SKU: Instrumen Penting untuk Kelola Stok Produk

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

sku
Isi Artikel

Berbagai perusahaan khususnya perusahaan dagang pasti memiliki banyak barang untuk dijual kembali. Anda yang sedang bergerak di bidang usaha ini baik UMKM sampai dengan skala besar harus mengetahui mengenai SKU. Sebab, bila Anda tidak mengenal SKU dan memanfaatkannya dengan baik, maka ada kemungkinan Anda akan kerepotan saat mendata, membedakan, dan mengelola barang atau produk yang Anda jual. Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini! 

 

Pengertian SKU

SKU adalah singkatan dari Stock Keeping Unit. Dari arti bahasanya maka secara mudah kita bisa mengartikan SKU sebagai usaha untuk mengawasi dan menjaga stock atau ketersediaan unit barang. SKU biasanya berbentuk kode unik yang disematkan kepada setiap barang atau produk yang akan Anda jual maupun Anda beli.

SKU seringkali berbentuk angka yang disematkan pada produk untuk membedakan dan memudahkan identifikasi produk. Stock Keeping Unit sangat berbeda dengan barcode.  Apa bedanya?

Barcode yang bagaikan barisan garis hitam tebal dan tipis itu sudah dibuat oleh produsen agar hasil produksi tidak memiliki angka yang sama. Sedangkan SKU dibuat secara mandiri oleh Anda selaku pemilik toko. Jadi, bisa saja apabila Anda memiliki SKU tertentu untuk produk yang Anda jual akan berbeda dengan SKU dari toko atau usaha lain. 

Baca Juga: Perkembangan Industri Food and Beverage di Indonesia

 

Manfaat Penerapan SKU

Dalam menjalankan usaha, ada banyak sekali manfaat Stock Keeping Unit  yang bisa Anda rasakan. Berikut di antaranya:

 

Memudahkan identifikasi barang

Apabila Anda memiliki usaha sejenis retail atau toko kelontong tentu barang yang Anda jual akan cukup banyak. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi barang, Anda bisa menggunakan Stock Keeping Unit. Di mana di dalam Stock Keeping Unit tersebut berisi berbagai informasi detail. Misalnya saja warna, jenis, tipe, rasa, varian, dan lain sebagainya.

 

Mudah melacak barang yang Anda miliki

Apabila Anda memiliki usaha yang cukup besar, ada kemungkinan Anda memiliki lebih dari satu tempat penyimpanan. Misalnya saja untuk produk dari pemasok yang datang pada bulan Januari-Juni Anda simpan di gudang A. Kemudian pasokan dari bulan Juli-Desember Anda simpan di gudang B. Dengan menggunakan Stock Keeping Unit, Anda lebih mudah saat memerlukan suatu produk atau melacak barang yang tersimpan.

 

Mencatat keuntungan

Dengan menggunakan Stock Keeping Unit Anda bisa mengetahui produk mana yang terjual paling banyak dan menghasilkan keuntungan terbesar. Anda tidak perlu kerepotan saat ingin membuat pemetaan varian produk mana saja yang membawa keuntungan paling besar bagi Anda.

 

Memudahkan rencana stok ulang

Apabila ada suatu produk yang paling cepat habis atau laku, Anda bisa lebih mudah membuat rencana stok ulang produk tersebut. Cukup melihat catatan SKU, Anda bisa segera mengambil keputusan dengan cepat.

 

Tips Menggunakan SKU

Agar SKU bisa memberikan hasil dan membantu Anda untuk berbisnis lebih efektif, ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan. Berikut di antaranya:

 

1. Gunakan Minimal 8 Digit Kombinasi Angka dan Huruf

Agar Stock Keeping Unit mudah dibuat serta dimengerti baik oleh Anda maupun karyawan, lebih baik berisi minimal 8 digit angka dan huruf dengan kombinasi tertentu. Ingat bahwa pembuatan SKU kembali lagi kepada pertimbangan Anda pribadi, hanya saja jangan sampai Anda membuat SKU yang terlalu rumit.

Tetapi hindari juga SKU yang terlalu pendek atau panjang. Sesuaikan dengan kebutuhan dan skala besaran toko atau usaha Anda. 

 

2. Gunakan Dua atau Tiga Deret Pertama Sebagai Perwakilan Kategori

Demi mempermudah Anda mendata barang, sebaiknya deret awal Stock Keeping Unit sudah mencerminkan kategori stok barang Anda.

Hal ini penting agar Anda bisa segera mengetahui definisi barang dengan cepat. Selalu gunakan kombinasi yang serupa untuk seluruh barang Anda. Misalnya saja untuk produk A, B, C, sampai Z selalu Anda gunakan kombinasi dua sampai tiga deret pertama untuk menentukan kategori. 

 

3. Gunakan Huruf di Awal 

Selain kombinasi 2-3 deret awal,  Anda dapat lebih mudah lagi mengkategorikan barang dan menggunakan huruf pada bagian awal. 

Misalnya Anda menggunakan huruf “S” untuk menandakan produk “sampo”. Lalu Anda gunakan huruf “SA” untuk menandainya sebagai produk sabun. Bisa juga Anda menggunakan potongan merek atau brand. Contohnya Anda menggunakan inisial “AQ” sebagai penanda produk air mineral tertentu dan lain sebagainya. 

 

4. Gunakan Kombinasi Angka dan Huruf yang Tidak Mirip

Salah satu trik untuk tidak keliru saat melakukan stok barang adalah penggunaan angka dan huruf yang memiliki bentuk berbeda. Sekarang coba bandingkan antara angka “1” dengan huruf “I”. Apabila Anda melihatnya dalam situasi tenang, Anda tentu mudah membedakannya. 

Akan berbeda ceritanya apabila Anda harus segera mencatat stok barang di dalam waktu yang sempit dan segera. Atau karyawan Anda yang mendapatkan tugas mencatat stok barang. Apabila ada kemiripan antara angka dan huruf tentu akan menyulitkan mereka. 

 

5. Anda Bisa Menggunakan Kembali SKU “Bekas”

Hampir sama seperti penggunaan barang, maka Anda bisa “mendaur ulang” SKU yang sudah pernah Anda gunakan. Hal ini bisa membantu Anda menghemat waktu dan tenaga, karena Anda tidak perlu kerepotan memikirkan kode SKU baru untuk setiap barang yang masuk. Anda bisa menggunakan SKU bekas apabila SKU tersebut sudah lama tidak Anda gunakan. Atau bisa juga Anda gunakan apabila barang tertentu sudah tidak mengalami restock dalam jangka waktu lama. 

 

Baca Juga: Memilih Distributor Berkualitas, Perusahaan pun Puas!

 

Cara Menerapkan SKU untuk Usaha Anda

Bagaimana cara menerapkan Stock Keeping Unit untuk usaha Anda? Dari pembahasan di atas mungkin Anda sudah memiliki gambaran. Akan tetapi ada baiknya Anda menggunakan cara berikut ini untuk membuat Stock Keeping Unit. Ingatlah bahwa tidak ada acuan khusus atau aturan tertentu saat membuat Stock Keeping Unit. Namun ada baiknya Anda menggunakan Stock Keeping Unit dengan kombinasi yang mudah diingat dan mencerminkan produk.

 

Mari Anda lihat contoh berikut ini: 

Anda memiliki produk minuman ringan merek Aqia dengan ukuran 600 ml yang masuk pada bulan Januari. Maka Anda bisa menggunakan Stock Keeping Unit sebagai berikut: AQ-600-JAN.

Contoh lain Anda menjual produk jeans dengan merk Levas ukuran 35, berwarna biru dan memiliki model celana pendek. Maka Anda bisa membuat Stock Keeping Unit  seperti ini: LEV-PDK-35-BRU.

Bagaimana? Sudahkah Anda memiliki ide untuk membuat SKU produk Anda? 

 

Stock Keeping Unit sangat berguna untuk membantu Anda membedakan barang, menghitung persediaan, mencari barang, sampai dengan menentukan produk mana yang paling menghasilkan keuntungan bagi Anda.

Dalam membuat Stock Keeping Unit tidak ada aturan atau acuan khusus. Pastikan Stock Keeping Unit yang Anda buat mudah dipahami baik oleh Anda sampai dengan karyawan Anda. SKU sendiri bisa digunakan untuk semua perusahaan, bukan hanya untuk retail besar atau usaha besar. Apapun skala usaha Anda, gunakanlah SKU untuk memudahkan kelancaran bisnis yang Anda miliki.

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter