Tes Buta Warna: Pengertian, Jenis dan Cara Melakukannya

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

tes buta warna
Isi Artikel

Tes buta warna adalah salah satu cara kita untuk mengenali apakah ada kelainan pada penglihatan kita. Ini adalah tes yang sangat penting, bahkan beberapa pekerjaan memasukkan tes ini dalam proses rekrutmen mereka.

Jenis tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui buta warna pun beragam. Bahkan sudah bisa dilakukan secara online. Berikut ini LinovHR rangkumkan untuk Anda penjelasan lengkapnya!

 

 

Jenis Buta Warna

Buta warna adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mengenali beberapa warna atau perbedaan antara warna-warna tertentu. Ada beberapa jenis buta warna yang dikenal, antara lain:

 

1. Buta Warna Total (Akhromatopsia)

Orang dengan kondisi ini tidak dapat melihat warna sama sekali dan hanya melihat dunia dalam skala abu-abu. Akhromatopsia sangat jarang terjadi.

 

2. Buta Warna Parsial

Ini merupakan bentuk buta warna yang paling umum, di mana seseorang kesulitan mengenali warna tertentu. Ada beberapa jenis buta warna parsial:

 

  • Protanopia: Orang dengan kondisi ini kesulitan melihat warna merah. Mereka akan melihat warna merah sebagai warna hijau tua atau abu-abu.
  • Deuteranopia: Orang dengan kondisi ini kesulitan melihat warna hijau. Bagi mereka, warna hijau akan tampak merah muda atau abu-abu.
  • Tritanopia: Ini adalah bentuk buta warna yang paling jarang. Orang dengan kondisi ini kesulitan melihat warna biru dan kuning.

 

Bagi mereka, warna biru mungkin tampak hijau atau abu-abu, sedangkan kuning tampak merah muda atau abu-abu.

 

3. Buta Warna Selektif   

Orang dengan kondisi ini hanya memiliki kesulitan melihat satu warna tertentu.

Misalnya, seseorang mungkin hanya kesulitan melihat warna biru tetapi dapat melihat warna lain dengan normal.

 

4. Anomali Trichromacy

Ini adalah bentuk ringan dari buta warna di mana seseorang memiliki ketidaknormalan dalam satu dari tiga pigmen retina yang mendeteksi warna.

 

Ada tiga jenis, yaitu:

  • Protanomalia: kesulitan mengenali warna merah.
  • Deuteranomalia: kesulitan mengenali warna hijau.
  • Tritanomalia: kesulitan mengenali warna biru atau kuning.

 

Itulah beberapa jenis buta warna yang dikenal dalam ilmu kedokteran. Meski demikian, penting untuk diketahui bahwa intensitas dan spektrum gangguan penglihatan warna dapat berbeda-beda pada setiap individu. 

Jika Anda merasa memiliki gejala atau kesulitan dalam mengenali warna, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata atau ahli kesehatan mata.

 

Baca Juga:  Apa Itu Departementalisasi? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya

 

Jenis Tes Buta Warna

jenis tes buta warna
Jenis Tes Buta Warna

 

Dalam dunia medis, terdapat berbagai jenis tes yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan mengevaluasi kemampuan seseorang dalam melihat serta membedakan warna. 

Setiap tes memiliki metode dan karakteristiknya masing-masing yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pemeriksaan seperti untuk tes buta warna parsial. 

Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa jenis dan prosedur tes buta warna yang sering digunakan:

 

1. Tes Cambridge

Tes ini menggunakan metode komputerisasi untuk mengukur sensitivitas warna seseorang. 

Contoh tes buta warna ini dilakukan dengan meminta pasien untuk menyesuaikan warna pada layar komputer sampai mereka cocok, yang nantinya akan memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang dalam melihat spektrum warna.

 

2. Tes Penyusunan

Dalam tes ini, pasien akan diminta untuk menyusun beberapa potongan yang memiliki gradasi warna tertentu dalam urutan tertentu. 

Dengan melihat bagaimana pasien menyusun potongan-potongan tersebut, dokter mata dapat menilai apakah pasien memiliki kesulitan dalam membedakan warna-warna tertentu.

 

3. Tes Ishihara

Mungkin merupakan tes buta warna yang paling dikenal luas. Tes ini terdiri dari serangkaian gambar yang terbuat dari titik-titik berwarna. 

Di dalam setiap gambar, ada angka atau pola tertentu yang hanya dapat dilihat oleh seseorang dengan penglihatan warna normal. 

Orang dengan gangguan penglihatan warna mungkin tidak dapat melihat angka atau pola tersebut.

 

4. Tes Anomaloskop

Dikenal juga dengan nama “Tes Amanoloskop”. Tes ini memungkinkan pasien untuk membandingkan warna dari dua sumber cahaya berbeda. 

Pasien diminta untuk menyesuaikan intensitas dan warna dari salah satu sumber cahaya sampai mereka cocok dengan yang lain. 

Hasilnya akan memberikan informasi tentang jenis dan tingkat keparahan buta warna.

 

5. Tes Farnsworth-Munsell

Dalam tes ini, pasien diminta untuk menyusun sejumlah chip berwarna dalam urutan berdasarkan nuansa warna. 

Dengan melihat bagaimana pasien menyusun chip-chip tersebut, dokter mata dapat menilai kemampuan pasien dalam membedakan nuansa warna.

Dengan beragamnya jenis tes yang tersedia, penting bagi pasien dan dokter mata untuk memilih jenis tes yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. 

Evaluasi yang akurat akan membantu dalam memberikan rekomendasi dan solusi yang tepat bagi individu yang mengalami gangguan penglihatan warna.

 

Penyebab Buta Warna

Penglihatan warna merupakan salah satu kemampuan dasar mata yang memungkinkan kita untuk melihat dunia dalam berbagai nuansa. 

Namun, beberapa orang mungkin mengalami kesulitan atau ketidakmampuan dalam mengenali warna tertentu. Kondisi ini dikenal dengan nama buta warna. 

Apa saja penyebab dari kondisi ini?

 

1. Genetika

Buta warna dapat diwarisi dari orang tua ke anak. Jika ada anggota keluarga yang memiliki buta warna, kemungkinan anak-anak dalam keluarga tersebut juga akan mewarisinya. 

Buta warna yang bersifat genetik biasanya terdeteksi sejak lahir dan bersifat permanen.

 

2. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, kemampuan mata untuk mengenali dan membedakan warna dapat menurun. 

Penuaan dapat menyebabkan perubahan dalam reseptor warna mata, yang dapat mempengaruhi penglihatan warna.

 

3. Obat dan Penyakit Tertentu

Beberapa jenis obat atau penyakit tertentu dapat mempengaruhi kemampuan mata untuk melihat warna. 

Sebagai contoh, diabetes dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan warna. 

Selain itu, penyakit seperti degenerasi makula, leukemia, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan anemia sel sabit juga dapat mempengaruhi penglihatan warna.

 

4. Paparan Bahan Kimia

Paparan bahan kimia tertentu, terutama bahan kimia yang berbahaya bagi mata, dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang peka terhadap warna di mata. 

Hal ini, pada akhirnya dapat menyebabkan buta warna.

 

5. Penyakit yang Mempengaruhi Saraf Optik

Penyakit-penyakit seperti glaukoma yang mempengaruhi saraf optik dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan warna. 

Penglihatan warna yang terganggu akibat kondisi ini mungkin membaik setelah mendapatkan perawatan yang tepat.

Mengutip dari Healthline, sekitar 1 dari 12 pria dan 1 dari 200 wanita mengalami buta warna. Mayoritas orang dengan buta warna mewarisi kondisi tersebut dari keturunan mereka. 

Meski banyak penyebab buta warna, penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat jika mengalami gangguan penglihatan warna. 

Dengan demikian, mereka yang terkena dampak dapat memahami dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam kehidupan sehari-hari mereka.

 

Biaya Tes Buta Warna

biaya tes buta warna
Biaya Tes Buta Warna

 

Memahami kondisi penglihatan warna Anda adalah langkah penting untuk memastikan kesejahteraan mata Anda.

Untuk melakukan pemeriksaan, banyak rumah sakit dan puskesmas yang menawarkan layanan tes buta warna. Biaya yang dikenakan tentu bervariasi tergantung pada fasilitas dan lokasi layanan kesehatan.

Mengutip dari laman Lifepal, biaya tes buta warna di rumah sakit berkisar dari Rp30.000.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan tes buta warna di puskesmas, harganya kurang lebih sama jika Anda menggunakan BPJS Kesehatan.

 

Baca Juga: Seberapa Pentingkah Tes MBTI dalam Penerimaan Karyawan

 

Tes Buta Warna Online

Saat ini, sudah banyak sekali situs web yang memungkinkan Anda melakukan tes buta warna online. Berikut ini beberapa situs tersebut.

 

1. Situs Enchroma

Salah satu situs terpopuler untuk tes buta warna, Enchroma menyediakan serangkaian pertanyaan dan gambar untuk membantu mengetahui apakah Anda memiliki gangguan penglihatan warna.

 

2. Situs EyeQue

Selanjutnya situs EyeQue, situs ini menyediakan berbagai jenis tes penglihatan, termasuk tes buta warna, yang dirancang untuk memberi Anda gambaran umum mengenai kondisi penglihatan Anda.

 

3. Situs Colblindor

Situs ini menawarkan berbagai alat dan sumber daya untuk membantu orang yang mengalami gangguan penglihatan warna, termasuk tes online yang mudah untuk dilakukan.

Meskipun tes online Colblindor ini bisa memberikan gambaran awal mengenai kondisi penglihatan warna Anda, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dengan ahli mata. 

Melakukan tes didampingi oleh profesional dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan penjelasan yang lebih mendalam mengenai kondisi Anda. 

Jadi, jika Anda mendapatkan hasil yang menunjukkan adanya gangguan penglihatan warna dari tes online, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mata Anda.

 

Pekerjaan yang Tidak Bisa Dilakukan Oleh Orang dengan Buta Warna

Buta warna merupakan suatu kondisi di mana seseorang kesulitan atau tidak dapat membedakan antara beberapa warna. 

Kondisi ini bukan hanya memengaruhi cara seseorang melihat dunia, tetapi juga dapat membatasi pilihan karir mereka. 

Beberapa profesi sangat bergantung pada kemampuan untuk mengenali dan membedakan warna dengan tepat untuk menjalankan tugas dengan aman dan efisien. 

Berikut adalah pekerjaan yang mungkin menantang bagi mereka yang mengalami buta warna:

 

1. Electrician

Seorang electrician seringkali harus membedakan antara kabel-kabel dengan warna yang berbeda. 

Kesalahan dalam mengidentifikasi warna dapat menyebabkan bahaya listrik atau kerusakan pada peralatan.

 

2. Pilot 

Sebagai pilot, memahami dan merespons dengan cepat terhadap indikator dan lampu warna di kokpit serta di landasan pacu adalah esensial.

Kesalahan pembedaan warna bisa mengakibatkan insiden atau kecelakaan.

 

3.  Teknisi 

Dalam bidang teknik, seringkali ada kode warna pada skema, diagram, atau perangkat fisik yang harus diinterpretasikan dengan benar untuk memastikan fungsionalitas dan keselamatan.

 

4. Dokter

Dokter harus dapat membedakan warna pada tes laboratorium, gambar medis, atau bahkan perubahan warna pada kulit pasien, yang bisa menjadi indikator dari kondisi kesehatan tertentu.

 

5. Polisi 

Kemampuan untuk mendeskripsikan dengan akurat warna kendaraan, pakaian, atau detail lain saat melaporkan atau mencari seseorang bisa menjadi kritis dalam penyelidikan.

 

6. Driver

Bagi pengemudi, membedakan warna lampu lalu lintas dan tanda-tanda di jalan adalah fundamental untuk keselamatan berkendara.

 

7. Graphic Designer/Web Designer

Desain grafis dan web sangat bergantung pada estetika visual. Seorang desainer grafis harus dapat membedakan dan memadukan warna dengan tepat untuk menghasilkan karya yang menarik dan efektif.

Meskipun ada keterbatasan bagi mereka yang memiliki buta warna dalam memilih profesi, banyak bidang pekerjaan lain yang tetap dapat mereka geluti. 

Hal terpenting adalah kesadaran akan keterbatasan tersebut dan selalu mencari cara untuk mengatasinya atau beradaptasi dengan lingkungan kerja.

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter