Assessment merupakan istilah yang mungkin agak asing di kalangan karyawan namun familiar di kalangan Human Resource Departement (HRD). Untuk menaiki tahapan karir atau menerima promosi naik jabatan, seorang karyawan harus menjalani assessment dari HRD terlebih dahulu, loh!
Simak pembahasan mengenai assessment karyawan, khususnya bagi karyawan yang ingin mengembangkan potensi kerjanya lebih tinggi!
Pengertian Assessment
- Menurut Worthen dan Sanders, assessment adalah rangkaian aktivitas mencari poin penting dalam sesuatu. Aktivitas tersebut termasuk mengumpulkan informasi yang dapat berguna untuk menganalisa keberhasilan strategi yang sudah diimplementasikan dan pencapaian tujuannya.
- Menurut Nana Sudjana, assessment adalah rangkaian proses untuk memberikan nilai untuk sebuah obyek berdasarkan standar atau kriteria tertentu yang sudah ditetapkan.
- Menurut Robert M. Smith, assessment adalah proses penilaian komprehensif yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu obyek. Dari hasil penilaian tersebut akan disusun rencana pembelajaran yang baru.
Dari berbagai pemahaman para ahli diatas dapat disimpulkan arti dari assessment adalah suatu proses evaluasi kinerja karyawan untuk melihat sudah sejauh mana mereka memenuhi target perusahaan dengan cara mengumpulkan data atau informasi guna menentukan strategi selanjutnya. Assessment ini dapat dilakukan dalam berbagai situasi, seperti rekrutmen, penilaian kinerja, atau sebagai alat evaluasi untuk promosi jabatan.
Terdapat berbagai jenis assessment yang bisa diberikan kepada karyawan, seperti tes psikologi, tes minat karir, dan tes potensi diri.
Assessment dapat memberikan wawasan objektif mengenai kualifikasi seorang kandidat, yang membantu pemberi kerja atau HRD dalam membuat keputusan yang lebih tepat.
Hasil assessment juga menyediakan informasi berharga bagi perusahaan untuk memberikan umpan balik konstruktif, pengembangan karyawan, serta pengambilan keputusan terkait promosi atau pemberian insentif.
Mengapa Assessment Diperlukan?
Dalam persaingan bisnis yang kian kompetitif, perusahaan selalu memerlukan karyawan yang produktif. Kebutuhan karyawan dengan tingkat kinerja yang terampil dan kompeten diperlukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk mendukung keberadaan perusahaan atau organisasi.
Mempertahankan bisnis yang ada dari satu atau suatu organisasi adalah salah satu tujuan bisnis berorientasi masa depan.
Dengan assessment karyawan, perusahaan dapat mengetahui apakah karyawan di perusahaan sudah memiliki keterampilan tertentu atau tidak beserta cara untuk mengembangkan keterampilan karyawan jika memang diperlukan.
Karyawan yang potensial dan memiliki motivasi kerja yang besar adalah kunci sebuah perusahaan atau organisasi untuk tetap bertahan dan bersaing.
Baca Juga: Apa Itu Assessment Center?
Fungsi Assessment Karyawan
Aspek penilaian seperti pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan karyawan merupakan salah satu output dari assessment.
Hasil assessment juga bisa digunakan untuk program pembelajaran objektif. Hal ini dikarenakan assessment memiliki dua fungsi, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif.
Fungsi Formatif
Fungsi ini menitikberatkan pada pemberian feedback kepada karyawan. Dengan pemberian feedback, karyawan akan meningkatkan standar mereka dalam proses pembelajaran.
Fungsi Sumatif
Sedangkan Fungsi Sumatif lebih diperuntukkan sebagai bahan penilaian kepada subjek atau karyawan, untuk dapat memenuhi kualifikasi suatu jabatan atau promosi.
Baca Juga: Cara Melakukan Self Assessment
Tujuan Assessment Karyawan
Mengadakan assessment bagi karyawan memiliki tujuan untuk mengembangkan perusahaan atau organisasi dengan meningkatkan kinerja karyawan. Secara umum, dapat dijabarkan bahwa tujuan assessment karyawan antara lain:
- Peningkatan relasi antara karyawan pada perusahaan.
- Apresiasi kinerja karyawan, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat lebih baik atau setidaknya mempertahankan kinerja
- Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk meningkatkan karir
- Mendefinisikan kembali tujuan masa depan perusahaan sehingga karyawan termotivasi untuk mencapai potensi mereka.
- Memeriksa rencana pelaksanaan dan kebutuhan pelatihan yang akan diubah kemudian hari untuk penyesuaian kebutuhan.
Jenis Assessment
Ada berbagai bentuk dari assessment, seperti lisan, tertulis, dan kinerja. Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenisnya.
1. Assessment Lisan
Assessment lisan adalah tes yang dijawab secara lisan atau verbal. Pada tes ini, penilai akan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada peserta, yang kemudian akan menjawabnya menggunakan kata-kata.
2. Assessment Tertulis
Assessment tertulis merupakan tes yang diberikan dalam bentuk kertas atau melalui komputer. Peserta yang mengikuti tes tertulis dapat menanggapi item-item tertentu dengan menulis atau mengetik pada formulir atau dokumen terpisah.
3. Assessment Kinerja
Assessment kinerja adalah penilaian yang mengharuskan peserta untuk melakukan tugas atau aktivitas secara nyata, bukan hanya menjawab pertanyaan yang mengacu pada bagian tertentu.
Tujuannya adalah untuk memastikan kemampuan peserta dalam melakukan tugas atau aktivitas tersebut. Contohnya adalah tes mengemudi untuk mendapatkan SIM.
Baca juga: Memahami Candidate Assessment, Tujuan, Manfaat, Cara Melakukannya
Contoh Assessment Karyawan
Ada beberapa cara atau metode assessment yang dilakukan HRD untuk menguji seorang karyawan. Jenis assessment dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan bersama karyawan. Jenis-jenis assessment karyawan adalah:
Tes Psikometri
Tes ini adalah tes yang diterapkan pada alat ukur potensial kognitif dan diatur dalam metode konstruksi uji statistik. Sebelum tes psikometri, sudah diterapkan uji reabilitas dan uji validasi serta prosedur standar penilaian.
Secara umum, tes ini bertujuan untuk menilai tiga domain kognitif, seperti penalaran zona abstrak, verbal, dan angka.
Simulasi atau exercise
Metode ini adalah cara menilai kompetensi karyawan berdasarkan kondisi yang dibuat oleh HRD mengenai bagaimana melakukan kinerja dalam suatu kondisi tertentu. Berbagai perilaku karyawan dapat diamati dengan simulasi ini, kemudian dilakukan pencatatan atau rekaman data.
Lalu, hasil pengamatan dimasukkan ke dalam kategori sesuai dengan kriteria standar model keterampilan.
Inventory atau self preference
Tujuan dari langkah ini adalah untuk menunjukkan preferensi karyawan ketika berhadapan dengan kondisi kerja, motivasi, situasi sosial, metode kerja dan sikap.
Bentuk tes ini adalah sejumlah pertanyaan yang harus dijawab dan hasilnya mendukung hasil tes lainnya.
Wawancara
Wawancara pada assessment karyawan tidak seperti pemeliharaan konvensional. Karena lebih terstruktur dan berdasarkan indikator perilaku yang telah ditetapkan di setiap parameter.
Dengan cara ini akan diperoleh gambaran yang lebih rinci dari tindakan dan sikap karyawan menghadapi kebosanan.
Role playing
Simulasi ini sebagai interaksi interpersonal yang diajarkan karyawan untuk peran tertentu yang dapat muncul dalam ujian.
Misalnya, kemampuan untuk bernegosiasi, akan dirancang simulasi antara pemasok dan bagian yang bertanggung jawab dalam pasokan barang.
Analisis kasus
Hampir serupa dengan role playing, hanya saja dalam analisis kasus ditambahkan pula kompetensi untuk analisis dan sintesis secara rinci.
Karyawan harus mampu menguasai kasus tertentu dan memberikan prospek yang jelas untuk mengatasi masalah ini.
Presentasi
Pada tahapan ini karyawan akan diminta untuk memberikan penjelasan tentang produk tertentu dan mempengaruhi orang lain. Karyawan akan melakukan presentasi tentang produk atau layanan di depan atasan atau staff HRD.
Jadi, dari metode tes ini akan disimpulkan kemampuan seorang karyawan untuk memberikan presentasi, menjelaskan produk dan jasa dengan cara yang mudah dipahami, serta masyarakat tertarik pada produk atau jasa yang ditawarkan.
Grafologi
Mempelajari seseorang melalui tanda tangannya. Biasanya tes ini banyak sekali digunakan karena mudah, hanya diperlukan sebuah kertas dan pensil.
Dari tes grafis ini akan dapat menggambarkan intelegensia, gambar atau citra diri orang yang dites.
Tes Army Alpha Intelligent
Tes ini terdiri dari 12 soal dengan sederet kombinasi angka atau sederet bentuk. Terkadang antara soal satu dan lainnya berkaitan.
Dalam tes ini diperlukan fokus untuk memperhatikan kata-kata pengujinya. Ini merupakan ujian untuk calon karyawan yang akan diuji ketanggapannya untuk menerima perintah.
Tes SSCT (Sack’s Sentence Completion Test)
Peserta tes atau calon karyawan harus mengisi jawaban dari soal tes sesuai dengan kondisi pikiran dan perasaan mereka saat mereka sedang mengikuti tes.
Tes ini dapat menguak isi pemikiran seseorang dengan keadaan yang sedang terjadi di sekitarnya, seperti dengan keluarga, teman kerja, atasan dan hubungan sosial lain.
DISC
DISC adalah tes psikologi yang mudah diaplikasikan di dunia kerja, sangat berguna untuk merekrut karyawan baru.
Selain karakter calon karyawan, tes DISC juga mengupas cara orang berkomunikasi dengan orang lain, kepribadian yang ada dalam dirinya, dan tingkat stres saat menghadapi tekanan.
Tes Papikostik
Calon karyawan hanya mengisi jawaban dari pertanyaan yang diajukan pada selembar kertas, jawabannya harus sesuai apa yang dirasakan atau dipikirkan. Kemudian dengan ini tim HR dapat melihat sifat atau kepribadian calon karyawan.
Kraeplien Test
Tes ini berisikan permainan angka. Biasanya peserta tes atau calon karyawan diminta untuk menambah atau menghitung angka-angka tertentu sesuai kolom-kolom yang ada.
Hasil dari tes ini akan menunjukkan tingkat ketahanan seseorang, ketelitiannya, kecepatannya bekerja dan sikap saat menghadapi tekanan.
EEPS (Edward’s Personal Preference Scale)
Tes ini mampu menjawab mengenai kebutuhan seseorang dalam berprestasi, berorganisasi, dan memimpin.
Tes ini mampu membuat penilaian apakah peserta tes atau calon karyawan mampu bersosialisasi dan memiliki kemampuan menyelesaikan masalah. Di dalam tes ini bisa menguji jiwa kepemimpinan seseorang.
Baca Juga: Tipe-tipe Skill Assessment yang Bisa Diterapkan dalam Perusahaan
Terapkan Assessment Penilaian Kerja dengan Performance Management Software dari LinovHR
Proses assessment karyawan dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan menggunakan Performance Management System dari Software HRIS LinovHR. Modul tersebut secara spesifik bisa menghasilkan penilaian yang akurat, otomatis, dan cepat sehingga proses assessment karyawan menjadi lebih efektif dilakukan oleh HRD.
Demikian penjelasan singkat mengenai assessment karyawan. Sekarang, karyawan pun menjadi lebih paham mengenai hal yang akan mereka lalui jika ingin naik jabatan. Masih berani bermimpi tahun depan naik jabatan? Mimpi bukan berarti tidak dapat menjadi nyata.
Yuk, tingkatkan kinerja Anda dengan maksimal agar dapat menjalani assessment karyawan dengan baik! Jika mengalami kesulitan dalam menjalani pekerjaan, silahkan berdiskusi dengan rekan satu tim atau staf HRD.