Medical check up karyawanย adalah salah satu tahapan recruitment di awal masuknya karyawan serta termasuk dari program dari K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) setiap perusahaan.ย
Hal ini dilakukan untuk mendeteksi sedini mungkin apakah terdapat masalah kesehatan yang serius yang dapat mempengaruhi kinerja bekerja. Kali ini LinovHR akan membahas secara lengkap beberapa hal mengenai medical check up.
Simak selengkapnya!
Jenis Medical Check Up Karyawan
Perusahaan juga seharusnya memberikan tiga jenis medical check up untuk kepentingan kesehatan pekerjanya. Berikut adalah jenis-jenisnya.
Pre-employment Medical Check Up
Hal ini dilakukan sebelum karyawan masuk kerja sebagai data awal apakah karyawan memiliki kesehatan yang patut dikhawatirkan atau tidak. Sehingga dapat memberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan kesehatan yang dipunya. Biasanya melakukan pemeriksaan fisik lengkap.
Regular Medical Check Up
Pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan tergantung dengan potensi bahasa kerja yang dikerjakan.
Misalnya pada teknisi lapangan dengan medan berat, bisa tiga bulan sekali melakukan ini. Yang diperiksa masih sama yaitu pemeriksaan fisik lengkap, namun ditambah dengan keluhan atau bagian yang paling sering digunakan.
Medical Check Up Khusus
Hal ini dilakukan jikalau memang karyawan tersebut suka mengeluh pada satu bagian atau lebih karena pekerjaannya yang terlalu berat. Jenis ini sering dilakukan pada perusahaan pertambangan dengan skala besar.
Baca Juga: Panduan Protokol Kesehatan di Tempat Kerja Saat New Normal
Mengapa Perusahaan Perlu Mengadakan Medical Check Up untuk Kandidat Karyawan?
Perusahaan perlu melakukan medical check up bagi karyawannya karena beberapa alasan sebagai berikut.
Menjadi Data Kemampuan Karyawan
Dengan adanya medical check up, dapat mengukur kemampuan karyawan agar diberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.
Hal ini dapat mencegah risiko kecelakaan kerja ataupun menimbulkan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Mengantisipasi Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan dapat dideteksi secara dini bila melakukan uji klinis. Sehingga kesehatan karyawan juga tetap terjaga dan kinerja perusahaan juga tetap terjaga. Jangan sampai karena seorang karyawan, satu pekerjaan langsung berhenti.
Meningkatkan Kesadaran Akan Pentingnya Kesehatan
Dengan adanya rasa kepedulian dari perusahaan untuk medical check up, dapat membuat pekerja juga semakin sadar akan pentingnya kesehatan.
Dengan begitu produktivitas karyawan di lingkungan kerja juga akan meningkat karena karyawan bekerja lebih segar dan bugar.
Baca Juga: Apakah Penderita Parkinson Bisa Bekerja?
Hal Apa Saja yang Perlu Disoroti Selama Medical Check Up?
Hal yang perlu difokuskan selama melakukan medical check up karyawan yaitu adalah sebagai berikut.
1. Keluhan kesehatan yang pernah dialami
Hal ini penting untuk perawat ataupun dokter yang mengecek karyawan tersebut untuk mengetahui apakah ada hal yang harus di cek secara serius atau tidak.
2. Riwayat kesehatan karyawan selama hidup
Riwayat kesehatan disini terdiri dari pola hidup yang dipilih seperti vegan atau keto. Lalu juga ingin mengetahui bagaimana kondisi karyawan selama ini. Apakah sering sakit atau terhitung cukup sehat, dan lain sebagainya.
3. Riwayat tindakan operasi yang pernah dijalani
Tindakan operasi juga perlu diberi tahu karena ingin mengecek apakah termasuk operasi besar atau operasi kecil. Lalu apakah operasi yang dijalani untuk jangka panjang akan ada operasi lanjutan atau tidak.
4. Alergi dari karyawan
Alergi penting untuk diketahui sebagai tanda apakah calon pekerja dapat bekerja di medan seperti apa. Misalnya, punya alergi debu. Hal ini menunjukkan bahwa si pekerja tidak dapat bersentuhan dengan debu sekecil apapun.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit turunan ini banyak yang tidak mendeteksinya karena biasanya diserang saat berumur senja atau bahkan tidak tahu.
Medical check-up berfungsi mendeteksi penyakit yang sebelumnya tidak diketahui apalagi karena penyakit turunan seperti jantung, diabetes, autoimun, dan lainnya.
6. Pemeriksaan tanda vital
Selanjutnya pemeriksaan tanda vital juga penting untuk mengecek denyut jantung yang stabil, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, dan tekanan darah.
Normalnya, denyut jantung berada di posisi 60-100 bpm, frekuensi pernapasan berada di posisi 12-20ย napas per menit, suhu tubuh di 36,1 hingga 37,2 celsius, dan tekanan darah sebesar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ini seperti pemeriksaan kepala dan leher, pemeriksaan paru, pemeriksaan jantung, pemeriksaan perut, pemeriksaan kulit, dan pemeriksaan saraf. Pemeriksaan fisik untuk melihat apakah adanya kecacatan atau bekas luka terdahulu yang takut berdampak pada kinerja karyawan suatu saat nanti.
8. Pemeriksaan mental
Walaupun terlihat sepele, pemeriksaan mental penting untuk mengukur sampai sejauh mana karyawan tersebut dapat bekerja dalam tekanan, kesiapan pekerja menghadapi dunia kerja, dan lain sebagainya.
9. Pemeriksaan penunjang
Tes ini sepertiย sampel lab, foto rontgen dan USG, spirometri, tes buta warna, dan elektrokardiografi. Pemeriksaan penunjang bertujuan untuk memperdalam keadaan yang harus dikhawatirkan dan ditindaklanjuti sesegera mungkin.
Baca juga: 10 Tips Lolos Medical Check Up Perusahaan yang Mudah Dilakukan
LinovHR: Kelola Rekrutmen Karyawan Lebih Efektif dan Efisien
Untuk melihat bagaimana performa karyawan, Anda akan dibantu oleh LinovHR untuk mengelola rekrutmen karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. LinovHR menyediakan aplikasi rekrutmen karyawan dan talent management dengan berbagai macam step yang akan membantu Anda untuk menemukan kandidat karyawan yang tepat.
LinovHR juga memiliki modul Personnel Administration yang dapat menyimpan seluruh data hingga kesehatan karyawan sebagai kelengkapan informasi karyawan.
Data karyawan akan tersimpan dengan tepat tanpa adanya erosi data ataupun hilang seperti manual. Untuk info lengkap mengenai modul Rekrutmen dan juga Personnel Administration dari Software HRIS LinovHR, kunjungi website LinovHR dan daftarkan demo secara gratis!
Kesimpulan
Dengan perusahaan Anda memperhatikan karyawan sebegitu detailnya hingga kesehatan karyawannya, membuat karyawan semakin nyaman dan merasa dihormati akan keberadaannya. Sehingga performa perusahaan pun akan semakin meningkat dan menunjang keselamatan di lingkungan kerja.
Semoga ulasan di atas dapat membantu!