Pengertian Kritik: Jenis dan Cara Menyampaikannya di Tempat Kerja

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

kritik
Isi Artikel

Kritik adalah salah satu hal yang umum sekali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya tujuan penyampaiannya adalah untuk memberikan penilaian, evaluasi, atau juga analisis terhadap suatu hal.

Jika disampaikan dengan baik dan tepat, kritikan dapat membawa dampak perubahan yang besar. Maka dari itu, penting sekali untuk kita tahu lebih jauh cara dan contoh penyampaiannya. Mari simak di artikel LinovHR berikut ini!

 

Pengertian Kritik

Kritik adalah kegiatan atau proses memberikan pendapat, komentar, atau pandangan kritis terhadap suatu hal untuk merangsang refleksi atau perbaikan. Secara etimologi, kata ini berasal dari bahasa Yunani yaitu “Cliticos” yang artinya ciri pembeda.

Selain itu, kritik juga bisa diartikan sebagai sikap mental yang objektif dalam mengevaluasi dan menginterpretasi informasi atau situasi, dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang ada.

Kritikan dapat berfungsi sebagai alat penting untuk meningkatkan pemahaman, kualitas, dan perkembangan subjek yang menerima.  Bahkan, saat disampaikan dengan konstruktif, hal ini dapat memberikan wawasan baru dan membantu menciptakan perbaikan atau inovasi dalam berbagai aspek kehidupan dan pekerjaan.

 

Jenis Kritik

Secara umum, kritik dapat terbagi berdasarkan aspeknya masing-masing. Berikut jenis kritik yang umum ada di lingkungan:

1. Berdasarkan Tujuan:

  • Kritik konstruktif: tujuannya untuk membantu individu atau organisasi berkembang dengan memberikan masukan yang positif dan membangun. Contohnya, Anda memberikan masukan kepada rekan kerja tentang cara menyelesaikan tugas dengan lebih efisien.
  • Kritik destruktif: biasanya untuk menyerang atau menjatuhkan individu atau organisasi dengan memberikan masukan yang negatif dan tidak membangun. Contohnnya dengan mengkritik cara berpakaian seseorang di depan umum.

2. Berdasarkan Cara Penyampaian:

  • Kritik langsung: penyampaiannya secara terbuka dan jelas kepada orang bersangkutan. Contohnya seperti memberikan saran kepada atasan terkait cara bekerja lebih efisien dan melalui e-mail.
  • Kritik tidak langsung: penyampaiannya secara tidak langsung, seperti melalui sindiran atau kode. Contohnya seperti memberikan komentar negatif terkait pemikiran yang rekan kerja sampaikan saat meeting di media sosial.

3. Berdasarkan Efeknya:

  • Kritik positif: memberikan masukan yang positif dan membantu individu atau organisasi berkembang.
  • Kritik negatif: memberikan masukan yang negatif dan dapat menyebabkan demotivasi atau penurunan kinerja.

 

Ciri-ciri Kritik

Kritik memiliki ciri-ciri yang melekat kepadanya dan membedakannya dari opini atau hal lainnya, seperti berikut ini:

 

  1. Objektivitas: Salah satu ciri kritik adalah bersifat objektif sesuai dengan fakta dan informasi yang akurat serta tidak dipengaruhi oleh emosi atau prasangka pribadi.
  2. Rasionalitas: Penyampaiannya harus didasarkan pada pertimbangan rasional dan logis, menggunakan argumen dan bukti yang kuat untuk mendukung pendapat yang diungkapkan.
  3. Kredibilitas: Ciri kredibilitas maksudnya adalah harus berasal dari sumber yang kompeten dan berpengalaman dalam bidang yang relevan dengan subjek yang dikritik.
  4. Konstruktif: Mencakup saran atau rekomendasi yang berguna dan membangun untuk perbaikan atau pengembangan subjek yang dikritik.
  5. Komprehensif: Harus mencakup aspek-aspek yang relevan dan penting dari subjek yang dikritik, bukan hanya fokus pada satu aspek saja.
  6. Berimbang: Mencerminkan keseimbangan antara pujian dan kritik yang proporsional, mengakui kelebihan dan mengidentifikasi kekurangan dengan adil.
  7. Jelas dan Tepat: Penyampaian harus jelas dan tepat, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh penerima.
  8. Berdasarkan Standar atau Kriteria: Berdasarkan pada standar atau kriteria tertentu yang relevan dengan subjek yang dikritik, sehingga dapat memberikan pandangan yang beralasan.
  9. Berorientasi pada Tujuan: Harus memiliki tujuan yang jelas, seperti memberikan feedback, mendorong refleksi, atau memotivasi perbaikan atau inovasi.
  10. Menghormati: Sampaikan dengan tetap menghormati penerima kritik, menghindari bahasa atau sikap yang merendahkan atau merugikan.

 

Baca Juga: Tak Perlu Sungkan, Ini Contoh Feedback untuk Atasan

 

Tujuan Kritik

Tujuan kritik adalah untuk memberikan evaluasi, penilaian, atau pendapat kritis terhadap suatu hal dengan tujuan tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan yang dapat berpengaruh positif terhadap subjek yang dikritik maupun penerima. Selain itu, beberapa tujuan lainnya adalah.

 

  1. Perbaikan dan Pengembangan: Memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu subjek yang dikritik memperbaiki kualitas, kinerja, atau kualifikasi mereka. Tujuan ini adalah agar subjek dapat mengembangkan diri dan mencapai tingkat yang lebih baik dalam hal tertentu.
  2. Peningkatan Kualitas: Mengidentifikasi kekurangan dari subjek yang dikritik dan membantu meningkatkan kualitas, standar, atau proses yang terlibat.
  3. Refleksi dan Evaluasi: Dapat mendorong subjek yang dikritik untuk merenungkan tindakan, keputusan, atau karya mereka dengan lebih mendalam, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan hal tersebut.
  4. Motivasi: Saat disampaikan dengan konstruktif, dapat menjadi sumber motivasi bagi subjek yang dikritik untuk terus berusaha dan meningkatkan kinerja atau prestasi mereka.
  5. Pengakuan dan Apresiasi: Dapat berisi pujian atau pengakuan terhadap keberhasilan, prestasi, atau kemajuan subjek yang dikritik sebagai bentuk penghargaan atas usaha mereka.
  6. Pembelajaran: Dapat berfungsi sebagai sumber pembelajaran bagi subjek yang dikritik, memberikan wawasan baru, atau sudut pandang yang berbeda untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman mereka.
  7. Pengambilan Keputusan: Kritik yang objektif dapat membantu subjek dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan cerdas di masa depan.
  8. Peningkatan Hubungan dan Kolaborasi: Jika disampaikan dengan penuh hormat dan kejujuran dapat memperkuat hubungan antara kritikus dan penerima, serta mendorong kerjasama yang lebih baik di masa depan.
  9. Menyuarakan Kepentingan Publik: Saat disampaikan terhadap kebijakan, tindakan, atau keputusan dapat menyuarakan kepentingan publik dan mendorong pertanggungjawaban pihak terkait.

 

Baca Juga: Kenali Apa Itu Opini dan Jenis-jenis yang Ada di Dalamnya

 

Kritik Berdasarkan Fungsinya

Berdasarkan fungsinya, kritik dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama, seperti berikut ini:

 

1. Jurnalistik

Ini adalah jenis mengenai hasil penelitian yang akan disampaikan secara terbuka kepada publik. Biasanya diungkapkan pada media massa seperti koran. Bentuknya sendiri detail dan tajam dari segi penilaiannya. Keberadaannya sendiri memberikan pengaruh terhadap persepsi masyarakat.

 

2. Populer

Jenis ini ditujukan khusus untuk konsumsi publik dan bersifat umum. Penulisannya dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam, dengan penggunaan istilah yang sederhana.

 

3. Kependidikan

Disebut juga dengan pedagogic yang merupakan memberikan kritik dengan tujuan untuk meningkatkan kepekaan terhadap segi artistik maupun estetika di dalam pembelajaran seni. Biasanya digunakan oleh lembaga pendidikan seni.

 

4. Keilmuan atau Ilmiah

Ini adalah jenis bersifat keilmuan atau ilmiah dan bersifat akademis yang juga membutuhkan pengetahuan, kemampuan serta kepekaan tinggi dalam nilai.

 

Baca Juga: Mengulas Feedback Theme L&D LinovHR: Mudahkan Feedback Training Karyawan

 

Contoh Kritik di Lingkungan Kerja

kritik adalah
Contoh Kritik di Tempat Kerja

 

Kritik di lingkungan kerja menjadi hal yang umum, berikut ini beberapa contohnya:

 

1. Kritik terhadap Kinerja Karyawan

Manajer atau rekan kerja memberikan kritik terkait kinerja seorang karyawan yang dianggap kurang produktif atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Contoh penyampaiannya:

“Saya melihat bahwa proyek yang Anda tangani tidak selesai tepat waktu dan ada beberapa kesalahan dalam laporan yang Anda buat. Saya harap Anda dapat lebih fokus dan memperbaiki kualitas kerja Anda.”

 

2. Kritik terhadap Gaya Komunikasi

Karyawan menerima kritik terkait cara berkomunikasi yang dianggap tidak efektif, seperti kurang jelas, terlalu lama merespons, atau tidak mendengarkan dengan baik.

Contoh penyampaiannya:

“Saya merasa sulit untuk bekerja sama dengan Anda karena seringkali saya tidak mendapatkan tanggapan atau balasan dari pesan yang saya kirim. Tolong tingkatkan komunikasi Anda agar kita bisa lebih efisien dalam berkolaborasi.”

 

3. Kritik terhadap Pemimpin atau Manajer

Anggota tim memberikan kritik terhadap gaya kepemimpinan atau pengambilan keputusan manajer yang dianggap kurang transparan atau tidak memberikan dukungan yang cukup.

Contoh penyampaiannya:

“Kami merasa frustasi dengan kurangnya transparansi dalam proses pengambilan keputusan dan kurangnya arahan yang jelas dari Anda. Kami mengharapkan lebih banyak dukungan dan informasi yang dapat membantu kami dalam tugas-tugas kami.”

 

4. Kritik terhadap Kebijakan atau Prosedur

Karyawan memberikan kritik terhadap kebijakan atau prosedur di perusahaan yang dianggap membatasi produktivitas atau tidak relevan.

Contoh penyampaiannya:

“Saya merasa bahwa prosedur pengajuan izin cuti sangat rumit dan memakan waktu, ini mengganggu produktivitas saya. Apakah mungkin untuk memperbarui sistem pengajuan izin yang lebih efisien?”

 

5. Kritik terhadap Lingkungan Kerja

Karyawan memberikan kritik terhadap kondisi lingkungan kerja yang dianggap tidak nyaman, seperti fasilitas yang kurang memadai atau kebisingan yang mengganggu.

Contoh penyampaiannya:

“Kondisi ruang kerja sangat berisik dan mengganggu konsentrasi kami dalam bekerja. Apakah ada langkah yang dapat diambil untuk meminimalisir kebisingan atau menciptakan lingkungan yang lebih tenang?”

 

Cara Terbaik Memberikan Kritik di Tempat Kerja

Cara memberikan kritik adalah keterampilan yang penting bagi setiap profesional di tempat kerja. Untuk memberikan kritik dengan cara yang baik dan efektif, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut:

 

1. Metode Sandwich

Feedback sandwich adalah metode yang sangat baik untuk menyampaikan kritik positif.

Cara menyampaikan metode ini adalah dimulai dengan umpan balik dengan komentar positif tentang sesuatu hal baik dilakukan. Dilanjutkan dengan menyampaikan kritik dan kemudian diakhiri dengan memberikan masukan.

 

2. Buat dengan Spesifik

Salah satu cara menyampaikan kritik adalah dengan membuatnya spesifik demi mencapai tujuan yang sesuai harapan.

Untuk memberikan hasil yang positif, Anda bisa memberitahu karyawan masalahnya dengan memberikan ilustrasi spesifik tentang tindakan dan perilaku yang perlu diperbaiki.

Pastikan penyampaian yang Anda lakukan secara jelas agar tidak membingungkan.

 

3. Fokus pada Tindakannya

Ketika menyampaikan kritikan, pastikan Anda fokus pada tindakannya, bukan orangnya. Berfokus pada tindakan berarti menghindari penggunaan kata “kamu” dalam konteks negatif.

Misalnya, alih-alih mengatakan, “Kamu membuat laporan dengan buruk,” ubahlah kalimat tersebut menjadi berorientasi pada tindakan seperti “Laporan itu bisa lebih baik dengan lebih banyak sumber.” Demikian pula, “Anda tidak terorganisir” dapat diubah menjadi “pekerjaan Anda dapat terstruktur dengan lebih baik.”

Pendekatan objektif membuat Anda tidak berasumsi tentang orang tersebut dan memungkinkan Anda untuk mengatasi masalah dengan karyawan Anda sehingga mereka tidak merasa tidak kompeten secara pribadi.

 

4. Beritahu Diawal

Selalu beritahukan kepada karyawan Anda bahwa Anda akan memberikan umpan balik kepada mereka sebelumnya, yang berarti Anda perlu membuat jadwal temu lebih dulu dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri.

 

5. Jaga Privasi

Hindari menyampaikan kritikan dalam suasana ramai. Aspek penting yang perlu Anda perhatikan adalah tidak membuat karyawan merasa dikucilkan. Jadwalkanlah one-on-one meeting dengan karyawan.

Umpan balik yang ditampilkan di depan umum dapat membuat tujuan kritik tidak dapat tercapai.

 

Baca Juga: Ketahui Pentingnya Feedback Karyawan untuk Perusahaan Semakin Maju

 

Sampaikan Saran dan Kritik kepada Rekan Kerja dengan LinovHR

Memberikan kritikan adalah salah satu cara yang kita gunakan untuk mendukung seseorang untuk maju dan bertindak lebih baik lagi.

Namun, hal tersebut tidak akan tercapai jika mengabaikan cara-cara yang etik dalam penyampaiannya. Penting juga memikirkan bahwa umpan balik yang kita sampaikan tidak menyinggung perasaan orang lain.

Di dalam dunia kerja, menyampaikan kritikan saat ini bisa dilakukan dengan menggunakan Software HRIS LinovHR.

 

LinovHR

 

Software HRIS LinovHR dilengkapi dengan fitur Engagement, di mana dengan fitur ini karyawan dapat menyampaikan pendapat mereka secara anonimus kepada perusahaan, manajer, diri sendiri, atau juga kepada rekan kerja.

Fitur ini dapat dimanfaatkan HR untuk mengetahui permasalahan dan mengatasinya sebelum menjadi lebih besar. Selain itu, fitur ini juga sangat membantu HR dalam mengembangkan strategi HR yang berorientasi kepada karyawan dan bisnis perusahaan.

Anda dapat mengajukan demo gratis sekarang untuk mengetahui lebih lanjut fitur Engagement di Software HRIS LinovHR!

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter