Di dalam dunia pekerjaan, kerja sama tim adalah sebuah kebutuhan yang penting demi mencapai keberhasilan perusahaan.
Untuk mencapai hal tersebut, membangun tim adalah sebuah keharusan. Self managed team adalah salah satu strategi untuk membangun kerja sama tim.
Strategi ini dipercaya bisa membantu perusahaan atau organisasi dalam efisiensi alur kerja. Selain itu, strategi ini juga dapat meningkatkan produktivitas dan keterlibatan maksimal dari tiap karyawan.
Untuk itu, artikel dari LinovHR berikut ini akan menjelaskan mengenai self-managed team.
Simak ulasannya berikut ini ya!
Pengertian Self Managed Team Adalah
Self-managed team adalah sekelompok kecil karyawan yang bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan tugas dan mengambil segala keputusan terkait pekerjaan tanpa bimbingan manajer.
Strategi ini bisa memberi kewenangan pada semua anggotanya untuk menentukan beberapa hal, seperti metode kerja, perencanaan, alur kerja dan lain sebagainya.
Jadi, semua anggota kelompok akan berpeluang dalam memiliki tanggung jawab yang berbeda. Alih-alih membuat hierarki, metode ini menekankan pada komitmen satu sama lain dalam mengerjakan tugasnya.
Bila dalam struktur organisasi tradisional, pemimpin tim atau manajer akan memberikan tugas dan deadline kepada karyawan sesuai dengan keterampilan, fungsi, dan perannya.
Di dalam self managed team, karyawan bekerja sama menuju tujuan bersama yang ditentukan oleh pemangku kepentingan di luar tim.
Seorang manajer atau kepala departemen akan menentukan arahan keseluruhan dan hasil yang diinginkan, menyediakan alat, sumber daya, sampai pelatihan jika memang dibutuhkan.
Keuntungan Self Managed Team
Penerapan strategi self-managed team di perusahaan, tentunya terbukti dalam memberikan berbagai keuntungan, berikut di antaranya.
1. Meningkatkan produktivitas
Dengan membagi tugas dan mengerjakan tugas secara bersama-sama, pekerjaan tentu saja akan lebih cepat selesai. Selain itu, tugas dapat dibagi pada setiap anggota yang disesuaikan dengan keahliannya masing-masing, sehingga memberikan hasil yang maksimal.
2. Meningkatkan inovasi
Ketika anggota kelompok diberikan wewenang untuk mengambil keputusan bagi kelompok, maka hal ini membuat anggota kelompok bisa melatih kreativitas, inovasi dan juga pemecahan masalah dengan baik.
3. Mengurangi tekanan dari atasan
Pada umumnya, seorang atasan atau manajer pastinya akan mengatur seluruh tim yang ada pada suatu perusahaan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Hal ini berdampak pada tekanan yang ditimbulkan seorang atasan terhadap anggota kelompoknya.
Dengan strategi self managed team, anggota kelompok lebih bebas dalam melakukan segala sesuatunya karena tidak ada tekanan dari atasan secara langsung.
4. Menciptakan tim yang memiliki motivasi tinggi
Sebuah tim yang mandiri akan selalu termotivasi dan berkomitmen secara penuh dalam mencapai target dan tujuan mereka. Hal ini dikarenakan anggota tim memiliki wewenang untuk melakukan keputusan apapun, sehingga membuat mereka nyaman dalam menyelesaikan proyek atau tugas yang telah ditentukan.
5. Meningkatkan kemampuan karyawan untuk menanggapi kompleksitas
Karena anggota tim terlibat dalam pengambilan keputusan secara kolektif, dan akan fokus pada proyek dan hasil yang diinginkan, mereka pun akan memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk memproses dan menanggapi masalah yang kompleks.
Perbedaan Self-Managed dan Cross-Functional Team
Bila self-managed team adalah sekumpulan orang yang bergerak sendiri tanpa dikendalikan oleh manajer atau seorang atasan, lalu, apa itu cross-functional team?
Cross-functional team atau biasa disebut dengan kerja sama lintas fungsi adalah sekelompok orang dari berbagai keahlian yang berbeda, yang bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan bersama.
Perbedaan yang paling mendasar adalah pada jangka waktu kerja. Self-managed team akan memiliki jangka waktu yang cukup panjang.
Sedangkan cross-functional team cenderung memiliki jangka waktu yang cukup singkat, karena tim ini akan bekerja berdasarkan pelaksanaan rencana kerja.
Contohnya seperti penyelesaian tugas dengan waktu dan anggaran yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah semua hal tersebut sudah selesai, maka proyek tersebut juga bisa dikatakan selesai.
Baca Juga: Apa Tujuan Membangun Team Work?
Karakteristik Self Managed Team
Berikut adalah beberapa karakteristik dari self-managed team.
1. Sebuah tim yang mandiri
Karakteristik yang pertama dari self-managed team adalah tim yang mandiri. Tim ini akan bisa mengendalikan arah dan tujuan mereka sendiri.
2. Anggota tim saling percaya satu sama lain
Karakteristik selanjutnya adalah anggota tim saling percaya satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan anggota tim dapat dengan bebas untuk membagi ide mereka kepada anggota tim yang lainnya. Sehingga membuat anggota tim nyaman dan saling percaya satu dengan yang lainnya.
3. Mereka memiliki self-awareness yang tinggi
Anggota tim yang dikelola secara mandiri akan selalu mencari cara untuk meningkatkan kinerja pada keseluruhan proses. Hal ini akan membuat mereka selalu bersemangat dan memiliki self awareness yang tinggi.
Bagaimana Membentuk Self-Managed Team
Di dalam suatu perusahaan, self-managed team adalah salah satu langkah penting dalam memberdayakan karyawan. Ini bertujuan untuk menciptakan tim yang positif di perusahaan, sehingga setiap karyawan yang bekerja secara aktif memiliki keterlibatan dan inisiatif yang tinggi.
Berikut adalah cara untuk membentuk self-managed team, antara lain:
- Tentukan struktur dan panduan yang jelas sebelum membuat self-managed team
- Tentukan anggota tim yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan
- Ukur antusiasme dari calon anggota tim
- Bicarakan tujuan dan manfaat dari pembentukan self-managed team kepada calon anggota tim
- Berikan arahan yang jelas kepada calon anggota tim
- Menetapkan proses pengambilan keputusan
- mengalokasikan anggaran dan sumber daya sebaik mungkin
Bangun Self-Managed Team dengan Software HR Indonesia
Self managed team adalah salah satu strategi yang bisa dijalankan oleh perusahaan untuk mendukung kemandirian serta membangun kolaborasi dari karyawan yang lebih kuat.
Di dalam penerapannya, sudah jadi hal wajib bagi perusahaan untuk mendukung penerapannya dengan budaya kerja yang positif dan juga telah mendigitalisasi sistem organisasi.
Hal ini penting karena tanpa bantuan hal ini akan sulit bagi anggota tim untuk dapat men-delivery tugas dan juga menciptakan kolaborasi yang aktif.
Salah satu bentuk digitalisasi yang bisa mendukung tim dalam bekerja secara mandiri adalah Software HR dari LinovHR.
Software HR LinovHR adalah software HR berbasis cloud yang memiliki banyak modul dan fitur. Seperti modul Personnel Administration yang memudahkan dalam pengelolaan database karyawan sehingga segala informasi mengenai karyawan dalam ditemukan dalam satu tempat.
Lalu, ada juga modul Time Management yang memudahkan dalam mengatur jadwal kerja, agenda perusahaan, serta menghitung jam kerja karyawan.
Untuk memastikan karyawan mempunya skill yang dibutuhkan dalam rangka membangun tim yang mandiri, perusahaan dapat memanfaatkan modul Learning Management System LinovHR untuk mengadakan pelatihan secara online.
Perusahaan pun bisa mengajak karyawan untuk terlibat secara aktif dalam pengelolaan administrasi karyawan karena Software HRIS LinovHR telah dilengkapi dengan modul ESS di mana dengan modul ini karyawan dalam secara aktif terlibat dalam pengelolaan administrasi, melakukan absen, pengajuan cuti, dan banyak lagi.
Dengan bantuan LinovHR, bangun tim yang berkolaborasi tinggi dan mandiri. Nikmati kemudahannya sekarang! Ayo ajukan demo gratisnya!