Di dunia bisnis dan sistem informasi, istilah activity diagram tentunya sudah tak asing lagi di telinga.ย Pasalnya, ini merupakan salah satu elemen penting dalam software development dan bisnis secara keseluruhan.
Selain memahami DFD (Data Flow Diagram) dan use case, Anda juga harus memahami diagram aktivitasย untuk merancang sebuah sistem informasi.
Diagram ini membantu para software developer dan stakeholder lainnya dalam memvisualisasikan, merencanakan, dan mengelola alur kerja atau proses bisnis.ย
Artikel LinovHR berikut ini akan mengulas secara menyeluruh tentang konsep diagram aktivitas, tujuan utamanya, jenis-jenis, dan penerapannya dalam berbagai konteks.
Apa Itu Activity Diagram?
Activity diagram adalah jenis diagram UML (Unified Modeling Language) yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja atau proses dalam sebuah software atau proses bisnis.
Diagram ini biasanya digunakan dalam tahap analisis dan perancangan software. Ini memungkinkan pengguna untuk menggambarkan suatu aktivitas, control flow, dan hubungan antar aktivitas dalam suatu sistem.
Di dalamnya terdapat berbagai komponen dengan bentuk khusus yang dihubungkan oleh panah. Panah ini menggambarkan urutan aktivitas yang terjadi dari awal hingga akhir proses.
Activity diagram juga sering disebut sebagai ‘behaviour diagram‘ karena mampu memperlihatkan berbagai aspek dinamis dalam sistem yang tengah dimodelkan.
Dalam konteks bisnis, perusahaan dapat memanfaatkan diagram aktivitasย untuk menunjukkan langkah-langkah dalam suatu kegiatan, menentukan urutan pelaksanaannya, serta menggambarkan aliran data di antara aktivitas tersebut.
Komponen Activity Diagram
Dalam membuat diagram aktivitas, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Berikut adalah di antaranya:
Baca Juga: Pengertian Critical Path Method dalam Project Management
Tujuan Activity Diagram
Diagram aktivitas dibuat bukan tanpa alasan. Pada dasarnya, diagram ini memiliki beberapa tujuan yang telah dirangkum sebagai berikut:
-
Representasi Visual Bisnis
Diagram aktivitas dapat digunakan sebagai representasi visual dari proses bisnis.ย
Dengan menggunakan simbol dan notasi yang mudah dipahami, diagram ini memungkinkan semua pihak yang terlibat, termasuk stakeholder, untuk memahami dan melihat bagaimana suatu proses berjalan.ย
Representasi visual ini juga membantu dalam menghindari kebingungan dan kesalahan yang mungkin terjadi dalam komunikasi antar tim atau individu yang bekerja pada suatu proyek.
-
Mengidentifikasi Aktivitas dan Tujuan Kerja
Tak hanya itu, diagram ini juga membantu mengidentifikasi setiap aktivitas dalam proses bisnis.ย
Dengan menggambarkan aktivitas ini dalam urutan yang logis, Anda akan memahami alur kerja dengan tepat.
Ini membantu menghindari tumpang tindih aktivitas atau langkah-langkah yang tidak perlu, yang dapat meningkatkan efisiensi operasional bisnis.
-
Memudahkan Pengelolaan Proses Bisnis
Kehadiran diagram aktivitas juga dapat memudahkan manajemen dalam mengelola proses bisnis.
Pasalnya, pemodelan melalui diagram ini membantu Anda dalam memahami hubungan antara aktivitas, entitas, dan sumber daya yang terlibat dalam proses tersebut.
Dengan pemahaman yang lebih baik, manajer dapat merancang strategi pengelolaan yang lebih efektif serta mampu mengidentifikasi potensi perbaikan yang dapat mengoptimalkan proses bisnis.
-
Perencanaan Strategi
Ini juga digunakan untuk menganalisis kualitas dan efisiensi dari suatu proses bisnis.
Melihat workflow secara visual, tim proyek atau manajer dapat mengidentifikasi bottleneck, permasalahan, atau redundansi di dalamnya.
Dengan begitu, manajemen dapat segera merancang perbaikan dan inovasi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.
-
Mendokumentasikan Proses
Diagram aktivitas adalah alat penting dalam mendokumentasikan proses bisnis.ย
Dokumentasi ini sangat berguna dalam melatih karyawan baru, memahami proses yang ada, dan memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam proses memiliki pandangan yang konsisten tentang bagaimana proses bisnis berjalan.
Cara Membuat Activity Diagram
Untuk membuat diagram aktivitas, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini.
- Langkah pertama, menentukan tujuan dari diagram tersebut. Pertimbangkan apa yang ingin digambarkan atau dikomunikasikan melalui diagram ini.ย
- Identifikasi aktivitas atau tindakan yang akan dimasukkan ke dalam diagram.ย
- Setelah itu, tentukan urutan atau alur bagaimana aktivitas ini akan dilakukan.ย
- Gunakan panah untuk menghubungkan aktivitas satu dengan yang lain sesuai dengan urutan yang benar.ย
- Gunakan simbol activity untuk mewakili setiap tindakan atau aktivitas dalam diagram Anda. Simbol ini digambarkan dengan kotak persegi panjang dengan sudutnya yang dibulatkan. Di dalam kotak ini, tuliskan deskripsi singkat dari aktivitas tersebut.
- Setelah selesai membuat diagram aktivitas, lakukan validasi. Pastikan bahwa urutan aktivitas dan hubungannya benar dan sesuai dengan proses atau sistem yang dimodelkan.
- Jika diperlukan, lakukan perbaikan atau revisi.
- Terakhir, pastikan untuk mendokumentasikan diagram Anda dengan baik. Tuliskan penjelasan singkat tentang setiap aktivitas dan hubungannya dalam diagram.
Contoh Activity Diagram
Agar lebih paham, mari simak beberapa contoh diagram aktivitasย yang dapat dijadikan referensi.
-
Penggunaan Activity Diagram di Bidang Sales
-
Diagram Aktivitas untuk Proses Login Aplikasi Google
-
Diagram Aktivitas untuk Pembayaran Transfer
Kesimpulan
Activity diagram adalah elemen yang sangat berguna dalam pemodelan aktivitas dan alur kerja di berbagai konteks, baik di dunia bisnis maupun software development.ย
Dengan pemahaman yang baik tentang diagram aktivitas, kita dapat meningkatkan efisiensi dalam proses bisnis yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.