Terdapat dua pendekatan yang umum digunakan dalam mengelola aspek sumber daya manusia di perusahaan, yaitu human capital dan human resource.
Walaupun keduanya berkaitan erat dengan manajemen tenaga kerja, masing-masing memiliki perspektif dan fokus yang berbeda.
Human capital dan human resource sama-sama bertugas mengelola manusia dalam organisasi bisnis. Namun, kedua departemen ini memiliki perbedaan filosofis dalam mendefinisikan “manusia,” yang pada akhirnya memengaruhi cara organisasi memperlakukan mereka.
Oleh karena itu pada artikel kali ini, LinovHR akan membahas secara lengkap apa itu human capital, perbedaan dengan human resource hingga penerapannya.
Apa Itu Human Capital?
Human capital, atau modal manusia, adalah nilai ekonomi yang dimiliki oleh sumber daya manusia. Ini mencakup pengetahuan, keahlian, keterampilan, kecerdasan, kesehatan,
serta aspek lain yang dihargai oleh perusahaan, seperti integritas, loyalitas, kesetiaan, dan ketepatan waktu.
Human capital merupakan aset tidak berwujud (intangible asset) yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya, baik dalam meningkatkan produktivitas maupun profitabilitas.
Baca juga: Human Resources Management (HRM): Arti, Fungsi Dan Perannya
Jenis-jenis Human Capital
Ada beberapa jenis human capital yang dapat diterapkan di perusahaan, di antaranya:
1. General Management Human Capital
Human capital ini dikembangkan untuk sumber daya manusia dengan level tertinggi. Fokusnya adalah kompetensi di bidang manajerial, pengelolaan keuangan, operasional, hingga pengelolaan sumber daya manusia. Jenis ini dibutuhkan oleh para eksekutif perusahaan agar mereka mampu berinteraksi dengan investor demi kemajuan perusahaan.
2. Strategic Human Capital
Jenis ini mengharuskan karyawan memiliki keahlian strategis yang diperoleh dari pengalaman di berbagai kondisi tertentu. Strategic human capital diperlukan agar perusahaan dapat beradaptasi dengan kondisi atau kejadian tak terduga.
3. Industry Human Capital
Karyawan dituntut memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan industri tertentu, baik dari sisi teknis, regulasi, maupun aspek lainnya.
4. Relationship Human Capital
Jenis ini mengharuskan karyawan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk mendukung mereka mencapai tujuan pekerjaan.
5. Company Specific Human Capital
Berkaitan dengan struktur dan kebijakan perusahaan, karyawan harus mampu beradaptasi dengan segala ketentuan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.
Baca Juga: Strategi Merancang Human Capital Development Plan
Fungsi Human Capital
Bagi perusahaan, memahami nilai-nilai aspek ketenagakerjaan memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
1. Mengalokasikan Sumber Daya Manusia Sesuai dengan Keahliannya
Dengan pemahaman yang baik tentang Human Capital, perusahaan dapat menempatkan sumber daya manusia pada posisi yang sesuai dengan keahliannya.
Penempatan yang tepat ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan tenaga kerja secara lebih efektif dan efisien, sehingga dapat mencapai target-targetnya dengan lebih baik.
2. Memperbaiki Kualitas Proses Bisnis Perusahaan
Setiap tenaga kerja membawa keahlian dan pengalaman unik. Semakin tinggi keahlian atau pengalaman yang dimiliki, semakin besar dampaknya bagi perusahaan.
Misalnya, seorang tenaga kerja yang berpengalaman dapat membawa praktik terbaik dari perusahaan sebelumnya ke tempat kerja baru.
Jika diadopsi, hal ini dapat memperbaiki proses bisnis perusahaan, menciptakan efisiensi, dan meningkatkan profitabilitas.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Human Capital juga berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara. Perusahaan selalu berusaha menarik talenta terbaik untuk bergabung.
Ketika tenaga kerja berkeahlian tinggi berkumpul dan berkolaborasi, mereka dapat menghasilkan inovasi dan meningkatkan produktivitas perusahaan secara kolektif.
Pada tingkat makro, inovasi dan produktivitas ini dapat meningkatkan output nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Manajemen SDM: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Manfaatnya
Tugas Human Capital
Tugas utama human capital meliputi rekrutmen, pelatihan, menentukan tanggung jawab pekerjaan, manajemen beban kerja, serta penilaian dan umpan balik kinerja karyawan.
Penjelasan tugas human capital:
1. Rekrutmen Karyawan Baru
Proses ini dimulai dengan menciptakan lowongan pekerjaan, menyeleksi calon karyawan, melakukan wawancara, dan menandatangani kontrak kerja. Tugas human capital adalah mencari kandidat terbaik yang dapat bertahan lama di perusahaan.
2. Pelatihan Karyawan Baru
Tugas ini melibatkan pelatihan atau orientasi karyawan baru agar mereka memahami jobdesk pekerjaan, budaya, dan peraturan perusahaan sehingga dapat beradaptasi dengan perannya.
3. Menentukan Tanggung Jawab Pekerjaan Masing-masing Pegawai
Setiap karyawan memiliki tanggung jawab yang berbeda. Human capital bertugas menciptakan tanggung jawab tersebut bagi karyawan baru.
4. Manajemen Beban Kerja Pegawai
Strategi perlu ditentukan ketika perusahaan berkembang untuk memastikan apakah perlu merekrut karyawan baru atau menambah beban kerja pada tenaga kerja yang ada, seperti melalui sistem lembur. Perusahaan harus memastikan beban kerja tidak melebihi kapasitas yang dibutuhkan.
5. Penilaian dan Feedback Kinerja Pegawai
Human capital harus mampu menciptakan sistem yang tepat untuk mengukur kinerja karyawan guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Penilaian ini membantu organisasi mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan serta memberikan umpan balik untuk perbaikan.
Baca juga: Analisis Beban Kerja: Pengertian, Cara Menghitung, hingga Contohnya
Perbedaan Human Capital dan Human Resource
Walaupun ada kesamaan, terdapat perbedaan antara human capital (HC) dan human resources (HR). Human resources mengelola SDM melalui berbagai program untuk membantu pekerja mencapai tujuan mereka dan perusahaan.
Sebaliknya, human capital melihat individu sebagai aset utama perusahaan, bukan sekadar fasilitator untuk mencapai tujuan. Dengan fokus pada maksimalisasi keterampilan karyawan, human capital memastikan strategi perusahaan berjalan optimal karena menggantikan karyawan sebagai aset perusahaan bukanlah hal yang mudah.
Human Resource Departement (HRD) dapat bekerja sama dengan tim Human Capital (HC) untuk menyelaraskan strategi dan tujuan organisasi dengan kebutuhan dan potensi karyawan.
Baca juga: Competency Gap Analysis: Cara Mengatasinya di Perusahaan
Penerapan Human Capital Management dengan LinovHR
LinovHR memudahkan penerapan HCM dengan fitur-fitur seperti perekrutan karyawan, penilaian kinerja, pengelolaan jadwal kerja, dan penggajian. Dengan Software HRIS Indonesia LinovHR, Anda dapat mengoptimalkan pengelolaan Human Capital dengan satu software yang canggih.
Mulai dari proses rekrutmen hingga pelatihan karyawan, LinovHR menyediakan modul yang membantu setiap tahap pengelolaan karyawan. Semua perhitungan gaji dilakukan secara otomatis untuk efisiensi maksimal.
Manfaatkan teknologi LinovHR untuk mengelola HC dengan lebih efektif dan strategis. Buktikan sendiri kecanggihannya dan jadikan karyawan Anda sebagai aset berharga perusahaan!