakuan atas pencapaian karyawan di lingkungan kerja.

Pengakuan semacam itu juga mendorong karyawan untuk saling memberi selamat atas pencapaian mereka, yang memperkuat kerja sama tim dan budaya keseluruhan di tempat kerja.

Anggota tim juga dapat mendapatkan inspirasi dari prestasi rekan kerja mereka, yang dapat membantu mereka meningkatkan kinerja mereka masing-masing.

 

4. Mendengarkan dan Menindaklanjuti Umpan Balik Karyawan

Terakhir, namun tidak kalah pentingnya, selain memberikan umpan balik kepada karyawan, penting untuk mendengarkan umpan balik yang Anda terima dari mereka.

Anda dapat mempertimbangkan untuk menyelenggarakan survei karyawan yang memungkinkan mereka untuk memberikan tanggapan anonim tentang berbagai topik yang berkaitan dengan kepuasan kerja, work life balance, peluang pengembangan, kepemimpinan, dan budaya perusahaan Anda.

Hal ini akan memberikan karyawan kesempatan untuk mengungkapkan pandangan mereka secara bebas.

Dengan melakukan hal ini, Anda akan memiliki peluang yang lebih baik untuk mengembangkan lingkungan yang menyenangkan dan berfokus pada karyawan.

 

Baca Juga:ย Employee Engagement Software: Tips Memilih dan Rekomendasi Terbaik

 

ESS LinovHR Tumbuhkan Budaya Employee Centric di Perusahaan

Aplikasi Absensi Online - LinovESS
Aplikasi Absensi Online – LinovESS

 

 

Employee centric culture adalah salah satu budaya kerja yang positif di mana karyawan merasa benar-benar dilibatkan atas berbagai hal yang berdampak dalam perusahaan. Perasaan dilibatkan ini akan mendatangkan pengalaman kerja yang positif untuk mereka.

Salah satu cara terbaik dalam membangun budaya kerja ini adalah dengan melibatkan teknologi yang dapat meningkatkan keterlibatan karyawan seperti aplikasi employee self service.

Tidak perlu bingung mencari aplikasi ESS kemana karena Anda dapat memilih Aplikasi ESS LinovHR, yang merupakan salah satu ESS yang memiliki fitur lengkap dan andal. Dengan menggunakan aplikasi ini, Anda dapat meningkatkan keterlibatan karyawan di berbagai lini human resource.

Misalnya saja dalam kegiatan absen, di mana aplikasi ini juga berfungsi sebagai Aplikasi Absen LinovHR, di sini karyawan bisa melakukan absen, mengajukan cuti, izin, serta lembur.

 

aplikasi absen online
Aplikasi Absensi

 

Selain sebagai aplikasi absen, ESS LinovHR juga dapat digunakan karyawan untuk memberikan feedback. Hal ini bisa dilakukan ketika Anda menggunakan modul Performance Management LinovHR, di sana maka akan mendapatkan fitur Feedback.

Untuk mendukung perkembangan karier dan skill karyawan, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk pelatihan karyawan, semua itu karena ESS LinovHR sudah terintegrasi dengan modul LMS.

Ayo bergabung dengan LinovHR dan dapatkan solusi yang komperhensif dalam pengelolaan karyawan yang lebih efektif dan efisien. Ajukan demo gratisnya sekarang juga!

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Artikel Terbaru