Nyatanya tindakan perundungan atau bullying tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah saja, namun juga terjadi pada lingkungan kerja. Salah satu bentuk bullying yang ada pada lingkungan kerja yaitu tindakan abuse of power.
Tindakan abuse of power biasanya dilakukan oleh karyawan-karyawan yang sudah senior atau memiliki jabatan tinggi terhadap junior, maupun bawahannya.
Tentu hal ini tidak bisa didiamkan oleh perusahaan karena akan berpengaruh kepada kesehatan mental. Guna mengatasi dan menghindari hal tersebut, dalam pembahasan ini LinovHR akan memberikan cara untuk mengatasi abuse of power yang terjadi di lingkungan kerja.
Apa Itu Abuse of Power di Tempat Kerja?
Abuse of power adalah penyalahgunaan wewenang. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuatan (power) di lingkungan kerja. Sehingga melakukan suatu tindakan yang merugikan orang lain (bawahannya) demi kepentingan pribadi.
Selain itu, abuse of power juga berlaku bagi orang-orang yang memiliki kekuasaan. Namun, menggunakan kekuasaan tersebut untuk melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum yang berlaku.
Beberapa bentuk abuse di lingkungan kerja yang sering atau tanpa sadar kita jumpai seperti penghinaan, kekerasan fisik, pelecehan seksual, bullying, dan sejenisnya.
Selain itu, mengutip dari Career Trend, beberapa bentuk abuse of power lainnya, yakni atasan menggunakan nada yang tinggi dan bahasa yang kotor ketika berbicara pada bawahannya, melakukan pengancaman (penurunan gaji, jabatan, dll), ataupun pelecehan secara emosional.
Dampak Abuse of Power di Tempat Kerja
Seperti yang telah disinggung di atas, perilaku dari abuse of power akan memberikan dampak yang negatif bagi orang-orang yang terkena perilaku tersebut. Berikut ini adalah beberapa dampak yang dihasilkan dari perilaku ini:
- Menurunnya produktivitas dari karyawan yang bersangkutan.
- Tekanan pada lingkungan kerja menjadi semakin tinggi.
- Meningkatnya tingkat turnover di perusahaan.
- Karyawan menjadi sering melakukan mangkir kerja.
- Tidak adanya kepercayaan antara atasan dan juga bawahannya.
- Hubungan atau relasi antara atasan dan bawahan menjadi renggang.
- Lingkungan kerja menjadi toxic dan negatif.
- Karyawan menjadi trauma dan stres.
Cara Menghadapi Abuse of Power di Kantor
Apabila Anda ataupun rekan kerja Anda mengalami tindakan dari abuse of power, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi tindakan tidak terpuji ini selama di kantor.
-
Mengidentifikasi Mana Perilaku yang Benar dan Salah
Sebagai langkah utama yang harus Anda lakukan yaitu mengidentifikasi dan mengetahui mana perilaku atau tindakan yang benar dan mana yang salah.
Sebagai gambaran, berikut ini ada beberapa contoh tindakan yang salah atau kurang tepat:
- Melakukan pemerasan ataupun fitnah dengan berbagai macam alasan terhadap Anda.
- Melakukan bully kepada Anda di depan karyawan-karyawan lainnya.
- Meminta Anda untuk tetap merahasiakan tindakan buruk yang ia lakukan.
- Berbicara dengan bahasa yang kotor dan tidak pantas kepada Anda.
- Menyuruh Anda untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
- Menyuruh Anda untuk selalu lembur, tanpa adanya bayaran yang setimpal.
- Meminta Anda menyelesaikan masalah yang ia buat.
- Melakukan kontak fisik yang tidak pantas terhadap diri Anda.
-
Hadapi Langsung Secara Profesional
Kebanyakan orang-orang yang melakukan penyalahgunaan wewenang akan tetap melanjutkan aksinya meskipun mereka tahu bahwa tindakan yang mereka lakukan itu tidaklah benar.
Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini untuk tetap terjadi, yaitu karena korban dari abusing of power tersebut tetap diam dan tidak melakukan perlawanan.
Oleh sebab itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan tindakan abusive tersebut yaitu dengan menghadapinya secara langsung dan menentang keras tindakan tersebut.
Namun perlu diingat, Anda harus menghadapi dan melawan tindakan tersebut secara tepat dan profesional, agar tidak merugikan diri Anda di kemudian hari.
-
Lakukan Dokumentasi
Cara selanjutnya yang bisa Anda lakukan yaitu dengan melakukan dokumentasi secara diam-diam terhadap perilaku abusive tersebut.
Langkah ini diperlukan, jika Anda berniat untuk melaporkan hal ini kepada lembaga hukum ataupun HRD di perusahaan.
Dokumentasi tersebut nantinya akan berguna sebagai barang bukti yang menunjukkan bahwa atasan Anda memang melakukan tindakan semacam ini.
-
Tidak Perlu Bereaksi Pada Segala Situasi
Cara yang keempat yaitu Anda tidak perlu bereaksi pada setiap situasi yang terjadi antara Anda dengan atasan.
Penting untuk mengetahui batasan memahami mana tindakan yang masih dalam batas wajar dan mana yang sudah termasuk ke dalam tindakan abusive.
Terkadang, atasan mungkin meninggikan nadanya ketika berbicara kepada Anda, karena performa buruk atau kesalahan yang Anda buat.ย
Namun, jika hal ini terus berulang dalam jangka waktu yang lama, maka ini bisa menjadi tanda atau indikasi terjadinya tindakan abuse of power terhadap diri Anda.
-
Meminta Bantuan pada Otoritas yang Lebih Tinggi
Apabila cara-cara di atas kurang efektif dan malah memperparah tindakan abusive ini, maka Anda perlu untuk meminta bantuan pada pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar.
Anda bisa meminta bantuan kepada HRD perusahaan, maupun lembaga-lembaga hukum yang berlaku.
Perlu dicatat bahwa Anda membutuhkan bukti yang cukup, ketika hendak melibatkan lembaga-lembaga hukum untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga: Hati-hati Ini Dia Tanda Toxic Leadership yang Harus Diawasi
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat dengan Software HR
Lingkungan kerja yang sarat akan abuse of power tentu membuat karyawan tidak senang. Produktivitas dan kinerja mereka juga akan menurun, bahkan jika karyawan memviralkan kasus bullying yang mereka alami, citra perusahaan bisa rusak.
Perusahaan harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang baik dan positif yang jadi dambaan setiap karyawan.
Selain memberikan dampak positif bagi mental karyawan, lingkungan kerja yang kondusif juga dapat memberikan dampak positif bagi citra perusahaan di mata masyarakat.
Dalam menciptakan lingkungan yang nyaman tersebut, tentunya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya manajemen perusahaan.
Manajemen yang baik dapat memengaruhi perilaku-perilaku yang dilakukan oleh setiap karyawannya. Oleh sebab itu Anda memerlukan sebuah teknologi yang dapat menunjang hal itu semua.
Software HR LinovHR hadir dalam memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut di perusahaan.
Tidak hanya akan menunjang masalah data dan absen karyawan. Melalui fitur Feedback pada Modul Performance Management, karyawan bisa memberikan feedback terhadap perusahaan, rekan kerja ataupun atasan sekalipun. Tanpa perlu khawatir data mereka sebagai pelapor akan diketahui.ย
Dengan begitu, mereka akan merasa aman saat memberikan laporan dan feedback setiap karyawan bisa memberikan masukan atau feedback terhadap diri sendiri, rekan kerja, maupun kepada atasan maupun manajernya.
Dengan begitu, tindakan abusive yang terjadi di dalam lingkungan kerja bisa dicegah dan diminimalisir.
Tunggu apa lagi? Coba demonya sekarang juga, GRATIS!
Demikian pembahasan mengenai cara mengatasi abuse of power yang sering terjadi di dalam lingkungan kerja.
Semoga setelah membaca artikel ini, Anda dapat mengatasi tindakan-tindakan tidak terpuji ini dengan baik dan profesional.