Untuk mengetahui seberapa untung suatu perusahaan, biasanya para investor akan menggunakan rumus ROA atau Return On Assets pada masing-masing perusahaan. Dengan ROA ini, investor bisa lebih bijak dalam menentukan perusahaan yang tepat untuk melakukan investasi.
Tapi tahukah Anda pengertian dari ROA? Dan bagaimana cara hitungnya?ย
Apa itu ROA?
Pengertian ROA atau Return on Assets adalah rasio profitabilitas untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dapat menghasilkan laba dari jumlah pemakaian sumber daya serta aset yang dimiliki.
Berdasarkan pendapat para ahli, return on assets memiliki pengertian yang berbeda-beda.
Kasmirย
Adalah rasio yang dapat menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang digunakan pada perusahaan.
Eduardus Tendalilin
Return on assets adalah gambaran bagi perusahaan sudah sejauh mana kemampuan aset yang dimiliki perusahaan bisa mendapatkan keuntungan.
Bambang Riyanto
Return on assets merupakan kemampuan dari suatu modal yang diinvestasikan pada keseluruhan aktiva agar bisa menghasilkan keuntungan neto sesudah pajak.ย
Baca Juga : Cara Membuat Pitch Deck untuk Mendapatkan Investor
Fungsi ROA
Return of Assets memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
- Untuk mengukur efisiensi penggunaan modal perusahaan yang berkaitan pada efisiensi proses produksi maupun penjualan.
- Menjadi alat untuk melakukan perbandingan atau menentukan ranking antar perusahaan pada sektor industri yang sama dalam menghasilkan laba bersih dan cara memanfaatkan aset yang dimiliki tiap perusahaan.
- Sebagai patokan atau tolok ukur tingkat efisien dan efektivitas pada setiap divisi perusahaan. Dalam hal ini, return of assets bisa menjadi bahan evaluasi tiap divisi untuk meningkatkan produktivitas serta kinerjanya.
- Mengukur tingkat profitabilitas untuk setiap barang atau produk yang diproduksi oleh perusahaan. Jika tingkat profitabilitas menurun, maka manajer perusahaan bisa mengetahui hal apa yang menyebabkan penurunan dan melakukan evaluasi produksi.
- Menjadi pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis. Dengan tingkat return of asset yang semakin tinggi maka potensi bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis semakin besar.
- Selain bagi perusahaan, ROA menjadi pengambil keputusan terbaik bagi para investor. Jika hasil yang didapatkan semakin tinggi maka akan semakin menarik investor untuk berinvestasi.
Faktor yang Mempengaruhi ROA
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi suatu perhitungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi return of assets terdapat beberapa rasio, yaitu:
-
Cash Turnover (Perputaran Kas)
Perputaran kas dapat berfungsi untuk mengetahui sejauh mana tingkat efisiensi yang bisa dicapai perusahaan untuk mendayagunakan persediaan kas yang ada dalam mencapai tujuan perusahaan.
-
Receivable Turnover (Perputaran Kas)
Faktor receivable turnover atau perputaran kas digunakan untuk melihat tingkat perputaran piutang perusahaan dalam satu periode. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang, maka semakin baik kualitas piutang. Besar kecilnya modal yang diinvestasikan piutang akan mempengaruhi tinggi rendahnya perputaran piutang. Jika perputaran piutang semakin cepat, maka akan berpeluang besar untuk modal kembali.
-
Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)
Persediaan adalah unsur yang terdapat pada aktiva lancar yang merupakan bagian unsur aktif dalam kegiatan perusahaan dan secara terus menerus dapat diperoleh, diubah dan dijual kepada pembeli. Agar mempercepat pengembalian kas dari penjualan, maka persedian harus bisa berputar secara baik.
Perputaran persediaan yang dilakukan secara bertahap dapat melancarkan jalannya kegiatan perusahaan untuk melakukan proses produksi barang sampai proses pendistribusian produk kepada konsumen. Jika tingkat perputaran persediaan semakin tinggi maka modal kerja yang dibutuhkan akan semakin rendah.
Cara Menghitung ROA (Return on Assets)
Jika ingin mengetahui tingkat efisiensi perusahaan, maka Anda bisa menggunakan rumus ROA di bawah ini.
Secara sederhana, rumus menghitung return of assets dapat dilakukan dengan cara:ย
Return on Assets = Net Income รท Total Assets.
Agar bisa mendapatkan hasil dalam bentuk persen, maka hasil tersebut bisa dikalikan dengan 100
Untuk mendapatkan net income atau pendapatan laba bersih, maka bisa didapatkan melalui laporan laba rugi. Cara mendapatkan laporan laba rugi, Anda bisa menghitungnya dengan cara:ย
total pendapatan – total pengeluaran
Sedangkan, total assets adalah suatu aset yang telah terdaftar pada neraca keuangan atau balance sheets. Untuk menentukan jumlah aset pada neraca ini, caranya adalah:
liabilitas + ekuitas.
Liabilitas sendiri merupakan kewajiban keuangan perusahaan (utang), sementara ekuitas adalah jumlah uang yang akan dikembalikan kepada investor atau pemilik saham.
Baca Juga: Pengertian, Fungsi, Serta Jenis Format Laporan Laba Rugi
Contoh Perhitungan Rumus ROA
Sinar Jaya dengan PT. Terang Abadi adalah perusahaan yang memiliki jenis yang sama.ย
Sinar Jaya memiliki nilai aset keseluruhan atau total assets sebesar Rp. 250 juta dengan laba bersih Rp. 50 juta. Sementara, PT. Terang Abadi memiliki nilai aset keseluruhan sebesar 200 juta dengan laba bersih Rp. 20 juta.
Jika melihat sekilas dari net income-nya, perusahaan PT. Sinar Jaya lebih banyak mendapatkan keuntungan dari pada PT. Terang Abadi. Namun untuk lebih memastikan, mari hitung ROA dari masing-masing perusahaan.
- ROA PT. Sinar Jaya = (50.000.000 รท 250.000.000) ร 100 = 20%
- ROA PT. Terang Abadi =ย (20.000.000 รท 200.000.000) ร 100 = 10%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas membuktikan bahwa PT. Sinar Jaya lebih efisien dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan PT. Terang Abadi, karena hasil return on assets dari PT. Sinar Jaya lebih besar dari pada PT. Terang Abadi.
Baca Juga: Penjelasan dan Rumus ROE
Dalam menentukan laba atau rugi dari beberapa perusahaan dengan jenis yang sama tidak bisa hanya dengan melihat besar laba bersih yang didapatkannya.
Maka dari itu, adanya rumus return on assets (ROA) inilah sebagai penentu yang jelas dan akurat apakah suatu perusahaan bisa dikatakan untung dan efisien dalam keuangan.