Gaji bersih atau take home pay adalah jumlah uang yang diterima oleh seorang karyawan setelah melewati potongan berbagai biaya, seperti pajak, BPJS, dan lainnya.
Cara menghitung gaji bersih karyawan sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Tentu saja, sebagai HR penting sekali bagi Anda untuk dapat menemukan cara mana yang paling sesuai dengan perusahaan Anda.
Berikut ini LinovHR sudah rangkumkan 5 cara yang dapat dilakukan untuk menghitung gaji bersih.
Baca Juga: Pengertian Gaji Kotor Lengkap Beserta Cara Menghitungnya
Cara Menghitung Gaji Bersih Karyawan
Dalam menghitung gaji bersih, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan. Berikut ini adalah uraian dari beberapa di antara cara tersebut.
1. Cara Menghitung Gaji Bersih dengan Microsoft Excel
Ada beberapa rumus Microsoft Excel yang bisa digunakan sebagai cara menghitung gaji bersih. Beberapa rumus yang umum digunakan adalah rumus Vlookup dan rumus SUM.
Untuk melakukan perhitungan ini, pertama-tama Anda perlu membuat tabel dan memasukkan data-data penggajian, seperti gaji karyawan, jumlah tunjangan, potongan, dan pajak.
Lalu, Anda bisa menggunakan formula SUMIF pada kolom gaji karyawan. Formula ini dapat menjumlahkan sel-sel yang memenuhi syarat tertentu di kolom lain.
Setelah memasukkan formula tersebut, maka hasil dari gaji bersih karyawan pun bisa diketahui.
 Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Prorata Karyawan dan Contoh Perhitungannya
2. Cara Menghitung Gaji Bersih setelah Pajak
Perlu dicatat bahwa ada perusahaan yang menggunakan pajak penghasilan sebagai elemen pengurangan dari gaji pokok karyawan.
Jenis pajak ini dikenakan kepada individu sesuai dengan UU Nomor 36 Tahun 2008, dengan ketentuan berikut:
- Penghasilan hingga Rp60 juta per tahun dikenakan pajak sebesar 5%.
- Penghasilan lebih dari Rp60 juta hingga Rp250 juta per tahun dikenakan pajak sebesar 15%.
- Total penghasilan melebihi Rp250 juta hingga Rp500 juta per tahun dikenakan pajak sebesar 25%.
- Penghasilan melebihi Rp500 juta per tahun dikenakan pajak sebesar 30%.
Dalam menghitung gaji bersih dan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan UU tersebut, berikut adalah langkah-langkahnya:
Contohnya, Herman telah bekerja di PT. Andalas Putra sejak bulan Januari 2019, dan ia menerima pendapatan bulanan dengan rincian sebagai berikut:
- Gaji Pokok: Rp10.000.000
- Tunjangan Makan: Rp300.000
- Tunjangan Transportasi dan Komunikasi: Rp500.000
- Jaminan Kecelakaan Kerja: Rp24.000 (0,24%)
- Jaminan Kesehatan: Rp400.000 (4%)
- Jaminan Pensiun: Rp200.000 (2%)
- Jaminan Kematian: Rp30.000 (0,3%)
- Jaminan Hari Tua: Rp370.000 (3,7%)
Jadi, total pendapatan bruto Herman adalah sebesar Rp11.824.000.
Komponen pengurangan gaji yang ditanggung oleh Herman meliputi:
- Jaminan Hari Tua: Rp200.000 (2%)
- Jaminan Pensiun: Rp100.000 (1%)
- Jabatan (5%) x Pendapatan Bruto: Rp500.000
Sehingga, total pengurangan tersebut adalah Rp800.000.
Dengan demikian, gaji bersih yang diterima oleh Herman adalah Rp11.824.000 – Rp800.000 = Rp11.024.000 per bulan.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka dapat diketahui bahwa gaji bersih Herman selama 1 tahun atau 12 bulan adalah sebesar Rp132.228.000. Karena pendapatan per bulan Herman melebihi Rp10 juta, maka ia tidak dikecualikan dari kewajiban pajak pribadi.
Pendapatan Kena Pajak yang harus dibayar oleh Herman adalah sebesar Rp54.000.000 per tahun atau Rp4.500.000 per bulan sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Rumus menghitung gaji bersih setelah pajak: Pendapatan bersih – Pajak
Jadi, pendapatan yang tidak dikenai pajak yang diterima oleh Herman adalah:
Rp132.228.000 – Rp54.000.000 = Rp78.228.000
Kemudian, perhitungan PPh 21 selama 1 tahun berdasarkan perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:
5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
15% (Rp78.228.000 – Rp50.000.000) = Rp4.234.000
Jadi, total PPh 21 dalam setahun adalah Rp2.500.000 + Rp4.234.000 = Rp6.734.000.
Baca Juga: Rumus Perhitungan PPh 21 Net, Gross, dan Gross Up
3. Cara Menghitung Gaji Bersih Karyawan Harian
Suatu perusahaan terkadang menerapkan kebijakan pembayaran gaji harian bagi karyawan yang tidak memiliki status tetap, dan penghitungan gaji ini berbeda dengan penghasilan bersih bulanan.
Berikut adalah cara menghitung gaji bersih harian untuk karyawan tidak tetap:
Sebagai contoh, Badrun adalah karyawan tidak tetap di PT. Ambal Jaya yang menerima gaji per hari selama 26 hari kerja dalam sebulan, dengan total penghasilan bulanan sebesar Rp5.200.000.
Berdasarkan situasi tersebut, penghasilan dari hari ke-1 hingga hari ke-22 dihitung tanpa memasukkan potongan pajak penghasilan (PPh). Ini karena total penghasilan Badrun dalam 22 hari kerja belum mencapai batas PPh, yaitu Rp4.500.000.
Rumus Menghitung gaji bersih adalah : Gaji per hari : Total gaji per bulan dibagi jumlah hari kerja
Cara Menghitung Gaji Bersih:
= Rp5.200.000 / 26 = Rp200.000
Jadi, gaji Badrun selama 22 hari adalah: Rp200.000 x 22 hari = Rp4.400.000
Perlu diperhatikan bahwa PPh hanya dikenakan pada penghasilan bulanan minimal Rp4.500.000. Oleh karena itu, penghasilan harian Badrun selama 22 hari tidak dikenakan potongan PPh.
4. Cara Menghitung Gaji Bersih Dua Jalur
Sistem penghitungan dua kolom adalah metode yang digunakan oleh perusahaan besar untuk mengatur pemotongan gaji dengan komponen yang beragam.
Dalam sistem ini, pendapatan dan pemotongan gaji dipisahkan ke dalam dua kolom terpisah agar lebih terstruktur.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
Contohnya, Pak Bambang merupakan seorang karyawan senior di salah satu perusahaan besar di Jakarta. Gaji pokoknya adalah Rp10.500.000 per bulan. Perusahaan memberikan tunjangan bulanan tetap, termasuk tunjangan makan sebesar Rp350.000 dan tunjangan transportasi sebesar Rp300.000.
Setiap bulan, Pak Bambang harus membayar iuran BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, pajak, dan kontribusi dana pensiun. Semua potongan ini diambil dari gaji pokok yang diterimanya.
Pada bulan Juli, Pak Bambang menerima tambahan pendapatan berupa uang lembur sebesar Rp450.000 dan bonus dari keuntungan perusahaan yang tinggi sebesar Rp650.000. Bagaimana cara menghitung pendapatan bersih Pak Bambang di bulan Juli?
Berikut adalah penjelasan langkah-langkahnya:
Langkah pertama adalah mengidentifikasi sumber pendapatan Pak Bambang, yaitu gaji pokok, tunjangan bulanan tetap, dan pendapatan tambahan seperti uang lembur dan bonus perusahaan.
Kedua adalah memeriksa komponen pemotongan gaji yang diterapkan oleh perusahaan, seperti BPJS, pajak, dan dana pensiun.
Dengan demikian, rumus penghitungannya adalah sebagai berikut:
Pendapatan Bersih = (Gaji Pokok + Tunjangan Bulanan Tetap + Pendapatan Tambahan) – (Potongan Gaji)
(Rp10.500.000 + Rp350.000 + Rp300.000 + Rp650.000 + Rp450.000) – (Rp200.000 + Rp200.000 + Rp250.000 + Rp300.000)
= Rp12.250.000 – Rp950.000
= Rp11.300.000
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pendapatan bersih yang diterima oleh Pak Bambang di bulan Juli sebesar Rp11,3 juta.
5. Cara Menghitung Gaji Bersih Dengan Potongan
Secara umum, metode untuk menghitung gaji bersih dengan potongan dapat dirumuskan sebagai berikut: Gaji bersih = (pendapatan rutin + pendapatan tambahan) – (potongan gaji)
Dalam sebuah contoh kasus, Ratna adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan dengan gaji pokok sebesar Rp6.000.000 per bulan. Perusahaan juga memberikan tunjangan tetap bulanan sebesar Rp600.000.
Bulan ini, Ratna menerima bonus sebesar Rp300.000. Namun, ia juga memiliki potongan gaji berupa iuran BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp200.000 dan pajak penghasilan (PPh) sebesar Rp250.000. Berapakah gaji bersih yang akan diterima oleh Ratna pada bulan ini?
Proses penghitungan adalah sebagai berikut:
Langkah pertama, kita perlu merinci pendapatan Ratna serta komponen pemotongan gaji.
- Gaji pokok: Rp6.000.000
- Tunjangan tetap: Rp600.000
- Bonus bulan ini: Rp300.000
- Iuran BPJS: Rp200.000
- PPh: Rp250.000
Kemudian, masukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus penghitungan pendapatan bersih:
Gaji bersih = (pendapatan rutin + pendapatan tambahan) – (potongan gaji)
= (Rp6.000.000 + Rp300.000 + Rp600.000) – (Rp200.000 + Rp250.000)
= Rp6.900.000 – Rp450.000
= Rp6.450.000
Jadi, Ratna akan menerima gaji bersih atau take home pay sebesar Rp6.450.000 pada bulan ini.
Hitung Gaji Bersih Karyawan Mudah dengan Aplikasi Payroll LinovHR
Kegiatan penghitungan gaji bersih adalah salah satu tugas yang perlu dilakukan dengan tepat. Karena hal ini menyangkut pemberian hak kepada karyawan serta menyangkut dengan pengeluaran perusahaan.
Proses penghitungan gaji bersih ini terbilang rumit karena HR perlu memerhatikan berbagai komponen dalam penggajian. Belum lagi HR juga perlu memasukkan golongan karyawan, yang pastinya proses ini akan sangat menyita waktu dan tenaga.
Untuk itu, sudah saatnya perusahaan beralih dari perhitungan gaji secara manual dan mulai menggunakan Aplikasi Payroll LinovHR.
Aplikasi Payroll LinovHR menyediakan berbagai fitur yang akan membantu perusahaan memproses gaji karyawan lebih cepat dan tepat. Mulai dari menyimpan data bank karyawan, menyusun komponen gaji, mengelompokkan komponen gaji karyawan, sampai dengan memproses penghitungan gaji secara otomatis.
Dengan Aplikasi Payroll LinovHR, proses penghitungan gaji untuk 2000 karyawan bisa diselesaikan dalam hitungan menit saja.
Aplikasi ini juga menyediakan fitur Tax Calculator Simulation untuk membantu HR menghitung pajak karyawan.
Dengan Aplikasi Payroll LinovHR, menghitung gaji bersih karyawan menjadi lebih mudah dan efisien. Nikmati kemudahan proses perhitungan yang akurat, serta pengelolaan potongan dan tunjangan dengan cepat.
Ayo ajukan demo produk gratis sekarang!