Penerapan Self Learning untuk Meningkatkan Kualitas Karyawan

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

self-learning
Isi Artikel

 

Self learning merupakan pembelajaran bagi individu dalam mengambil inisiatif untuk membantu orang lain tanpa suruhan.

Sebagai seorang pekerja, terkadang mengambil inisiatif merupakan hal penting terutama bagi karyawan yang mengejar untuk mendapatkan promosi jabatan. Selain itu, hal ini juga penting untuk meningkatkan skill.

 

Kendala Self Learning Bagi Karyawan di Perusahaan

Penting ditanamkan self learning di lingkungan kantor untuk meningkatkan kinerja karyawan. Namun dalam, prosesnya masih banyak kendala yang dihadapi selama self learning.

 

Karyawan Tidak Memiliki Motivasi

Memiliki motivasi yang kuat untuk berkembang memang menjadi pekerjaan yang berat. Tentunya hal ini harus balik lagi ke diri sendiri. Kepribadian tiap orang juga berbeda-beda.

Ada yang ambisius, ada yang malas, ada yang rasa ingin tahunya tinggi, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, menjadi kendala yang cukup besar untuk perusahaan membentuk program ini. Apalagi harus menyatukan satu mindset bersama.

 

Bingung untuk Memulai

Terkadang ada rasa untuk ingin tahu dan belajar lebih lagi untuk membuka skill baru. Namun, terkadang bingung untuk memulai darimana.

Self learning merupakan proses untuk mencari hal baru yang dapat meningkatkan skill malah menjadi boomerang karena tidak tahu harus apa yang dilakukan.

Biasanya kendala yang membuat bingung juga karena cara menyatukan semuanya menjadi satu pikiran atau cara pengimplementasiannya untuk membuat program yang bernilai.

 

Waktu yang Padat

Kadang kala karyawan merasa kesulitan untuk menentukan waktu untuk belajar di tengah kesibukan kerja padahal niat belajar sudah ada. Tentu sangat disayangkan jika sudah begini, bukan? 

 

Baca Juga: Kerja Jarak Jauh Via Virtual Office, Kenapa Tidak?

 

Strategi Menumbuhkan Self Learning di Perusahaan

Karyawan yang memiliki kemauan tinggi untuk  belajar secara mandiri adalah aset yang berharga. Inilah beberapa strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menumbuhkan self learning di kalangan karyawan:  

 

Mendesak Karyawan untuk Menetapkan Tujuan bagi Diri Sendiri

Anda perlu meluangkan waktu untuk mendidik karyawan yang termasuk dalam kategori kurang termotivasi atau terbelakang tentang cara menetapkan tujuan dan mengejar pelatihan yang relevan. 

Anda mungkin juga perlu menekankan pentingnya belajar di lingkungan saat ini. Anda harus memastikan bahwa karyawan menetapkan tujuan realistis yang menguntungkan karyawan sebagai individu dan sebagai bagian dari tim Anda. 

Menyediakan karyawan dengan sumber daya yang dapat membantu karyawan untuk memilih konferensi, lokakarya, dan seminar yang akan bermanfaat bagi karir karyawan.

Tawarkan bimbingan tetapi biarkan karyawan memilih sendiri. Anda juga harus memberikan arahan yang jelas dan menetapkan tujuan pembelajaran yang tepat.

 

Memberikan Kesempatan Selama Hari Kerja bagi Karyawan untuk Belajar

Belajar tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi departemen dan seluruh perusahaan. Oleh karena itu, Anda harus menyisihkan waktu untuk belajar.

Ingatkan karyawan bahwa meningkatkan skill mereka baik untuk pengembangan pribadi dan profesional.

Jelaskan bahwa pekerja yang tetap berada di belakang lebih mungkin untuk mempertahankan pekerjaan mereka dan dipertimbangkan untuk promosi dan peran kepemimpinan. 

Biarkan karyawan Anda bersenang-senang saat mereka belajar dan mengeksplorasi kreativitas mereka. Juga, ingatkan mereka bahwa kegagalan jika bagian dari proses pembelajaran dan semuanya tidak berjalan sesuai rencana.

 

Baca Juga: 5 Ciri Work Environment Positif dan Cara Membangunnya

 

Membentuk Program Pembelajaran untuk Karyawan

Salah satu kendala yang umum dialami oleh karyawan di tengah self learning adalah kesulitan harus memulai dari mana dan materi apa saja yang harus dipelajari untuk menguasai suatu skill tertentu. 

Sebagai bentuk dukungan, perusahaan dapat memberikan program pembelajaran yang termasuk dalam pelatihan dan pengembangan karyawan.

HRD dan manajer terkait  akan membentuk sebuah silabus khusus yang nantinya akan digunakan karyawan untuk belajar secara mandiri. 

 

Mudahkan Proses Self Learning dengan Software LMS LinovHR

Learning Management System

Salah satu sarana yang dapat digunakan HRD dalam membentuk program pembelajaran mandiri untuk karyawan adalah Software Learning Management System (LMS) dari LinovHR.

Software LMS dapat sangat membantu HRD dalam mengelola dan melakukan monitoring pelatihan self-learning.

 

Software LMS memungkinkan HRD untuk mengelola semua materi pelatihan self-learning dalam satu platform.

Mereka dapat mengunggah materi, seperti video, modul pembelajaran, dokumen, atau sumber daya lainnya, ke LMS dan mengaturnya dengan mudah.

LMS akan memantau kemajuan belajar individu dalam pelatihan self-learning. Ini termasuk melacak modul yang telah diselesaikan, hasil ujian, dan waktu yang dihabiskan dalam pelatihan. HRD dapat menggunakan data ini untuk mengukur sejauh mana peserta telah memahami materi.

HRD dapat menggunakan LMS untuk memberikan umpan balik kepada peserta, menjawab pertanyaan, atau memberikan dukungan melalui fitur komunikasi dalam LMS, seperti obrolan atau forum.

LMS memungkinkan HRD untuk memperbarui, mengganti, atau menambahkan materi pelatihan dengan mudah jika ada perubahan atau perbaikan yang diperlukan.

Dengan menggunakan LMS, HRD dapat mengelola pelatihan self-learning secara lebih efisien, meningkatkan pengalaman peserta, dan memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap kemajuan belajar mereka.

LMS membantu mengotomatisasi banyak tugas administratif yang terkait dengan pelatihan, sehingga HRD dapat fokus pada pengembangan strategi pelatihan yang lebih efektif.

HRD dapat menentukan aspek apa saja yang harus dikuasai oleh karyawan dan tenggat waktu yang harus dipenuhi, siapa pelatih atau narasumber program tersebut, hingga jadwal yang akan berlaku. 

Adanya inisiatif yang tinggi dari karyawan untuk melakukan self learning akan membantu meningkatkan kinerja secara keseluruhan, alhasil hal ini juga akan berpengaruh kepada operasional perusahaan.

Maka tak ada salahnya jika perusahaan mendukung serta memfasilitasi itikad baik dari karyawan dengan membentuk program yang kompeten. 

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter